Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah Al-Mutaffifin
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Kehancuran dan kerugian bagi orang-orang yang curang. (1)

waylun lil'muṭaffifīna


ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yaitu mereka yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka meminta haknya secara sempurna tanpa dikurangi. (2)

alladhīna idhā ik'tālū ʿalā l-nāsi yastawfūna


وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apabila menakar atau menimbang untuk orang lain maka mereka mengurangi timbangan dan takaran. Demikianlah kondisi penduduk Madinah saat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berhijrah kepada mereka. (3)

wa-idhā kālūhum aw wazanūhum yukh'sirūna


أَلَا يَظُنُّ أُو۟لَـٰٓئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah orang-orang yang melakukan kemungkaran ini tidak meyakini bahwa mereka akan dibangkitkan kepada Allah? (4)

alā yaẓunnu ulāika annahum mabʿūthūna


لِيَوْمٍ عَظِيمٍ ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Untuk mendapat perhitungan dan pembalasan pada Hari yang agung karena di dalamnya terdapat berbagai kesengsaraan dan huru hara. (5)

liyawmin ʿaẓīmin


يَوْمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Suatu hari di saat manusia berdiri untuk menghadap Rabb segala makhluk untuk dihisab. (6)

yawma yaqūmu l-nāsu lirabbi l-ʿālamīna


كَلَّآ إِنَّ كِتَـٰبَ ٱلْفُجَّارِ لَفِى سِجِّينٍ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Perkaranya tidak seperti yang kalian bayangkan, bahwa tidak ada kebangkitan setelah kematian. Sesungguhnya kitab orang-orang yang durhaka dari golongan orang-orang kafir dan munafik itu berada dalam kerugian di lapisan tanah terbawah. (7)

kallā inna kitāba l-fujāri lafī sijjīnin


وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا سِجِّينٌ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tahukah kamu -wahai Rasul- apa sijjin itu? (8)

wamā adrāka mā sijjīnun


كِتَـٰبٌ مَّرْقُومٌ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya kitab mereka itu tertulis, tidak ada penambahan di dalamnya maupun pengurangan. (9)

kitābun marqūmun


وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Kehancuran dan kerugian pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (10)

waylun yawma-idhin lil'mukadhibīna


ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yaitu yang mendustakan adanya hari Pembalasan, pada hari itu Allah membalas hamba-hamba atas amal perbuatan mereka di dunia. (11)

alladhīna yukadhibūna biyawmi l-dīni


وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan tidaklah mendustakan kedatangan hari tersebut kecuali orang-orang yang melanggar hukum-hukum Allah, lagi banyak dosa. (12)

wamā yukadhibu bihi illā kullu muʿ'tadin athīmin


إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَـٰتُنَا قَالَ أَسَـٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jika dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami yang diturunkan kepada Rasul Kami, ia berkata, “Ini adalah cerita-cerita umat yang terdahulu, bukan dari sisi Allah.” (13)

idhā tut'lā ʿalayhi āyātunā qāla asāṭīru l-awalīna


كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Perkara ini bukan seperti yang dibayangkan oleh para pendusta itu. Justru perbuatan maksiat yang pernah mereka lakukan telah mengalahkan fungsi akal mereka itu sehingga mereka tidak bisa melihat kebenaran dengan hati mereka. (14)

kallā bal rāna ʿalā qulūbihim mā kānū yaksibūna


كَلَّآ إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Sungguh, mereka akan terhalangi untuk melihat kepada Rabb mereka pada hari Kiamat. (15)

kallā innahum ʿan rabbihim yawma-idhin lamaḥjūbūna


ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُوا۟ ٱلْجَحِيمِ ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian sungguh mereka akan masuk ke dalam Neraka, mereka merasa tersiksa karena panasnya. (16)

thumma innahum laṣālū l-jaḥīmi


ثُمَّ يُقَالُ هَـٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian dikatakan kepada mereka pada hari Kiamat sebagai bentuk hinaan terhadap mereka, “Siksa yang sedang kalian rasakan ini adalah balasan dari pendustaan kalian terhadapnya di dunia ketika Rasul kalian mengabarkannya kepada kalian.” (17)

thumma yuqālu hādhā alladhī kuntum bihi tukadhibūna


كَلَّآ إِنَّ كِتَـٰبَ ٱلْأَبْرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sekali-kali tidak, kenyataannya tidak seperti yang kalian bayangkan bahwa tidak ada Hari Perhitungan dan pembalasan. Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti benar-benar berada di 'illiyyin. (18)

kallā inna kitāba l-abrāri lafī ʿilliyyīna


وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا عِلِّيُّونَ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tahukah kamu -wahai Rasul- apa 'illiyyin itu? (19)

wamā adrāka mā ʿilliyyūna


كِتَـٰبٌ مَّرْقُومٌ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya kitab mereka itu tertulis, tak hilang, tidak ada penambahan di dalamnya maupun pengurangan. (20)

kitābun marqūmun


يَشْهَدُهُ ٱلْمُقَرَّبُونَ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Malaikat yang didekatkan ke setiap langit hadir menyaksikan kitab ini. (21)

yashhaduhu l-muqarabūna


إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang memperbanyak ketaatan pasti akan berada di dalam kenikmatan abadi pada hari Kiamat. (22)

inna l-abrāra lafī naʿīmin


عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : di atas kasur-kasur yang berhias melihat kepada Rabb mereka dan kepada semua yang menyenangkan hati serta menggembirakan mereka. (23)

ʿalā l-arāiki yanẓurūna


تَعْرِفُ فِى وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ ٱلنَّعِيمِ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Jika kamu melihat mereka, maka kamu lihat di wajah-wajah mereka tanda kenikmatan yang indah dan anggun. (24)

taʿrifu fī wujūhihim naḍrata l-naʿīmi


يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pelayan-pelayan memberikan kepada mereka minuman khamar yang disegel bejananya. (25)

yus'qawna min raḥīqin makhtūmin


خِتَـٰمُهُۥ مِسْكٌ ۚ وَفِى ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَـٰفِسُونَ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Semerbak bau minyak kesturi sampai pada puncaknya. Demi mendapatkan ganjaran yang mulia ini, hendaknya orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya dengan mengamalkan apa yang diridai Allah dan meninggalkan apa yang dimurkai-Nya. (26)

khitāmuhu mis'kun wafī dhālika falyatanāfasi l-mutanāfisūna


وَمِزَاجُهُۥ مِن تَسْنِيمٍ ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Minuman yang disegelini bercampur dengan air dari tasnim. (27)

wamizājuhu min tasnīmin


عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا ٱلْمُقَرَّبُونَ ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yaitu mata air di Surga tertinggi, orang-orang yang didekatkan kepada Allah meminumnya dalam kondisi bersih dan murni. Demikian pula orang-orang mukmin yang lain minum darinya, ia bercampur dengan minuman yang lainnya. (28)

ʿaynan yashrabu bihā l-muqarabūna


إِنَّ ٱلَّذِينَ أَجْرَمُوا۟ كَانُوا۟ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَضْحَكُونَ ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Sesungguhnya orang-orang yang durhaka dengan kekufurannya dahulu menertawakan orang-orang yang beriman sebagai bentuk ejekan. (29)

inna alladhīna ajramū kānū mina alladhīna āmanū yaḍḥakūna


وَإِذَا مَرُّوا۟ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Jika mereka melewati orang-orang yang beriman, mereka saling mengedipkan mata sebagai bentuk hinaan dan celaan. (30)

wa-idhā marrū bihim yataghāmazūna


وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمُ ٱنقَلَبُوا۟ فَكِهِينَ ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jika mereka kembali kepada keluarga mereka, mereka kembali dengan gembira atas kekufuran dan hinaan mereka terhadap orang-orang yang beriman. (31)

wa-idhā inqalabū ilā ahlihimu inqalabū fakihīna


وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Jika mereka melihat orang-orang Islam, mereka berkata, “Sesungguhnya orang-orang ini benar-benar telah sesat dari jalan kebenaran karena mereka telah meninggalkan agama nenek moyang mereka.” (32)

wa-idhā ra-awhum qālū inna hāulāi laḍāllūna


وَمَآ أُرْسِلُوا۟ عَلَيْهِمْ حَـٰفِظِينَ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Padahal Allah tidak menugaskan mereka untuk menjaga amal perbuatan kaum mukminin sehingga mereka mengatakan perkataan ini. (33)

wamā ur'silū ʿalayhim ḥāfiẓīna


فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka pada hari Kiamat orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir sebagaimana orang-orang kafir sebelumnya menertawakan mereka di dunia. (34)

fal-yawma alladhīna āmanū mina l-kufāri yaḍḥakūna


عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Di atas kasur-kasur yang berhias mereka melihat kepada kenikmatan abadi yang disediakan oleh Allah untuk mereka. (35)

ʿalā l-arāiki yanẓurūna


هَلْ ثُوِّبَ ٱلْكُفَّارُ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh orang-orang kafir telah mendapatkan balasan amal perbuatan yang dahulu mereka lakukan di dunia berupa siksa yang menghinakan. (36)

hal thuwwiba l-kufāru mā kānū yafʿalūna