Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah Al-Qiyamah
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


لَآ أُقْسِمُ بِيَوْمِ ٱلْقِيَـٰمَةِ ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah bersumpah dengan hari Kiamat, hari di mana manusia berdiri menghadap Rabb alam semesta. (1)

lā uq'simu biyawmi l-qiyāmati


وَلَآ أُقْسِمُ بِٱلنَّفْسِ ٱللَّوَّامَةِ ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Allah bersumpah dengan nafsu baik yang mencela dirinya karena kurang sempurna melakukan amal saleh dan melakukan perbuatan buruk, Allah bersumpah dengan dua hal ini bahwa Allah akan membangkitkan manusia semua untuk perhitungan amal perbuatan dan pembalasannya. (2)

walā uq'simu bil-nafsi l-lawāmati


أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَـٰنُ أَلَّن نَّجْمَعَ عِظَامَهُۥ ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah manusia mengira bahwa Kami sekali-kali tidak akan mengumpulkan tulang-belulangnya setelah kematiannya untuk dibangkitkan? (3)

ayaḥsabu l-insānu allan najmaʿa ʿiẓāmahu


بَلَىٰ قَـٰدِرِينَ عَلَىٰٓ أَن نُّسَوِّىَ بَنَانَهُۥ ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bukan demikian, Kami sungguh kuasa untuk mengembalikan ujung jari-jemarinya persis berbentuk seperti sediakala. (4)

balā qādirīna ʿalā an nusawwiya banānahu


بَلْ يُرِيدُ ٱلْإِنسَـٰنُ لِيَفْجُرَ أَمَامَهُۥ ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Justru dengan keingkarannya terhadap kebangkitan, manusia ingin melakukan kejahatannya terus-menerus tanpa berhenti. (5)

bal yurīdu l-insānu liyafjura amāmahu


يَسْـَٔلُ أَيَّانَ يَوْمُ ٱلْقِيَـٰمَةِ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dia bertanya dengan maksud menunjukkan mustahilnya kejadian hari kiamat, “Kapan kiamat terjadi?” (6)

yasalu ayyāna yawmu l-qiyāmati


فَإِذَا بَرِقَ ٱلْبَصَرُ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jika mata telah bingung dan terbelalak tatkala melihat apa yang pernah mereka dustakan. (7)

fa-idhā bariqa l-baṣaru


وَخَسَفَ ٱلْقَمَرُ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan cahaya bulan telah menghilang. (8)

wakhasafa l-qamaru


وَجُمِعَ ٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan matahari beserta bulan dikumpulkan. (9)

wajumiʿa l-shamsu wal-qamaru


يَقُولُ ٱلْإِنسَـٰنُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ ٱلْمَفَرُّ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Manusia yang jahat pada hari itu berkata, “Di mana tempat pelarian?” (10)

yaqūlu l-insānu yawma-idhin ayna l-mafaru


كَلَّا لَا وَزَرَ ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tidak ada tempat pelarian pada hari itu dan tidak ada tempat perlindungan yang bisa digunakan oleh orang jahat untuk berlindung. (11)

kallā lā wazara


إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ ٱلْمُسْتَقَرُّ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Hanya kepada Rabbmu -wahai Rasul- pada hari itu tempat kembali untuk perhitungan amal perbuatan dan pembalasan. (12)

ilā rabbika yawma-idhin l-mus'taqaru


يُنَبَّؤُا۟ ٱلْإِنسَـٰنُ يَوْمَئِذٍۭ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pada hari itu manusia diberitahu perbuatan yang telah dilakukannya dan perbuatan yang dia lalaikan. (13)

yunabba-u l-insānu yawma-idhin bimā qaddama wa-akhara


بَلِ ٱلْإِنسَـٰنُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ بَصِيرَةٌ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, di mana anggota tubuhnya bersaksi terhadapnya atas dosa yang telah diperbuatnya. (14)

bali l-insānu ʿalā nafsihi baṣīratun


وَلَوْ أَلْقَىٰ مَعَاذِيرَهُۥ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Meski dia mengemukakan alasan-alasannya untuk membantah kesaksian dirinya sendiri bahwa dia tidak melakukan perbuatan buruk, tapi hal itu tidak bermanfaat baginya. (15)

walaw alqā maʿādhīrahu


لَا تُحَرِّكْ بِهِۦ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِۦٓ ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Janganlah engkau gerakkan -wahai Rasul- lisanmu dengan tergesa-gesa ketika membaca Al-Qur`ān karena khawatir akan luput darimu. (16)

lā tuḥarrik bihi lisānaka litaʿjala bihi


إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُۥ وَقُرْءَانَهُۥ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang bertanggung jawab untuk mengumpulkannya di dadamu dan menetapkan bacaannya pada lisanmu. (17)

inna ʿalaynā jamʿahu waqur'ānahu


فَإِذَا قَرَأْنَـٰهُ فَٱتَّبِعْ قُرْءَانَهُۥ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jika Jibril telah menyelesaikan bacaannya, maka diamlah untuk mendengar bacaannya dan perhatikanlah. (18)

fa-idhā qaranāhu fa-ittabiʿ qur'ānahu


ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُۥ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian Kami-lah yang bertanggung jawab untuk menerangkannya kepadamu. (19)

thumma inna ʿalaynā bayānahu


كَلَّا بَلْ تُحِبُّونَ ٱلْعَاجِلَةَ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sekali-kali tidak demikian, perkaranya tidak sebagaimana yang kalian duga dalam hal mustahilnya terjadi kebangkitan. Kalian tahu bahwa Żat Yang Mahakuasa untuk menciptakan kalian dari semula tidak akan kesulitan untuk menghidupkan kalian setelah kematian kalian, akan tetapi sebab pendustaan kalian terhadap kebangkitan adalah kecintaan kalian terhadap kehidupan dunia yang cepat berlalu. (20)

kallā bal tuḥibbūna l-ʿājilata


وَتَذَرُونَ ٱلْـَٔاخِرَةَ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan kalian meninggalkan kehidupan Akhirat yang jalan mencapainya adalah dengan menjalankan segala ketaatan yang diperintahkan Allah dan meninggalkan segala perbuatan haram yang dilarang-Nya. (21)

watadharūna l-ākhirata


وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Wajah-wajah orang yang beriman dan yang berbahagia pada hari itu terang bercahaya. (22)

wujūhun yawma-idhin nāḍiratun


إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Melihat kepada Rabb mereka, menikmati pemandangan itu. (23)

ilā rabbihā nāẓiratun


وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍۭ بَاسِرَةٌ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan wajah-wajah orang kafir dan yang sengsara pada hari itu tampak masam. (24)

wawujūhun yawma-idhin bāsiratun


تَظُنُّ أَن يُفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Meyakini bahwa wajah-wajah itu akan tertimpa siksa yang besar dan azab yang pedih. (25)

taẓunnu an yuf'ʿala bihā fāqiratun


كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِىَ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Perkaranya tidak sebagaimana yang diduga oleh orang-orang musyrik bahwa apabila mereka meninggal mereka tidak akan disiksa. Jika nyawa salah seorang dari mereka telah mencapai puncak dadanya, (26)

kallā idhā balaghati l-tarāqiya


وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka sebagian manusia berkata kepada sebagian yang lain, “Siapakah yang bisa meruqyah orang ini agar dia sembuh?” (27)

waqīla man rāqin


وَظَنَّ أَنَّهُ ٱلْفِرَاقُ ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan orang yang mengalami sakaratul maut meyakini bahwa itu adalah perpisahan dunia dengan kematian. (28)

waẓanna annahu l-firāqu


وَٱلْتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Segala kedahsyatan terkumpul pada masa akhir dunia dan awal permulaan Akhirat. (29)

wal-tafati l-sāqu bil-sāqi


إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ ٱلْمَسَاقُ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jika hal itu telah terjadi, orang yang meninggal dihalau menuju Rabbnya. (30)

ilā rabbika yawma-idhin l-masāqu


فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلَّىٰ ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang kafir tidak mau membenarkan apa yang dibawa oleh Rasulnya dan tidak mau salat untuk Allah -Subḥānahu-. (31)

falā ṣaddaqa walā ṣallā


وَلَـٰكِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Akan tetapi ia mendustakan apa yang dibawa oleh Rasulnya dan berpaling darinya. (32)

walākin kadhaba watawallā


ثُمَّ ذَهَبَ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ يَتَمَطَّىٰٓ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian orang kafir ini pergi ke keluarganya berjalan dengan sombong. (33)

thumma dhahaba ilā ahlihi yatamaṭṭā


أَوْلَىٰ لَكَ فَأَوْلَىٰ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Allah mengancam orang kafir dengan azab yang dekat dan sebentar lagi. (34)

awlā laka fa-awlā


ثُمَّ أَوْلَىٰ لَكَ فَأَوْلَىٰٓ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian Allah mengulangi kalimat-Nya sebagai penegasan dengan firman-Nya: "Kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu." (35)

thumma awlā laka fa-awlā


أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَـٰنُ أَن يُتْرَكَ سُدًى ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah manusia mengira Allah meninggalkannya sia-sia tanpa membebaninya dengan aturan syariat? (36)

ayaḥsabu l-insānu an yut'raka sudan


أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّن مَّنِىٍّ يُمْنَىٰ ( ٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bukankah manusia itu sebelumnya berupa setetes air mani yang ditumpahkan ke dalam rahim. (37)

alam yaku nuṭ'fatan min maniyyin yum'nā


ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ ( ٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian setelah itu berupa segumpal darah padat, kemudian Allah menciptakannya dan menyempurnakannya. (38)

thumma kāna ʿalaqatan fakhalaqa fasawwā


فَجَعَلَ مِنْهُ ٱلزَّوْجَيْنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلْأُنثَىٰٓ ( ٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian menciptakan dari jenisnya dua macam; laki-laki dan perempuan. (39)

fajaʿala min'hu l-zawjayni l-dhakara wal-unthā


أَلَيْسَ ذَٰلِكَ بِقَـٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحْـِۧىَ ٱلْمَوْتَىٰ ( ٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bukankah Żat yang menciptakan manusia dari air mani lalu menjadi segumpal darah, berkuasa pula untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah meninggal untuk perhitungan amal perbuatan dan pemberian ganjaran? Tentu saja, Dia kuasa untuk itu. (40)

alaysa dhālika biqādirin ʿalā an yuḥ'yiya l-mawtā