Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah An-Nazi'at
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


وَٱلنَّـٰزِعَـٰتِ غَرْقًا ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah bersumpah dengan malaikat yang mencabut nyawa orang-orang kafir dengan cara yang keras dan kasar. (1)

wal-nāziʿāti gharqan


وَٱلنَّـٰشِطَـٰتِ نَشْطًا ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Allah bersumpah dengan malaikat yang mencabut nyawa orang-orang yang beriman dengan cara yang mudah dan gampang. (2)

wal-nāshiṭāti nashṭan


وَٱلسَّـٰبِحَـٰتِ سَبْحًا ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Allah bersumpah dengan dengan malaikat yang turun dari langit dengan cepat menuju bumi karena perintah Allah. (3)

wal-sābiḥāti sabḥan


فَٱلسَّـٰبِقَـٰتِ سَبْقًا ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Allah bersumpah dengan malaikat yang saling berlomba dalam melaksanakan perintah Allah. (4)

fal-sābiqāti sabqan


فَٱلْمُدَبِّرَٰتِ أَمْرًا ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Allah bersumpah dengan malaikat yang melaksanakan perintah Allah untuk menerapkan kada-Nya, seperti malaikat yang diberi tugas mencatat amal perbuatan manusia. Allah bersumpah dengan itu semua bahwa Dia pasti akan membangkitkan mereka untuk perhitungan dan pembalasan. (5)

fal-mudabirāti amran


يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pada hari ketika bumi bergoncang karena tiupan pertama. (6)

yawma tarjufu l-rājifatu


تَتْبَعُهَا ٱلرَّادِفَةُ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian tiupan pertama ini diikuti dengan tiupan kedua. (7)

tatbaʿuhā l-rādifatu


قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Hati sebagian manusia pada hari itu merasa takut. (8)

qulūbun yawma-idhin wājifatun


أَبْصَـٰرُهَا خَـٰشِعَةٌ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Di mata mereka kelihatan dampak kehinaan. (9)

abṣāruhā khāshiʿatun


يَقُولُونَ أَءِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِى ٱلْحَافِرَةِ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka berkata, “Apakah mungkin kami kembali dihidupkan setelah kami mati?” (10)

yaqūlūna a-innā lamardūdūna fī l-ḥāfirati


أَءِذَا كُنَّا عِظَـٰمًا نَّخِرَةً ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah jika kami telah menjadi tulang belulang yang hancur, bisakah kami dikembalikan seperti semula?” (11)

a-idhā kunnā ʿiẓāman nakhiratan


قَالُوا۟ تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka berkata, “Jika kami dikembalikan seperti semula, sungguh pengembalian itu merupakan suatu kerugian, ia terpedaya.” (12)

qālū til'ka idhan karratun khāsiratun


فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَٰحِدَةٌ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Perkara kebangkitan itu adalah perkara mudah, itu hanyalah berupa sekali tiupan dari Malaikat yang ditugaskan untuk meniup sangkakala. (13)

fa-innamā hiya zajratun wāḥidatun


فَإِذَا هُم بِٱلسَّاهِرَةِ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Tiba-tiba semua kembali hidup di atas bumi setelah sebelumnya mereka mati terkubur di dalam tanah. (14)

fa-idhā hum bil-sāhirati


هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ مُوسَىٰٓ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah telah datang kepadamu -wahai Rasul- berita tentang Musa dengan Rabbnya dan bersama musuhnya, Fir'aun? (15)

hal atāka ḥadīthu mūsā


إِذْ نَادَىٰهُ رَبُّهُۥ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tatkala Rabbnya Yang Mahasuci menyerunya di Lembah Ṭuwa yang suci. (16)

idh nādāhu rabbuhu bil-wādi l-muqadasi ṭuwan


ٱذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah berfirman kepadanya yang maksudnya, “Pergilah ke Fir'aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas dalam kezaliman dan kesombongan. (17)

idh'hab ilā fir'ʿawna innahu ṭaghā


فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَىٰٓ أَن تَزَكَّىٰ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan katakan kepadanya, "Tidakkah engkau -wahai Fir'aun- ingin bersih dari kekufuran dan kemaksiatan? (18)

faqul hal laka ilā an tazakkā


وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Aku akan menunjukkan kepadamu jalan menuju Rabb yang telah menciptakanmu dan memeliharamu, sehingga engkau takut kepada-Nya, lalu engkau mengerjakan perbuatan yang diridai-Nya dan menghindari perbuatan yang menjadikan-Nya murka?" (19)

wa-ahdiyaka ilā rabbika fatakhshā


فَأَرَىٰهُ ٱلْـَٔايَةَ ٱلْكُبْرَىٰ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Musa -'alaihissalām- pun memperlihatkan kepadanya mukjizat agung yang menunjukkan bahwa dia adalah utusan dari Rabbnya, yaitu tangan dan tongkat. (20)

fa-arāhu l-āyata l-kub'rā


فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Adapun tanggapan yang terjadi dari Fir'aun tidak lain hanyalah pendustaan terhadap mukjizat ini dan ia mendurhakai apa yang diperintahkan oleh Musa -'alaihissalām- kepadanya. (21)

fakadhaba waʿaṣā


ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian ia berpaling dari keimanan terhadap apa yang dibawa oleh Musa -'alaihissalām-. (22)

thumma adbara yasʿā


فَحَشَرَ فَنَادَىٰ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Justru ia mengumpulkan bala tentaranya untuk mengalahkan Musa -'alaihissalām-, lalu ia menyeru kaumnya dengan berkata, (23)

faḥashara fanādā


فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  “Aku adalah tuhan kalian yang tertinggi, maka kalian tidak boleh taat kepada selainku.” (24)

faqāla anā rabbukumu l-aʿlā


فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ نَكَالَ ٱلْـَٔاخِرَةِ وَٱلْأُولَىٰٓ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Maka Allah menyiksanya dengan memberi balasan di dunia berupa tenggelam di lautan, dan memberi balasan di Akhirat dengan memasukkannya ke dalam siksa yang paling pedih. (25)

fa-akhadhahu l-lahu nakāla l-ākhirati wal-ūlā


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰٓ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya di dalam balasan Kami terhadap Fir'aun di dunia dan di Akhirat itu terdapat nasihat bagi orang yang takut kepada Allah, karena orang yang takut kepada Allah lah yang bisa mendapatkan manfaat dari nasihat-nasihat. (26)

inna fī dhālika laʿib'ratan liman yakhshā


ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ ٱلسَّمَآءُ ۚ بَنَىٰهَا ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Apakah penciptaan kalian oleh Allah -wahai orang-orang yang mendustakan Hari Kebangkitan- lebih sulit daripada penciptaan langit yang telah dibangun oleh Allah? (27)

a-antum ashaddu khalqan ami l-samāu banāhā


رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّىٰهَا ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Allah menjadikannya berada di atas, tinggi dan menjadikannya sempurna, tidak ada celah maupun aib padanya. (28)

rafaʿa samkahā fasawwāhā


وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَىٰهَا ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Allah menjadikan malamnya gelap gulita jika mataharinya telah tenggelam, dan menjadikan siangnya terang bercahaya jika matahari telah terbit. (29)

wa-aghṭasha laylahā wa-akhraja ḍuḥāhā


وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Dan -setelah menciptakan langit- Dia menghamparkan bumi dan menyimpan segala manfaatnya di dalamnya. (30)

wal-arḍa baʿda dhālika daḥāhā


أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَىٰهَا ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dari dalam bumi Allah mengeluarkan air, berupa mata air yang mengalir dan menghidupkan di permukaan bumi berbagai tumbuhan yang menjadi makanan hewan ternak. (31)

akhraja min'hā māahā wamarʿāhā


وَٱلْجِبَالَ أَرْسَىٰهَا ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan gunung-gunung dijadikan-Nya kokoh di atas bumi. (32)

wal-jibāla arsāhā


مَتَـٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَـٰمِكُمْ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Semua itu merupakan manfaat bagi kalian -wahai manusia- dan untuk hewan-hewan ternak kalian. Maka Żat yang menciptakan ini semua tidak akan kesulitan untuk mengulangi penciptaan mereka dari awal lagi. (33)

matāʿan lakum wali-anʿāmikum


فَإِذَا جَآءَتِ ٱلطَّآمَّةُ ٱلْكُبْرَىٰ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Dan jika telah tiba masa tiupan yang kedua dan hari Kiamat telah tiba. (34)

fa-idhā jāati l-ṭāmatu l-kub'rā


يَوْمَ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَـٰنُ مَا سَعَىٰ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pada hari di saat Kiamat tiba, manusia mengingat apa yang telah dilakukannya, yang baik maupun yang buruk. (35)

yawma yatadhakkaru l-insānu mā saʿā


وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِمَن يَرَىٰ ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan didatangkan Jahanam serta ditampakkan kepada mereka dengan mata telanjang bagi yang melihatnya. (36)

waburrizati l-jaḥīmu liman yarā


فَأَمَّا مَن طَغَىٰ ( ٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Adapun orang-orang yang telah melampaui batas dalam kesesatan. (37)

fa-ammā man ṭaghā


وَءَاثَرَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا ( ٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan mengutamakan kehidupan dunia yang fana ini atas kehidupan Akhirat yang abadi. (38)

waāthara l-ḥayata l-dun'yā


فَإِنَّ ٱلْجَحِيمَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ ( ٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka sesungguhnya Neraka merupakan tempat tinggal yang akan ia datangi. (39)

fa-inna l-jaḥīma hiya l-mawā


وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ ( ٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : 41 Adapun bagi orang yang takut apabila berdiri di hadapan Rabbnya dan menahan nafsunya dari keinginan terhadap apa yang diharamkan oleh Allah, maka Surga adalah tempat tinggal terakhir baginya. (40)

wa-ammā man khāfa maqāma rabbihi wanahā l-nafsa ʿani l-hawā


فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ ( ٤١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : 41 Adapun bagi orang yang takut apabila berdiri di hadapan Rabbnya dan menahan nafsunya dari keinginan terhadap apa yang diharamkan oleh Allah, maka Surga adalah tempat tinggal terakhir baginya. (41)

fa-inna l-janata hiya l-mawā


يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ( ٤٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Orang-orang yang mendustakan hari Kebangkitan bertanya kepadamu -wahai Rasul-, “Kapan terjadinya Kiamat?” (42)

yasalūnaka ʿani l-sāʿati ayyāna mur'sāhā


فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَىٰهَآ ( ٤٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu sehingga engkau bisa menyebtukannya kepada mereka. Itu bukan merupakan tugasmu. Sesungguhnya tugasmu adalah bersiap-siap menghadapi datangnya Kiamat. (43)

fīma anta min dhik'rāhā


إِلَىٰ رَبِّكَ مُنتَهَىٰهَآ ( ٤٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :  Hanya kepada Rabbmu semata kembalinya pengetahuan tentang hari Kiamat. (44)

ilā rabbika muntahāhā


إِنَّمَآ أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَىٰهَا ( ٤٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan kepada orang yang takut kepada hari Kiamat, karena orang yang takut kepada hari Kiamat lah yang bisa mendapat manfaat dari peringatanmu. (45)

innamā anta mundhiru man yakhshāhā


كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوٓا۟ إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَىٰهَا ( ٤٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pada Hari ketika mereka melihat Kiamat di depan mata, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal di kehidupan dunia mereka kecuali hanya sebatas sore dari suatu hari atau sepaginya. (46)

ka-annahum yawma yarawnahā lam yalbathū illā ʿashiyyatan aw ḍuḥāhā