Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah Ghafir
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


حمٓ ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ḥā Mīm. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. (1)

hha-meem


تَنزِيلُ ٱلْكِتَـٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Diturunkannya Al-Qur`ān kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah dari Allah yang Maha Perkasa, yang tidak ada seorang pun bisa mengalahkannya, yang Maha mengetahui kemaslahatan hamba-hamba-Nya. (2)

tanzīlu l-kitābi mina l-lahi l-ʿazīzi l-ʿalīmi


غَافِرِ ٱلذَّنۢبِ وَقَابِلِ ٱلتَّوْبِ شَدِيدِ ٱلْعِقَابِ ذِى ٱلطَّوْلِ ۖ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ إِلَيْهِ ٱلْمَصِيرُ ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah mengampuni dosa-dosa para pelakunya, menerima tobat para hamba yang bertobat kepada-Nya. Dia pemilik kebaikan dan karunia, tidak ada sesembahan yang hak selain Dia, hanya kepada-Nya semata tempat manusia kembali pada hari Kiamat, lalu Dia memberi mereka balasan atas amal perbuatan mereka. (3)

ghāfiri l-dhanbi waqābili l-tawbi shadīdi l-ʿiqābi dhī l-ṭawli lā ilāha illā huwa ilayhi l-maṣīru


مَا يُجَـٰدِلُ فِىٓ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَلَا يَغْرُرْكَ تَقَلُّبُهُمْ فِى ٱلْبِلَـٰدِ ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tidaklah mendebat ayat-ayat Allah yang menunjukkan keesaan-Nya dan kebenaran para rasul-Nya kecuali orang-orang yang kafir kepada Allah karena akal mereka memang rusak. Maka kamu tidak usah bersedih terhadap mereka, jangan tertipu oleh apa yang mereka dapatkan berupa rezeki dan kenikmatan, karena penangguhan terhadap mereka adalah istidraj dan makar terhadap mereka. (4)

mā yujādilu fī āyāti l-lahi illā alladhīna kafarū falā yaghrur'ka taqallubuhum fī l-bilādi


كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَٱلْأَحْزَابُ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۖ وَهَمَّتْ كُلُّ أُمَّةٍۭ بِرَسُولِهِمْ لِيَأْخُذُوهُ ۖ وَجَـٰدَلُوا۟ بِٱلْبَـٰطِلِ لِيُدْحِضُوا۟ بِهِ ٱلْحَقَّ فَأَخَذْتُهُمْ ۖ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Telah mendustakan sebelum mereka kaum Nuh -'alaihissalām-, dan sesudah kaum Nuh adalah sekutu-sekutu kufur, yaitu kaum 'Ād, Ṡamūd, kaum Lūṭ, penduduk Madyan dan Fir'aun. Setiap umat berniat jahat terhadap rasulnya untuk menangkapnya lalu membunuhnya. Mereka mendebat dengan kebatilan yang ada pada mereka untuk melenyapkan kebenaran. Maka Aku menghukum mereka semuanya. Maka perhatikanlah bagaimana hukuman-Ku atas mereka, sungguh itu adalah hukuman yang berat. (5)

kadhabat qablahum qawmu nūḥin wal-aḥzābu min baʿdihim wahammat kullu ummatin birasūlihim liyakhudhūhu wajādalū bil-bāṭili liyud'ḥiḍū bihi l-ḥaqa fa-akhadhtuhum fakayfa kāna ʿiqābi


وَكَذَٰلِكَ حَقَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّهُمْ أَصْحَـٰبُ ٱلنَّارِ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :      Sebagaimana Allah menghukum dengan membinasakan umat-umat yang mendustakan, telah pasti (berlaku) kalimat Rabbmu -wahai Rasul- atas orang-orang yang kafir bahwa mereka adalah para penghuni Neraka. (6)

wakadhālika ḥaqqat kalimatu rabbika ʿalā alladhīna kafarū annahum aṣḥābu l-nāri


ٱلَّذِينَ يَحْمِلُونَ ٱلْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُۥ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِۦ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَىْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَٱغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا۟ وَٱتَّبَعُوا۟ سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ ٱلْجَحِيمِ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para malaikat yang memikul Arasy Rabbmu -wahai Rasul- dan para malaikat yang ada di sekelilingnya menyucikan Rabb mereka dari apa yang tidak layak bagi-Nya, beriman kepada-Nya, memohon ampunan kepada-Nya untuk orang-orang yang beriman kepada Allah, mereka berkata dalam doa mereka, “Wahai Rabb kami, ilmu dan rahmat-Mu meliputi segala sesuatu, maka ampunilah orang-orang yang bertobat dari dosa-dosa mereka dan mengikuti agama-Mu, jagalah mereka dari siksa Neraka.” (7)

alladhīna yaḥmilūna l-ʿarsha waman ḥawlahu yusabbiḥūna biḥamdi rabbihim wayu'minūna bihi wayastaghfirūna lilladhīna āmanū rabbanā wasiʿ'ta kulla shayin raḥmatan waʿil'man fa-igh'fir lilladhīna tābū wa-ittabaʿū sabīlaka waqihim ʿadhāba l-jaḥīmi


رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّـٰتِ عَدْنٍ ٱلَّتِى وَعَدتَّهُمْ وَمَن صَلَحَ مِنْ ءَابَآئِهِمْ وَأَزْوَٰجِهِمْ وَذُرِّيَّـٰتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para Malaikat berkata, “Wahai Rabb kami! Masukkanlah orang-orang Mukmin ke dalam surga kekekalan yang telah Engkau janjikan kepada mereka, masukkanlah siapa yang amalnya saleh dari bapak-bapak mereka, istri-istri mereka dan anak-anak mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa, tidak seorang pun bisa mengalahkan-Mu, dan Maha Bijaksana dalam takdir dan pengaturan-Mu. (8)

rabbanā wa-adkhil'hum jannāti ʿadnin allatī waʿadttahum waman ṣalaḥa min ābāihim wa-azwājihim wadhurriyyātihim innaka anta l-ʿazīzu l-ḥakīmu


وَقِهِمُ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ وَمَن تَقِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُۥ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Peliharalah mereka dari akibat buruk perbuatan jahat mereka, jangan mengazab mereka karenanya, dan barangsiapa Engkau pelihara pada hari Kiamat dari hukuman-Mu karena akibat amalnya yang buruk maka Engkau telah merahmati-Nya. Penjagaan dari azab dan rahmat dengan masuk Surga adalah kemenangan besar yang tidak tertandingi oleh kemenangan apapun.” (9)

waqihimu l-sayiāti waman taqi l-sayiāti yawma-idhin faqad raḥim'tahu wadhālika huwa l-fawzu l-ʿaẓīmu


إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُنَادَوْنَ لَمَقْتُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ مِن مَّقْتِكُمْ أَنفُسَكُمْ إِذْ تُدْعَوْنَ إِلَى ٱلْإِيمَـٰنِ فَتَكْفُرُونَ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan para rasul-Nya akan dipanggil pada hari Kiamat ketika mereka masuk Neraka dan mencela serta melaknat diri mereka sendiri, “Sungguh murka Allah atas kalian lebih berat dibandingkan kemarahan kalian terhadap diri kalian sendiri, saat di dunia kalian diajak untuk beriman kepada Allah, namun kalian malah kafir kepada-Nya, dan kalian mengangkat tuhan-tuhan selain Allah.” (10)

inna alladhīna kafarū yunādawna lamaqtu l-lahi akbaru min maqtikum anfusakum idh tud'ʿawna ilā l-īmāni fatakfurūna


قَالُوا۟ رَبَّنَآ أَمَتَّنَا ٱثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا ٱثْنَتَيْنِ فَٱعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَىٰ خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍ ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang kafir dalam kondisi mengakui dosa-dosa mereka saat pengakuan dan tobat mereka tidak berguna lagi bagi mereka berkata, “Wahai Rabb kami! Engakau telah mematikan Kami dua kali di mana kami tidak ada lalu Engkau mengadakan kami, kemudian Engkau mematikan kami sesudah kehidupan kami, dan Engkau hidupkan kami dua kali dengan menciptakan kami dari ketiadaan dan menghidupkan kami untuk kebangkitan, lalu kami mengakui dosa-dosa yang kami perbuat. Apakah ada jalan keluar dari Neraka yang bisa kami ambil lalu kami kembali ke dunia untuk memperbaiki amal-amal kami sehingga Engkau meridai kami?” (11)

qālū rabbanā amattanā ith'natayni wa-aḥyaytanā ith'natayni fa-iʿ'tarafnā bidhunūbinā fahal ilā khurūjin min sabīlin


ذَٰلِكُم بِأَنَّهُۥٓ إِذَا دُعِىَ ٱللَّهُ وَحْدَهُۥ كَفَرْتُمْ ۖ وَإِن يُشْرَكْ بِهِۦ تُؤْمِنُوا۟ ۚ فَٱلْحُكْمُ لِلَّهِ ٱلْعَلِىِّ ٱلْكَبِيرِ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Azab yang menimpa kalian adalah disebabkan karena bila kalian diajak kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, kalian malah kafir kepada Allah dan mengangkat sekutu-sekutu bagi-Nya, namun bila ada sekutu yang disembah di samping Allah, kalian malah beriman. Keputusan hanya milik Allah semata, Yang Mahatinggi dengan Żat, kodrat dan kekuatan-Nya, lagi Mahabesar. (12)

dhālikum bi-annahu idhā duʿiya l-lahu waḥdahu kafartum wa-in yush'rak bihi tu'minū fal-ḥuk'mu lillahi l-ʿaliyi l-kabīri


هُوَ ٱلَّذِى يُرِيكُمْ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُنَزِّلُ لَكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ رِزْقًا ۚ وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَن يُنِيبُ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah memperlihatkan tanda-tanda keagungan-Nya di alam raya dan pada diri kalian untuk menunjukkan kepada kalian kodrat dan keesaan-Nya. Allah menurunkan hujan bagi kalian agar ia menjadi sebab dari rezeki kalian, yaitu tanaman, tumbuhan dan lainnya. Dan tidak ada yang mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertobat secara ikhlas. (13)

huwa alladhī yurīkum āyātihi wayunazzilu lakum mina l-samāi riz'qan wamā yatadhakkaru illā man yunību


فَٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَـٰفِرُونَ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Berdoalah kepada Allah -wahai orang-orang yang beriman- dengan mengikhlaskan ketaatan dan mengikhlaskan doa hanya kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya, sekalipun orang-orang kafir membenci hal itu dan membuat mereka marah. (14)

fa-id'ʿū l-laha mukh'liṣīna lahu l-dīna walaw kariha l-kāfirūna


رَفِيعُ ٱلدَّرَجَـٰتِ ذُو ٱلْعَرْشِ يُلْقِى ٱلرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ لِيُنذِرَ يَوْمَ ٱلتَّلَاقِ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah lah yang berhak mendapatkan keikhlasan dalam ketaatan dan doa. Derajat-Nya tinggi, terpisah dari segala makhluk-Nya, Dia adalah Rabb Arasy yang agung, menurunkan wahyu kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya agar mereka hidup dan menghidupkan selain mereka, untuk memperingatkan manusia terhadap hari Kiamat yang orang-orang terdahulu dan yang kemudian bertemu pada hari itu. (15)

rafīʿu l-darajāti dhū l-ʿarshi yul'qī l-rūḥa min amrihi ʿalā man yashāu min ʿibādihi liyundhira yawma l-talāqi


يَوْمَ هُم بَـٰرِزُونَ ۖ لَا يَخْفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِنْهُمْ شَىْءٌ ۚ لِّمَنِ ٱلْمُلْكُ ٱلْيَوْمَ ۖ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Hari di saat mereka datang, berkumpul di satu tanah lapang, tidak ada sesuatu yang samar bagi Allah, tidak diri mereka, tidak amal perbuatan mereka, tidak pula balasan mereka. Allah berfirman, “Milik siapa kekuasaan pada hari ini?” Tidak ada jawaban kecuali satu, “Kekuasaan adalah milik Allah yang tunggal pada żat, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya, lagi Mahakuat yang mengalahkan segala sesuatu, dan segala sesuatu tunduk kepada-Nya.” (16)

yawma hum bārizūna lā yakhfā ʿalā l-lahi min'hum shayon limani l-mul'ku l-yawma lillahi l-wāḥidi l-qahāri


ٱلْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ ٱلْيَوْمَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pada hari ini, setiap orang mendapatkan balasan atas amal perbuatan yang dikerjakannya, bila baik maka balasannya baik, bila buruk maka balasannya buruk. Tidak ada kezaliman pada hari ini, karena hakimnya adalah Allah yang Mahaadil. Sesungguhnya Allah Mahacepat hisab-Nya bagi hamba-hamba-Nya, karena ilmu-Nya meliputi mereka. (17)

al-yawma tuj'zā kullu nafsin bimā kasabat lā ẓul'ma l-yawma inna l-laha sarīʿu l-ḥisābi


وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ ٱلْـَٔازِفَةِ إِذِ ٱلْقُلُوبُ لَدَى ٱلْحَنَاجِرِ كَـٰظِمِينَ ۚ مَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Peringatkanlah mereka -wahai Rasul- tentang hari Kiamat yang sudah dekat, ia pasti tiba. Setiap yang datang adalah dekat. Pada hari itu, hati manusia naik ke tenggorokan karena ketakutan mereka yang luar biasa, mereka semuanya diam tidak seorang pun berkata-kata kecuali siapa yang Allah Maha Penyayang izinkan. Dan orang-orang yang zalim terhadap diri mereka dengan kesyirikan dan kemaksiatan tidak lagi mempunyai teman dan kerabat serta pemberi syafaat yang ditaati bila dianggap bahwa ia bisa memberi syafaat. (18)

wa-andhir'hum yawma l-āzifati idhi l-qulūbu ladā l-ḥanājiri kāẓimīna mā lilẓẓālimīna min ḥamīmin walā shafīʿin yuṭāʿu


يَعْلَمُ خَآئِنَةَ ٱلْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِى ٱلصُّدُورُ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah mengetahui pencurian yang dilakukan oleh mata orang yang memandang, mengetahui apa yang disembunyikan oleh dada, tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Allah. (19)

yaʿlamu khāinata l-aʿyuni wamā tukh'fī l-ṣudūru


وَٱللَّهُ يَقْضِى بِٱلْحَقِّ ۖ وَٱلَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ لَا يَقْضُونَ بِشَىْءٍ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah menetapkan keputusan dengan adil, tidak menganiaya seorang pun dengan mengurangi kebaikannya atau menambah keburukannya. Sembahan-sembahan yang kaum musyrikin sembah tidak dapat memutuskan apa pun, karena mereka memang tidak memiliki apa pun. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar perkataan hamba-hamba-Nya, Maha Melihat niat dan amal perbuatan mereka, dan akan membalaskannya atas mereka. (20)

wal-lahu yaqḍī bil-ḥaqi wa-alladhīna yadʿūna min dūnihi lā yaqḍūna bishayin inna l-laha huwa l-samīʿu l-baṣīru


۞ أَوَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ كَانُوا۟ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوا۟ هُمْ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَءَاثَارًا فِى ٱلْأَرْضِ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ وَمَا كَانَ لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ مِن وَاقٍ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah orang-orang musyrikin itu tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana akhir kehidupan umat-umat yang mendustakan sebelum mereka, akhir kehidupan mereka sangat buruk, padahal umat-umat tersebut lebih kuat daripada mereka, lebih menguasai bumi dengan pembangunan yang tidak dilakukan oleh mereka, maka Allah membinasakan umat-umat tersebut karena dosa-dosa mereka. Tidak ada pembela bagi mereka yang bisa menyelamatkan mereka dari azab Allah. (21)

awalam yasīrū fī l-arḍi fayanẓurū kayfa kāna ʿāqibatu alladhīna kānū min qablihim kānū hum ashadda min'hum quwwatan waāthāran fī l-arḍi fa-akhadhahumu l-lahu bidhunūbihim wamā kāna lahum mina l-lahi min wāqin


ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانَت تَّأْتِيهِمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَـٰتِ فَكَفَرُوا۟ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ ۚ إِنَّهُۥ قَوِىٌّ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Azab yang menimpa mereka itu terjadi karena ketika rasul-rasul yang Allah utus kepada mereka datang membawa dalil-dalil yang jelas dan mukjizat-mukjizat yang mengagumkan, mereka tetap kafir kepada Allah dan mendustakan rasul-rasul-Nya. Sekalipun mereka memiliki kekuatan, tetapi Allah tetap membinasakan mereka. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahakeras hukuman-Nya terhadap orang yang kafir kepada-Nya dan mendustakan utusan-utusan-Nya. (22)

dhālika bi-annahum kānat tatīhim rusuluhum bil-bayināti fakafarū fa-akhadhahumu l-lahu innahu qawiyyun shadīdu l-ʿiqābi


وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ بِـَٔايَـٰتِنَا وَسُلْطَـٰنٍ مُّبِينٍ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (mukjizat) yang jelas dan bukti yang kuat. (23)

walaqad arsalnā mūsā biāyātinā wasul'ṭānin mubīnin


إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَهَـٰمَـٰنَ وَقَـٰرُونَ فَقَالُوا۟ سَـٰحِرٌ كَذَّابٌ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kepada Fir'aun, perdana menterinya Hāmān dan Qārūn. Mereka berkata, “Musa adalah penyihir dan pembual yang mengaku sebagai rasul.” (24)

ilā fir'ʿawna wahāmāna waqārūna faqālū sāḥirun kadhābun


فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْحَقِّ مِنْ عِندِنَا قَالُوا۟ ٱقْتُلُوٓا۟ أَبْنَآءَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ وَٱسْتَحْيُوا۟ نِسَآءَهُمْ ۚ وَمَا كَيْدُ ٱلْكَـٰفِرِينَ إِلَّا فِى ضَلَـٰلٍ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka ketika Musa datang dengan bukti yang menunjukkan kebenarannya, Fir'aun berkata, “Bunuhlah anak-anak lelaki dari orang-orang yang beriman dan biarkanlah anak-anak perempuan mereka sebagai penghinaan bagi mereka.” Maka upaya orang-orang kafir menyedikitkan jumlah orang-orang Mukmin hanyalah usaha sia-sia, punah, tidak berpengaruh. (25)

falammā jāahum bil-ḥaqi min ʿindinā qālū uq'tulū abnāa alladhīna āmanū maʿahu wa-is'taḥyū nisāahum wamā kaydu l-kāfirīna illā fī ḍalālin


وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِىٓ أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ رَبَّهُۥٓ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَن يُظْهِرَ فِى ٱلْأَرْضِ ٱلْفَسَادَ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun berkata, “Biarkanlah aku membunuh Musa sebagai hukuman baginya. Silakan dia memanggil Rabbnya agar melindunginya dariku, aku tidak peduli bila dia memanggil Rabbnya, sesungguhnya aku khawatir dia akan merubah agama yang kalian pegang atau melakukan kerusakan di bumi dengan membunuh dan menghancurkan.” (26)

waqāla fir'ʿawnu dharūnī aqtul mūsā walyadʿu rabbahu innī akhāfu an yubaddila dīnakum aw an yuẓ'hira fī l-arḍi l-fasāda


وَقَالَ مُوسَىٰٓ إِنِّى عُذْتُ بِرَبِّى وَرَبِّكُم مِّن كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ ٱلْحِسَابِ ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika Musa mengetahui ancaman Fir'aun, dia berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Rabbku dan Rabb kalian dari setiap orang yang menyombongkan diri dan tidak beriman kepada kebenaran, yang tidak beriman kepada hari Kiamat termasuk apa yang ada padanya berupa hisab dan pembalasan.” (27)

waqāla mūsā innī ʿudh'tu birabbī warabbikum min kulli mutakabbirin lā yu'minu biyawmi l-ḥisābi


وَقَالَ رَجُلٌ مُّؤْمِنٌ مِّنْ ءَالِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ إِيمَـٰنَهُۥٓ أَتَقْتُلُونَ رَجُلًا أَن يَقُولَ رَبِّىَ ٱللَّهُ وَقَدْ جَآءَكُم بِٱلْبَيِّنَـٰتِ مِن رَّبِّكُمْ ۖ وَإِن يَكُ كَـٰذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهُۥ ۖ وَإِن يَكُ صَادِقًا يُصِبْكُم بَعْضُ ٱلَّذِى يَعِدُكُمْ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Seorang laki-laki yang beriman dari kalangan kaum Fir'aun yang menyembunyikan imannya dari kaumnya berkata sebagai pengingkaran atas rencana mereka untuk membunuh Musa, “Apakah kalian akan membunuh seorang laki-laki yang tidak bersalah hanya karena dia berkata, 'Rabbku adalah Allah,' dan dia telah datang kepada kalian dengan membawa mukjizat dan bukti yang menunjukkan kebenaran ucapannya bahwa dia adalah utusan dari Rabbnya? Seandainya dia berdusta, maka akibat buruk dustanya akan menimpa dirinya sendiri, dan bila dia benar maka sebagian dari apa yang dia ancamkan kepada kalian berupa azab akan menimpa kalian segera.” Sesungguhnya Allah tidak membimbing kepada kebenaran siapa yang melampaui batas-batas-Nya, yang membuat kebohongan atas nama-Nya dan atas rasul-rasul-Nya. (28)

waqāla rajulun mu'minun min āli fir'ʿawna yaktumu īmānahu ataqtulūna rajulan an yaqūla rabbiya l-lahu waqad jāakum bil-bayināti min rabbikum wa-in yaku kādhiban faʿalayhi kadhibuhu wa-in yaku ṣādiqan yuṣib'kum baʿḍu alladhī yaʿidukum inna l-laha lā yahdī man huwa mus'rifun kadhābun


يَـٰقَوْمِ لَكُمُ ٱلْمُلْكُ ٱلْيَوْمَ ظَـٰهِرِينَ فِى ٱلْأَرْضِ فَمَن يَنصُرُنَا مِنۢ بَأْسِ ٱللَّهِ إِن جَآءَنَا ۚ قَالَ فِرْعَوْنُ مَآ أُرِيكُمْ إِلَّا مَآ أَرَىٰ وَمَآ أَهْدِيكُمْ إِلَّا سَبِيلَ ٱلرَّشَادِ ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : “Wahai kaumku! Hari ini kalian mempunyai kekuasaan yang berjaya di bumi Mesir, lalu siapa yang akan menolong kita dari azab Allah bila ia datang karena kalian membunuh Musa?” Fir'aun berkata, “Pendapat adalah pendapatku, keputusan adalah keputusanku, aku telah memutuskan membunuh Musa untuk menepis keburukan dan kerusakan, aku tidak mengajak kalian kecuali kepada kebaikan dan kelurusan.” (29)

yāqawmi lakumu l-mul'ku l-yawma ẓāhirīna fī l-arḍi faman yanṣurunā min basi l-lahi in jāanā qāla fir'ʿawnu mā urīkum illā mā arā wamā ahdīkum illā sabīla l-rashādi


وَقَالَ ٱلَّذِىٓ ءَامَنَ يَـٰقَوْمِ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُم مِّثْلَ يَوْمِ ٱلْأَحْزَابِ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Laki-laki yang beriman menasihati kaumnya, “Sesungguhnya aku khawatir, bila kalian tetap membunuh Musa secara zalim, maka kalian akan ditimpa azab seperti azab yang menimpa kaum yang mendustakan dan bersekutu melawan rasul-rasul mereka yang terdahulu, maka Allah membinasakan mereka. (30)

waqāla alladhī āmana yāqawmi innī akhāfu ʿalaykum mith'la yawmi l-aḥzābi


مِثْلَ دَأْبِ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۚ وَمَا ٱللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِّلْعِبَادِ ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sebagaimana kebiasaan orang yang kafir dan mendustakan para rasul seperti kaum Nuh, 'Ād, Ṡamūd dan orang-orang yang datang sesudah mereka, Allah membinasakan mereka karena kekufuran dan pendustaan mereka kepada utusan-utusan Allah. Tidaklah Allah hendak menzalimi hamba-hamba-Nya, akan tetapi Allah mengazab mereka karena dosa-dosa mereka sebagai balasan yang setimpal. (31)

mith'la dabi qawmi nūḥin waʿādin wathamūda wa-alladhīna min baʿdihim wamā l-lahu yurīdu ẓul'man lil'ʿibādi


وَيَـٰقَوْمِ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ ٱلتَّنَادِ ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Wahai kaumku! Sesungguhnya aku mengkhawatirkan kalian tentang hari Kiamat, hari ketika sebagian manusia memanggil sebagian lainnya karena adanya hubungan kekerabatan atau kedudukan, mereka menyangka bahwa cara ini berguna bagi mereka di tempat yang menakutkan itu. (32)

wayāqawmi innī akhāfu ʿalaykum yawma l-tanādi


يَوْمَ تُوَلُّونَ مُدْبِرِينَ مَا لَكُم مِّنَ ٱللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ ۗ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Hari di saat kalian berlari karena takut dari Neraka. Tidak ada seorang pun yang bisa melindungi kalian dari azab Allah. Barangsiapa Allah telantarkan, tidak Dia bimbing kepada iman, maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk, karena hidayah taufik hanya di tangan Allah semata.” (33)

yawma tuwallūna mud'birīna mā lakum mina l-lahi min ʿāṣimin waman yuḍ'lili l-lahu famā lahu min hādin


وَلَقَدْ جَآءَكُمْ يُوسُفُ مِن قَبْلُ بِٱلْبَيِّنَـٰتِ فَمَا زِلْتُمْ فِى شَكٍّ مِّمَّا جَآءَكُم بِهِۦ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا هَلَكَ قُلْتُمْ لَن يَبْعَثَ ٱللَّهُ مِنۢ بَعْدِهِۦ رَسُولًا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ مُّرْتَابٌ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh telah datang kepada kalian Yusuf sebelum Musa dengan membawa bukti-bukti yang nyata tentang tauhid Allah, namun kalian senantiasa dalam keraguan dan pendustaan terhadap apa yang dibawanya, hingga ketika dia wafat, kalian semakin bertambah ragu dan bimbang. Kalian berkata, “Allah tidak akan mengutus seorang rasul sesudahnya.” Seperti kesesatan kalian dari kebenaran, Allah menyesatkan setiap orang yang melebihi aturan-aturan Allah, meragukan keesaan-Nya. (34)

walaqad jāakum yūsufu min qablu bil-bayināti famā zil'tum fī shakkin mimmā jāakum bihi ḥattā idhā halaka qul'tum lan yabʿatha l-lahu min baʿdihi rasūlan kadhālika yuḍillu l-lahu man huwa mus'rifun mur'tābun


ٱلَّذِينَ يُجَـٰدِلُونَ فِىٓ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَـٰنٍ أَتَىٰهُمْ ۖ كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ وَعِندَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ۚ كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah agar bisa membatalkannya tanpa hujah dan bukti yang mereka punya. Pembantahan mereka itu sungguh besar dosanya di sisi Allah dan sisi orang-orang yang beriman kepada Allah dan kepada rasul-rasul-Nya. Sebagaimana Allah menutup hati orang-orang yang membantah ayat-ayat Kami untuk membatalkannya, maka Allah menutup hati setiap orang yang menyombongkan diri dari kebenaran dan angkuh di depannya, sehingga dia tidak mengetahui jalan menuju kebenaran dan tidak terbimbing kepada kebaikan. (35)

alladhīna yujādilūna fī āyāti l-lahi bighayri sul'ṭānin atāhum kabura maqtan ʿinda l-lahi waʿinda alladhīna āmanū kadhālika yaṭbaʿu l-lahu ʿalā kulli qalbi mutakabbirin jabbārin


وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَـٰهَـٰمَـٰنُ ٱبْنِ لِى صَرْحًا لَّعَلِّىٓ أَبْلُغُ ٱلْأَسْبَـٰبَ ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun berkata kepada perdana menterinya Hāmān, “Wahai Hāmān! Buatkanlah untukku satu bangunan yang tinggi, aku ingin sampai ke jalan. (36)

waqāla fir'ʿawnu yāhāmānu ib'ni lī ṣarḥan laʿallī ablughu l-asbāba


أَسْبَـٰبَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ فَأَطَّلِعَ إِلَىٰٓ إِلَـٰهِ مُوسَىٰ وَإِنِّى لَأَظُنُّهُۥ كَـٰذِبًا ۚ وَكَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِفِرْعَوْنَ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ وَصُدَّ عَنِ ٱلسَّبِيلِ ۚ وَمَا كَيْدُ فِرْعَوْنَ إِلَّا فِى تَبَابٍ ( ٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jalan yang menyampaikan ke langit, aku ingin melihat sesembahan Musa yang katanya hanya Dia lah yang disembah dengan benar. Sesungguhnya aku yakin Musa bohong terkait apa yang dikatakannya.” Demikian Fir'aun memandang perbuatan itu baik manakala dia meminta apa yang dia minta kepada Hāmān. Fir'aun dipalingkan dari jalan kebenaran menuju jalan kesesatan. Makar yang direncanakan oleh Fir'aun -untuk memenangkan kebatilannya dan membatalkan kebenaran yang dibawa oleh Musa- hanya berujung dengan kerugian, karena usahanya akan sia-sia dan gagal total, selanjutnya adalah kesengsaraan yang tiada hentinya. (37)

asbāba l-samāwāti fa-aṭṭaliʿa ilā ilāhi mūsā wa-innī la-aẓunnuhu kādhiban wakadhālika zuyyina lifir'ʿawna sūu ʿamalihi waṣudda ʿani l-sabīli wamā kaydu fir'ʿawna illā fī tabābin


وَقَالَ ٱلَّذِىٓ ءَامَنَ يَـٰقَوْمِ ٱتَّبِعُونِ أَهْدِكُمْ سَبِيلَ ٱلرَّشَادِ ( ٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Laki-laki yang beriman dari kalangan kaum Fir'aun menasihati kaumnya, menunjukkan kepada mereka jalan yang benar, “Wahai kaumku! Ikutilah aku, niscaya aku membimbing dan menunjukkan kalian ke jalan yang benar, hidayah kepada kebenaran. (38)

waqāla alladhī āmana yāqawmi ittabiʿūni ahdikum sabīla l-rashādi


يَـٰقَوْمِ إِنَّمَا هَـٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا مَتَـٰعٌ وَإِنَّ ٱلْـَٔاخِرَةَ هِىَ دَارُ ٱلْقَرَارِ ( ٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan dan kenikmatan yang sementara, kalian jangan sampai tertipu oleh kesenangan yang sirna. Sesungguhnya alam Akhirat dengan kenikmatannya yang abadi, yang tidak terputus adalah alam keabadian dan tempat tinggal sebenarnya, karena itu beramallah untuknya dengan menaati Allah, dan waspadailah kesibukan hidup duniawi yang melalaikan kalian dari amal untuk Akhirat . (39)

yāqawmi innamā hādhihi l-ḥayatu l-dun'yā matāʿun wa-inna l-ākhirata hiya dāru l-qarāri


مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا ۖ وَمَنْ عَمِلَ صَـٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ ( ٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Barangsiapa melakukan amal buruk, maka dia tidak dihukum kecuali seperti apa yang dilakukannya, hukuman atasnya tidak digandakan. Sebaliknya, barangsiapa beramal saleh dalam rangka mencari wajah Allah, baik laki-laki atau perempuan, dia beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, maka orang-orang yang memiliki sifat-sifat terpuji tersebut adalah orang-orang yang masuk Surga pada hari Kiamat. Allah memberi mereka rezeki dari apa yang Dia sediakan di sana berupa buah-buahan dan kenikmatan abadi yang tidak terputus selamanya tanpa perhitungan.” (40)

man ʿamila sayyi-atan falā yuj'zā illā mith'lahā waman ʿamila ṣāliḥan min dhakarin aw unthā wahuwa mu'minun fa-ulāika yadkhulūna l-janata yur'zaqūna fīhā bighayri ḥisābin


۞ وَيَـٰقَوْمِ مَا لِىٓ أَدْعُوكُمْ إِلَى ٱلنَّجَوٰةِ وَتَدْعُونَنِىٓ إِلَى ٱلنَّارِ ( ٤١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : “Wahai kaumku! Mengapa ketika aku mengajak kalian kepada keselamatan dari kerugian di kehidupan dunia ini dan Akhirat dengan iman kepada Allah dan amal saleh, kalian justru mengajakku untuk masuk Neraka dengan ajakan kalian kepadaku untuk kufur kepada Allah dan maksiat kepadanya? (41)

wayāqawmi mā lī adʿūkum ilā l-najati watadʿūnanī ilā l-nāri


تَدْعُونَنِى لِأَكْفُرَ بِٱللَّهِ وَأُشْرِكَ بِهِۦ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ وَأَنَا۠ أَدْعُوكُمْ إِلَى ٱلْعَزِيزِ ٱلْغَفَّـٰرِ ( ٤٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kalian mengajakku pada kebatilan kalian dengan harapan aku akan kafir kepada Allah dan menyembah bersama-Nya makhluk yang aku tidak tahu keabsahan penyembahannya bersama Allah, sedangkan aku mengajak kalian untuk beriman kepada Allah yang Maha Perkasa yang tidak seorang pun bisa mengalahkan-Nya, Dia Mahaperkasa yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun, Maha Penerima tobat para hamba-Nya. (42)

tadʿūnanī li-akfura bil-lahi wa-ush'rika bihi mā laysa lī bihi ʿil'mun wa-anā adʿūkum ilā l-ʿazīzi l-ghafāri


لَا جَرَمَ أَنَّمَا تَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ لَيْسَ لَهُۥ دَعْوَةٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَلَا فِى ٱلْـَٔاخِرَةِ وَأَنَّ مَرَدَّنَآ إِلَى ٱللَّهِ وَأَنَّ ٱلْمُسْرِفِينَ هُمْ أَصْحَـٰبُ ٱلنَّارِ ( ٤٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh, apa yang kalian mengajakku untuk menyembahnya dan menaatinya tidak memiliki hak untuk disembah dengan benar di dunia dan di Akhirat, dan dia tidak menjawab seruan penyembahnya. Dan bahwa tempat kembali kita semuanya adalah Allah semata, dan bahwa orang-orang yang melampaui batas dalam kekufuran dan kemaksiatan adalah para penghuni Neraka yang mereka pasti memasukinya pada hari Kiamat.” (43)

lā jarama annamā tadʿūnanī ilayhi laysa lahu daʿwatun fī l-dun'yā walā fī l-ākhirati wa-anna maraddanā ilā l-lahi wa-anna l-mus'rifīna hum aṣḥābu l-nāri


فَسَتَذْكُرُونَ مَآ أَقُولُ لَكُمْ ۚ وَأُفَوِّضُ أَمْرِىٓ إِلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَصِيرٌۢ بِٱلْعِبَادِ ( ٤٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka kaumnya menampik nasihatnya. Dia berkata, “Kalian akan mengingat nasihat yang aku berikan kepada kalian, kalian akan menyesal karena menolaknya. Aku menyerahkan segala urusanku kepada Allah semata. Sesungguhnya Allah Maha melihat hamba-hamba-Nya, tidak sedikit pun amal mereka yang samar bagi-Nya.” (44)

fasatadhkurūna mā aqūlu lakum wa-ufawwiḍu amrī ilā l-lahi inna l-laha baṣīrun bil-ʿibādi


فَوَقَىٰهُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِ مَا مَكَرُوا۟ ۖ وَحَاقَ بِـَٔالِ فِرْعَوْنَ سُوٓءُ ٱلْعَذَابِ ( ٤٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Allah menjaganya dari keburukan makar kaumnya manakala mereka hendak membunuhnya. Lalu azab penenggelaman menimpa kaum Firaun. Allah menenggelamkannya dan seluruh bala tentaranya di dunia. (45)

fawaqāhu l-lahu sayyiāti mā makarū waḥāqa biāli fir'ʿawna sūu l-ʿadhābi


ٱلنَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدْخِلُوٓا۟ ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ ٱلْعَذَابِ ( ٤٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesudah mereka mati, ditampakkan kepada mereka Neraka di alam kubur mereka di pagi dan sore hari, dan pada hari Kiamat dikatakan, “Masukkanlah para pengikut Fir'aun ke dalam azab yang paling keras dan paling berat, karena kekufuran dan pendustaan mereka, serta sikap menghalang-halangi dari jalan Allah.” (46)

al-nāru yuʿ'raḍūna ʿalayhā ghuduwwan waʿashiyyan wayawma taqūmu l-sāʿatu adkhilū āla fir'ʿawna ashadda l-ʿadhābi


وَإِذْ يَتَحَآجُّونَ فِى ٱلنَّارِ فَيَقُولُ ٱلضُّعَفَـٰٓؤُا۟ لِلَّذِينَ ٱسْتَكْبَرُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ أَنتُم مُّغْنُونَ عَنَّا نَصِيبًا مِّنَ ٱلنَّارِ ( ٤٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ingatlah -wahai Rasul- manakala orang-orang yang manut berbantah-bantahan dengan orang-orang yang dipanuti, dan mereka semuanya adalah penghuni neraka. Orang-orang manut yang tertindas berkata kepada orang-orang yang dipanuti yang menyombongkan diri, “Sesungguhnya dulu kami adalah pengikut kalian dalam kesesatan di dunia, apakah kalian berkenan memikul untuk kami sebagian azab Allah?” (47)

wa-idh yataḥājjūna fī l-nāri fayaqūlu l-ḍuʿafāu lilladhīna is'takbarū innā kunnā lakum tabaʿan fahal antum mugh'nūna ʿannā naṣīban mina l-nāri


قَالَ ٱلَّذِينَ ٱسْتَكْبَرُوٓا۟ إِنَّا كُلٌّ فِيهَآ إِنَّ ٱللَّهَ قَدْ حَكَمَ بَيْنَ ٱلْعِبَادِ ( ٤٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang yang diikuti nan sombong menjawab, “Kita semuanya, yang mengikuti dan yang diikuti, masuk ke dalam Neraka, tidak seorang pun dari kita yang memikul azab orang lain, sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan di antara hamba-hamba, Dia memberi setiap orang haknya dari azab.” (48)

qāla alladhīna is'takbarū innā kullun fīhā inna l-laha qad ḥakama bayna l-ʿibādi


وَقَالَ ٱلَّذِينَ فِى ٱلنَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِّنَ ٱلْعَذَابِ ( ٤٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang yang diazab di dalam Neraka, baik para pengikut dan orang-orang yang diikuti, berkata kepada para penjaga Jahanam manakala mereka tidak lagi punya harapan untuk keluar dan kembali ke kehidupan dunia untuk bertobat, “Doakan kepada Rabb kalian agar meringankan dari kami azab yang terus menerus ini sehari saja.” (49)

waqāla alladhīna fī l-nāri likhazanati jahannama id'ʿū rabbakum yukhaffif ʿannā yawman mina l-ʿadhābi


قَالُوٓا۟ أَوَلَمْ تَكُ تَأْتِيكُمْ رُسُلُكُم بِٱلْبَيِّنَـٰتِ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۚ قَالُوا۟ فَٱدْعُوا۟ ۗ وَمَا دُعَـٰٓؤُا۟ ٱلْكَـٰفِرِينَ إِلَّا فِى ضَلَـٰلٍ ( ٥٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para penjaga neraka Jahanam menjawab permintaan orang-orang kafir, “Bukanlah para rasul telah datang kepada kalian dengan membawa bukti-bukti dan tanda-tanda yang jelas.” Maka orang-orang kafir berkata, “Benar. Para rasul telah datang kepada kami dengan membawa bukti-bukti dan tanda-tanda yang jelas.” Maka para penjaga neraka Jahanam berkata mencibir mereka, “Kalian saja yang berdoa, kami tidak mau membantu orang-orang kafir.” Dan doa orang-orang kafir hanya sia-sia dan tidak berguna apa pun, karena Allah tidak menerimanya dari mereka karena kekufuran mereka. (50)

qālū awalam taku tatīkum rusulukum bil-bayināti qālū balā qālū fa-id'ʿū wamā duʿāu l-kāfirīna illā fī ḍalālin


إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ ٱلْأَشْهَـٰدُ ( ٥١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan kepada para rasul-Nya di dunia dengan memenangkan hujah mereka dan memenangkan mereka atas musuh-musuh mereka. Kami juga menolong mereka pada hari Kiamat dengan memasukkan mereka ke dalam Surga, juga dengan menghukum musuh-musuh mereka ketika dunia dengan memasukkan mereka ke dalam Neraka sesudah para nabi, para malaikat dan orang-orang beriman bersaksi bahwa seruan dakwah sudah sampai kepada mereka dan bahwa umat-umat mereka mendustakan. (51)

innā lananṣuru rusulanā wa-alladhīna āmanū fī l-ḥayati l-dun'yā wayawma yaqūmu l-ashhādu


يَوْمَ لَا يَنفَعُ ٱلظَّـٰلِمِينَ مَعْذِرَتُهُمْ ۖ وَلَهُمُ ٱللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوٓءُ ٱلدَّارِ ( ٥٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Hari itu, alasan apapun tidak berguna lagi bagi orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri dengan kekufuran dan kemaksiatan atas kezaliman yang mereka lakukan. Pada hari itu mereka diusir dari rahmat Allah, bagi mereka tempat yang buruk di Akhirat karena di sana mendapatkan azab yang pedih. (52)

yawma lā yanfaʿu l-ẓālimīna maʿdhiratuhum walahumu l-laʿnatu walahum sūu l-dāri


وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْهُدَىٰ وَأَوْرَثْنَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْكِتَـٰبَ ( ٥٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh Kami telah memberi Musa mukjizat-mukjizat dan ilmu yang dengannya Bani Israil terbimbing ke jalan yang benar. Kami menjadikan Taurat sebagai kitab yang diwarisi di kalangan Bani Israil dari satu generasi ke generasi berikutnya. (53)

walaqad ātaynā mūsā l-hudā wa-awrathnā banī is'rāīla l-kitāba


هُدًى وَذِكْرَىٰ لِأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ ( ٥٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :       Sebagai hidayah ke jalan yang benar, sebagai peringatan bagi orang-orang yang memiliki akal yang lurus. (54)

hudan wadhik'rā li-ulī l-albābi


فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِبْكَـٰرِ ( ٥٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bersabarlah -wahai Rasul- atas apa yang kamu hadapi, yaitu pendustaan kaummu dan gangguan mereka terhadapmu. Sesungguhnya janji Allah yang akan memenangkan dan menolongmu adalah benar tidak ada keraguan padanya, maka mintalah ampun kepada Allah, dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu di pagi dan petang. (55)

fa-iṣ'bir inna waʿda l-lahi ḥaqqun wa-is'taghfir lidhanbika wasabbiḥ biḥamdi rabbika bil-ʿashiyi wal-ib'kāri


إِنَّ ٱلَّذِينَ يُجَـٰدِلُونَ فِىٓ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَـٰنٍ أَتَىٰهُمْ ۙ إِن فِى صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَّا هُم بِبَـٰلِغِيهِ ۚ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ ( ٥٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah sebagai usaha untuk membatalkannya tanpa hujah dan bukti, yang mendorong mereka berbuat demikian hanyalah ambisi untuk menguasai dan menyombongkan diri di depan kebenaran, mereka tidak akan pernah bisa mewujudkan apa yang mereka inginkan. Maka berlindunglah -wahai Rasul- kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar perkataan hamba-hamba-Nya, Maha Melihat amal-amal mereka, tidak ada sesuatu pun yang luput dari Allah dan Dia akan membalas mereka atasnya. (56)

inna alladhīna yujādilūna fī āyāti l-lahi bighayri sul'ṭānin atāhum in fī ṣudūrihim illā kib'run mā hum bibālighīhi fa-is'taʿidh bil-lahi innahu huwa l-samīʿu l-baṣīru


لَخَلْقُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ ٱلنَّاسِ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ( ٥٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Penciptaan langit dan bumi dengan kebesaran dan keluasan keduanya adalah lebih besar dibandingkan penciptaan manusia. Yang menciptakan keduanya dengan keagungan keduanya tentu Mahakuasa untuk membangkitkan manusia dari alam kubur mereka dalam keadaan hidup untuk menghisab dan membalas mereka, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, maka mereka tidak mengambil pelajaran darinya dan tidak menjadikannya sebagai bukti atas kebangkitan sekalipun itu sangat jelas. (57)

lakhalqu l-samāwāti wal-arḍi akbaru min khalqi l-nāsi walākinna akthara l-nāsi lā yaʿlamūna


وَمَا يَسْتَوِى ٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْبَصِيرُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَلَا ٱلْمُسِىٓءُ ۚ قَلِيلًا مَّا تَتَذَكَّرُونَ ( ٥٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tidak sama antara orang yang bisa melihat dengan orang yang tidak bisa melihat, tidak sama orang-orang yang beriman kepada Allah, membenarkan para rasul-Nya serta melakukan ramal baik, mereka tidak sama dengan orang yang buruk amalnya karena akidah yang rusak dan perbuatan maksiat. Dan kalian tidak memikirkan kecuali sedikit saja, karena bila kalian memikirkan niscaya kalian mengetahui perbedaan di antara kedua belah pihak, selanjutnya kalian akan berusaha masuk ke dalam rombongan orang-orang yang beriman dan beramal saleh demi mendapatkan rida Allah. (58)

wamā yastawī l-aʿmā wal-baṣīru wa-alladhīna āmanū waʿamilū l-ṣāliḥāti walā l-musīu qalīlan mā tatadhakkarūna


إِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَـَٔاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ ( ٥٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya hari Kiamat yaitu pada saat Allah membangkitkan manusia dari alam kubur untuk dihisab dan diberi balasan amal pasti datang, tidak bisa tidak, tidak ada keraguan padanya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak membenarkan kedatangannya, karena itu mereka tidak menyiapkan diri untuk menghadapinya dengan iman dan amal saleh. (59)

inna l-sāʿata laātiyatun lā rayba fīhā walākinna akthara l-nāsi lā yu'minūna


وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ( ٦٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Rabb kalian -wahai manusia- berfirman, “Esakanlah Aku dalam (doa) ibadah dan permintaa, nisacaya Aku akan memperkenankan doa kalian, memaafkan kalian dan merahmati kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk ke neraka Jahanam pada hari Kiamat dalam keadaan hina dina.” (60)

waqāla rabbukumu id'ʿūnī astajib lakum inna alladhīna yastakbirūna ʿan ʿibādatī sayadkhulūna jahannama dākhirīna


ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَٱلنَّهَارَ مُبْصِرًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ ( ٦١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah yang menjadikan untuk kalian malam gelap agar kalian bisa beristirahat dengan tenang. Dan Allah yang menjadikan siang terang benderang agar kalian bisa bekerja padanya. Sesungguhnya Allah adalah Pemilik karunia yang besar atas manusia manakala Dia mencurahkan kepada mereka nikmat-nikmat-Nya yang lahir dan yang batin, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri-Nya terkait kenikmatan yang Dia berikan kepada mereka. (61)

al-lahu alladhī jaʿala lakumu al-layla litaskunū fīhi wal-nahāra mub'ṣiran inna l-laha ladhū faḍlin ʿalā l-nāsi walākinna akthara l-nāsi lā yashkurūna


ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ خَـٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ ( ٦٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah yang telah melimpahkan nikmat-nikmat-Nya kepada kalian adalah Pencipta segala sesuatu, tidak ada Pencipta selain-Nya, tidak ada sesembahan yang hak selain-Nya, bagaimana kalian dipalingkan dari ibadah kepada-Nya, beralih kepada ibadah selain-Nya yang tidak memiliki manfaat dan mudarat. (62)

dhālikumu l-lahu rabbukum khāliqu kulli shayin lā ilāha illā huwa fa-annā tu'fakūna


كَذَٰلِكَ يُؤْفَكُ ٱلَّذِينَ كَانُوا۟ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ يَجْحَدُونَ ( ٦٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sebagaimana Allah memalingkan mereka dari iman dan ibadah kepada Allah, maka Dia memalingkan siapa yang mengingkari ayat-ayat-Nya yang menunjukkan keesaan-Nya di setiap zaman dan tempat, maka dia tidak terbimbing kepada kebenaran dan tidak tertuntun kepada jalan yang lurus. (63)

kadhālika yu'faku alladhīna kānū biāyāti l-lahi yajḥadūna


ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ قَرَارًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَـٰتِ ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٦٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah yang menjadikan bagi kalian -wahai manusia- bumi tenang tempat yang baik untuk tinggal kalian. Allah yang menjadikan langit dengan bangunan yang kokoh di atas kalian yang tidak jatuh. Allah yang membentuk kalian saat berada di dalam rahim ibu kalian, lalu Allah membaguskan bentuk kalian, dan Dia yang memberi kalian rezeki berupa makanan yang halal dan nikmat. Itulah Allah Rabb kalian yang memberi kalian nikmat-nikmat ini. Mahamulia Allah Rabb alam semesta, tidak ada yang berhak disembah selain-Nya. (64)

al-lahu alladhī jaʿala lakumu l-arḍa qarāran wal-samāa bināan waṣawwarakum fa-aḥsana ṣuwarakum warazaqakum mina l-ṭayibāti dhālikumu l-lahu rabbukum fatabāraka l-lahu rabbu l-ʿālamīna


هُوَ ٱلْحَىُّ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ ۗ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٦٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah Mahahidup tidak mati, tidak ada sesembahan yang hak selain-Nya, maka berdoalah kepada Allah dengan doa ibadah dan doa permintaan dengan berharap wajah-Nya semata, jangan menyekutukan Allah dengan selain-Nya dari makhluk-makhluk-Nya. Segala puji bagi Allah Rabb seluruh makhluk. (65)

huwa l-ḥayu lā ilāha illā huwa fa-id'ʿūhu mukh'liṣīna lahu l-dīna l-ḥamdu lillahi rabbi l-ʿālamīna


۞ قُلْ إِنِّى نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ ٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَمَّا جَآءَنِىَ ٱلْبَيِّنَـٰتُ مِن رَّبِّى وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ لِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٦٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Katakanlah -wahai Rasul-, “Sesungguhnya Allah melarangku untuk menyembah apa-apa yang kalian sembah selain Allah berupa berhala-berhala yang tidak mendatangkan manfaat dan mudarat manakala bukti-bukti dan argumentasi-argumentasi yang nyata atas kebatilan penyembahannya telah datang kepadaku. Allah memerintahkanku agar tunduk kepada-Nya semata dengan beribadah hanya kepada-Nya. Dia adalah Rabb seluruh makhluk tidak ada yang hak kecuali Allah. (66)

qul innī nuhītu an aʿbuda alladhīna tadʿūna min dūni l-lahi lammā jāaniya l-bayinātu min rabbī wa-umir'tu an us'lima lirabbi l-ʿālamīna


هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوٓا۟ أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا۟ شُيُوخًا ۚ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّىٰ مِن قَبْلُ ۖ وَلِتَبْلُغُوٓا۟ أَجَلًا مُّسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ( ٦٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah yang menjadikan bapak kalian, Adam, dari tanah, kemudian menjadikan kalian sesudahnya dari setetes air mani, kemudian sesudahnya menjadi darah yang menggumpal, kemudian Allah mengeluarkan kalian dari rahim ibu kalian sebagai anak-anak, kemudian kalian mencapai puncak kekuatan kalian, kemudian kalian memasuki masa paruh baya hingga masa tua. Di antara kalian ada yang mati sebelum itu, dan agar kalian mencapai masa yang telah ditetapkan dalam ilmu Allah, tidak berkurang dan tidak bertambah. Semoga dengan hujah-hujah dan bukti-bukti ini kalian mengetahui kekuasaan Allah dan keesaan-Nya. (67)

huwa alladhī khalaqakum min turābin thumma min nuṭ'fatin thumma min ʿalaqatin thumma yukh'rijukum ṭif'lan thumma litablughū ashuddakum thumma litakūnū shuyūkhan waminkum man yutawaffā min qablu walitablughū ajalan musamman walaʿallakum taʿqilūna


هُوَ ٱلَّذِى يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ فَإِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ ( ٦٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :    Hanya Allah semata pemilik kekuasaan untuk menghidupkan. Hanya Allah semata pemilik kekuasaan untuk mematikan. Jika Allah memutuskan satu perkara, maka Allah hanya berfirman kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah ia. (68)

huwa alladhī yuḥ'yī wayumītu fa-idhā qaḍā amran fa-innamā yaqūlu lahu kun fayakūnu


أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ يُجَـٰدِلُونَ فِىٓ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ أَنَّىٰ يُصْرَفُونَ ( ٦٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :    Tidakkah kamu -wahai Rasul- melihat orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah serta mendustakannya padahal ia sangat jelas. Kamu benar-benar heran terhadap keadaannya yang berpaling dari kebenaran padahal ia nyata sekali. (69)

alam tara ilā alladhīna yujādilūna fī āyāti l-lahi annā yuṣ'rafūna


ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِٱلْكِتَـٰبِ وَبِمَآ أَرْسَلْنَا بِهِۦ رُسُلَنَا ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ( ٧٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang yang mendustakan Al-Qur`ān dan kebenaran yang Kami mengutus para rasul dengannya, mereka yang mendustakan itu akan mengetahui akibat dari pendustaan mereka, mereka akan melihat buruknya akibat tersebut. (70)

alladhīna kadhabū bil-kitābi wabimā arsalnā bihi rusulanā fasawfa yaʿlamūna


إِذِ ٱلْأَغْلَـٰلُ فِىٓ أَعْنَـٰقِهِمْ وَٱلسَّلَـٰسِلُ يُسْحَبُونَ ( ٧١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka mengetahui akibatnya saat leher mereka dibelit oleh belenggu-belenggu, kaki-kaki mereka diikat, dan malaikat Zabaniyah menyeret mereka menuju azab. (71)

idhi l-aghlālu fī aʿnāqihim wal-salāsilu yus'ḥabūna


فِى ٱلْحَمِيمِ ثُمَّ فِى ٱلنَّارِ يُسْجَرُونَ ( ٧٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para malaikat menyeret mereka dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar di dalam Neraka. (72)

fī l-ḥamīmi thumma fī l-nāri yus'jarūna


ثُمَّ قِيلَ لَهُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ تُشْرِكُونَ ( ٧٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian dikatakan kepada mereka sebagai bentuk merendahkan dan menghinakan, “Di mana tuhan-tuhan palsu yang kalian persekutukan dengan menyembah mereka, (73)

thumma qīla lahum ayna mā kuntum tush'rikūna


مِن دُونِ ٱللَّهِ ۖ قَالُوا۟ ضَلُّوا۟ عَنَّا بَل لَّمْ نَكُن نَّدْعُوا۟ مِن قَبْلُ شَيْـًٔا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلْكَـٰفِرِينَ ( ٧٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : selain Allah berupa berhala-berhala kalian yang tidak mendatangkan manfaat dan mudarat?” Orang-orang kafir menjawab, “Mereka menghilang dari kami, kami tidak melihat mereka, Justru kami di dunia tidak menyembah yang berhak untuk disembah.” Allah menyesatkan orang-orang kafir dari kebenaran di setiap zaman dan tempat seperti Allah menyesatkan mereka. (74)

min dūni l-lahi qālū ḍallū ʿannā bal lam nakun nadʿū min qablu shayan kadhālika yuḍillu l-lahu l-kāfirīna


ذَٰلِكُم بِمَا كُنتُمْ تَفْرَحُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ وَبِمَا كُنتُمْ تَمْرَحُونَ ( ٧٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dikatakan kepada mereka, “Azab yang kalian rasakan itu dikarenakan kalian dulu bergembira dengan kesyirikan yang kalian praktikkan dan kalian berlebih-lebihan dalam kegembiraan kalian itu. (75)

dhālikum bimā kuntum tafraḥūna fī l-arḍi bighayri l-ḥaqi wabimā kuntum tamraḥūna


ٱدْخُلُوٓا۟ أَبْوَٰبَ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى ٱلْمُتَكَبِّرِينَ ( ٧٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :    Masuklah ke dalam neraka Jahanam melalui pintu-pintunya untuk tinggal kekal di dalamnya dan ia adalah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang menyombongkan diri yang mereka tinggal di sana seterusnya.” (76)

ud'khulū abwāba jahannama khālidīna fīhā fabi'sa mathwā l-mutakabirīna


فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ ۚ فَإِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ ٱلَّذِى نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ ( ٧٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bersabarlah -wahai Rasul- terhadap gangguan kaummu dan pendustaan mereka terhadapmu, sesungguhnya janji kemenangan dari Allah kepadamu adalah hak yang tidak ada keraguan padanya, terkadang Kami memperlihatkan kepadamu sebagian dari wujud janji Kami di dunia sebagaimana yang terjadi di perang Badar atau mungkin Kami mewafatkanmu sebelum itu, maka hanya kepada Kami semata kalian akan kembali pada hari Kiamat, lalu Kami membalas kalian terkait amal-amal kalian. Kami memasukkan mereka ke dalam neraka yang mereka kekal selama-lamanya di dalamnya. (77)

fa-iṣ'bir inna waʿda l-lahi ḥaqqun fa-immā nuriyannaka baʿḍa alladhī naʿiduhum aw natawaffayannaka fa-ilaynā yur'jaʿūna


وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ فَإِذَا جَآءَ أَمْرُ ٱللَّهِ قُضِىَ بِٱلْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلْمُبْطِلُونَ ( ٧٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul dalam jumlah yang banyak sebelummu -wahai Rasul- kepada umat-umat mereka, lalu umat-umat tersebut mendustakan mereka, menyakiti mereka, namun mereka bersabar atas pendustaan dan gangguan umat-umat mereka. Di antara para rasul itu ada yang telah Kami beritakan kisahnya kepadamu dan ada yang tidak Kami beritakan. Seorang rasul tidak bisa mendatangkan kepada kaumnya sebuah mukjizat dari Rabbnya kecuali dengan kehendak Rabbnya. Permintaan orang-orang kafir dari umat-umat mereka kepada para rasul mereka agar mendatangkan mukjizat adalah kezaliman. Jika keputusan Allah datang, keputusan berupa kemenangan atau keputusan antara para rasul dengan kaum-kaum mereka, maka keputusan itu adalah keputusan yang adil. Allah membinasakan orang-orang kafir dan menyelamatkan para rasul. Dan pada saat Allah menetapkan keputusan-Nya di antara hamba-hamba-Nya itu, para pengusung kebatilan merugi karena mereka sendiri yang mengambil sebab-sebab kebinasaan akibat dari kekufuran mereka. (78)

walaqad arsalnā rusulan min qablika min'hum man qaṣaṣnā ʿalayka wamin'hum man lam naqṣuṣ ʿalayka wamā kāna lirasūlin an yatiya biāyatin illā bi-idh'ni l-lahi fa-idhā jāa amru l-lahi quḍiya bil-ḥaqi wakhasira hunālika l-mub'ṭilūna


ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَنْعَـٰمَ لِتَرْكَبُوا۟ مِنْهَا وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ ( ٧٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah yang menciptakan unta, sapi dan domba untuk kalian. Sebagiannya kalian tunggangi, dan sebagiannya lagi kalian makan dagingnya. (79)

al-lahu alladhī jaʿala lakumu l-anʿāma litarkabū min'hā wamin'hā takulūna


وَلَكُمْ فِيهَا مَنَـٰفِعُ وَلِتَبْلُغُوا۟ عَلَيْهَا حَاجَةً فِى صُدُورِكُمْ وَعَلَيْهَا وَعَلَى ٱلْفُلْكِ تُحْمَلُونَ ( ٨٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :       Kalian mendapatkan dari makhluk-makhluk ini manfaat yang beraneka ragam dan sesuai dengan keadaan zaman. Dan kalian bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang kalian inginkan dari hewan tersebut, salah satunya adalah untuk perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya melalui jalan darat atau laut. (80)

walakum fīhā manāfiʿu walitablughū ʿalayhā ḥājatan fī ṣudūrikum waʿalayhā waʿalā l-ful'ki tuḥ'malūna


وَيُرِيكُمْ ءَايَـٰتِهِۦ فَأَىَّ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ تُنكِرُونَ ( ٨١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah -Subḥānahu- memperlihatkan ayat-ayat-Nya yang menunjukkan kekuasaan dan keesaan-Nya. Ayat Allah yang mana yang tidak kalian akui sesudah tampak bagi kalian bahwa ia adalah ayat-ayat Allah? (81)

wayurīkum āyātihi fa-ayya āyāti l-lahi tunkirūna


أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوٓا۟ أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَءَاثَارًا فِى ٱلْأَرْضِ فَمَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ ( ٨٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah orang-orang yang mendustakan itu tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana akibat dari umat-umat yang mendustakan sebelum mereka sehingga mereka bisa memetik pelajaran darinya? Umat-umat tersebut lebih banyak hartanya daripada mereka, lebih besar kekuatannya, lebih berkuasa di muka bumi, namun semua itu tidak berguna apa pun bagi mereka manakala azab Allah yang membinasakan datang kepada mereka. (82)

afalam yasīrū fī l-arḍi fayanẓurū kayfa kāna ʿāqibatu alladhīna min qablihim kānū akthara min'hum wa-ashadda quwwatan waāthāran fī l-arḍi famā aghnā ʿanhum mā kānū yaksibūna


فَلَمَّا جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَـٰتِ فَرِحُوا۟ بِمَا عِندَهُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ ( ٨٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika para rasul datang kepada mereka dengan bukti-bukti yang nyata dan mukjizat-mukjizat yang mengagumkan, mereka mendustakannya. Mereka rela berpegang kepada ilmu mereka yang bertentangan dengan apa yang dibawa oleh para rasul mereka, maka turunlah kepada mereka apa yang mereka remehkan sebelumnya, yaitu azab yang telah diperingatkan oleh para rasul mereka. (83)

falammā jāathum rusuluhum bil-bayināti fariḥū bimā ʿindahum mina l-ʿil'mi waḥāqa bihim mā kānū bihi yastahziūna


فَلَمَّا رَأَوْا۟ بَأْسَنَا قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَحْدَهُۥ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِۦ مُشْرِكِينَ ( ٨٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika mereka menyaksikan azab Kami, mereka mengaku saat pengakuan tidak berguna lagi dengan mengatakan, “Kami beriman kepada Allah semata, kami kafir kepada apa yang selama ini kami sembah berupa sekutu-sekutu dan berhala-berhala.” (84)

falammā ra-aw basanā qālū āmannā bil-lahi waḥdahu wakafarnā bimā kunnā bihi mush'rikīna


فَلَمْ يَكُ يَنفَعُهُمْ إِيمَـٰنُهُمْ لَمَّا رَأَوْا۟ بَأْسَنَا ۖ سُنَّتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى قَدْ خَلَتْ فِى عِبَادِهِۦ ۖ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلْكَـٰفِرُونَ ( ٨٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika mereka telah menyaksikan azab Kami turun atas mereka, maka ketika itu iman mereka tidak berguna lagi sedikitpun bagi mereka, Sunnah Allah yang berlaku pada hamba-hamba-Nya yang telah berlalu bahwa iman mereka tidak berguna manakala mereka menyaksikan azab Allah. Orang-orang kafir itu merugi manakala azab datang, karena mereka telah menjerumuskan diri mereka ke dalam sebab-sebab kebinasaan akibat dari kekufuran mereka kepada Allah, dan mereka tidak bertobat darinya sebelum mereka melihat azab. (85)

falam yaku yanfaʿuhum īmānuhum lammā ra-aw basanā sunnata l-lahi allatī qad khalat fī ʿibādihi wakhasira hunālika l-kāfirūna