Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah Al-Hijr
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


الٓر ۚ تِلْكَ ءَايَـٰتُ ٱلْكِتَـٰبِ وَقُرْءَانٍ مُّبِينٍ ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Alif Lām Rā. Penjelasan tentang huruf-huruf seperti ini telah disebutkan di awal surah Al-Baqarah. Ayat-ayat ini berkedudukan tinggi yang menunjukkan bahwa ia diturunkan dari sisi Allah. Itulah ayat-ayat Al-Qur`ān yang menjelaskan Tauhid dan syariat-syariat. (1)

alif-lam-ra til'ka āyātu l-kitābi waqur'ānin mubīnin


رُّبَمَا يَوَدُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ كَانُوا۟ مُسْلِمِينَ ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Orang-orang kafir pada hari Kiamat akan berangan-angan seandainya mereka dulu adalah orang-orang Islam saat perkara menjadi jelas bagi mereka, dan kebatilan perbuatan kufur yang mereka lakukan di dunia telah terbukti. (2)

rubamā yawaddu alladhīna kafarū law kānū mus'limīna


ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا۟ وَيَتَمَتَّعُوا۟ وَيُلْهِهِمُ ٱلْأَمَلُ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Biarkanlah -wahai Rasul- orang-orang yang mendustakan itu makan seperti hewan-hewan makan, menikmati kesenangan-kesenangan dunia yang sesaat, panjang angan-angan telah membuat mereka lalai dari iman dan amal saleh, mereka akan mengetahui kerugian yang mereka alami manakala mereka pulang menghadap Allah pada hari Kiamat. (3)

dharhum yakulū wayatamattaʿū wayul'hihimu l-amalu fasawfa yaʿlamūna


وَمَآ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ إِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ مَّعْلُومٌ ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami tidak membinasakan suatu negeri dari negeri-negeri yang zalim kecuali ia telah memiliki batas waktu yang ditentukan dalam ilmu Allah, tidak maju dan tidak mundur. (4)

wamā ahlaknā min qaryatin illā walahā kitābun maʿlūmun


مَّا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَـْٔخِرُونَ ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Satu umat dari umat-umat yang mendustakan tidak akan binasa sebelum masa yang telah ditetapkan. Bila masa itu tiba, maka itu tidak bisa ditunda sesaat pun. Karena itu orang-orang zalim jangan terkecoh bila Allah menangguhkan mereka. (5)

mā tasbiqu min ummatin ajalahā wamā yastakhirūna


وَقَالُوا۟ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِى نُزِّلَ عَلَيْهِ ٱلذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang kafir Makkah berkata kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, “Wahai orang yang diturunkan kepadanya Al-Qur`ān -sebagaimana pengakuannya-, sesungguhnya dengan pengakuan ini kamu adalah orang gila, kelakuanmu sama dengan kelakuan orang-orang gila. (6)

waqālū yāayyuhā alladhī nuzzila ʿalayhi l-dhik'ru innaka lamajnūnun


لَّوْ مَا تَأْتِينَا بِٱلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat-malaikat agar mereka bersaksi untukmu atau kamu meminta kepada Tuhanmu agar membinasakan kami karena kekufuran kami?” (7)

law mā tatīnā bil-malāikati in kunta mina l-ṣādiqīna


مَا نُنَزِّلُ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةَ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَمَا كَانُوٓا۟ إِذًا مُّنظَرِينَ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah menjawab permintaan mereka untuk mendatangkan malaikat-malaikat, “Kami tidak menurunkan para malaikat kecuali sebatas tuntutan hikmah manakala masa pembinasaan mereka telah tiba, bila Kami mendatangkan malaikat-malaikat kepada mereka, maka mereka tidak diberi kesempatan apa pun, sebaliknya azab akan segera membinasakan mereka”. (8)

mā nunazzilu l-malāikata illā bil-ḥaqi wamā kānū idhan munẓarīna


إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَـٰفِظُونَ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Hanya Kami semata yang menurunkan Al-Qur`ān ini ke dalam hati Muhammad sebagai peringatan bagi manusia. Sesungguhnya Kami menjaga Al-Qur`ān ini dari penambahan, pengurangan, penggantian dan penyimpangan. (9)

innā naḥnu nazzalnā l-dhik'ra wa-innā lahu laḥāfiẓūna


وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ فِى شِيَعِ ٱلْأَوَّلِينَ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh Kami telah mengutus sebelummu -wahai Rasul- para rasul kepada umat-umat terdahulu lalu mereka mendustakan para rasul tersebut, kamu bukan Rasul pertama yang didustakan oleh umatnya. (10)

walaqad arsalnā min qablika fī shiyaʿi l-awalīna


وَمَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Umat-umat kafir dahulu tidak didatangi oleh para Rasul kecuali mereka mendustakan para Rasul tersebut. (11)

wamā yatīhim min rasūlin illā kānū bihi yastahziūna


كَذَٰلِكَ نَسْلُكُهُۥ فِى قُلُوبِ ٱلْمُجْرِمِينَ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sebagaimana Kami memasukkan pendustaan di hati umat-umat tersebut, Kami juga memasukkannya di hati kaum musyrikin Makkah dengan penentangan mereka dan kebencian mereka. (12)

kadhālika naslukuhu fī qulūbi l-muj'rimīna


لَا يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۖ وَقَدْ خَلَتْ سُنَّةُ ٱلْأَوَّلِينَ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka tidak beriman kepada Al-Qur`ān yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Dan sunnah Allah telah berlaku, yaitu membinasakan orang-orang yang mendustakan apa yang dibawa Rasul-rasul mereka, hendaknya orang-orang yang mendustakan itu mengambil pelajaran. (13)

lā yu'minūna bihi waqad khalat sunnatu l-awalīna


وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِم بَابًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فَظَلُّوا۟ فِيهِ يَعْرُجُونَ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka para pendusta itu tetap membangkang meskipun kebenaran menjadi jelas bagi mereka dengan dalil-dalil yang nyata. Seandainya Kami membuka satu pintu dari langit, lalu mereka menaikinya, (14)

walaw fataḥnā ʿalayhim bāban mina l-samāi faẓallū fīhi yaʿrujūna


لَقَالُوٓا۟ إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَـٰرُنَا بَلْ نَحْنُ قَوْمٌ مَّسْحُورُونَ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Niscaya mereka tidak akan membenarkannya, bahkan mereka berkata, “Pandangan mata kami ditutup sehingga ia tidak melihat, karena apa yang kami saksikan ini hanyalah sihir, kita ini terkena sihir.” (15)

laqālū innamā sukkirat abṣārunā bal naḥnu qawmun masḥūrūna


وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّـٰهَا لِلنَّـٰظِرِينَ ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh Kami telah menjadikan bintang-bintang besar di langit yang manusia menjadikannya sebagai rambu-rambu mereka dalam perjalanan di kegelapan-kegelapan malam di daratan dan di lautan, Kami menjadikannya sebagai hiasan bagi orang-orang yang memperhatikan agar mereka menjadikannya sebagai bukti atas kemahakuasaan Allah -Subḥānahu-. (16)

walaqad jaʿalnā fī l-samāi burūjan wazayyannāhā lilnnāẓirīna


وَحَفِظْنَـٰهَا مِن كُلِّ شَيْطَـٰنٍ رَّجِيمٍ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami menjaga langit dari semua setan yang terusir dari rahmat Allah. (17)

waḥafiẓ'nāhā min kulli shayṭānin rajīmin


إِلَّا مَنِ ٱسْتَرَقَ ٱلسَّمْعَ فَأَتْبَعَهُۥ شِهَابٌ مُّبِينٌ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali setan yang berusaha mencuri pendengaran dari para Malaikat, namun ia terkena lemparan bola api yang membakarnya. (18)

illā mani is'taraqa l-samʿa fa-atbaʿahu shihābun mubīnun


وَٱلْأَرْضَ مَدَدْنَـٰهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَٰسِىَ وَأَنۢبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ شَىْءٍ مَّوْزُونٍ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami membentangkan bumi agar manusia tinggal di atasnya. Kami menjadikan padanya gunung-gunung yang kokoh agar manusia bisa hidup stabil di atas bumi. Kami menumbuhkan di bumi berbagai macam tanaman yang telah ditetapkan dan ditentukan sesuai dengan tuntutan hikmah. (19)

wal-arḍa madadnāhā wa-alqaynā fīhā rawāsiya wa-anbatnā fīhā min kulli shayin mawzūnin


وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَـٰيِشَ وَمَن لَّسْتُمْ لَهُۥ بِرَٰزِقِينَ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami menjadikan bagi kalian -wahai manusia- di bumi apa yang menopang hidup kalian berupa makanan dan minuman selama kalian hidup di dunia. Dan Kami menjadikan untuk selain kalian dari manusia (budak-budak) dan hewan yang kalian tidak memberi mereka rezeki apa pun yang menopang hidup mereka. (20)

wajaʿalnā lakum fīhā maʿāyisha waman lastum lahu birāziqīna


وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا عِندَنَا خَزَآئِنُهُۥ وَمَا نُنَزِّلُهُۥٓ إِلَّا بِقَدَرٍ مَّعْلُومٍ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tidak ada sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan hewan-hewan kecuali Kami berkuasa mengadakannya dan membuat manusia memanfaatkannya. Kami tidak mengadakan apa yang Kami adakan dari semua itu kecuali dengan kadar yang ditentukan sesuai dengan tuntutan hikmah dan kehendak Kami. (21)

wa-in min shayin illā ʿindanā khazāinuhu wamā nunazziluhu illā biqadarin maʿlūmin


وَأَرْسَلْنَا ٱلرِّيَـٰحَ لَوَٰقِحَ فَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَسْقَيْنَـٰكُمُوهُ وَمَآ أَنتُمْ لَهُۥ بِخَـٰزِنِينَ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami hembuskan angin yang menggiring awan, lalu Kami menurunkan hujan dari awan yang sarat dengan kandungan air, Kami memberi mereka minum dari air hujan. Kalian -wahai manusia- bukan penyimpan air ini di dalam perut bumi sehingga ia menjadi mata air dan sumur, akan tetapi Allah yang menyimpannya untuk kalian. (22)

wa-arsalnā l-riyāḥa lawāqiḥa fa-anzalnā mina l-samāi māan fa-asqaynākumūhu wamā antum lahu bikhāzinīna


وَإِنَّا لَنَحْنُ نُحْىِۦ وَنُمِيتُ وَنَحْنُ ٱلْوَٰرِثُونَ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Kami lah yang menghidupkan orang mati dengan menciptakan mereka dari ketiadaan dan membangkitkan mereka sesudah kematian, Kami mematikan orang-orang hidup manakala ajal mereka sudah habis. Kami lah yang tetap ada mewarisi bumi dan apa yang ada di atasnya. (23)

wa-innā lanaḥnu nuḥ'yī wanumītu wanaḥnu l-wārithūna


وَلَقَدْ عَلِمْنَا ٱلْمُسْتَقْدِمِينَ مِنكُمْ وَلَقَدْ عَلِمْنَا ٱلْمُسْتَـْٔخِرِينَ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh Kami mengetahui siapa di antara kalian yang lahir dan mati terlebih dahulu sebagaimana Kami mengetahui siapa di antara kalian yang lahir dan mati belakangan, tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Kami. (24)

walaqad ʿalim'nā l-mus'taqdimīna minkum walaqad ʿalim'nā l-mus'takhirīna


وَإِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَحْشُرُهُمْ ۚ إِنَّهُۥ حَكِيمٌ عَلِيمٌ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- yang mengumpulkan manusia seluruhnya pada hari Kiamat untuk membalas pelaku kebaikan atas kebaikannya dan pelaku keburukan atas keburukannya. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dalam pengaturan-Nya sekaligus Maha mengetahui tidak ada sesuatu yang samar bagi-Nya. (25)

wa-inna rabbaka huwa yaḥshuruhum innahu ḥakīmun ʿalīmun


وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ مِن صَلْصَـٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh Kami telah menciptakan Adam dari tanah kering yang bila diketuk akan mengeluarkan suara. Tanah bahan penciptaan Adam ini berwarna hitam berbau karena umurnya yang tua. (26)

walaqad khalaqnā l-insāna min ṣalṣālin min ḥama-in masnūnin


وَٱلْجَآنَّ خَلَقْنَـٰهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami menciptakan bapak jin sebelum penciptaan Adam dari api yang sangat panas. (27)

wal-jāna khalaqnāhu min qablu min nāri l-samūmi


وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِنِّى خَـٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن صَلْصَـٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ingatlah -wahai Rasul- manakala Rabbmu berfirman kepada para Malaikat dan Iblis yang ada bersama mereka, "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia dari tanah kering yang memiliki suara bila diketuk, hitam dan berbau. (28)

wa-idh qāla rabbuka lil'malāikati innī khāliqun basharan min ṣalṣālin min ḥama-in masnūnin


فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَـٰجِدِينَ ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bila Aku telah menyelesaikan pembentukannya dan menyempurnakan penciptaannya, maka sujudlah kalian untuk melaksanakan perintah-Ku dan sebagai penghormatan kepadanya." (29)

fa-idhā sawwaytuhu wanafakhtu fīhi min rūḥī faqaʿū lahu sājidīna


فَسَجَدَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka para Malaikat melaksakan perintah Allah, mereka semua sujud sebagaimana yang Allah perintahkan. (30)

fasajada l-malāikatu kulluhum ajmaʿūna


إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰٓ أَن يَكُونَ مَعَ ٱلسَّـٰجِدِينَ ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali Iblis - yang saat itu bersama para Malaikat dan ia bukan salah satu dari mereka - menolak untuk sujud kepada Adam bersama para Malaikat. (31)

illā ib'līsa abā an yakūna maʿa l-sājidīna


قَالَ يَـٰٓإِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ ٱلسَّـٰجِدِينَ ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah berfirman kepada Iblis setelah ia menolak untuk sujud kepada Adam, "Apa yang membuatmu menolak untuk sujud bersama malaikat-malaikat yang telah sujud melaksanakan perintah-Ku?" (32)

qāla yāib'līsu mā laka allā takūna maʿa l-sājidīna


قَالَ لَمْ أَكُن لِّأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُۥ مِن صَلْصَـٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Iblis menjawab dengan menyombongkan diri, "Tidak sepantasnya aku sujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah kering hitam dan berbau." (33)

qāla lam akun li-asjuda libasharin khalaqtahu min ṣalṣālin min ḥama-in masnūnin


قَالَ فَٱخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah berfirman kepada Iblis, "Keluarlah kamu dari Surga! Sesungguhnya kamu itu terusir. (34)

qāla fa-ukh'ruj min'hā fa-innaka rajīmun


وَإِنَّ عَلَيْكَ ٱللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya atasmu laknat dan pengusiran dari rahmat-Ku." (35)

wa-inna ʿalayka l-laʿnata ilā yawmi l-dīni


قَالَ رَبِّ فَأَنظِرْنِىٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Iblis berkata, "Ya Rabbi! Berilah aku penangguhan dan jangan mematikanku hingga Hari Pembangkitan Adam dan anak-anak keturunannya." (36)

qāla rabbi fa-anẓir'nī ilā yawmi yub'ʿathūna


قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ ٱلْمُنظَرِينَ ( ٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah berfirman kepada Iblis, "Sesungguhnya kamu termasuk yang ditangguhkan, yang ajal mereka ditunda. (37)

qāla fa-innaka mina l-munẓarīna


إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْوَقْتِ ٱلْمَعْلُومِ ( ٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Hingga waktu semua makhluk mati, saat tiupan sangkakala yang pertama." (38)

ilā yawmi l-waqti l-maʿlūmi


قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ( ٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Iblis berkata, "Ya Rabbku! Karena Engkau telah menyesatkanku, maka aku akan menggoda manusia untuk menganggap baik berbuat kemaksiatan di bumi dan aku pasti akan menyesatkan mereka dari jalan yang lurus. (39)

qāla rabbi bimā aghwaytanī la-uzayyinanna lahum fī l-arḍi wala-ugh'wiyannahum ajmaʿīna


إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ ( ٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali hamba-hamba-Mu yang Engkau pilih untuk beribadah kepada-Mu." (40)

illā ʿibādaka min'humu l-mukh'laṣīna


قَالَ هَـٰذَا صِرَٰطٌ عَلَىَّ مُسْتَقِيمٌ ( ٤١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah berfirman, "Ini adalah jalan lurus yang menyampaikan kepada-Ku. (41)

qāla hādhā ṣirāṭun ʿalayya mus'taqīmun


إِنَّ عِبَادِى لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَـٰنٌ إِلَّا مَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْغَاوِينَ ( ٤٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya kamu tidak mempunyai kekuasaan untuk menyesatkan hamba-hamba-Ku yang terpilih kecuali siapa yang mengikutimu dari orang-orang yang tersesat." (42)

inna ʿibādī laysa laka ʿalayhim sul'ṭānun illā mani ittabaʿaka mina l-ghāwīna


وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ ( ٤٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Jahanam adalah tempat kembali bagi Iblis dan orang-orang tersesat yang mengikutinya. (43)

wa-inna jahannama lamawʿiduhum ajmaʿīna


لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَٰبٍ لِّكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُومٌ ( ٤٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jahanam mempunyai tujuh pintu yang mereka masuk melewatinya, setiap pintu dari pintu-pintunya akan dimasuki oleh orang-orang yang mengikuti Iblis sesuai kadar yang diketahui. (44)

lahā sabʿatu abwābin likulli bābin min'hum juz'on maqsūmun


إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّـٰتٍ وَعُيُونٍ ( ٤٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan mereka dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya berada di dalam surga-surga dan mata air-mata air. (45)

inna l-mutaqīna fī jannātin waʿuyūnin


ٱدْخُلُوهَا بِسَلَـٰمٍ ءَامِنِينَ ( ٤٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Saat mereka masuk dikatakan kepada mereka, silakan masuk dengan keselamatan dari segala kekurangan dan aman dari segala ketakutan. (46)

ud'khulūhā bisalāmin āminīna


وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَٰنًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَـٰبِلِينَ ( ٤٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Kami mencabut kedengkian dan kebencian yang ada di dalam dada mereka, Kami menjadikan mereka saudara-saudara yang saling mengasihi, duduk di atas dipan-dipan besar, yang sebagian mereka saling memandang kepada sebagian lainnya. (47)

wanazaʿnā mā fī ṣudūrihim min ghillin ikh'wānan ʿalā sururin mutaqābilīna


لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُم مِّنْهَا بِمُخْرَجِينَ ( ٤٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Di dalamnya mereka tidak merasa lelah, mereka tidak dikeluarkan darinya, sebaliknya mereka kekal di dalamnya. (48)

lā yamassuhum fīhā naṣabun wamā hum min'hā bimukh'rajīna


۞ نَبِّئْ عِبَادِىٓ أَنِّىٓ أَنَا ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ( ٤٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kasih tahu hamba-hamba-Ku -wahai Rasul- bahwa sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi siapa yang bertobat diantara mereka lagi Maha Penyayang kepada mereka. (49)

nabbi ʿibādī annī anā l-ghafūru l-raḥīmu


وَأَنَّ عَذَابِى هُوَ ٱلْعَذَابُ ٱلْأَلِيمُ ( ٥٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kasih tahu mereka juga bahwa azab-Ku adalah azab yang pedih, hendaknya mereka bertobat kepada-Ku agar mendapatkan ampunan-Ku dan merasa aman dari azab-Ku. (50)

wa-anna ʿadhābī huwa l-ʿadhābu l-alīmu


وَنَبِّئْهُمْ عَن ضَيْفِ إِبْرَٰهِيمَ ( ٥١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kasih tahu mereka tentang kisah para tamu Ibrahim dari para Malaikat yang datang kepadanya membawa kabar gembira tentang kelahiran seorang anak dan pembinasaan terhadap kaum Lūṭ. (51)

wanabbi'hum ʿan ḍayfi ib'rāhīma


إِذْ دَخَلُوا۟ عَلَيْهِ فَقَالُوا۟ سَلَـٰمًا قَالَ إِنَّا مِنكُمْ وَجِلُونَ ( ٥٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Manakala mereka datang kepada Ibrahim, mereka mengucapkan salam, maka Ibrahim menjawab dengan jawaban yang lebih baik. Ibrahim menyuguhkan anak sapi bakar agar para tamunya menyantapnya, Ibrahim menyangka mereka adalah manusia, manakala mereka tidak makan, maka Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku takut kepada kalian.” (52)

idh dakhalū ʿalayhi faqālū salāman qāla innā minkum wajilūna


قَالُوا۟ لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَـٰمٍ عَلِيمٍ ( ٥٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para utusan dari Malaikat itu berkata, “Tidak usah takut, karena kami datang mengabarimu sesuatu yang membahagiakanmu, kamu akan mempunyai seorang anak laki-laki yang alim menguasai ilmu-ilmu agama.” (53)

qālū lā tawjal innā nubashiruka bighulāmin ʿalīmin


قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِى عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِىَ ٱلْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ ( ٥٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ibrahim terkejut dengan kabar gembira yang mereka sampaikan, dia berkata, “Benarkah kalian memberiku kabar gembira tentang kelahiran seorang anak sesudah aku berumur lanjut begini, apa dasar kabar gembira kalian ini?” (54)

qāla abashartumūnī ʿalā an massaniya l-kibaru fabima tubashirūna


قَالُوا۟ بَشَّرْنَـٰكَ بِٱلْحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْقَـٰنِطِينَ ( ٥٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para utusan dari Malaikat itu berkata kepada Ibrahim, “Kami memberimu kabar gembira kebenaran yang tidak ada keraguan padanya, karena itu jangan termasuk orang-orang yang berputus asa dari kabar gembira yang kami sampaikan kepadamu.” (55)

qālū basharnāka bil-ḥaqi falā takun mina l-qāniṭīna


قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِۦٓ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ ( ٥٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ibrahim berkata, “Bukankah yang berputus asa dari rahmat Rabbnya hanyalah orang-orang yang menyimpang dari jalan Allah yang lurus?” (56)

qāla waman yaqnaṭu min raḥmati rabbihi illā l-ḍālūna


قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ أَيُّهَا ٱلْمُرْسَلُونَ ( ٥٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ibrahim berkata kepada mereka, “Lalu apa yang kalian bawa wahai para utusan dari Allah -Ta'ālā-? (57)

qāla famā khaṭbukum ayyuhā l-mur'salūna


قَالُوٓا۟ إِنَّآ أُرْسِلْنَآ إِلَىٰ قَوْمٍ مُّجْرِمِينَ ( ٥٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para utusan dari Malaikat itu berkata, “Sesungguhnya Allah mengutus kami untuk membinasakan kaum yang melakukan kerusakan besar, keburukan besar, mereka adalah kaum Lūṭ. (58)

qālū innā ur'sil'nā ilā qawmin muj'rimīna


إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ إِنَّا لَمُنَجُّوهُمْ أَجْمَعِينَ ( ٥٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali keluarga Lūṭ dan orang-orang yang beriman bersamanya, mereka tidak tercakup ke dalam pembinasaan, sesungguhnya Kami akan menyelematkan mereka semuanya. (59)

illā āla lūṭin innā lamunajjūhum ajmaʿīna


إِلَّا ٱمْرَأَتَهُۥ قَدَّرْنَآ ۙ إِنَّهَا لَمِنَ ٱلْغَـٰبِرِينَ ( ٦٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali istrinya, Kami memutuskannya termasuk orang-orang yang tinggal terkena azab pembinasaan." (60)

illā im'ra-atahu qaddarnā innahā lamina l-ghābirīna


فَلَمَّا جَآءَ ءَالَ لُوطٍ ٱلْمُرْسَلُونَ ( ٦١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Manakala para Malaikat datang kepada keluarga Lūṭ dalam wujud lelaki. (61)

falammā jāa āla lūṭin l-mur'salūna


قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ ( ٦٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lūṭ berkata kepada mereka, “(Kalian) kaum yang tidak dikenal.” (62)

qāla innakum qawmun munkarūna


قَالُوا۟ بَلْ جِئْنَـٰكَ بِمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَمْتَرُونَ ( ٦٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para utusan dari Malaikat berkata kepada Lūṭ, “Jangan takut -wahai Lūṭ- karena kami datang membawa sesuatu yang disangsikan oleh kaummu, yaitu azab yang akan membinasakan mereka”. (63)

qālū bal ji'nāka bimā kānū fīhi yamtarūna


وَأَتَيْنَـٰكَ بِٱلْحَقِّ وَإِنَّا لَصَـٰدِقُونَ ( ٦٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : “Kami datang membawa kebenaran yang tidak main-main, sesungguhnya kami ini benar tentang kabar yang kami sampaikan kepadamu.” (64)

wa-ataynāka bil-ḥaqi wa-innā laṣādiqūna


فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ ٱلَّيْلِ وَٱتَّبِعْ أَدْبَـٰرَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ وَٱمْضُوا۟ حَيْثُ تُؤْمَرُونَ ( ٦٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : “Bawalah keluargamu meninggalkan negeri ini sesudah malam berlalu beberapa saat, jangan ada seorang pun dari kalian yang menoleh ke belakang untuk mengetahui apa yang menimpa mereka, pergilah ke tempat yang Allah perintahkan kepada kalian.” (65)

fa-asri bi-ahlika biqiṭ'ʿin mina al-layli wa-ittabiʿ adbārahum walā yaltafit minkum aḥadun wa-im'ḍū ḥaythu tu'marūna


وَقَضَيْنَآ إِلَيْهِ ذَٰلِكَ ٱلْأَمْرَ أَنَّ دَابِرَ هَـٰٓؤُلَآءِ مَقْطُوعٌ مُّصْبِحِينَ ( ٦٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami memberitahu Lūṭ melalui wahyu perkara yang telah Kami tetapkan, bahwa kaumnya akan binasa total dengan diazab seluruhnya manakala waktu Subuh menjelang. (66)

waqaḍaynā ilayhi dhālika l-amra anna dābira hāulāi maqṭūʿun muṣ'biḥīna


وَجَآءَ أَهْلُ ٱلْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ ( ٦٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Penduduk Sadum datang menyambut tamu-tamu Lūṭ dengan bahagia, karena mereka berharap bisa berbuat keji terhadap mereka. (67)

wajāa ahlu l-madīnati yastabshirūna


قَالَ إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ ضَيْفِى فَلَا تَفْضَحُونِ ( ٦٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lūṭ berkata kepada mereka, “Mereka adalah tamu-tamuku, janganlah membuatku malu dengan apa yang kalian inginkan dari mereka!” (68)

qāla inna hāulāi ḍayfī falā tafḍaḥūni


وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ ( ٦٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : “Takutlah kalian kepada Allah dengan meninggalkan perbuatan keji kalian, jangan merendahkanku dengan perbuatan busuk kalian.” (69)

wa-ittaqū l-laha walā tukh'zūni


قَالُوٓا۟ أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٧٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka kaumnya menjawab, “Bukankah kami telah melarangmu menerima seorang tamu pun?” (70)

qālū awalam nanhaka ʿani l-ʿālamīna


قَالَ هَـٰٓؤُلَآءِ بَنَاتِىٓ إِن كُنتُمْ فَـٰعِلِينَ ( ٧١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lūṭ -'alaihissalām- berkata kepada mereka guna membela diri di hadapan para tamunya, “Itu ada anak-anak wanitaku yang termasuk dari wanita kaum kalian, maka nikahilah mereka bila kalian ingin menunaikan hajat kalian secara halal.” (71)

qāla hāulāi banātī in kuntum fāʿilīna


لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِى سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ ( ٧٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan demi hidupmu -wahai Rasul- sesungguhnya kaum Lūṭ benar-benar terkekang oleh nafsu syahwat mereka yang kotor. (72)

laʿamruka innahum lafī sakratihim yaʿmahūna


فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ ( ٧٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka mereka ditimpa suara mengguntur yang membinasakan manakala matahari hendak terbit. (73)

fa-akhadhathumu l-ṣayḥatu mush'riqīna


فَجَعَلْنَا عَـٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ ( ٧٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami membalik negeri mereka, bagian atasnya Kami menjadikan bagian bawah, Kami menghujani mereka dengan batu dari tanah liat yang membatu. (74)

fajaʿalnā ʿāliyahā sāfilahā wa-amṭarnā ʿalayhim ḥijāratan min sijjīlin


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَـٰتٍ لِّلْمُتَوَسِّمِينَ ( ٧٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya apa yang menimpa kaum Lūṭ -'alaihissalām- yaitu kebinasaan merupakan bukti dan tanda bagi orang-orang yang memperhatikan. (75)

inna fī dhālika laāyātin lil'mutawassimīna


وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍ مُّقِيمٍ ( ٧٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya negeri kaum Lūṭ berada di suatu jalan yang dikenal, musafir yang melewatinya pasti akan melihatnya. (76)

wa-innahā labisabīlin muqīmin


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ ( ٧٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya pada peristiwa ini terkandung petunjuk bagi orang-orang yang beriman, mereka mengambil pelajaran darinya. (77)

inna fī dhālika laāyatan lil'mu'minīna


وَإِن كَانَ أَصْحَـٰبُ ٱلْأَيْكَةِ لَظَـٰلِمِينَ ( ٧٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dahulunya kaum Syu'aib, penduduk negeri yang memiliki pepohonan yang lebat, adalah orang-orang zalim, karena kafir kepada Allah dan mendustakan Rasul mereka yaitu Syuaib -'alaihissalām-. (78)

wa-in kāna aṣḥābu l-aykati laẓālimīna


فَٱنتَقَمْنَا مِنْهُمْ وَإِنَّهُمَا لَبِإِمَامٍ مُّبِينٍ ( ٧٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami membalas mereka dengan menimpakan azab atas mereka, sesungguhnya negeri kaum Lūṭ dan tempat kaum Syu'aib berada di jalan yang terkenal bagi siapa yang melewatinya. (79)

fa-intaqamnā min'hum wa-innahumā labi-imāmin mubīnin


وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَـٰبُ ٱلْحِجْرِ ٱلْمُرْسَلِينَ ( ٨٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh kaum Ṡamūd, yaitu penduduk Al-Ḥijr (negeri antara Hijaz dengan Syam), telah mendustakan seluruh Rasul ketika mereka mendustakan Nabi mereka Ṣāleḥ -'alaihissalām-. (80)

walaqad kadhaba aṣḥābu l-ḥij'ri l-mur'salīna


وَءَاتَيْنَـٰهُمْ ءَايَـٰتِنَا فَكَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ ( ٨١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami telah menyodorkan hujah-hujah dan dalil-dalil kebenaran Ṣāleḥ tentang apa yang dia bawa dari Rabbnya, di antaranya adalah unta betina, namun mereka tidak mengambil pelajaran dari bukt-bukti tersebut dan mengacuhkannya. (81)

waātaynāhum āyātinā fakānū ʿanhā muʿ'riḍīna


وَكَانُوا۟ يَنْحِتُونَ مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًا ءَامِنِينَ ( ٨٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka memahat gunung-gunung untuk dijadikan sebagai tempat tinggal dengan aman dari apa yang mereka takutkan. (82)

wakānū yanḥitūna mina l-jibāli buyūtan āminīna


فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ ( ٨٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Azab dalam bentuk halilintar menyambar mereka saat menjelang waktu Subuh. (83)

fa-akhadhathumu l-ṣayḥatu muṣ'biḥīna


فَمَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ ( ٨٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Harta dan tempat tinggal yang mereka usahakan tidak mampu melindungi mereka dari azab Allah. (84)

famā aghnā ʿanhum mā kānū yaksibūna


وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۗ وَإِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَـَٔاتِيَةٌ ۖ فَٱصْفَحِ ٱلصَّفْحَ ٱلْجَمِيلَ ( ٨٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dengan batil tanpa hikmah, Kami tidak menciptakan semua itu kecuali dengan kebenaran. Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang tidak bisa tidak, maka berpalinglah wahai Rasul dari orang-orang yang mendustakanmu dan maafkanlah mereka dengan maaf yang baik. (85)

wamā khalaqnā l-samāwāti wal-arḍa wamā baynahumā illā bil-ḥaqi wa-inna l-sāʿata laātiyatun fa-iṣ'faḥi l-ṣafḥa l-jamīla


إِنَّ رَبَّكَ هُوَ ٱلْخَلَّـٰقُ ٱلْعَلِيمُ ( ٨٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- adalah Maha Pencipta segala sesuatu lagi Maha mengetahui tentang itu semuanya. (86)

inna rabbaka huwa l-khalāqu l-ʿalīmu


وَلَقَدْ ءَاتَيْنَـٰكَ سَبْعًا مِّنَ ٱلْمَثَانِى وَٱلْقُرْءَانَ ٱلْعَظِيمَ ( ٨٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami telah memberimu surah Al-Fātiḥah yang terdiri dari tujuh ayat, dan dia adalah Al-Qur`ān yang agung. (87)

walaqad ātaynāka sabʿan mina l-mathānī wal-qur'āna l-ʿaẓīma


لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ ( ٨٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jangan terpesona oleh kesenangan-kesenangan sementara yang Kami berikan kepada orang-orang kafir, jangan bersedih karena mereka mendustakanmu dan berendah hatilah kepada orang-orang Mukmin. (88)

lā tamuddanna ʿaynayka ilā mā mattaʿnā bihi azwājan min'hum walā taḥzan ʿalayhim wa-ikh'fiḍ janāḥaka lil'mu'minīna


وَقُلْ إِنِّىٓ أَنَا ٱلنَّذِيرُ ٱلْمُبِينُ ( ٨٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Katakanlah -wahai Rasul-, "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dari azab dengan sejelas-jelasnya peringatan. (89)

waqul innī anā l-nadhīru l-mubīnu


كَمَآ أَنزَلْنَا عَلَى ٱلْمُقْتَسِمِينَ ( ٩٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Aku memperingatkan kalian agar kalian tidak ditimpa oleh apa yang telah Allah turunkan kepada orang-orang yang membagi-bagi kitab-kitab Allah menjadi beberapa bagian. Mereka mengimani sebagiannya dan mengingkari sebagian lainnya." (90)

kamā anzalnā ʿalā l-muq'tasimīna


ٱلَّذِينَ جَعَلُوا۟ ٱلْقُرْءَانَ عِضِينَ ( ٩١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang yang menjadikan Al-Qur`ān terbagi-bagi, mereka berkata, “Ia adalah sihir atau perdukunan atau syair.” (91)

alladhīna jaʿalū l-qur'āna ʿiḍīna


فَوَرَبِّكَ لَنَسْـَٔلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ( ٩٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka demi Rabbmu -wahai Rasul-, Kami pasti akan bertanya kepada orang-orang yang menjadikan Al-Qur`ān terbagi-bagi pada hari Kiamat. (92)

fawarabbika lanasalannahum ajmaʿīna


عَمَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ( ٩٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pasti akan Kami tanyai mereka tentang apa yang mereka lakukan, berupa kekufuran dan kemaksiatan di dunia. (93)

ʿammā kānū yaʿmalūna


فَٱصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَ ( ٩٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka umumkanlah -wahai Rasul- apa yang Rabbmu perintahkan kepadamu yaitu dakwah kepada-Nya, jangan menoleh kepada perkataan dan perbuatan orang-orang musyrikin. (94)

fa-iṣ'daʿ bimā tu'maru wa-aʿriḍ ʿani l-mush'rikīna


إِنَّا كَفَيْنَـٰكَ ٱلْمُسْتَهْزِءِينَ ( ٩٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jangan takut kepada mereka, karena Kami telah menjagamu dari orang-orang yang menghinamu dari para tokoh kaum kafir Quraisy. (95)

innā kafaynāka l-mus'tahziīna


ٱلَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ ۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ( ٩٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang yang mengangkat sesembahan tandingan bersama Allah, mereka akan mengetahui akibat buruk dari kesyirikan mereka. (96)

alladhīna yajʿalūna maʿa l-lahi ilāhan ākhara fasawfa yaʿlamūna


وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ ( ٩٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh Kami mengetahui -wahai Rasul- bahwa dadamu sempit atas pendustaan dan penghinaan yang mereka lakukan terhadapmu. (97)

walaqad naʿlamu annaka yaḍīqu ṣadruka bimā yaqūlūna


فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ ٱلسَّـٰجِدِينَ ( ٩٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka berlindunglah kepada Allah dengan menyucikan-Nya dari apa yang tidak layak bagi-Nya, memuji-Nya dengan sifat-sifat kesempurnaan, jadilah kamu termasuk orang-orang yang beribadah kepada Allah, orang-orang yang mendirikan salat untuk Allah, karena hal itu akan mengobati dadamu yang sempit. (98)

fasabbiḥ biḥamdi rabbika wakun mina l-sājidīna


وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ ( ٩٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Teruslah beribadah kepada Rabbmu, istikamahlah di atas ibadah itu selama engkau hidup sampai kematian menjemputmu sementara engkau senantiasa demikian. (99)

wa-uʿ'bud rabbaka ḥattā yatiyaka l-yaqīnu