بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
كٓهيعٓصٓ ( ١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kāf Hā Yā 'Aīn Ṣād. Pembahasan tentang huruf-huruf seperti ini telah disebutkan di permulaan surah Al-Baqarah. (1)
kaf-ha-ya-ain-sad
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُۥ زَكَرِيَّآ ( ٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakarya -'alaihissalām-, Kami akan mengisahkannya padamu untuk jadi pelajaran. (2)
dhik'ru raḥmati rabbika ʿabdahu zakariyyā
إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ نِدَآءً خَفِيًّا ( ٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Yaitu ketika ia berdoa kepada Tuhannya -Subḥānahu- dengan suara yang lembut agar lebih dikabulkan. (3)
idh nādā rabbahu nidāan khafiyyan
قَالَ رَبِّ إِنِّى وَهَنَ ٱلْعَظْمُ مِنِّى وَٱشْتَعَلَ ٱلرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيًّا ( ٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ia berkata, "Wahai Tuhanku! Sungguh tulangku telah rapuh, dan kepalaku telah dipenuhi uban, namun aku tidak akan pernah kecewa dan putus asa dalam berdoa kepada-Mu, sebab setiap kali aku berdoa pada-Mu, engkau selalu mengabulkannya. (4)
qāla rabbi innī wahana l-ʿaẓmu minnī wa-ish'taʿala l-rasu shayban walam akun biduʿāika rabbi shaqiyyan
وَإِنِّى خِفْتُ ٱلْمَوَٰلِىَ مِن وَرَآءِى وَكَانَتِ ٱمْرَأَتِى عَاقِرًا فَهَبْ لِى مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا ( ٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, bila mereka tidak menegakkan agama ini lantaran kesibukan mereka dengan urusan dunia, padahal istriku seorang wanita mandul yang tidak bisa melahirkan anak, maka anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang akan membantuku. (5)
wa-innī khif'tu l-mawāliya min warāī wakānati im'ra-atī ʿāqiran fahab lī min ladunka waliyyan
يَرِثُنِى وَيَرِثُ مِنْ ءَالِ يَعْقُوبَ ۖ وَٱجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا ( ٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Yang akan mewarisi kenabian dariku, dan dari keluarga Ya'qūb -'alaihissalām-, dan jadikanlah ia -wahai Tuhanku- seorang yang diridai agama, akhlak dan ilmunya." (6)
yarithunī wayarithu min āli yaʿqūba wa-ij'ʿalhu rabbi raḍiyyan
يَـٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَـٰمٍ ٱسْمُهُۥ يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَل لَّهُۥ مِن قَبْلُ سَمِيًّا ( ٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka Allah pun mengabulkan doanya, dan memanggilnya, "Wahai Zakariya! Kami memberimu kabar yang menggembirakan, Kami telah mengabulkan doamu dan akan menganugerahkan padamu seorang anak laki-laki bernama Yahya. Kami belum pernah memberikan nama itu kepada selainnya sebelum ini." (7)
yāzakariyyā innā nubashiruka bighulāmin us'muhu yaḥyā lam najʿal lahu min qablu samiyyan
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَـٰمٌ وَكَانَتِ ٱمْرَأَتِى عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ ٱلْكِبَرِ عِتِيًّا ( ٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dengan penuh takjub akan kekuasaan Allah, Zakariya berkata, "Bagaimana bisa aku memiliki seorang anak sedangkan istriku mandul tak bisa melahirkan, dan aku sendiri telah mencapai usia yang sangat tua dan tulang-tulangku telah rapuh?" (8)
qāla rabbi annā yakūnu lī ghulāmun wakānati im'ra-atī ʿāqiran waqad balaghtu mina l-kibari ʿitiyyan
قَالَ كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِن قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا ( ٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Malaikat berkata, "Benarlah yang engkau katakan bahwa istrimu mandul tak bisa melahirkan, dan engkau sendiri telah mencapai usia yang sangat tua dan tulang-tulangmu telah melemah, akan tetapi Tuhanmu berfirman, Penciptaan Tuhanmu terhadap Yahya dari seorang ibu yang mandul, dan seorang ayah di penghujung umurnya sungguh amat mudah, dan Aku telah ciptakan engkau -wahai Zakariya- sebelum itu padahal saat itu engkau belum disebut-sebut sebab engkau belum berwujud sama sekali.” (9)
qāla kadhālika qāla rabbuka huwa ʿalayya hayyinun waqad khalaqtuka min qablu walam taku shayan
قَالَ رَبِّ ٱجْعَل لِّىٓ ءَايَةً ۚ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَـٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا ( ١٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Zakariya -'alaihissalām- berkata, "Wahai Tuhanku, berikanlah aku suatu tanda yang membuatku tenang, yang menunjukkan akan terwujudnya kabar gembira yang disampaikan oleh para Malaikat kepadaku." Dia berfirman, "Tanda akan terwujudnya kabar gembira yang disampaikan padamu adalah engkau tidak akan bisa berbicara dengan manusia lainnya selama tiga malam tanpa ada sebab sakit apapun, bahkan engkau saat itu sehat-sehat saja." (10)
qāla rabbi ij'ʿal lī āyatan qāla āyatuka allā tukallima l-nāsa thalātha layālin sawiyyan
فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوْمِهِۦ مِنَ ٱلْمِحْرَابِ فَأَوْحَىٰٓ إِلَيْهِمْ أَن سَبِّحُوا۟ بُكْرَةً وَعَشِيًّا ( ١١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka Zakariya keluar dari tempat ibadahnya menuju kaumnya lalu memberikan isyarat tanpa bisa mengucapkan satu kata pun, "Bertasbihlah kalian kepada Allah di pagi dan sore." (11)
fakharaja ʿalā qawmihi mina l-miḥ'rābi fa-awḥā ilayhim an sabbiḥū buk'ratan waʿashiyyan
يَـٰيَحْيَىٰ خُذِ ٱلْكِتَـٰبَ بِقُوَّةٍ ۖ وَءَاتَيْنَـٰهُ ٱلْحُكْمَ صَبِيًّا ( ١٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Lalu lahirlah Yahya. Ketika ia telah mencapai usia yang bisa memahami suatu perintah, Kami katakan padanya, "Wahai Yahya! Ambil dan pelajarilah Taurat ini dengan tekun dan sungguh-sungguh." Dan Kami berikan padanya pemahaman, ilmu, ketekunan dan kesungguhan sejak ia masih berusia kanak-kanak. (12)
yāyaḥyā khudhi l-kitāba biquwwatin waātaynāhu l-ḥuk'ma ṣabiyyan
وَحَنَانًا مِّن لَّدُنَّا وَزَكَوٰةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا ( ١٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami berikan ia rahmat dari sisi Kami, dan Kami mensucikannya dari dosa, dan dia pun seorang yang bertakwa, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. (13)
waḥanānan min ladunnā wazakatan wakāna taqiyyan
وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَيْهِ وَلَمْ يَكُن جَبَّارًا عَصِيًّا ( ١٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan ia sangat berbakti kepada kedua orangtuanya, berlemah lembut dan berbuat baik kepada keduanya, dan ia sama sekali bukanlah orang yang sombong dan durhaka dari ketaatan terhadap Tuhannya dan kedua orangtuanya. (14)
wabarran biwālidayhi walam yakun jabbāran ʿaṣiyyan
وَسَلَـٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا ( ١٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kesejahteraan dan keamanan baginya pada hari kelahirannya, pada hari wafatnya dan keluarnya dari kehidupan ini, serta pada hari dibangkitkan untuk hidup kembali pada hari Kiamat kelak. Tiga momen hari ini merupakan hari-hari genting dan menakutkan yang dilewati oleh manusia, bila ia merasa aman dalam melewatinya, maka ia tidak akan merasa khawatir setelahnya. (15)
wasalāmun ʿalayhi yawma wulida wayawma yamūtu wayawma yub'ʿathu ḥayyan
وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَـٰبِ مَرْيَمَ إِذِ ٱنتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا ( ١٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan ceritakanlah -wahai Rasul- kisah Maryam -'alaihassalām- dalam Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu, yaitu ketika ia mengasingkan diri dari keluarganya dan menyendiri di suatu tempat sebelah timur dari tempat mereka. (16)
wa-udh'kur fī l-kitābi maryama idhi intabadhat min ahlihā makānan sharqiyyan
فَٱتَّخَذَتْ مِن دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَآ إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا ( ١٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Lalu ia memasang tabir yang melindunginya dari kaumnya, agar mereka tidak melihat ibadahnya kepadaTuhannya. Lalu Kami mengutus Jibril -'alaihissalām- kepadanya, maka ia menampakkan diri di hadapannya dalam rupa manusia yang sempurna. Maryam pun merasa khawatir bila ia akan melakukan kejahatan pada dirinya. (17)
fa-ittakhadhat min dūnihim ḥijāban fa-arsalnā ilayhā rūḥanā fatamathala lahā basharan sawiyyan
قَالَتْ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِٱلرَّحْمَـٰنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيًّا ( ١٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ketika ia melihatnya dalam rupa manusia yang sempurna tengah menuju kepada dirinya, ia berkata, "Sungguh aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dari keburukan yang akan engkau lakukan, jika engkau benar-benar orang bertakwa yang takut kepada Allah." (18)
qālat innī aʿūdhu bil-raḥmāni minka in kunta taqiyyan
قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۠ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَـٰمًا زَكِيًّا ( ١٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Jibril -'alaihissalām- berkata, "Aku bukanlah manusia, namun aku adalah seorang utusan Tuhanmu. Dia mengutusku untuk menyampaikan anugerah padamu berupa anak laki-laki yang baik lagi suci." (19)
qāla innamā anā rasūlu rabbiki li-ahaba laki ghulāman zakiyyan
قَالَتْ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَـٰمٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا ( ٢٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dalam keadaan heran, Maryam berkata, "Bagaimana mungkin aku memiliki anak laki-laki padahal tidak ada seorang suami atau laki-laki lain pun yang menyentuhku, dan aku bukan pula seorang pezina hingga harus memiliki anak?!" (20)
qālat annā yakūnu lī ghulāmun walam yamsasnī basharun walam aku baghiyyan
قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُۥٓ ءَايَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا ( ٢١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Jibril berkata kepadanya, "Benarlah ucapanmu bahwa tidak ada seorang suami atau laki-laki pun yang menyentuhmu, dan engkau bukan pula seorang pezina, akan tetapi Tuhanmu berfirman, "Penciptaan anak tanpa ayah sungguh mudah bagi-Ku, dan agar anak yang dikaruniakan padamu tersebut menjadi tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi manusia, dan juga sebagai rahmat Kami atasmu dan atas orang-orang beriman kepada kerasulannya. Penciptaan anakmu ini merupakan ketentuan Allah yang telah diputuskan, dan telah tertulis di Lauḥ Maḥfūẓ.” (21)
qāla kadhāliki qāla rabbuki huwa ʿalayya hayyinun walinajʿalahu āyatan lilnnāsi waraḥmatan minnā wakāna amran maqḍiyyan
۞ فَحَمَلَتْهُ فَٱنتَبَذَتْ بِهِۦ مَكَانًا قَصِيًّا ( ٢٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka diapun mengandung setelah Malaikat meniupkan penciptaan janin padanya, lalu ia mengasingkan diri dengan kandungannya tersebut ke tempat yang jauh dari manusia. (22)
faḥamalathu fa-intabadhat bihi makānan qaṣiyyan
فَأَجَآءَهَا ٱلْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ ٱلنَّخْلَةِ قَالَتْ يَـٰلَيْتَنِى مِتُّ قَبْلَ هَـٰذَا وَكُنتُ نَسْيًا مَّنسِيًّا ( ٢٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kemudian ia pun ditimpa rasa sakit melahirkan, sehingga memaksanya untuk bersandar pada pohon kurma. Maryam berkata, "Duhai, alangkah baiknya bila aku mati sebelum hari ini, dan aku menjadi sesuatu yang dilupakan agar aku tidak disangka berbuat buruk." (23)
fa-ajāahā l-makhāḍu ilā jidh'ʿi l-nakhlati qālat yālaytanī mittu qabla hādhā wakuntu nasyan mansiyyan
فَنَادَىٰهَا مِن تَحْتِهَآ أَلَّا تَحْزَنِى قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا ( ٢٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka Isa menyerunya dari bawah kedua kakinya, "Janganlah engkau bersedih! Sungguh Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu yang engkau bisa meminum darinya." (24)
fanādāhā min taḥtihā allā taḥzanī qad jaʿala rabbuki taḥtaki sariyyan
وَهُزِّىٓ إِلَيْكِ بِجِذْعِ ٱلنَّخْلَةِ تُسَـٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ( ٢٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan peganglah pangkal pohon kurma itu dan goyangkanlah niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang mengkal dan ranum kepadamu saat itu juga. (25)
wahuzzī ilayki bijidh'ʿi l-nakhlati tusāqiṭ ʿalayki ruṭaban janiyyan
فَكُلِى وَٱشْرَبِى وَقَرِّى عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ ٱلْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِىٓ إِنِّى نَذَرْتُ لِلرَّحْمَـٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ ٱلْيَوْمَ إِنسِيًّا ( ٢٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka makanlah rutab itu, minumlah dari air itu, dan bergembiralah dengan kelahiran sang anak, jangan bersedih! Jika engkau melihat seseorang lalu bertanya tentang anak itu, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku telah mewajibkan atas diriku untuk Tuhanku agar tidak berbicara, dan hari ini aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun." (26)
fakulī wa-ish'rabī waqarrī ʿaynan fa-immā tarayinna mina l-bashari aḥadan faqūlī innī nadhartu lilrraḥmāni ṣawman falan ukallima l-yawma insiyyan
فَأَتَتْ بِهِۦ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُۥ ۖ قَالُوا۟ يَـٰمَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْـًٔا فَرِيًّا ( ٢٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kemudian Maryam membawa bayinya kepada kaumnya dengan menggendongnya. Lalu dengan nada mengingkari, kaumnya berkata kepadanya, "Wahai Maryam! Sungguh engkau telah membawa sesuatu yang besar lagi mungkar karena engkau datang menggendong anak laki-laki yang lahir tanpa ayah. (27)
fa-atat bihi qawmahā taḥmiluhu qālū yāmaryamu laqad ji'ti shayan fariyyan
يَـٰٓأُخْتَ هَـٰرُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ ٱمْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا ( ٢٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Wahai wanita yang menyerupai Harun (seorang yang saleh) dalam ibadahnya, sungguh ayahmu sama sekali bukan seorang pezina, dan ibumu bukan seorang pezina. Engkau benar-benar berasal dari keluarga yang suci lagi terkenal dengan kesalehannya, lalu bagaimana bisa engkau melahirkan seorang anak laki-laki tanpa ayah?" (28)
yāukh'ta hārūna mā kāna abūki im'ra-a sawin wamā kānat ummuki baghiyyan
فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ ۖ قَالُوا۟ كَيْفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِى ٱلْمَهْدِ صَبِيًّا ( ٢٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka ia pun menunjuk kepada anaknya Isa -'alaihissalām- yang masih bayi yang masih di ayunan. Kaumnya berkata kepadanya dengan penuh keheranan, "Bagaimana bisa kami berbicara dengan seorang anak yang masih dalam ayunan?" (29)
fa-ashārat ilayhi qālū kayfa nukallimu man kāna fī l-mahdi ṣabiyyan
قَالَ إِنِّى عَبْدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِىَ ٱلْكِتَـٰبَ وَجَعَلَنِى نَبِيًّا ( ٣٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Isa -'alaihissalām- berkata, "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberiku kitab Injil, dan menjadikan aku salah seorang dari nabi-nabi-Nya. (30)
qāla innī ʿabdu l-lahi ātāniya l-kitāba wajaʿalanī nabiyyan
وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَـٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ( ٣١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Dia menjadikan aku sebagai orang yang memberikan banyak manfaat kepada hamba-hamba-Nya di mana pun aku berada, dan Dia memerintahkanku untuk mengerjakan salat, dan menunaikan zakat selama aku hidup. (31)
wajaʿalanī mubārakan ayna mā kuntu wa-awṣānī bil-ṣalati wal-zakati mā dum'tu ḥayyan
وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَتِى وَلَمْ يَجْعَلْنِى جَبَّارًا شَقِيًّا ( ٣٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Dia menjadikanku berbakti kepada ibuku, dan tidak menjadikanku sombong dan durhaka dalam ketaatan terhadap Tuhanku. (32)
wabarran biwālidatī walam yajʿalnī jabbāran shaqiyyan
وَٱلسَّلَـٰمُ عَلَىَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا ( ٣٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan keamanan dari setan dan para pembantunya dilimpahkan kepadaku pada hari lahirku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup kembali pada hari Kiamat kelak, dan setan tidak sanggup menguasaiku dalam tiga kondisi yang menakutkan ini. (33)
wal-salāmu ʿalayya yawma wulidttu wayawma amūtu wayawma ub'ʿathu ḥayyan
ذَٰلِكَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ۚ قَوْلَ ٱلْحَقِّ ٱلَّذِى فِيهِ يَمْتَرُونَ ( ٣٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang yang memiliki sifat seperti ini adalah Isa bin Maryam. Dan perkataan ini merupakan perkataan yang benar, bukan seperti perkataannya orang-orang sesat yang meragukan dan berselisih tentang kebenarannya. (34)
dhālika ʿīsā ub'nu maryama qawla l-ḥaqi alladhī fīhi yamtarūna
مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ ۖ سُبْحَـٰنَهُۥٓ ۚ إِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ ( ٣٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Tidak pantas bagi Allah untuk memiliki anak, sungguh Dia suci dari hal itu. Apabila Dia hendak menetapkan suatu perkara, maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. Dan yang memiliki sifat seperti ini sungguh tersucikan dari sifat memiliki anak. (35)
mā kāna lillahi an yattakhidha min waladin sub'ḥānahu idhā qaḍā amran fa-innamā yaqūlu lahu kun fayakūnu
وَإِنَّ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ ۚ هَـٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ ( ٣٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sesungguhnya Allah -Subḥānahu- adalah Tuhanku dan Tuhan kalian semua, maka murnikanlah ibadah hanya kepada-Nya semata. Yang aku sebutkan pada kalian ini adalah jalan lurus yang mengantarkan pada keridaan Allah. “ (36)
wa-inna l-laha rabbī warabbukum fa-uʿ'budūhu hādhā ṣirāṭun mus'taqīmun
فَٱخْتَلَفَ ٱلْأَحْزَابُ مِنۢ بَيْنِهِمْ ۖ فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن مَّشْهَدِ يَوْمٍ عَظِيمٍ ( ٣٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka orang-orang berselisih tentang perkara Isa -'alaihissalām-, lalu mereka pun berpecah-belah menjadi beberapa golongan di antara kaumnya. Sebagian mereka beriman kepadanya dan berkata, "Dia adalah seorang Rasul," sebagian yang lain kafir kepadanya semisal Yahudi, dan beberapa kelompok lainnya berlebih-lebihan terhadapnya sehingga mengatakan, "Dia adalah Allah," dan yang lain berkata, "Dia anak Allah." Sungguh Allah Maha Suci dari apa yang mereka katakan, dan celakalah orang-orang yang berselisih tentang dirinya pada waktu menyaksikan hari Kiamat yang agung di dalamnya terdapat berbagai kejadian hari itu, hisab dan pemberian azab. (37)
fa-ikh'talafa l-aḥzābu min baynihim fawaylun lilladhīna kafarū min mashhadi yawmin ʿaẓīmin
أَسْمِعْ بِهِمْ وَأَبْصِرْ يَوْمَ يَأْتُونَنَا ۖ لَـٰكِنِ ٱلظَّـٰلِمُونَ ٱلْيَوْمَ فِى ضَلَـٰلٍ مُّبِينٍ ( ٣٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Alangkah tajam pendengaran dan penglihatan mereka pada hari itu, mereka mendengarkannya secara seksama tatkala pendengaran itu tak lagi bermanfaat bagi mereka, mereka juga melihatnya secara seksama tatkala penglihatan itu tak lagi memberikan manfaat bagi mereka. Akan tetapi orang-orang zalim di dunia ini senantiasa berada dalam kesesatan yang nyata, menyimpang dari jalan yang lurus, mereka tak siap untuk menghadapi hari Akhirat hingga kematian datang kepada mereka secara tiba-tiba sedangkan mereka masih berada dalam kezaliman tersebut. (38)
asmiʿ bihim wa-abṣir yawma yatūnanā lākini l-ẓālimūna l-yawma fī ḍalālin mubīnin
وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ ٱلْحَسْرَةِ إِذْ قُضِىَ ٱلْأَمْرُ وَهُمْ فِى غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ( ٣٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan berilah peringatan kepada manusia -wahai Rasul- tentang hari penyesalan yang mana seorang yang berbuat keburukan menyesali keburukannya, dan seorang yang berbuat baik menyesali kurangnya ketaatan yang dilakukannya, yaitu hari ketika buku catatan amalan para hamba telah ditutup, hisab amalan mereka telah selesai, dan setiap mereka telah mendapatkan balasan amal perbuatannya, sedangkan keadaan mereka dalam kehidupan ini hanya tertipu dengan dunia, lalai dari Akhirat, dan tidak pula beriman dengan adanya hari Kiamat. (39)
wa-andhir'hum yawma l-ḥasrati idh quḍiya l-amru wahum fī ghaflatin wahum lā yu'minūna
إِنَّا نَحْنُ نَرِثُ ٱلْأَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ ( ٤٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami lah yang tetap kekal setelah semua makhluk fana. Kami yang mewarisi bumi dan semua yang ada di atasnya karena mereka telah fana dan hanya Kami yang tetap hidup setelahnya. Di dunia ini Kami telah memberikan mereka kekuasaan, mengatur kehidupan mereka sekehendak Kami, dan hanya kepada Kami lah mereka akan kembali pada hari Kiamat kelak untuk menjalani proses hisab dan mendapatkan ganjaran. (40)
innā naḥnu narithu l-arḍa waman ʿalayhā wa-ilaynā yur'jaʿūna
وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَـٰبِ إِبْرَٰهِيمَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا ( ٤١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan ceritakanlah -wahai Rasul- kisah Ibrahim -'alaihissalām- dalam Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu. Sesungguhnya dia seorang yang sangat jujur dan membenarkan ayat-ayat Allah, serta seorang Nabi yang diutus dari sisi Allah. (41)
wa-udh'kur fī l-kitābi ib'rāhīma innahu kāna ṣiddīqan nabiyyan
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَـٰٓأَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِى عَنكَ شَيْـًٔا ( ٤٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ingatlah ketika ia berkata kepada ayahnya yang bernama Āzar, "Wahai ayahku, mengapa engkau menyembah patung selain Allah, yang tidak bisa mendengar doamu tatkala berdoa kepadanya, tidak bisa menyaksikan ibadahmu tatkala beribadah kepadanya, dan tidak pula bisa menjauhkanmu dari mudarat atau memberimu suatu manfaat? (42)
idh qāla li-abīhi yāabati lima taʿbudu mā lā yasmaʿu walā yub'ṣiru walā yugh'nī ʿanka shayan
يَـٰٓأَبَتِ إِنِّى قَدْ جَآءَنِى مِنَ ٱلْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَٱتَّبِعْنِىٓ أَهْدِكَ صِرَٰطًا سَوِيًّا ( ٤٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Wahai ayahku! Sungguh telah sampai kepadaku sebagian ilmu lewat perantaraan wahyu Allah yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. (43)
yāabati innī qad jāanī mina l-ʿil'mi mā lam yatika fa-ittabiʿ'nī ahdika ṣirāṭan sawiyyan
يَـٰٓأَبَتِ لَا تَعْبُدِ ٱلشَّيْطَـٰنَ ۖ إِنَّ ٱلشَّيْطَـٰنَ كَانَ لِلرَّحْمَـٰنِ عَصِيًّا ( ٤٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan dengan cara mentaatinya, sesungguhnya setan itu telah durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, sebab ia enggan ketika diperintah untuk sujud kepada Adam. (44)
yāabati lā taʿbudi l-shayṭāna inna l-shayṭāna kāna lilrraḥmāni ʿaṣiyyan
يَـٰٓأَبَتِ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِّنَ ٱلرَّحْمَـٰنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَـٰنِ وَلِيًّا ( ٤٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih jika engkau wafat dalam keadaan kafir, sehingga engkau pun menjadi pendamping dan teman setan menghadapi azab lantaran ketaatanmu padanya." (45)
yāabati innī akhāfu an yamassaka ʿadhābun mina l-raḥmāni fatakūna lilshayṭāni waliyyan
قَالَ أَرَاغِبٌ أَنتَ عَنْ ءَالِهَتِى يَـٰٓإِبْرَٰهِيمُ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ ۖ وَٱهْجُرْنِى مَلِيًّا ( ٤٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Āzar berkata kepada putranya Ibrahim -'alaihissalām-, "Apakah engkau benci dan berpaling dari patung-patung yang aku sembah wahai Ibrahim? Jika engkau tidak berhenti dari mencela patung-patung sesembahanku pasti aku akan merajammu dengan bebatuan, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama, jangan sekali-kali berbicara dan tinggal bersamaku." (46)
qāla arāghibun anta ʿan ālihatī yāib'rāhīmu la-in lam tantahi la-arjumannaka wa-uh'jur'nī maliyyan
قَالَ سَلَـٰمٌ عَلَيْكَ ۖ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّىٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ بِى حَفِيًّا ( ٤٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ibrahim berkata kepada ayahnya, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, engkau tidak akan ditimpa kesusahan dariku, dan aku akan memohonkan ampunan dan petunjuk bagimu dari Tuhanku karena sungguh Dia sangat baik kepadaku. (47)
qāla salāmun ʿalayka sa-astaghfiru laka rabbī innahu kāna bī ḥafiyyan
وَأَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَأَدْعُوا۟ رَبِّى عَسَىٰٓ أَلَّآ أَكُونَ بِدُعَآءِ رَبِّى شَقِيًّا ( ٤٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari sesembahan-sesembahan yang kalian sembah selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku semata, tidak menyekutukannya dengan apa pun. Semoga Dia tidak menghalangi permohonanku jika aku berdoa kepada-Nya, sehingga aku tidak kecewa dalam berdoa pada-Nya." (48)
wa-aʿtazilukum wamā tadʿūna min dūni l-lahi wa-adʿū rabbī ʿasā allā akūna biduʿāi rabbī shaqiyyan
فَلَمَّا ٱعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحَـٰقَ وَيَعْقُوبَ ۖ وَكُلًّا جَعَلْنَا نَبِيًّا ( ٤٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka ketika ia menjauhi mereka dan tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah, Kami pun mengganti rasa kehilangan keluarganya dengan menganugerahkan kepadanya Isḥāq, dan kemudian Ya'qūb sebagai cucunya, yang masing-masing mereka Kami angkat menjadi Nabi. (49)
falammā iʿ'tazalahum wamā yaʿbudūna min dūni l-lahi wahabnā lahu is'ḥāqa wayaʿqūba wakullan jaʿalnā nabiyyan
وَوَهَبْنَا لَهُم مِّن رَّحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا ( ٥٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami anugerahkan kepada mereka rahmat yang sangat banyak beserta kenabian tersebut, dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik yang terus-menerus diperbincangkan oleh manusia. (50)
wawahabnā lahum min raḥmatinā wajaʿalnā lahum lisāna ṣid'qin ʿaliyyan
وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَـٰبِ مُوسَىٰٓ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ مُخْلَصًا وَكَانَ رَسُولًا نَّبِيًّا ( ٥١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan ceritakanlah -wahai Rasul- kisah Musa -'alaihissalām- dalam Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu. Sungguh dia benar-benar orang yang terpilih, juga seorang Nabi dan Rasul. (51)
wa-udh'kur fī l-kitābi mūsā innahu kāna mukh'laṣan wakāna rasūlan nabiyyan
وَنَـٰدَيْنَـٰهُ مِن جَانِبِ ٱلطُّورِ ٱلْأَيْمَنِ وَقَرَّبْنَـٰهُ نَجِيًّا ( ٥٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami telah memanggilnya dari arah gunung tersebut yaitu dari arah sebelah kanan Musa -'alaihissalām-, dan Kami dekatkan dia untuk bercakap-cakap yang mana Allah kemudian memperdengarkan firman-Nya padanya. (52)
wanādaynāhu min jānibi l-ṭūri l-aymani waqarrabnāhu najiyyan
وَوَهَبْنَا لَهُۥ مِن رَّحْمَتِنَآ أَخَاهُ هَـٰرُونَ نَبِيًّا ( ٥٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami telah menganugerahkan sebagian rahmat dan karunia Kami padanya dengan menjadikan saudaranya, Harun -'alaihissalām- sebagai Nabi; karena mengabulkan doanya ketika memohon hal tersebut. (53)
wawahabnā lahu min raḥmatinā akhāhu hārūna nabiyyan
وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَـٰبِ إِسْمَـٰعِيلَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صَادِقَ ٱلْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَّبِيًّا ( ٥٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan ceritakanlah -wahai Rasul- kisah Ismail -'alaihissalām- dalam Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu. Sungguh dia benar-benar orang yang benar janjinya, tidaklah ia membuat satu janji kecuali menepatinya, dan sungguh ia seorang Nabi dan Rasul. (54)
wa-udh'kur fī l-kitābi is'māʿīla innahu kāna ṣādiqa l-waʿdi wakāna rasūlan nabiyyan
وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُۥ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ وَكَانَ عِندَ رَبِّهِۦ مَرْضِيًّا ( ٥٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan dia memerintahkan keluarganya untuk mendirikan salat, dan menunaikan zakat. Dan dia adalah orang yang diridai di sisi Tuhannya. (55)
wakāna yamuru ahlahu bil-ṣalati wal-zakati wakāna ʿinda rabbihi marḍiyyan
وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَـٰبِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا ( ٥٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan ceritakanlah -wahai Rasul- kisah Idris -'alaihissalām- dalam Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu. Sesungguhnya dia seorang yang sangat jujur dan membenarkan ayat-ayat Allah, serta seorang nabi di antara nabi-nabi yang diutus oleh Allah. (56)
wa-udh'kur fī l-kitābi id'rīsa innahu kāna ṣiddīqan nabiyyan
وَرَفَعْنَـٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا ( ٥٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami telah mengagungkan sebutan namanya dengan memberikannya karunia berupa kenabian, sehingga ia memiliki martabat yang tinggi. (57)
warafaʿnāhu makānan ʿaliyyan
أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْرَٰٓءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَٱجْتَبَيْنَآ ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُ ٱلرَّحْمَـٰنِ خَرُّوا۟ سُجَّدًا وَبُكِيًّا ۩ ( ٥٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka semua yang disebutkan dalam surah ini, mulai dari Zakariya hingga Idris -'alaihimassalām- merupakan orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah dengan derajat kenabian dari kalangan anak keturunan Adam -'alaihimassalām-, dari anak keturunan orang-orang yang Kami bawa dalam kapal bersama Nuh -'alaihissalām-, dan dari anak keturunan Ibrahim, dan Ya'qūb -'alaihimassalām-. Dan mereka merupakan orang-orang yang telah Kami berikan petunjuk kepada Islam. Kami telah memilih dan mengangkat mereka menjadi nabi. Jika mereka mendengarkan ayat-ayat Allah sedang dibaca, mereka pun tunduk dan bersujud kepada Allah sembari menangis karena takut kepada-Nya. (58)
ulāika alladhīna anʿama l-lahu ʿalayhim mina l-nabiyīna min dhurriyyati ādama wamimman ḥamalnā maʿa nūḥin wamin dhurriyyati ib'rāhīma wa-is'rāīla wamimman hadaynā wa-ij'tabaynā idhā tut'lā ʿalayhim āyātu l-raḥmāni kharrū sujjadan wabukiyyan
۞ فَخَلَفَ مِنۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَٱتَّبَعُوا۟ ٱلشَّهَوَٰتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ( ٥٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kemudian datanglah setelah para nabi yang terpilih itu para pengikut yang buruk dan sesat. Mereka mengabaikan salat, tidak mengerjakannya sesuai cara yang diperintahkan, dan hanya mengerjakan maksiat yang sesuai kehendak hawa nafsu mereka semisal zina. Maka sungguh mereka akan mendapatkan balasan keburukan dan kerugian di neraka Jahanam kelak. (59)
fakhalafa min baʿdihim khalfun aḍāʿū l-ṣalata wa-ittabaʿū l-shahawāti fasawfa yalqawna ghayyan
إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَـٰلِحًا فَأُو۟لَـٰٓئِكَ يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْـًٔا ( ٦٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kecuali orang yang bertobat dari kelalaian dan kesalahannya, serta beriman kepada Allah dan beramal saleh, maka mereka yang memiliki kriteria seperti ini akan masuk Surga, dan pahala amalan kebaikan mereka sama sekali tidak akan dikurangi walaupun hanya sedikit. (60)
illā man tāba waāmana waʿamila ṣāliḥan fa-ulāika yadkhulūna l-janata walā yuẓ'lamūna shayan
جَنَّـٰتِ عَدْنٍ ٱلَّتِى وَعَدَ ٱلرَّحْمَـٰنُ عِبَادَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ وَعْدُهُۥ مَأْتِيًّا ( ٦١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Yaitu Surga-surga sebagai tempat tinggal dan menetap yang dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih pada hamba-hamba-Nya yang saleh agar mereka memasukinya walaupun Surga itu belum tampak bagi mereka. Walaupun mereka belum melihat Surga itu, mereka tetap percaya dengan keberadaannya, dan sungguh janji Allah berupa Surga itu pasti ditepati dan terwujud. (61)
jannāti ʿadnin allatī waʿada l-raḥmānu ʿibādahu bil-ghaybi innahu kāna waʿduhu matiyyan
لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا إِلَّا سَلَـٰمًا ۖ وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيهَا بُكْرَةً وَعَشِيًّا ( ٦٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan sia-sia, apalagi kata-kata keji, bahkan hanya mendengar ucapan salam antara satu dengan lainnya, juga ucapan salam para Malaikat kepada mereka, dan di dalamnya mereka senantiasa didatangi makanan yang sesuai selera mereka setiap pagi dan sore hari. (62)
lā yasmaʿūna fīhā laghwan illā salāman walahum riz'quhum fīhā buk'ratan waʿashiyyan
تِلْكَ ٱلْجَنَّةُ ٱلَّتِى نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَن كَانَ تَقِيًّا ( ٦٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Surga yang memiliki kriteria seperti inilah yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-larangan Kami. (63)
til'ka l-janatu allatī nūrithu min ʿibādinā man kāna taqiyyan
وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ ۖ لَهُۥ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ ۚ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا ( ٦٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : "Dan Katakanlah -wahai Jibril- kepada Muhammad, "Sesungguhnya para Malaikat tidaklah turun ke bumi sesuai keinginannya, akan tetapi mereka turun sesuai perintah Allah, milik Allah lah segala yang akan kita hadapi berupa urusan-urusan Akhirat kelak, dan segala yang akan kita tinggalkan berupa urusan-urusan dunia, dan segala yang ada diantara keduanya, dan Tuhanmu itu -wahai Rasul- sama sekali tidak lupa akan sesuatu. (64)
wamā natanazzalu illā bi-amri rabbika lahu mā bayna aydīnā wamā khalfanā wamā bayna dhālika wamā kāna rabbuka nasiyyan
رَّبُّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَٱعْبُدْهُ وَٱصْطَبِرْ لِعِبَـٰدَتِهِۦ ۚ هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ سَمِيًّا ( ٦٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dia lah Pencipta langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya, yang menguasai dan mengatur urusan semuanya, maka sembahlah Dia semata, sebab Dia berhak untuk disembah, dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya, sebab Dia tidak memiliki tandingan dan persamaan yang bisa disembah bersama-Nya. (65)
rabbu l-samāwāti wal-arḍi wamā baynahumā fa-uʿ'bud'hu wa-iṣ'ṭabir liʿibādatihi hal taʿlamu lahu samiyyan
وَيَقُولُ ٱلْإِنسَـٰنُ أَءِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ أُخْرَجُ حَيًّا ( ٦٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan orang kafir yang ingkar dengan hari Kebangkitan berkata dengan nada mengolok-olok, "Betulkah apabila aku telah mati, kelak aku akan dikeluarkan kembali dari kuburku dalam keadaan hidup untuk menjalani kehidupan kedua kalinya?! Sungguh ini perkara yang mustahil." (66)
wayaqūlu l-insānu a-idhā mā mittu lasawfa ukh'raju ḥayyan
أَوَلَا يَذْكُرُ ٱلْإِنسَـٰنُ أَنَّا خَلَقْنَـٰهُ مِن قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْـًٔا ( ٦٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan apakah orang yang ingkar dengan adanya hari Kebangkitan ini tidak memikirkan bahwa dahulu Kami telah menciptakannya, padahal sebelumnya ia belum berwujud sama sekali?! Sehingga ia bisa mendapatkan kejelasan dengan menjadikan adanya penciptaan kali pertama sebagai dalil akan adanya penciptaan kedua, meskipun penciptaan kedua tentunya lebih mudah. (67)
awalā yadhkuru l-insānu annā khalaqnāhu min qablu walam yaku shayan
فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَٱلشَّيَـٰطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا ( ٦٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka demi Tuhanmu -wahai Rasul-, sungguh Kami akan mengeluarkan mereka dari kubur mereka menuju Mahsyar (tempat berkumpulnya seluruh manusia) beserta setan-setan yang menyesatkan mereka, lalu Kami akan menggiring mereka menuju pintu-pintu neraka Jahanam dalam keadaan terhina dan berlutut. (68)
fawarabbika lanaḥshurannahum wal-shayāṭīna thumma lanuḥ'ḍirannahum ḥawla jahannama jithiyyan
ثُمَّ لَنَنزِعَنَّ مِن كُلِّ شِيعَةٍ أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى ٱلرَّحْمَـٰنِ عِتِيًّا ( ٦٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kemudian Kami pasti akan tarik dengan kasar dari setiap golongan sesat siapa di antara mereka yang sangat durhaka, sebab merekalah pemimpin golongan sesat itu. (69)
thumma lananziʿanna min kulli shīʿatin ayyuhum ashaddu ʿalā l-raḥmāni ʿitiyyan
ثُمَّ لَنَحْنُ أَعْلَمُ بِٱلَّذِينَ هُمْ أَوْلَىٰ بِهَا صِلِيًّا ( ٧٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sungguh Kami lebih mengetahui orang-orang yang seharusnya pantas dimasukkan ke dalam Neraka, dan merasakan panas dan azabnya. (70)
thumma lanaḥnu aʿlamu bi-alladhīna hum awlā bihā ṣiliyyan
وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ( ٧١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan tidak seorang pun diantara kalian -wahai manusia- melainkan akan melewati jembatan yang diletakkan di atas neraka Jahanam, hal ini merupakan ketentuan Allah yang pasti terjadi, dan sungguh ketentuan Allah itu tidak akan ada yang bisa menolaknya. (71)
wa-in minkum illā wāriduhā kāna ʿalā rabbika ḥatman maqḍiyyan
ثُمَّ نُنَجِّى ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوا۟ وَّنَذَرُ ٱلظَّـٰلِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا ( ٧٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kemudian setelah melewati jembatan ini, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka dengan mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan membiarkan orang-orang yang zalim dalam keadaan berlutut di dalam Neraka, dan mereka sama sekali tidak akan bisa keluar darinya. (72)
thumma nunajjī alladhīna ittaqaw wanadharu l-ẓālimīna fīhā jithiyyan
وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُنَا بَيِّنَـٰتٍ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَىُّ ٱلْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا ( ٧٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan apabila dibacakan kepada manusia ayat-ayat Kami yang diturunkan kepada Rasul Kami dengan membawa maksud yang jelas, maka orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Manakah di antara dua golongan kita ini yang lebih baik tempat tinggalnya, dan lebih bagus tempat pertemuan dan perkumpulannya; golongan kami ataukah golongan kalian?" (73)
wa-idhā tut'lā ʿalayhim āyātunā bayyinātin qāla alladhīna kafarū lilladhīna āmanū ayyu l-farīqayni khayrun maqāman wa-aḥsanu nadiyyan
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَـٰثًا وَرِءْيًا ( ٧٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh betapa banyak umat yang Kami binasakan sebelum adanya orang-orang kafir yang menyombongkan diri dengan kekayaan materi yang mereka miliki itu, umat-umat itu lebih banyak hartanya dibandingkan mereka, dan lebih indah dipandang mata lantaran mahalnya harga pakaian mereka dan eloknya tubuh mereka. (74)
wakam ahlaknā qablahum min qarnin hum aḥsanu athāthan wari'yan
قُلْ مَن كَانَ فِى ٱلضَّلَـٰلَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ ٱلرَّحْمَـٰنُ مَدًّا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا رَأَوْا۟ مَا يُوعَدُونَ إِمَّا ٱلْعَذَابَ وَإِمَّا ٱلسَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضْعَفُ جُندًا ( ٧٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Katakanlah wahai Rasul, "Barangsiapa yang terus-menerus berada dalam kesesatannya, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pengasih yang membiarkannya dan tidak segera mengazabnya agar ia bertambah sesat, sehingga apabila mereka telah menyaksikan apa yang diancamkan kepada mereka berupa azab yang disegerakan di dunia ini atau azab yang diundur di Akhirat kelak, maka saat itu juga mereka akan tahu siapa yang lebih buruk kedudukannya, dan lebih lemah penolongnya; apakah golongan mereka atau golongan orang-orang yang beriman?" (75)
qul man kāna fī l-ḍalālati falyamdud lahu l-raḥmānu maddan ḥattā idhā ra-aw mā yūʿadūna immā l-ʿadhāba wa-immā l-sāʿata fasayaʿlamūna man huwa sharrun makānan wa-aḍʿafu jundan
وَيَزِيدُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ٱهْتَدَوْا۟ هُدًى ۗ وَٱلْبَـٰقِيَـٰتُ ٱلصَّـٰلِحَـٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَّرَدًّا ( ٧٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Adapun kebalikan dari hal itu, maka Dia menambah iman dan ketaatan orang-orang yang berada di atas petunjuk. Dan amal-amal saleh yang mengantarkan pada kebahagiaan yang kekal abadi -wahai Rasul-, maka merupakan pahala yang lebih bermanfaat dan ganjaran yang lebih baik dari sisi Tuhanmu. (76)
wayazīdu l-lahu alladhīna ih'tadaw hudan wal-bāqiyātu l-ṣāliḥātu khayrun ʿinda rabbika thawāban wakhayrun maraddan
أَفَرَءَيْتَ ٱلَّذِى كَفَرَ بِـَٔايَـٰتِنَا وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا وَوَلَدًا ( ٧٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Lalu apakah engkau -wahai Rasul- telah melihat orang yang kafir kepada bukti kebenaran Kami, dan ingkar terhadap ancaman Kami sembari mengatakan, "Jika aku mati, dan dibangkitkan maka pasti aku akan diberikan harta dan anak-anak yang banyak." (77)
afara-ayta alladhī kafara biāyātinā waqāla laūtayanna mālan wawaladan
أَطَّلَعَ ٱلْغَيْبَ أَمِ ٱتَّخَذَ عِندَ ٱلرَّحْمَـٰنِ عَهْدًا ( ٧٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apakah ia benar-benar mengetahui perkara gaib sehingga menyatakan hal itu dengan bukti yang jelas?! Atau apakah ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhannya agar ia pasti akan dimasukkan ke dalam Surga dan dikaruniakan harta dan anak-anak?! (78)
aṭṭalaʿa l-ghayba ami ittakhadha ʿinda l-raḥmāni ʿahdan
كَلَّا ۚ سَنَكْتُبُ مَا يَقُولُ وَنَمُدُّ لَهُۥ مِنَ ٱلْعَذَابِ مَدًّا ( ٧٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Hal itu sama sekali tidak seperti yang mereka klaim! Kami akan menuliskan apa yang ia katakan dan amalkan, lalu Kami akan menambah azabnya disamping azab yang mesti ia dapatkan, lantaran klaimnya yang batil itu. (79)
kallā sanaktubu mā yaqūlu wanamuddu lahu mina l-ʿadhābi maddan
وَنَرِثُهُۥ مَا يَقُولُ وَيَأْتِينَا فَرْدًا ( ٨٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami akan mewarisi apa yang ia tinggalkan berupa harta dan anak setelah Kami mewafatkannya, lalu ia mendatangi Kami hari Kiamat kelak dalam keadaan seorang diri tanpa memiliki suatu harta atau pangkat kedudukan yang dahulu ia nikmati. (80)
wanarithuhu mā yaqūlu wayatīnā fardan
وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةً لِّيَكُونُوا۟ لَهُمْ عِزًّا ( ٨١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan orang-orang musyrik itu mengambil tuhan-tuhan lain selain Allah, dengan harapan agar mereka menjadi penolong dan pelindung yang melindungi dan menolong mereka. (81)
wa-ittakhadhū min dūni l-lahi ālihatan liyakūnū lahum ʿizzan
كَلَّا ۚ سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا ( ٨٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Hal itu sama sekali tidak seperti yang mereka klaim! Tuhan-tuhan yang disembah selain Allah ini kelak akan mengingkari penyembahan orang-orang musyrik itu terhadap mereka pada hari Kiamat, berlepas diri dari mereka dan akan menjadi musuh bagi mereka. (82)
kallā sayakfurūna biʿibādatihim wayakūnūna ʿalayhim ḍiddan
أَلَمْ تَرَ أَنَّآ أَرْسَلْنَا ٱلشَّيَـٰطِينَ عَلَى ٱلْكَـٰفِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا ( ٨٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Tidakkah engkau -wahai Rasul- melihat bahwa Kami telah mengutus setan-setan itu dan memberikan mereka kekuasaan atas orang-orang kafir, agar mendorong mereka berbuat maksiat, dan menghalangi manusia dari jalan Allah dengan penuh kesungguhan? (83)
alam tara annā arsalnā l-shayāṭīna ʿalā l-kāfirīna ta-uzzuhum azzan
فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا ( ٨٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka janganlah engkau -wahai Rasul- tergesa-gesa memohon kepada Allah agar menyegerakan datangnya kebinasaan pada mereka, karena Kami menghitung usia kehidupan mereka dengan hitungan yang detail, sehingga apabila waktu dibiarkannya mereka telah selesai Kami lalu mengazab mereka dengan azab yang pantas mereka dapatkan. (84)
falā taʿjal ʿalayhim innamā naʿuddu lahum ʿaddan
يَوْمَ نَحْشُرُ ٱلْمُتَّقِينَ إِلَى ٱلرَّحْمَـٰنِ وَفْدًا ( ٨٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ingatlah -wahai Rasul- tentang hari Kiamat, yaitu hari ketika Kami mengumpulkan orang-orang yang bertakwa -dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya- di hadapan Tuhan mereka dalam kafilah-kafilah yang dimuliakan lagi terhormat. (85)
yawma naḥshuru l-mutaqīna ilā l-raḥmāni wafdan
وَنَسُوقُ ٱلْمُجْرِمِينَ إِلَىٰ جَهَنَّمَ وِرْدًا ( ٨٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami akan menggiring orang-orang kafir ke neraka Jahanam dalam keadaan merasakan dahaga. (86)
wanasūqu l-muj'rimīna ilā jahannama wir'dan
لَّا يَمْلِكُونَ ٱلشَّفَـٰعَةَ إِلَّا مَنِ ٱتَّخَذَ عِندَ ٱلرَّحْمَـٰنِ عَهْدًا ( ٨٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang-orang kafir itu sama sekali tidak berhak mendapatkan dan memberikan syafaat satu sama lain, kecuali bagi mereka yang telah membuat perjanjian di sisi Tuhannya di dunia ini dengan beriman kepada-Nya dan kepada Rasul-rasul-Nya. (87)
lā yamlikūna l-shafāʿata illā mani ittakhadha ʿinda l-raḥmāni ʿahdan
وَقَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱلرَّحْمَـٰنُ وَلَدًا ( ٨٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan orang-orang Yahudi, Nasrani, dan sebagian kaum musyrikin berkata, "Allah Yang Maha Pengasih memiliki seorang anak laki-laki." (88)
waqālū ittakhadha l-raḥmānu waladan
لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْـًٔا إِدًّا ( ٨٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Wahai orang-orang yang mengatakan ucapan tersebu, sungguh kalian telah mendatangkan perkara yang sangat mungkar. (89)
laqad ji'tum shayan iddan
تَكَادُ ٱلسَّمَـٰوَٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ ٱلْأَرْضُ وَتَخِرُّ ٱلْجِبَالُ هَدًّا ( ٩٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Hampir-hampir saja langit pecah dan terbelah, bumi retak, dan gunung-gunung runtuh berantakan lantaran perkataan kalian yang mungkar ini. (90)
takādu l-samāwātu yatafaṭṭarna min'hu watanshaqqu l-arḍu watakhirru l-jibālu haddan
أَن دَعَوْا۟ لِلرَّحْمَـٰنِ وَلَدًا ( ٩١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Semua itu karena mereka menganggap Allah Yang Maha Pengasih memiliki anak. Sungguh Mahatinggi Allah setinggi-tingginya dari hal yang demikian itu. (91)
an daʿaw lilrraḥmāni waladan
وَمَا يَنۢبَغِى لِلرَّحْمَـٰنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا ( ٩٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan tidak pantas bagi Yang Maha Pengasih memiliki seorang anak, sebab Dia tersucikan dari hal tersebut. (92)
wamā yanbaghī lilrraḥmāni an yattakhidha waladan
إِن كُلُّ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ إِلَّآ ءَاتِى ٱلرَّحْمَـٰنِ عَبْدًا ( ٩٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Tidak ada seorang pun yang tinggal di langit, dan di bumi dari kalangan Malaikat, manusia, dan jin, melainkan akan datang kepada Tuhannya hari Kiamat kelak dalam keadaan tunduk. (93)
in kullu man fī l-samāwāti wal-arḍi illā ātī l-raḥmāni ʿabdan
لَّقَدْ أَحْصَىٰهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا ( ٩٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sungguh Dia telah mengetahui semua tentang mereka, dan mengetahui jumlah mereka dengan hitungan detail, sehingga tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya. (94)
laqad aḥṣāhum waʿaddahum ʿaddan
وَكُلُّهُمْ ءَاتِيهِ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ فَرْدًا ( ٩٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada-Nya di hari Kiamat kelak secara sendiri-sendiri tanpa memiliki satu penolong atau satu harta pun. (95)
wakulluhum ātīhi yawma l-qiyāmati fardan
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ ٱلرَّحْمَـٰنُ وُدًّا ( ٩٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah, dan mengerjakan amal saleh yang diridai oleh Allah, kelak Allah akan menanamkan rasa kasih sayang dalam hati mereka lantaran cinta-Nya kepada mereka, dan lantaran penganugerahan kasih sayang kepada hamba-hamba-Nya yang lain. (96)
inna alladhīna āmanū waʿamilū l-ṣāliḥāti sayajʿalu lahumu l-raḥmānu wuddan
فَإِنَّمَا يَسَّرْنَـٰهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ ٱلْمُتَّقِينَ وَتُنذِرَ بِهِۦ قَوْمًا لُّدًّا ( ٩٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka sungguh Kami telah mudahkan Al-Qur`ān ini dengan menurunkannya pakai bahasamu -wahai Rasul-, agar engkau dapat memberi kabar gembira kepada orang-orang bertakwa yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Ku, dan agar engkau dapat pula memberi peringatan kepada kaum yang sangat pembangkang dan durhaka untuk tunduk terhadap kebenaran. (97)
fa-innamā yassarnāhu bilisānika litubashira bihi l-mutaqīna watundhira bihi qawman luddan
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هَلْ تُحِسُّ مِنْهُم مِّنْ أَحَدٍ أَوْ تَسْمَعُ لَهُمْ رِكْزًۢا ( ٩٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan betapa banyak umat yang Kami telah binasakan sebelum adanya kaummu, maka apakah hari ini engkau melihat dan merasakan keberadaan salah satu dari umat-umat itu?! Dan ataukah kamu masih mendengar bisikan-bisikan mereka?! Sungguh, apa yang telah menimpa mereka boleh jadi akan menimpa selain mereka bila Allah menghendakinya. (98)
wakam ahlaknā qablahum min qarnin hal tuḥissu min'hum min aḥadin aw tasmaʿu lahum rik'zan