Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah Sad
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


صٓ ۚ وَٱلْقُرْءَانِ ذِى ٱلذِّكْرِ ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ṣād. Pembahasan tentang huruf hijaiah seperti ini telah disebutkan di awal surah Al-Baqarah. Allah bersumpah dengan Al-Qur`ān yang berisi peringatan kepada manusia tentang apa yang berguna bagi mereka di dunia dan Akhirat. Perkaranya tidak sebagaimana yang kaum musyrikin duga, bahwa Allah memiliki sekutu. (1)

sad wal-qur'āni dhī l-dhik'ri


بَلِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى عِزَّةٍ وَشِقَاقٍ ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Akan tetapi orang-orang kafir itu berada di atas fanatisme berat dan kesombongan sehingga mereka menolak mentauhidkan Allah dan selalu menentang dan memusuhi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. (2)

bali alladhīna kafarū fī ʿizzatin washiqāqin


كَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَبْلِهِم مِّن قَرْنٍ فَنَادَوا۟ وَّلَاتَ حِينَ مَنَاصٍ ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, di mana mereka mendustakan para Rasul mereka. Saat azab turun menimpa mereka, mereka beristigasah minta pertolongan, padahal saat itu bukanlah saat keselamatan bagi mereka dari azab sehingga istigasah mereka itu bisa bermanfaat. (3)

kam ahlaknā min qablihim min qarnin fanādaw walāta ḥīna manāṣin


وَعَجِبُوٓا۟ أَن جَآءَهُم مُّنذِرٌ مِّنْهُمْ ۖ وَقَالَ ٱلْكَـٰفِرُونَ هَـٰذَا سَـٰحِرٌ كَذَّابٌ ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka heran ketika seorang Rasul dari kalangan mereka datang memperingatkan mereka dari azab Allah bila mereka terus bersikukuh di atas kekufuran. Ketika mereka melihat bukti-bukti kebenaran apa yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, orang-orang kafir berkata, “Laki-laki ini adalah penyihir yang menyihir manusia, pembohong terkait klaim diucapkannya bahwa dia adalah Rasulullah yang mendapatkan wahyu. (4)

waʿajibū an jāahum mundhirun min'hum waqāla l-kāfirūna hādhā sāḥirun kadhābun


أَجَعَلَ ٱلْـَٔالِهَةَ إِلَـٰهًا وَٰحِدًا ۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَىْءٌ عُجَابٌ ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah laki-laki ini menjadikan tuhan-tuhan yang banyak hanya menjadi satu Tuhan saja yang tidak ada tuhan selain-Nya? Perbuatannya itu sungguh mengherankan.” (5)

ajaʿala l-ālihata ilāhan wāḥidan inna hādhā lashayon ʿujābun


وَٱنطَلَقَ ٱلْمَلَأُ مِنْهُمْ أَنِ ٱمْشُوا۟ وَٱصْبِرُوا۟ عَلَىٰٓ ءَالِهَتِكُمْ ۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَىْءٌ يُرَادُ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka para pembesar dan pemuka mereka mendatangi para pengikut mereka seraya berkata, “Teruskan apa yang selama ini kalian lakukan, jangan mengikuti agama Muhammad, pertahankanlah ibadah kepada tuhan-tuhan kalian. Sesungguhnya dakwah Muhammad kepada kalian untuk menyembah satu Tuhan hanyalah taktiknya saja, karena dia ingin merebut kepemimpinan dan pengikut dari tangan kami. (6)

wa-inṭalaqa l-mala-u min'hum ani im'shū wa-iṣ'birū ʿalā ālihatikum inna hādhā lashayon yurādu


مَا سَمِعْنَا بِهَـٰذَا فِى ٱلْمِلَّةِ ٱلْـَٔاخِرَةِ إِنْ هَـٰذَآ إِلَّا ٱخْتِلَـٰقٌ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami tidak mendengar apa yang didakwahkan oleh Muhammad tentang mentauhidkan Allah dalam ajaran nenek moyang kami, tidak pula dalam agama Isa -'alaihissalām-. Kami tidak mendengar darinya selain kebohongan dan bualan. (7)

mā samiʿ'nā bihādhā fī l-milati l-ākhirati in hādhā illā ikh'tilāqun


أَءُنزِلَ عَلَيْهِ ٱلذِّكْرُ مِنۢ بَيْنِنَا ۚ بَلْ هُمْ فِى شَكٍّ مِّن ذِكْرِى ۖ بَل لَّمَّا يَذُوقُوا۟ عَذَابِ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah dibenarkan Al-Qur`ān turun kepadanya di antara kita secara khusus dan tidak diturunkan kepada kita, padahal kita adalah para pemuka dan pembesar.” Sebaliknya kaum musyrikin itu dalam keraguan terhadap wahyu yang turun kepadamu, dan karena mereka belum merasakan azab Allah, maka mereka tertipu oleh pembiaran-Nya. Seandainya mereka merasakannya, niscaya mereka tidak berani melakukan kekufuran dan kesyirikan kepada Allah serta meragukan apa yang diwahyukan kepadamu. (8)

a-unzila ʿalayhi l-dhik'ru min bayninā bal hum fī shakkin min dhik'rī bal lammā yadhūqū ʿadhābi


أَمْ عِندَهُمْ خَزَآئِنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ ٱلْعَزِيزِ ٱلْوَهَّابِ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah kaum musyrikin yang mendustakan itu mempunyai perbendaharaan kekayaan Rabbmu yang Maha Perkasa yang tidak seorang pun bisa mengalahkan-Nya, yang memberi apa yang Dia kehendaki kepada siapa yang Dia kehendaki? Dan di antara perbendaharaan kekayaan-Nya adalah kenabian. Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Kenabian bukan milik mereka sehingga mereka bisa memberikannya kepada siapa yang mereka kehendaki dan menghalanginya dari siapa yang mereka kehendaki. (9)

am ʿindahum khazāinu raḥmati rabbika l-ʿazīzi l-wahābi


أَمْ لَهُم مُّلْكُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ فَلْيَرْتَقُوا۟ فِى ٱلْأَسْبَـٰبِ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah mereka itu memiliki kerajaan langit, kerajaan bumi dan apa yang ada di antara keduanya sehingga mereka berhak untuk memberi dan menahan? Bila mereka mengaku demikian, maka hendaknya mereka mengambil sebab-sebab yang bisa menyampaikan mereka ke langit agar mereka bisa memutuskan sekehendak mereka, memberi atau menolak, dan mereka tidak akan mampu melakukannya. (10)

am lahum mul'ku l-samāwāti wal-arḍi wamā baynahumā falyartaqū fī l-asbābi


جُندٌ مَّا هُنَالِكَ مَهْزُومٌ مِّنَ ٱلْأَحْزَابِ ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :          Orang-orang yang mendustakan Rasul adalah bala tentara yang kalah, seperti bala tentara sebelum mereka yang mendustakan para Rasul. (11)

jundun mā hunālika mahzūmun mina l-aḥzābi


كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ ذُو ٱلْأَوْتَادِ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang yang mendustakan itu bukanlah orang-orang yang pertama mendustakan Rasul, sebelum mereka juga telah ada para pendusta seperti kaum Nuh, kaum 'Ād, dan juga kaum Fir'aun pemilik pancang-pancang untuk menyiksa manusia. (12)

kadhabat qablahum qawmu nūḥin waʿādun wafir'ʿawnu dhū l-awtādi


وَثَمُودُ وَقَوْمُ لُوطٍ وَأَصْحَـٰبُ لْـَٔيْكَةِ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلْأَحْزَابُ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaum Ṡamūd, kaum Lūṭ, kaum Syuaib, mereka semuanya mendustakan, mereka adalah sekutu-sekutu yang bersatu untuk mendustakan para rasul mereka dan kufur kepada apa yang di bawa para rasul tersebut. (13)

wathamūdu waqawmu lūṭin wa-aṣḥābu al'aykati ulāika l-aḥzābu


إِن كُلٌّ إِلَّا كَذَّبَ ٱلرُّسُلَ فَحَقَّ عِقَابِ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tidak ada seorang pun dari para sekutu tersebut kecuali mendustakan rasul Allah, maka mereka berhak mendapatkan azab Allah yang menimpa mereka sekalipun terkadang tertunda untuk beberapa waktu. (14)

in kullun illā kadhaba l-rusula faḥaqqa ʿiqābi


وَمَا يَنظُرُ هَـٰٓؤُلَآءِ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً مَّا لَهَا مِن فَوَاقٍ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang yang mendustakan Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- itu tidak menunggu kecuali tiupan sangkakala kedua yang tidak ada kesempatan bagi untuk kembali lagi, sehingga akan mendapatkan azab Allah jika mati dalam keadaan mendustakan para rasul tersebut. (15)

wamā yanẓuru hāulāi illā ṣayḥatan wāḥidatan mā lahā min fawāqin


وَقَالُوا۟ رَبَّنَا عَجِّل لَّنَا قِطَّنَا قَبْلَ يَوْمِ ٱلْحِسَابِ ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka berkata memperolok-olok, “Wahai Rabb kami! Segerakanlah bagian kami dari azab di dunia ini sebelum hari Kiamat.” (16)

waqālū rabbanā ʿajjil lanā qiṭṭanā qabla yawmi l-ḥisābi


ٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَٱذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُۥدَ ذَا ٱلْأَيْدِ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sabarlah -wahai Rasul- terhadap apa yang dikatakan oleh orang-orang yang mendustakan itu yang tidak menyenangkanmu. Ingatlah hamba Kami Daud pemilik kekuatan dalam mengalahkan musuh-musuhnya dan kesabaran dalam menaati Allah, sesungguhnya dia bertobat untuk kembali kepada Allah dan mengamalkan apa yang mendatangkan rida-Nya. (17)

iṣ'bir ʿalā mā yaqūlūna wa-udh'kur ʿabdanā dāwūda dhā l-aydi innahu awwābun


إِنَّا سَخَّرْنَا ٱلْجِبَالَ مَعَهُۥ يُسَبِّحْنَ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِشْرَاقِ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk Daud yang bertasbih dengan tasbih Daud di petang dan pagi hari, dan saat matahari terbit. (18)

innā sakharnā l-jibāla maʿahu yusabbiḥ'na bil-ʿashiyi wal-ish'rāqi


وَٱلطَّيْرَ مَحْشُورَةً ۖ كُلٌّ لَّهُۥٓ أَوَّابٌ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Kami menundukkan burung-burung tertahan di angkasa, semuanya patuh, bertasbih bersamanya. (19)

wal-ṭayra maḥshūratan kullun lahu awwābun


وَشَدَدْنَا مُلْكَهُۥ وَءَاتَيْنَـٰهُ ٱلْحِكْمَةَ وَفَصْلَ ٱلْخِطَابِ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Kami menguatkan kerajaannya dengan apa yang telah Kami berikan kepadanya berupa kewibawaan, kekuatan dan kemenangan atas musuh-musuhnya. Kami memberinya kenabian dan kebenaran dalam urusan-urusannya. Kami memberinya penjelasan yang menyeluruh dalam segala tujuan dan keakuratan dalam pembicaraan dan menetapkan hukum. (20)

washadadnā mul'kahu waātaynāhu l-ḥik'mata wafaṣla l-khiṭābi


۞ وَهَلْ أَتَىٰكَ نَبَؤُا۟ ٱلْخَصْمِ إِذْ تَسَوَّرُوا۟ ٱلْمِحْرَابَ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah telah datang kepadamu -wahai Rasul- berita dua orang yang berselisih saat keduanya memanjat mihrab tempat ibadah Daud -'alaihissalām-? (21)

wahal atāka naba-u l-khaṣmi idh tasawwarū l-miḥ'rāba


إِذْ دَخَلُوا۟ عَلَىٰ دَاوُۥدَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ ۖ قَالُوا۟ لَا تَخَفْ ۖ خَصْمَانِ بَغَىٰ بَعْضُنَا عَلَىٰ بَعْضٍ فَٱحْكُم بَيْنَنَا بِٱلْحَقِّ وَلَا تُشْطِطْ وَٱهْدِنَآ إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلصِّرَٰطِ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika keduanya tiba-tiba masuk menemui Daud -'alaihissalām-, sehingga Daud terkejut dengan kedatangan keduanya secara tiba-tiba dan dengan cara yang tidak lazim. Ketika keduanya mengetahui keterkejutan Daud, keduanya berkata, “Jangan takut! Kami adalah dua orang yang berselisih. Salah seorang dari kami menzalimi yang lain, maka berilah kami keputusan yang adil, jangan menetapkan keputusan secara zalim, bimbinglah kami ke jalan yang lurus yaitu jalan kebenaran.” (22)

idh dakhalū ʿalā dāwūda fafaziʿa min'hum qālū lā takhaf khaṣmāni baghā baʿḍunā ʿalā baʿḍin fa-uḥ'kum baynanā bil-ḥaqi walā tush'ṭiṭ wa-ih'dinā ilā sawāi l-ṣirāṭi


إِنَّ هَـٰذَآ أَخِى لَهُۥ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِىَ نَعْجَةٌ وَٰحِدَةٌ فَقَالَ أَكْفِلْنِيهَا وَعَزَّنِى فِى ٱلْخِطَابِ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Salah seorang dari keduanya berkata kepada Daud -'alaihissalām- “Sesungguhnya laki-laki ini adalah saudaraku, dia mempunyai sembilan puluh sembilan ekor domba betina, dan aku punya seekor saja, dia meminta kepadaku agar memberikannya kepadanya, dia mengalahkan hujahku.” (23)

inna hādhā akhī lahu tis'ʿun watis'ʿūna naʿjatan waliya naʿjatun wāḥidatun faqāla akfil'nīhā waʿazzanī fī l-khiṭābi


قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِۦ ۖ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْخُلَطَآءِ لَيَبْغِى بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَقَلِيلٌ مَّا هُمْ ۗ وَظَنَّ دَاوُۥدُ أَنَّمَا فَتَنَّـٰهُ فَٱسْتَغْفَرَ رَبَّهُۥ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ ۩ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Daud menetapkan keputusan di antara keduanya, dia berkata kepada pihak yang mengadu, "Saudaramu telah menzalimimu ketika dia meminta seekor dombamu untuk digabungkan dengan domba-dombanya, dan sesungguhnya kebanyakan dari para sekutu, sebagian dari mereka melakukan pelanggaran terhadap sebagian lainnya dengan mengambil hak partnernya dan berlaku tidak adil, kecuali orang-orang beriman yang melakukan amal-amal saleh, mereka adalah orang-orang yang berlaku adil kepada partner-partner mereka dan tidak menzalimi mereka, orang-orang yang seperti itu tidak banyak. Dan Daud -'alaihissalām- pun yakin bahwa Kami hanya mengujinya dengan pertikaian dua orang ini, maka dia meminta ampunan kepada Rabbnya dan sujud mendekatkan diri kepada Allah serta bertobat kepada-Nya. (24)

qāla laqad ẓalamaka bisuāli naʿjatika ilā niʿājihi wa-inna kathīran mina l-khulaṭāi layabghī baʿḍuhum ʿalā baʿḍin illā alladhīna āmanū waʿamilū l-ṣāliḥāti waqalīlun mā hum waẓanna dāwūdu annamā fatannāhu fa-is'taghfara rabbahu wakharra rākiʿan wa-anāba


فَغَفَرْنَا لَهُۥ ذَٰلِكَ ۖ وَإِنَّ لَهُۥ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَـَٔابٍ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Kami mengabulkan permohonannya, Kami mengampuninya, sesungguhnya dia di sisi Kami termasuk hamba-hamba yang dekat, baginya tempat kembali yang baik di akhirat. (25)

faghafarnā lahu dhālika wa-inna lahu ʿindanā lazul'fā waḥus'na maābin


يَـٰدَاوُۥدُ إِنَّا جَعَلْنَـٰكَ خَلِيفَةً فِى ٱلْأَرْضِ فَٱحْكُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ بِٱلْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ ٱلْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌۢ بِمَا نَسُوا۟ يَوْمَ ٱلْحِسَابِ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Wahai Daud! Sesungguhnya Kami mengangkatmu sebagai khalifah di muka bumi untuk menegakkan hukum-hukum dan perkara-perkara agama dan dunia, maka putuskanlah di antara manusia dengan adil, jangan mengikuti hawa nafsu dalam memutuskan perkara di antara manusia, di mana kamu condong kepada salah seorang dari dua orang yang berselisih karena adanya hubungan kekerabatan atau pertemanan atau kamu berpaling darinya karena adanya permusuhan, akibatnya hawa nafsu menyesatkanmu dari jalan Allah yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang tersesat dari jalan Allah yang lurus akan mendapatkan azab yang berat karena mereka melupakan hari hisab, sebab andai mereka mengingatnya dan takut kepadanya, niscaya mereka tidak memperturutkan hawa nafsu mereka. (26)

yādāwūdu innā jaʿalnāka khalīfatan fī l-arḍi fa-uḥ'kum bayna l-nāsi bil-ḥaqi walā tattabiʿi l-hawā fayuḍillaka ʿan sabīli l-lahi inna alladhīna yaḍillūna ʿan sabīli l-lahi lahum ʿadhābun shadīdun bimā nasū yawma l-ḥisābi


وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَآءَ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَـٰطِلًا ۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۚ فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنَ ٱلنَّارِ ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami tidak menciptakan langit dan bumi karena iseng. Itu hanyalah dugaan orang-orang kafir. Celakalah orang-orang kafir yang menduga dengan dugaan demikian, mereka mendapatkan azab Neraka pada hari Kiamat bila mereka mati di atas kekufuran dan prasangka buruk kepada Allah. (27)

wamā khalaqnā l-samāa wal-arḍa wamā baynahumā bāṭilan dhālika ẓannu alladhīna kafarū fawaylun lilladhīna kafarū mina l-nāri


أَمْ نَجْعَلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ كَٱلْمُفْسِدِينَ فِى ٱلْأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ ٱلْمُتَّقِينَ كَٱلْفُجَّارِ ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami tidak akan menyamakan orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti Rasul-Nya dan beramal saleh dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi dengan kekufuran dan kemaksiatan. Kami tidak menyamakan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya dengan orang-orang kafir dan munafik yang larut dalam kemaksiatan. Menyamakan di antara mereka merupakan kezaliman yang tidak layak bagi Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā-. Tetapi Allah akan membalas orang-orang Mukmin yang bertakwa dengan memasukkan mereka ke dalam Surga, dan menghukum orang-orang kafir yang sengsara dengan memasukkan mereka ke dalam Neraka, karena mereka di sisi Allah tidak sama, maka balasan masing-masing di sisi Allah juga tidak sama. (28)

am najʿalu alladhīna āmanū waʿamilū l-ṣāliḥāti kal-muf'sidīna fī l-arḍi am najʿalu l-mutaqīna kal-fujāri


كِتَـٰبٌ أَنزَلْنَـٰهُ إِلَيْكَ مُبَـٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَـٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَـٰبِ ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Al-Qur`ān ini yang Kami turunkan kepadamu wahai Nabi berisi banyak manfaat dan kebaikan, supaya manusia merenungkan ayat-ayatnya dan memikirkan makna-maknanya, dan supaya orang-orang yang memiliki akal sehat dan cerdas mengambil pelajaran darinya. (29)

kitābun anzalnāhu ilayka mubārakun liyaddabbarū āyātihi waliyatadhakkara ulū l-albābi


وَوَهَبْنَا لِدَاوُۥدَ سُلَيْمَـٰنَ ۚ نِعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami memberi Daud seorang anak bernama Sulaiman sebagai nikmat dan karunia dari Kami kepadanya, agar dia berbahagia dengannya. Sulaiman adalah sebaik-baik hamba, sesungguhnya dia banyak bertobat dan kembali kepada Allah. (30)

wawahabnā lidāwūda sulaymāna niʿ'ma l-ʿabdu innahu awwābun


إِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِٱلْعَشِىِّ ٱلصَّـٰفِنَـٰتُ ٱلْجِيَادُ ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ingatlah ketika di sore hari dia melihat kuda-kuda yang kuat dan mampu berlari cepat, yang sedang berdiri dengan tiga kaki sambil mengangkat kaki yang keempat. Sulaiman terus memandangi kuda-kuda pilihan tersebut hingga matahari terbenam. (31)

idh ʿuriḍa ʿalayhi bil-ʿashiyi l-ṣāfinātu l-jiyādu


فَقَالَ إِنِّىٓ أَحْبَبْتُ حُبَّ ٱلْخَيْرِ عَن ذِكْرِ رَبِّى حَتَّىٰ تَوَارَتْ بِٱلْحِجَابِ ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Maka Sulaiman berkata, “Aku dikalahkan oleh kecintaan kepada harta, termasuk kuda, sehingga aku lalai dari mengingat Rabbku di petang hari. (32)

faqāla innī aḥbabtu ḥubba l-khayri ʿan dhik'ri rabbī ḥattā tawārat bil-ḥijābi


رُدُّوهَا عَلَىَّ ۖ فَطَفِقَ مَسْحًۢا بِٱلسُّوقِ وَٱلْأَعْنَاقِ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Kembalikanlah kuda-kuda itu ke sini.” Maka mereka mengembalikannya. Maka dia mulai membabat kaki-kaki dan leher-lehernya dengan pedang. (33)

ruddūhā ʿalayya faṭafiqa masḥan bil-sūqi wal-aʿnāqi


وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَـٰنَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِۦ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh Kami telah menguji Sulaiman dan Kami meletakkan di atas singgasananya setan yang berbentuk manusia yang menguasai kerajaannya beberapa saat. Kemudian Sulaiman berhasil menguasai kerajaannya kembali dan mengalahkan para setan. (34)

walaqad fatannā sulaymāna wa-alqaynā ʿalā kur'siyyihi jasadan thumma anāba


قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sulaiman berkata, “Wahai Rabbku! Ampunilah dosa-dosaku, dan berilah aku satu kerajaan yang spesial untuk diriku yang tidak bisa dimiliki oleh siapa pun sesudahku, sesungguhnya Engkau ya Rabbi pemilik karunia yang melimpah dan anugerah yang besar.” (35)

qāla rabbi igh'fir lī wahab lī mul'kan lā yanbaghī li-aḥadin min baʿdī innaka anta l-wahābu


فَسَخَّرْنَا لَهُ ٱلرِّيحَ تَجْرِى بِأَمْرِهِۦ رُخَآءً حَيْثُ أَصَابَ ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Kami mengabulkan doanya. Dan Kami menundukkan angin untuknya sehingga ia mengikuti perintahnya, berhembus lembut, tidak ribut sekalipun ia kuat dan cepat, ia membawanya ke mana dia suka. (36)

fasakharnā lahu l-rīḥa tajrī bi-amrihi rukhāan ḥaythu aṣāba


وَٱلشَّيَـٰطِينَ كُلَّ بَنَّآءٍ وَغَوَّاصٍ ( ٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami menundukkan setan-setan baginya, mereka bekerja sesuai perintahnya, ada yang membangun, ada yang menyelam di dasar lautan, lalu mengeluarkan mutiara darinya. (37)

wal-shayāṭīna kulla bannāin waghawwāṣin


وَءَاخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِى ٱلْأَصْفَادِ ( ٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Di antara para setan itu ada setan -setan yang dibelenggu tunduk baginya, mereka terbelenggu tanpa bisa bergerak. (38)

waākharīna muqarranīna fī l-aṣfādi


هَـٰذَا عَطَآؤُنَا فَٱمْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ( ٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : “Wahai Sulaiman! Ini adalah pemberian Kami yang Kami berikan kepadamu sebagai jawaban atas permintaanmu. Silakan kamu memberi siapa yang kamu kehendaki dan menolak siapa yang kamu kehendaki. Kamu tidak akan dipermasalahkan manakala kamu memberi atau menolak.” (39)

hādhā ʿaṭāunā fa-um'nun aw amsik bighayri ḥisābin


وَإِنَّ لَهُۥ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَـَٔابٍ ( ٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Sesungguhnya Sulaiman di sisi Kami termasuk orang-orang yang dekat, baginya tempat kembali yang baik, yaitu surga. (40)

wa-inna lahu ʿindanā lazul'fā waḥus'na maābin


وَٱذْكُرْ عَبْدَنَآ أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلشَّيْطَـٰنُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ ( ٤١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ingatlah -wahai Rasul- hamba Kami Ayyub ketika dia berdoa kepada Rabbnya, "Sesungguhnya setan menimpakan kepadaku penyakit yang menyulitkan dan melelahkan.” (41)

wa-udh'kur ʿabdanā ayyūba idh nādā rabbahu annī massaniya l-shayṭānu binuṣ'bin waʿadhābin


ٱرْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَـٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَشَرَابٌ ( ٤٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Kami menjawab, “Jejaklah tanah dengan kakimu.” Maka dia menjejakkan kakinya ke tanah, lalu dari sana memancar air yang dia minum dan dia pakai mandi, maka Allah menghilangkan penyakit dan kesulitan yang menimpanya. (42)

ur'kuḍ birij'lika hādhā mugh'tasalun bāridun washarābun


وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنَّا وَذِكْرَىٰ لِأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ ( ٤٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami mengabulkan doanya, Kami mengangkat penyakit yang menimpanya, Kami mengembalikan keluarganya. Kami menambah anak-anak dan cucu-cucu seperti yang hilang darinya sebagai rahmat dari Kami kepadanya dan balasan atas kesabarannya, serta agar para pemilik akal yang lurus mengambil pelajaran bahwa akhir dari kesabaran adalah kemudahan dan pahala. (43)

wawahabnā lahu ahlahu wamith'lahum maʿahum raḥmatan minnā wadhik'rā li-ulī l-albābi


وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَٱضْرِب بِّهِۦ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَـٰهُ صَابِرًا ۚ نِّعْمَ ٱلْعَبْدُ ۖ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ ( ٤٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika Ayyub marah kepada istrinya, dia bersumpah untuk memukulnya sebanyak seratus cambukan, Kami berfirman kepadanya, “Wahai Ayyub! Ambillah seikat lidi pelepah kurma dan pukullah istrimu dengannya untuk memenuhi sumpahmu dan agar kamu tidak melanggar sumpah yang telah kamu ucapkan.” Maka dia melakukannya. Sesungguhnya Kami mendapati Ayyub adalah orang yang sabar menghadapi apa yang Kami ujikan kepadanya. Sebaik-baik hamba adalah Ayyub. Sesungguhnya dia banyak kembali dan berpulang kepada Allah. (44)

wakhudh biyadika ḍigh'than fa-iḍ'rib bihi walā taḥnath innā wajadnāhu ṣābiran niʿ'ma l-ʿabdu innahu awwābun


وَٱذْكُرْ عِبَـٰدَنَآ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْحَـٰقَ وَيَعْقُوبَ أُو۟لِى ٱلْأَيْدِى وَٱلْأَبْصَـٰرِ ( ٤٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ingatlah -wahai Rasul- hamba-hamba Kami yang telah Kami pilih dan para rasul Kami yang Kami utus; Ibrahim, Isḥāq dan Ya'qūb. Mereka adalah orang-orang yang kuat dalam menaati Allah dan mencari rida-Nya. Mereka adalah para pemilik ilmu yang jujur dalam kebenaran. (45)

wa-udh'kur ʿibādanā ib'rāhīma wa-is'ḥāqa wayaʿqūba ulī l-aydī wal-abṣāri


إِنَّآ أَخْلَصْنَـٰهُم بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى ٱلدَّارِ ( ٤٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Kami memberi mereka nikmat yang khusus bagi mereka, yaitu menghidupkan hati mereka dengan mengingat alam Akhirat dan mempersiapkan diri untuknya melalui amal saleh dan seruan kepada manusia untuk beramal demi alam Akhirat. (46)

innā akhlaṣnāhum bikhāliṣatin dhik'rā l-dāri


وَإِنَّهُمْ عِندَنَا لَمِنَ ٱلْمُصْطَفَيْنَ ٱلْأَخْيَارِ ( ٤٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya mereka di sisi Kami termasuk hamba-hamba yang Kami pilih untuk menaati Kami dan beribadah kepada Kami. Kami memilih mereka untuk mengemban risalah Kami dan menyampaikannya kepada manusia. (47)

wa-innahum ʿindanā lamina l-muṣ'ṭafayna l-akhyāri


وَٱذْكُرْ إِسْمَـٰعِيلَ وَٱلْيَسَعَ وَذَا ٱلْكِفْلِ ۖ وَكُلٌّ مِّنَ ٱلْأَخْيَارِ ( ٤٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ingatlah -wahai Nabi- Ismail bin Ibrahim, Al-Yasa' dan Żulkifli. Sanjunglah mereka dengan sanjungan terbaik, karena mereka memang laik mendapatkannya. Mereka semuanya termasuk orang-orang terpilih di sisi Allah. (48)

wa-udh'kur is'māʿīla wal-yasaʿa wadhā l-kif'li wakullun mina l-akhyāri


هَـٰذَا ذِكْرٌ ۚ وَإِنَّ لِلْمُتَّقِينَ لَحُسْنَ مَـَٔابٍ ( ٤٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ini adalah sanjungan yang baik untuk mereka di dalam Al-Qur`ān. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya mendapatkan tempat kembali yang baik di alam Akhirat. (49)

hādhā dhik'run wa-inna lil'muttaqīna laḥus'na maābin


جَنَّـٰتِ عَدْنٍ مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ ٱلْأَبْوَٰبُ ( ٥٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :          Tempat kembali yang baik itu adalah Surga kenikmatan yang mereka masuki pada hari Kiamat, pintu-pintunya telah terbuka untuk menyambut mereka. (50)

jannāti ʿadnin mufattaḥatan lahumu l-abwābu


مُتَّكِـِٔينَ فِيهَا يَدْعُونَ فِيهَا بِفَـٰكِهَةٍ كَثِيرَةٍ وَشَرَابٍ ( ٥١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka duduk bersandar di atas ranjang-ranjang yang indah. Mereka meminta para pelayan untuk datang membawa apa yang mereka inginkan berupa buah-buahan yang banyak dan beraneka macam, dan minuman yang mereka inginkan berupa khamar dan lainnya. (51)

muttakiīna fīhā yadʿūna fīhā bifākihatin kathīratin washarābin


۞ وَعِندَهُمْ قَـٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ أَتْرَابٌ ( ٥٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :          Di sisi mereka ada istri-istri yang pandangan mata mereka hanya terfokus pada suami-suami mereka, tidak menoleh kepada selain mereka, usia mereka sepadan. (52)

waʿindahum qāṣirātu l-ṭarfi atrābun


هَـٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوْمِ ٱلْحِسَابِ ( ٥٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Inilah yang dijanjikan kepada kalian -wahai orang-orang yang bertakwa- berupa balasan yang baik pada hari Kiamat atas amal saleh yang kalian lakukan di dunia. (53)

hādhā mā tūʿadūna liyawmi l-ḥisābi


إِنَّ هَـٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُۥ مِن نَّفَادٍ ( ٥٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :          Sesungguhnya balasan yang Kami jelaskan ini adalah rezeki dari Kami pada hari Kiamat, yang Kami limpahkan kepada orang-orang yang bertakwa. Ia adalah rezeki yang terus menerus, tidak berakhir dan tidak habis. (54)

inna hādhā lariz'qunā mā lahu min nafādin


هَـٰذَا ۚ وَإِنَّ لِلطَّـٰغِينَ لَشَرَّ مَـَٔابٍ ( ٥٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :          Apa yang Kami sebutkan ini adalah balasan bagi orang-orang yang bertakwa. Sedangkan bagi orang-orang yang melampaui batasan-batasan Allah dengan kekufuran dan kemaksiatan balasan yang berbeda dari balasan bagi orang-orang yang bertakwa. Bagi mereka tempat kembali yang buruk pada hari Kiamat. (55)

hādhā wa-inna lilṭṭāghīna lasharra maābin


جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا فَبِئْسَ ٱلْمِهَادُ ( ٥٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :          Balasan ini adalah Jahanam yang meliputi mereka, mereka merasakan panas dan kobaran apinya, alas mereka adalah Jahanam ini, dan ini adalah seburuk-buruk alas bagi mereka. (56)

jahannama yaṣlawnahā fabi'sa l-mihādu


هَـٰذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ ( ٥٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Azab ini adalah air yang sangat panas, dan nanah meleleh dari tubuh para penghuni Neraka yang disiksa di dalamnya. Maka hendaklah mereka meminumnya. Itu adalah minuman mereka yang tidak menghilangkan dahaga. (57)

hādhā falyadhūqūhu ḥamīmun waghassāqun


وَءَاخَرُ مِن شَكْلِهِۦٓ أَزْوَٰجٌ ( ٥٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bagi mereka azab yang lain dalam bentuk sepadan dengan azab ini. Bagi mereka berbagai bentuk azab yang dengannya mereka disiksa di Akhirat. (58)

waākharu min shaklihi azwājun


هَـٰذَا فَوْجٌ مُّقْتَحِمٌ مَّعَكُمْ ۖ لَا مَرْحَبًۢا بِهِمْ ۚ إِنَّهُمْ صَالُوا۟ ٱلنَّارِ ( ٥٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bila penghuni-penghuni Neraka masuk Neraka, maka terjadilah di antara mereka apa yang terjadi di antara para seteru, mereka saling mencela. Sebagian dari mereka berlepas diri dari sebagian yang lain. Sebagian dari mereka berkata, “Ini sekelompok penghuni Neraka yang masuk Neraka bersama kalian.” Sebagian yang lain berkata, “Tidak ada ucapan selamat datang bagi mereka, sesungguhnya mereka merasakan azab sebagaimana yang kami rasakan.” (59)

hādhā fawjun muq'taḥimun maʿakum lā marḥaban bihim innahum ṣālū l-nāri


قَالُوا۟ بَلْ أَنتُمْ لَا مَرْحَبًۢا بِكُمْ ۖ أَنتُمْ قَدَّمْتُمُوهُ لَنَا ۖ فَبِئْسَ ٱلْقَرَارُ ( ٦٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sekelompok orang dari para pengikut berkata kepada panutan yang mereka ikuti, “Wahai para tokoh yang diikuti, justru kalian tidak ada ucapan selamat datang bagi kalian. Kalianlah yang menjadi sebab kami mendapatkan azab ini, karena kalian yang menyesatkan kami dan membuat kami menyimpang dari kebenaran.” Ini adalah seburuk-buruk tempat, tempat mereka semuanya, Neraka Jahanam. (60)

qālū bal antum lā marḥaban bikum antum qaddamtumūhu lanā fabi'sa l-qarāru


قَالُوا۟ رَبَّنَا مَن قَدَّمَ لَنَا هَـٰذَا فَزِدْهُ عَذَابًا ضِعْفًا فِى ٱلنَّارِ ( ٦١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para pengikut berkata, “Wahai Rabb kami! Orang yang menyesatkan kami dari kebenaran setelah kebenaran itu datang kepada kami, maka lipat gandakanlah azabnya di Neraka.” (61)

qālū rabbanā man qaddama lanā hādhā fazid'hu ʿadhāban ḍiʿ'fan fī l-nāri


وَقَالُوا۟ مَا لَنَا لَا نَرَىٰ رِجَالًا كُنَّا نَعُدُّهُم مِّنَ ٱلْأَشْرَارِ ( ٦٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang sombong yang melampaui batas itu berkata, “Mengapa di dalam neraka ini kami tidak melihat orang-orang yang semasa di dunia kami menganggap mereka termasuk orang-orang yang sengsara yang laik mendapatkan azab? (62)

waqālū mā lanā lā narā rijālan kunnā naʿudduhum mina l-ashrāri


أَتَّخَذْنَـٰهُمْ سِخْرِيًّا أَمْ زَاغَتْ عَنْهُمُ ٱلْأَبْصَـٰرُ ( ٦٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah pelecehan dan penghinaan kami kepada mereka salah alamat sehingga mereka tidak berhak mendapatkan azab ataukah tindakan kami itu benar dan mereka telah masuk neraka namun kami tidak melihat mereka?” (63)

attakhadhnāhum sikh'riyyan am zāghat ʿanhumu l-abṣāru


إِنَّ ذَٰلِكَ لَحَقٌّ تَخَاصُمُ أَهْلِ ٱلنَّارِ ( ٦٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya apa yang Kami sebutkan kepadamu ini, yaitu berbantahan di antara orang-orang kafir adalah kebenaran yang tidak ada keraguan dan kebimbangan padanya. (64)

inna dhālika laḥaqqun takhāṣumu ahli l-nāri


قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ مُنذِرٌ ۖ وَمَا مِنْ إِلَـٰهٍ إِلَّا ٱللَّهُ ٱلْوَٰحِدُ ٱلْقَهَّارُ ( ٦٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Katakanlah -wahai Muhammad- kepada orang-orang kafir dari kaummu, “Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan kalian dari azab Allah yang bisa Dia timpakan kepada kalian karena kekufuran kalian kepada Allah dan pendustaan kalian kepada utusan-utusan-Nya. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata. Dia lah pemilik tunggal keagungan, sifat-sifat dan nama-nama-Nya. Dia lah yang Mahakuat yang mengalahkan segala sesuatu, segala sesuatu tunduk kepada-Nya. (65)

qul innamā anā mundhirun wamā min ilāhin illā l-lahu l-wāḥidu l-qahāru


رَبُّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفَّـٰرُ ( ٦٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah adalah Rabb langit dan Rabb bumi, Rabb di antara keduanya. Dia Maha Perkasa dalam kerajaan-Nya yang tidak seorang pun mengalahkan-Nya, Dia Maha Pengampun bagi dosa-dosa siapa yang bertobat kepada-Nya dari hamba-hamba-Nya.” (66)

rabbu l-samāwāti wal-arḍi wamā baynahumā l-ʿazīzu l-ghafāru


قُلْ هُوَ نَبَؤٌا۟ عَظِيمٌ ( ٦٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang mendustakan itu, “Sesungguhnya Al-Qur`ān adalah kitab yang memiliki urusan yang besar. (67)

qul huwa naba-on ʿaẓīmun


أَنتُمْ عَنْهُ مُعْرِضُونَ ( ٦٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Namun kalian malah berpaling dari berita besar ini, kalian tidak sudi menoleh kepadanya. (68)

antum ʿanhu muʿ'riḍūna


مَا كَانَ لِىَ مِنْ عِلْمٍۭ بِٱلْمَلَإِ ٱلْأَعْلَىٰٓ إِذْ يَخْتَصِمُونَ ( ٦٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Aku tidak mengetahui pembicaraan di antara para malaikat tentang urusan penciptaan Adam seandainya Allah tidak mewahyukan kepadaku dan memberitahuku. (69)

mā kāna liya min ʿil'min bil-mala-i l-aʿlā idh yakhtaṣimūna


إِن يُوحَىٰٓ إِلَىَّ إِلَّآ أَنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ ( ٧٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah mewahyukan kepadaku apa yang telah Dia berikan karena aku adalah pemberi peringatan kepada kalian dari azab-Nya dengan peringatan yang nyata.” (70)

in yūḥā ilayya illā annamā anā nadhīrun mubīnun


إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِنِّى خَـٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن طِينٍ ( ٧١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Ingatlah manakala Rabbmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah, yaitu Adam -'alaihissalām-. (71)

idh qāla rabbuka lil'malāikati innī khāliqun basharan min ṭīnin


فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَـٰجِدِينَ ( ٧٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bila Aku telah menyempurnakan penciptaannya dan membaguskan bentuknya, Aku meniupkan padanya dari ruh-Ku, maka sujudlah kalian kepadanya.” (72)

fa-idhā sawwaytuhu wanafakhtu fīhi min rūḥī faqaʿū lahu sājidīna


فَسَجَدَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ ( ٧٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka para malaikat melaksanakan perintah Rabb mereka. Mereka semuanya sujud dengan sujud penghormatan dan pemuliaan, tidak ada yang tersisa kecuali dia sujud kepada Adam -'alaihissalām-. (73)

fasajada l-malāikatu kulluhum ajmaʿūna


إِلَّآ إِبْلِيسَ ٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَـٰفِرِينَ ( ٧٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali Iblis, dia menyombongkan diri, menolak untuk sujud. Karena kesombongannya di depan perintah Rabbnya itu maka dia termasuk hamba-hamba yang kafir. (74)

illā ib'līsa is'takbara wakāna mina l-kāfirīna


قَالَ يَـٰٓإِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَىَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ ٱلْعَالِينَ ( ٧٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah berfirman, “Wahai Iblis! Apa yang menghalangimu untuk sujud kepada Adam yang Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kesombongan menghalangimu untuk sujud atau karena kamu sebelumnya memang menyombongkan diri terhadap Rabbmu?” (75)

qāla yāib'līsu mā manaʿaka an tasjuda limā khalaqtu biyadayya astakbarta am kunta mina l-ʿālīna


قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ ۖ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ ( ٧٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Iblis menjawab, “Aku lebih baik dibandingkan Adam, Engkau menciptakanku dari api dan Engkau menciptakannya dari tanah. Api lebih unggul daripada tanah.” (76)

qāla anā khayrun min'hu khalaqtanī min nārin wakhalaqtahu min ṭīnin


قَالَ فَٱخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ ( ٧٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah berfirman kepada Iblis, “Keluarlah kamu dari surga, karena sesungguhnya kamu terlaknat dan terkutuk. (77)

qāla fa-ukh'ruj min'hā fa-innaka rajīmun


وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ ( ٧٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Sesungguhnya kamu terusir dari surga hingga hari pembalasan, yaitu hari Kiamat.” (78)

wa-inna ʿalayka laʿnatī ilā yawmi l-dīni


قَالَ رَبِّ فَأَنظِرْنِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ( ٧٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Iblis berkata, “Berilah aku tangguh, jangan mematikanku hingga hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.” (79)

qāla rabbi fa-anẓir'nī ilā yawmi yub'ʿathūna


قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ ٱلْمُنظَرِينَ ( ٨٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang ditangguhkan. (80)

qāla fa-innaka mina l-munẓarīna


إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْوَقْتِ ٱلْمَعْلُومِ ( ٨١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :        Hingga hari yang ditentukan yang diketahui untuk kebinasaanmu.” (81)

ilā yawmi l-waqti l-maʿlūmi


قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ( ٨٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Iblis berkata, “Aku bersumpah dengan kodrat dan kekuatan-Mu, aku pasti akan menyesatkan anak Adam seluruhnya. (82)

qāla fabiʿizzatika la-ugh'wiyannahum ajmaʿīna


إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ ( ٨٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali siapa yang Engkau lindungi sehingga aku tidak kuasa menyesatkannya dan Engkau pilih untuk beribadah kepada-Mu semata.” (83)

illā ʿibādaka min'humu l-mukh'laṣīna


قَالَ فَٱلْحَقُّ وَٱلْحَقَّ أَقُولُ ( ٨٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah -Ta'ālā- berfirman, ”Kebenaran adalah dari-Ku, kebenaran adalah firman-Ku dan Aku tidak berfirman selain kebenaran. (84)

qāla fal-ḥaqu wal-ḥaqa aqūlu


لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ ( ٨٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pada hari Kiamat , Aku pasti akan memenuhi pada Jahanam denganmu dan anak keturunanmu wahai Iblis serta orang-orang yang mengikutimu dari kalangan manusia.” (85)

la-amla-anna jahannama minka wamimman tabiʿaka min'hum ajmaʿīna


قُلْ مَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُتَكَلِّفِينَ ( ٨٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrikin, “Aku tidak meminta kepada kalian upah atas nasihat yang aku sampaikan kepada kalian, aku juga bukan termasuk orang-orang yang memaksakan diri dengan menambahi apa yang diperintahkan kepadaku. (86)

qul mā asalukum ʿalayhi min ajrin wamā anā mina l-mutakalifīna


إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَـٰلَمِينَ ( ٨٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Al-Qur`ān hanyalah peringatan kepada manusia dan jin yang dibebani kewajiban syariat. (87)

in huwa illā dhik'run lil'ʿālamīna


وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَأَهُۥ بَعْدَ حِينٍۭ ( ٨٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kalian pasti akan mengetahui kabar Al-Qur`ān ini, bahwa ia benar tidak lama lagi saat kalian mati.” (88)

walataʿlamunna naba-ahu baʿda ḥīnin