Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah Adh-Dhariyat
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


وَٱلذَّٰرِيَـٰتِ ذَرْوًا ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Allah bersumpah dengan angin yang menerbangkan debu, (1)

wal-dhāriyāti dharwan


فَٱلْحَـٰمِلَـٰتِ وِقْرًا ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan dengan awan yang mengandung air hujan yang banyak, (2)

fal-ḥāmilāti wiq'ran


فَٱلْجَـٰرِيَـٰتِ يُسْرًا ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Dan dengan kapal-kapal yang berlayar di laut dengan mudah dan gampang, (3)

fal-jāriyāti yus'ran


فَٱلْمُقَسِّمَـٰتِ أَمْرًا ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan dengan malaikat yang membagi apa yang diperintahkan oleh Allah untuk dibagi dari urusan-urusan para hamba. (4)

fal-muqasimāti amran


إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَصَادِقٌ ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Sesunguhnya hari perhitungan dan pembalasan yang dijanjikan Rabb kalian kepada kalian adalah benar adanya, tidak ada keraguan sama sekali. (5)

innamā tūʿadūna laṣādiqun


وَإِنَّ ٱلدِّينَ لَوَٰقِعٌ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Sesungguhnya perhitungan amal para hamba pasti terjadi pada hari Kiamat, tidak disangsikan. (6)

wa-inna l-dīna lawāqiʿun


وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلْحُبُكِ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Dan Allah bersumpah dengan langit yang mempunyai jalan-jalan. (7)

wal-samāi dhāti l-ḥubuki


إِنَّكُمْ لَفِى قَوْلٍ مُّخْتَلِفٍ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya kalian -wahai penduduk Makkah- berada dalam pendapat yang kontradiktif, saling bertabrakan. Kadang kalian mengatakan bahwa Al-Qur`ān itu adalah sihir, kadang mengatakan Al-Qur`ān adalah sihir, dan kadang syair. Kadang kalian mengatakan bahwa Muhammad itu adalah seorang penyihir, kadang mengatakan bahwa dia adalah seorang penyair. (8)

innakum lafī qawlin mukh'talifin


يُؤْفَكُ عَنْهُ مَنْ أُفِكَ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dipalingkan dari iman kepada Al-Qur`ān dan kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- orang yang telah dipalingkan darinya dalam pengetahuan Allah, karena berdasarkan ilmu-Nya, dia bukan orang yang beriman, maka ia tidak diberi taufik kepada hidayah. (9)

yu'faku ʿanhu man ufika


قُتِلَ ٱلْخَرَّٰصُونَ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Terlaknatlah para pendusta yang berbicara tentang Al-Qur`ān dan tentang Nabi mereka sebagaimana yang telah mereka katakan. (10)

qutila l-kharāṣūna


ٱلَّذِينَ هُمْ فِى غَمْرَةٍ سَاهُونَ ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Yaitu orang-orang yang berada dalam kebodohan, lalai dari alam akhirat, tidak peduli dengannya. (11)

alladhīna hum fī ghamratin sāhūna


يَسْـَٔلُونَ أَيَّانَ يَوْمُ ٱلدِّينِ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Mereka bertanya, “Kapankah hari pembalasan itu?” Sementara mereka tidak mempersiapkan untuk hari itu. (12)

yasalūna ayyāna yawmu l-dīni


يَوْمَ هُمْ عَلَى ٱلنَّارِ يُفْتَنُونَ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Maka Allah menjawab pertanyaan mereka, “Yaitu hari ketika mereka disiksa di dalam Neraka.” (13)

yawma hum ʿalā l-nāri yuf'tanūna


ذُوقُوا۟ فِتْنَتَكُمْ هَـٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تَسْتَعْجِلُونَ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah siksa kalian! Inilah hal yang pernah kalian minta untuk disegerakan ketika kalian diperingatkan tentangnya dengan mengolok-oloknya.” (14)

dhūqū fit'natakum hādhā alladhī kuntum bihi tastaʿjilūna


إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّـٰتٍ وَعُيُونٍ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya pada hari Kiamat nanti mereka berada di taman-taman Surga dan mata air yang mengalir. (15)

inna l-mutaqīna fī jannātin waʿuyūnin


ءَاخِذِينَ مَآ ءَاتَىٰهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Sambil mengambil balasan indah yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sesungguhnya sebelum pembalasan yang indah ini mereka adalah orang-orang yang berbuat baik di dunia. (16)

ākhidhīna mā ātāhum rabbuhum innahum kānū qabla dhālika muḥ'sinīna


كَانُوا۟ قَلِيلًا مِّنَ ٱلَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka salat di malam hari, tidak tidur kecuali hanya sebentar saja. (17)

kānū qalīlan mina al-layli mā yahjaʿūna


وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Dan pada waktu sahur mereka meminta ampunan kepada Allah dari dosa-dosa mereka. (18)

wabil-asḥāri hum yastaghfirūna


وَفِىٓ أَمْوَٰلِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّآئِلِ وَٱلْمَحْرُومِ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan di dalam harta mereka terdapat hak (jatah) -mereka berderma dengannya- bagi orang yang meminta dan bagi orang yang tidak meminta dari siapa saja yang terhalang rezekinya karena sebab apa pun. (19)

wafī amwālihim ḥaqqun lilssāili wal-maḥrūmi


وَفِى ٱلْأَرْضِ ءَايَـٰتٌ لِّلْمُوقِنِينَ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan di bumi serta apa yang diletakkan Allah padanya berupa gunung-gunung, samudera-samudera, sungai-sungai, pepohonan, tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan, terdapat bukti-bukti tentang kekuasaan Allah bagi orang-orang yang meyakini bahwa Allah adalah Pencipta dan Pembentuk rupa. (20)

wafī l-arḍi āyātun lil'mūqinīna


وَفِىٓ أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Dan pada diri kalian -wahai manusia- terdapat bukti-bukti kekuasaan Allah, apakah kalian tidak memperhatikan untuk mengambil pelajaran? (21)

wafī anfusikum afalā tub'ṣirūna


وَفِى ٱلسَّمَآءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Dan di langit terdapat rezeki dunia dan rezeki agama bagi kalian dan padanya terdapat pahala yang dijanjikan kepada kalian di dunia dan di Akhirat. (22)

wafī l-samāi riz'qukum wamā tūʿadūna


فَوَرَبِّ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ إِنَّهُۥ لَحَقٌّ مِّثْلَ مَآ أَنَّكُمْ تَنطِقُونَ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Maka demi Rabb langit dan Rabb bumi, sesungguhnya hari kebangkitan itu benar adanya, tidak ada keraguan padanya sebagaimana tidak ada keraguan pada ucapan kalian saat kalian mengucapkan. (23)

fawarabbi l-samāi wal-arḍi innahu laḥaqqun mith'la mā annakum tanṭiqūna


هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَٰهِيمَ ٱلْمُكْرَمِينَ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Sudahkah datang kepadamu -wahai Rasul- berita tentang tamu-tamu Ibrahim dari kalangan malaikat yang dimuliakan oleh Allah? (24)

hal atāka ḥadīthu ḍayfi ib'rāhīma l-muk'ramīna


إِذْ دَخَلُوا۟ عَلَيْهِ فَقَالُوا۟ سَلَـٰمًا ۖ قَالَ سَلَـٰمٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Ketika mereka akan masuk ke tempatnya maka mereka berkata kepadanya, “Salam.” Ibrahim membalas mereka dengan berkata, “Salam.” Sambil berkata dalam hatinya, “Mereka adalah orang-orang yang tidak kami kenal.” (25)

idh dakhalū ʿalayhi faqālū salāman qāla salāmun qawmun munkarūna


فَرَاغَ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ فَجَآءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu Ibrahim masuk menemui keluarganya dengan diam-diam, kemudian beliau (kembali dengan) membawa daging anak sapi yang gemuk, karena beliau mengira bahwa tamunya adalah manusia. (26)

farāgha ilā ahlihi fajāa biʿij'lin samīnin


فَقَرَّبَهُۥٓ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Lalu ia menghidangkannya kepada tamunya sambil menyeru dengan lembut kepada mereka, “Silahkan menikmati makanan yang disuguhkan kepada kalian.” (27)

faqarrabahu ilayhim qāla alā takulūna


فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً ۖ قَالُوا۟ لَا تَخَفْ ۖ وَبَشَّرُوهُ بِغُلَـٰمٍ عَلِيمٍ ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika mereka tidak memakannya, Ibrahim menyembunyikan rasa takut kepada mereka di dalam hati, tapi mereka mengetahuinya dan berkata kepadanya untuk menenangkannya, “Janganlah takut! Kami adalah utusan dari sisi Allah.” Lalu mereka memberi kabar tentang sesuatu yang menggembirakannya bahwa ia akan dianugerahi anak yang sangat pandai, dan anak itu adalah Isḥāq -'alaihissalām-. (28)

fa-awjasa min'hum khīfatan qālū lā takhaf wabasharūhu bighulāmin ʿalīmin


فَأَقْبَلَتِ ٱمْرَأَتُهُۥ فِى صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌ ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika istrinya mendengar berita gembira itu, mulailah ia menjerit karena gembira, sambil menepuk wajahnya ia berkata dengan keheranan, “Apakah orang yang sudah tua bisa melahirkan? Dan dia pada dasarnya adalah seorang yang mandul!" (29)

fa-aqbalati im'ra-atuhu fī ṣarratin faṣakkat wajhahā waqālat ʿajūzun ʿaqīmun


قَالُوا۟ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْحَكِيمُ ٱلْعَلِيمُ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Malaikat berkata kepadanya, “Apa yang kami kabarkan ini telah difirmankan oleh Rabbmu, dan apa yang telah difirmankan tidak ada yang bisa menolaknya, sesungguhnya Dia Maha Bijaksana dalam penciptaan-Nya dan takdir-Nya, Maha Mengetahui tentang makhluk-Nya dan apa yang menjadi maslahat baginya." (30)

qālū kadhāliki qāla rabbuki innahu huwa l-ḥakīmu l-ʿalīmu


۞ قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ أَيُّهَا ٱلْمُرْسَلُونَ ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Ibrahim berkata kepada Malaikat, “Apa urusan kalian? Apa yang menjadi tujuan kalian ?” (31)

qāla famā khaṭbukum ayyuhā l-mur'salūna


قَالُوٓا۟ إِنَّآ أُرْسِلْنَآ إِلَىٰ قَوْمٍ مُّجْرِمِينَ ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Malaikat menjawabnya, “Kami diutus oleh Allah kepada kaum pendosa yang melakukan dosa-dosa yang buruk. (32)

qālū innā ur'sil'nā ilā qawmin muj'rimīna


لِنُرْسِلَ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّن طِينٍ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Agar kami menimpakan kepada mereka bebatuan dari tanah yang keras. (33)

linur'sila ʿalayhim ḥijāratan min ṭīnin


مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ لِلْمُسْرِفِينَ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Yang telah ditandai di sisi Rabbmu -wahai Ibrahim- dikirimkan kepada orang-orang yang melanggar hukum-hukum Allah dan yang melampaui batas dalam kekafiran dan perbuatan maksiat.” (34)

musawwamatan ʿinda rabbika lil'mus'rifīna


فَأَخْرَجْنَا مَن كَانَ فِيهَا مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu Kami keluarkan siapa yang ada dalam kampung kaum Nabi Lūṭ dari kalangan orang-orang yang beriman sehingga mereka tidak terkena siksa yang menimpa orang-orang yang berbuat dosa. (35)

fa-akhrajnā man kāna fīhā mina l-mu'minīna


فَمَا وَجَدْنَا فِيهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِّنَ ٱلْمُسْلِمِينَ ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ternyata tidak Kami dapati di kampung mereka ini selain satu rumah dari orang-orang yang berserah diri, yaitu keluarga Lūṭ -'alaihissalām-. (36)

famā wajadnā fīhā ghayra baytin mina l-mus'limīna


وَتَرَكْنَا فِيهَآ ءَايَةً لِّلَّذِينَ يَخَافُونَ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَلِيمَ ( ٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Kami tinggalkan di kampung kaum Nabi Lūṭ bekas-bekas terjadinya siksa yang menunjukkan pernah turun siksa atas mereka agar orang-orang yang takut dengan siksa menyakitkan yang menimpa mereka mengambil pelajaran dengannya, dan tidak melakukan perbuatan sebagaimana perbuatan mereka sehingga selamat dari siksa. (37)

wataraknā fīhā āyatan lilladhīna yakhāfūna l-ʿadhāba l-alīma


وَفِى مُوسَىٰٓ إِذْ أَرْسَلْنَـٰهُ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ بِسُلْطَـٰنٍ مُّبِينٍ ( ٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan pada diri Musa tatkala Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan mukjizat-mukjizat dan hujah-hujah yang jelas, terdapat tanda bagi orang yang takut terhadap siksa yang menyakitkan. (38)

wafī mūsā idh arsalnāhu ilā fir'ʿawna bisul'ṭānin mubīnin


فَتَوَلَّىٰ بِرُكْنِهِۦ وَقَالَ سَـٰحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ ( ٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Namun Fir'aun berpaling dari kebenaran dan berkata tentang Musa -'alaihissalām- bahwa ia adalah seorang penyihir yang menyihir manusia, atau orang gila yang berbicara apa yang tidak dipahaminya. (39)

fatawallā biruk'nihi waqāla sāḥirun aw majnūnun


فَأَخَذْنَـٰهُ وَجُنُودَهُۥ فَنَبَذْنَـٰهُمْ فِى ٱلْيَمِّ وَهُوَ مُلِيمٌ ( ٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Kami siksa dia bersama bala tentaranya semua dan Kami lemparkan mereka ke lautan lalu mereka tenggelam dan binasa. Dan Fir'aun membawa kedustaan yang tercela bersamanya dan klaim bahwa ia adalah tuhan. (40)

fa-akhadhnāhu wajunūdahu fanabadhnāhum fī l-yami wahuwa mulīmun


وَفِى عَادٍ إِذْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ ٱلرِّيحَ ٱلْعَقِيمَ ( ٤١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan pada kaum 'Ād, kaumnya Nabi Hūd terdapat tanda bagi orang yang takut terhadap siksa yang menyakitkan saat Kami kirimkan kepada mereka angin yang tidak membawa hujan dan tidak pula membuahi pepohonan serta tidak ada berkah padanya. (41)

wafī ʿādin idh arsalnā ʿalayhimu l-rīḥa l-ʿaqīma


مَا تَذَرُ مِن شَىْءٍ أَتَتْ عَلَيْهِ إِلَّا جَعَلَتْهُ كَٱلرَّمِيمِ ( ٤٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tidaklah angin itu melewati jiwa, harta dan lain-lain yang dilewatinya melainkan angin itu menjadikannya hancur lebur dan meninggalkannya seperti barang tua yang remuk. (42)

mā tadharu min shayin atat ʿalayhi illā jaʿalathu kal-ramīmi


وَفِى ثَمُودَ إِذْ قِيلَ لَهُمْ تَمَتَّعُوا۟ حَتَّىٰ حِينٍ ( ٤٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan pada Ṡamūd kaumnya Nabi Ṣāleḥ terdapat tanda bagi orang yang takut terhadap siksa yang menyakitkan saat dikatakan kepada mereka, “Bersenang-senanglah dengan kehidupan kalian sebelum ajal kalian habis.” (43)

wafī thamūda idh qīla lahum tamattaʿū ḥattā ḥīnin


فَعَتَوْا۟ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلصَّـٰعِقَةُ وَهُمْ يَنظُرُونَ ( ٤٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu mereka berlaku sombong terhadap perintah Rabb mereka, merasa tinggi dan takabur tidak mau beriman dan taat, maka mereka disambar petir sementara mereka melihat datangnya petir itu, karena mereka telah diancam dengan siksa tiga hari sebelum kedatangannya. (44)

faʿataw ʿan amri rabbihim fa-akhadhathumu l-ṣāʿiqatu wahum yanẓurūna


فَمَا ٱسْتَطَـٰعُوا۟ مِن قِيَامٍ وَمَا كَانُوا۟ مُنتَصِرِينَ ( ٤٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka tidak bisa menolak siksa yang turun kepada mereka dan mereka tidak pula mempunyai kekuatan untuk menahannya. (45)

famā is'taṭāʿū min qiyāmin wamā kānū muntaṣirīna


وَقَوْمَ نُوحٍ مِّن قَبْلُ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَوْمًا فَـٰسِقِينَ ( ٤٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan telah Kami hancurkan kaum Nabi Nuh dengan cara tenggelam sebelum mereka yang telah disebutkan, sesungguhnya mereka adalah kaum yang keluar dari ketaatan kepada Allah maka mereka pantas untuk mendapat siksa. (46)

waqawma nūḥin min qablu innahum kānū qawman fāsiqīna


وَٱلسَّمَآءَ بَنَيْنَـٰهَا بِأَيْي۟دٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ ( ٤٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan langit itu Kami bangun dan Kami kokohkan pembangunannya dengan kekuatan. Dan sesungguhnya Kami menguasai ujung-ujungnya. (47)

wal-samāa banaynāhā bi-aydin wa-innā lamūsiʿūna


وَٱلْأَرْضَ فَرَشْنَـٰهَا فَنِعْمَ ٱلْمَـٰهِدُونَ ( ٤٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan bumi itu Kami jadikan terhampar untuk orang-orang yang tinggal di atasnya seperti kasur bagi mereka, maka sebaik-baik yang menghamparkan adalah Kami, saat kami menghamparkannya untuk mereka. (48)

wal-arḍa farashnāhā faniʿ'ma l-māhidūna


وَمِن كُلِّ شَىْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ( ٤٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan seperti lelaki dan perempuan, langit dan bumi, daratan dan lautan, agar kalian mengingat keesaan Allah yang menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan dan mengingat kekuasaan-Nya. (49)

wamin kulli shayin khalaqnā zawjayni laʿallakum tadhakkarūna


فَفِرُّوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۖ إِنِّى لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ ( ٥٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka larilah kalian dari siksa Allah menuju pahala-Nya dengan cara menaati-Nya dan tidak melakukan kemaksiatan terhadap-Nya. Sesungguhnya aku -wahai manusia- seorang pemberi peringatan kepada kalian dari siksa Allah dengan peringatan yang jelas. (50)

fafirrū ilā l-lahi innī lakum min'hu nadhīrun mubīnun


وَلَا تَجْعَلُوا۟ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ ۖ إِنِّى لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ ( ٥١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan janganlah membuat sesembahan lain bersama Allah yang kalian sembah di samping menyembah Allah. Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan kepada kalian dari siksa Allah dengan peringatan yang jelas. (51)

walā tajʿalū maʿa l-lahi ilāhan ākhara innī lakum min'hu nadhīrun mubīnun


كَذَٰلِكَ مَآ أَتَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا قَالُوا۟ سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ ( ٥٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sebagaimana pendustaan yang dilakukan oleh penduduk Makkah, demikian pula umat-umat terdahulu juga mendustakan. Dan tidaklah mereka didatangi oleh utusan dari sisi Allah melainkan mereka berkata tentangnya, dia penyihir, atau dia gila. (52)

kadhālika mā atā alladhīna min qablihim min rasūlin illā qālū sāḥirun aw majnūnun


أَتَوَاصَوْا۟ بِهِۦ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ ( ٥٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Apakah orang-orang kafir terdahulu dan orang-orang kafir yang terakhir saling berwasiat untuk mendustakan Rasul? Tidak, akan tetapi sikap melampaui batas mereka itu yang menjadikan mereka sama. (53)

atawāṣaw bihi bal hum qawmun ṭāghūna


فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَآ أَنتَ بِمَلُومٍ ( ٥٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Maka berpalinglah -wahai Rasul- dari orang-orang yang mendustakan tersebut. Engkau tidak tercela karena telah menyampaikan apa yang engkau diutus untuk menyampaikannya kepada mereka. (54)

fatawalla ʿanhum famā anta bimalūmin


وَذَكِّرْ فَإِنَّ ٱلذِّكْرَىٰ تَنفَعُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ( ٥٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Dan janganlah berpalingmu dari mereka menghalangimu untuk menasihati dan memperingatkan mereka. Nasihatilah dan ingatkan mereka, karena mengingatkan itu akan membawa manfaat bagi orang yang beriman kepada Allah. (55)

wadhakkir fa-inna l-dhik'rā tanfaʿu l-mu'minīna


وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ( ٥٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku semata, tidaklah Aku menciptakan mereka agar mereka menjadikan sekutu bagi-Ku. (56)

wamā khalaqtu l-jina wal-insa illā liyaʿbudūni


مَآ أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ ( ٥٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Aku tidak menginginkan rezeki dari mereka dan Aku tidak menginginkan mereka untuk memberi-Ku makan. (57)

mā urīdu min'hum min riz'qin wamā urīdu an yuṭ'ʿimūni


إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ ( ٥٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Allah lah yang memberi rezeki kepada hamba-hamba-Nya, semuanya butuh kepada rezeki-Nya. Allah mempunyai kekuatan dan Mahakokoh yang tidak ada sesuatu pun yang mengalahkan-Nya. Semua jin dan manusia tunduk pada kekuatan-Nya. (58)

inna l-laha huwa l-razāqu dhū l-quwati l-matīnu


فَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ ذَنُوبًا مِّثْلَ ذَنُوبِ أَصْحَـٰبِهِمْ فَلَا يَسْتَعْجِلُونِ ( ٥٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri dengan mendustakanmu -wahai Rasul- akan mendapatkan bagian dari siksa sebagaimana bagian yang diterima oleh kawan-kawan mereka terdahulu. Siksa itu mempunyai waktu yang sudah ditentukan, maka janganlah mereka meminta kepada-Ku agar siksa mereka disegerakan sebelum masanya. (59)

fa-inna lilladhīna ẓalamū dhanūban mith'la dhanūbi aṣḥābihim falā yastaʿjilūni


فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن يَوْمِهِمُ ٱلَّذِى يُوعَدُونَ ( ٦٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka kehancuran dan kerugian bagi orang-orang yang kafir terhadap Allah dan mendustakan Rasul mereka pada hari Kiamat yang dijanjikan kepada mereka dengan diturunkannya siksa atas mereka. (60)

fawaylun lilladhīna kafarū min yawmihimu alladhī yūʿadūna