بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قٓ ۚ وَٱلْقُرْءَانِ ٱلْمَجِيدِ ( ١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Qāf. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Allah bersumpah dengan Al-Qur`ānul Karīm karena kandungan maknanya, kebaikan dan berkah yang banyak di dalamnya, bahwa kalian pasti akan dibangkitkan pada hari Kiamat untuk mendapatkan perhitungan dan balasan. (1)
qaf wal-qur'āni l-majīdi
بَلْ عَجِبُوٓا۟ أَن جَآءَهُم مُّنذِرٌ مِّنْهُمْ فَقَالَ ٱلْكَـٰفِرُونَ هَـٰذَا شَىْءٌ عَجِيبٌ ( ٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sebab mereka menolakmu bukan karena mereka menganggap kamu berdusta. Mereka tahu kejujuranmu, akan tetapi mereka heran dengan kedatangan seorang utusan yang memberi peringatan kepada mereka dari jenis mereka sendiri (manusia), bukan dari jenis malaikat, dan mereka berkata dalam keheranan, “Kedatangan seorang rasuln dari golongan manusia kepada kami sungguh sesuatu yang mengherankan! (2)
bal ʿajibū an jāahum mundhirun min'hum faqāla l-kāfirūna hādhā shayon ʿajībun
أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ۖ ذَٰلِكَ رَجْعٌۢ بَعِيدٌ ( ٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apakah kami akan dibangkitkan jika kami telah mati dan telah menjadi tanah? Kebangkitan itu, dan kembalinya kehidupan ke tubuh-tubuh kami setelah hancur adalah sesuatu yang jauh dari nalar, tidak mungkin terjadi.” (3)
a-idhā mit'nā wakunnā turāban dhālika rajʿun baʿīdun
قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنقُصُ ٱلْأَرْضُ مِنْهُمْ ۖ وَعِندَنَا كِتَـٰبٌ حَفِيظٌۢ ( ٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kami telah mengetahui apa yang dimakan oleh bumi dari tubuh-tubuh mereka setelah kematian, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Kami terkait hal itu, dan Kami memiliki satu kitab yang mencatat apa yang telah ditakdirkan oleh Allah atas mereka dalam kehidupan mereka dan setelah kematian mereka. (4)
qad ʿalim'nā mā tanquṣu l-arḍu min'hum waʿindanā kitābun ḥafīẓun
بَلْ كَذَّبُوا۟ بِٱلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمْ فَهُمْ فِىٓ أَمْرٍ مَّرِيجٍ ( ٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Akan tetapi orang-orang musyrik itu mendustakan Al-Qur`ān tatkala dibawa oleh Rasul kepada mereka. Mereka dalam keadaan goncang, tidak mempunyai pendapat yang tetap dalam hal ini. (5)
bal kadhabū bil-ḥaqi lammā jāahum fahum fī amrin marījin
أَفَلَمْ يَنظُرُوٓا۟ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَـٰهَا وَزَيَّنَّـٰهَا وَمَا لَهَا مِن فُرُوجٍ ( ٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apakah orang-orang yang mendustakan itu tidak memperhatikan langit yang ada di atas mereka bagaimana Kami menciptakannya, membangunnya dan menghiasinya dengan bintang-bintang yang Kami letakkan padanya, tanpa ada keretakan yang mengurangi kekuatannya? Maka Żat yang menciptakan langit ini tentu kuasa dalam membangkitkan orang-orang mati. (6)
afalam yanẓurū ilā l-samāi fawqahum kayfa banaynāhā wazayyannāhā wamā lahā min furūjin
وَٱلْأَرْضَ مَدَدْنَـٰهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَٰسِىَ وَأَنۢبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍۭ بَهِيجٍ ( ٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan bumi telah Kami hamparkan sehingga layak untuk dijadikan tempat tinggal dan telah Kami pancangkan padanya gunung-gunung yang kokoh sehingga tidak bergoncang serta telah Kami tumbuhkan padanya setiap jenis dari berbagai tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang indah dilihat. (7)
wal-arḍa madadnāhā wa-alqaynā fīhā rawāsiya wa-anbatnā fīhā min kulli zawjin bahījin
تَبْصِرَةً وَذِكْرَىٰ لِكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيبٍ ( ٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kami menciptakan semua itu agar menjadi pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba yang kembali kepada Rabbnya dengan ketaatan. (8)
tabṣiratan wadhik'rā likulli ʿabdin munībin
وَنَزَّلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً مُّبَـٰرَكًا فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ جَنَّـٰتٍ وَحَبَّ ٱلْحَصِيدِ ( ٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami telah turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya dan kebaikannya, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu taman-taman serta Kami tumbuhkan apa yang kalian panen berupa biji gandum dan sebagainnya. (9)
wanazzalnā mina l-samāi māan mubārakan fa-anbatnā bihi jannātin waḥabba l-ḥaṣīdi
وَٱلنَّخْلَ بَاسِقَـٰتٍ لَّهَا طَلْعٌ نَّضِيدٌ ( ١٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami tumbuhkan dengan air itu pohon kurma yang panjang dan tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun, sebagian berada di atas sebagian yang lain. (10)
wal-nakhla bāsiqātin lahā ṭalʿun naḍīdun
رِّزْقًا لِّلْعِبَادِ ۖ وَأَحْيَيْنَا بِهِۦ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ ٱلْخُرُوجُ ( ١١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kami menumbuhkan apa yang Kami tumbuhkan itu sebagai rezeki bagi para hamba, mereka makan darinya. Dan dengan air itu Kami telah menghidupkan daerah yang tidak ada pepohonan padanya. Sebagaimana Kami telah menghidupkan dengan hujan tersebut negeri yang tidak ada pepohonan padanya, Kami akan menghidupkan orang-orang yang telah mati, sehingga mereka keluar dalam keadaan hidup. (11)
riz'qan lil'ʿibādi wa-aḥyaynā bihi baldatan maytan kadhālika l-khurūju
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَـٰبُ ٱلرَّسِّ وَثَمُودُ ( ١٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sebelum orang-orang yang mendustakanmu -wahai Rasul- telah ada beberapa kaum yang mendustakan para nabi mereka. Kaum nabi Nuh, penduduk yang punya sumur dan Ṡamūd telah mendustakan. (12)
kadhabat qablahum qawmu nūḥin wa-aṣḥābu l-rasi wathamūdu
وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ وَإِخْوَٰنُ لُوطٍ ( ١٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kaum 'Ād, Fir'aun dan kaum nabi Lūṭ juga telah mendustakan. (13)
waʿādun wafir'ʿawnu wa-ikh'wānu lūṭin
وَأَصْحَـٰبُ ٱلْأَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍ ۚ كُلٌّ كَذَّبَ ٱلرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيدِ ( ١٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kaum Nabi Syu'aib, yaitu penduduk Aikah dan kaum Tubba' raja Yaman, sehingga terjadilah pada mereka siksa yang telah dijanjikan oleh Allah. (14)
wa-aṣḥābu l-aykati waqawmu tubbaʿin kullun kadhaba l-rusula faḥaqqa waʿīdi
أَفَعَيِينَا بِٱلْخَلْقِ ٱلْأَوَّلِ ۚ بَلْ هُمْ فِى لَبْسٍ مِّنْ خَلْقٍ جَدِيدٍ ( ١٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apakah Kami lemah dalam menciptakan kalian yang pertama sehingga Kami menjadi lemah dalam membangkitkan kalian? Justru mereka berada dalam keraguan tentang penciptaan yang baru setelah penciptaan mereka yang pertama. (15)
afaʿayīnā bil-khalqi l-awali bal hum fī labsin min khalqin jadīdin
وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ نَفْسُهُۥ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ ٱلْوَرِيدِ ( ١٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami telah menciptakan manusia dan Kami mengetahui apa yang dibisikkan oleh jiwanya berupa lintasan-lintasan dan pemikiran-pemikiran, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat yang berada di lehernya yang tersambung dengan jantungnya. (16)
walaqad khalaqnā l-insāna wanaʿlamu mā tuwaswisu bihi nafsuhu wanaḥnu aqrabu ilayhi min ḥabli l-warīdi
إِذْ يَتَلَقَّى ٱلْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ ٱلْيَمِينِ وَعَنِ ٱلشِّمَالِ قَعِيدٌ ( ١٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ketika dua malaikat yang mencatat amal perbuatannya, salah satunya duduk di sebelah kanannya dan yang kedua duduk di sebelah kirinya. (17)
idh yatalaqqā l-mutalaqiyāni ʿani l-yamīni waʿani l-shimāli qaʿīdun
مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ( ١٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkan kecuali di dekatnya ada Malaikat yang mengawasi apa yang diucapkannya dan selalu hadir. (18)
mā yalfiẓu min qawlin illā ladayhi raqībun ʿatīdun
وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ ( ١٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan telah datang kerasnya kematian dengan sebenar-benarnya, yang tidak ada tempat lari darinya. Dan itulah yang kamu -wahai manusia yang lalai- selalu berusaha berpaling dan lari darinya. (19)
wajāat sakratu l-mawti bil-ḥaqi dhālika mā kunta min'hu taḥīdu
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ ۚ ذَٰلِكَ يَوْمُ ٱلْوَعِيدِ ( ٢٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan malaikat yang ditugaskan untuk meniup terompet telah meniupnya dengan tiupan kedua, itulah hari Kiamat, hari ancaman bagi orang-orang kafir dan para pelaku maksiat dengan siksaan. (20)
wanufikha fī l-ṣūri dhālika yawmu l-waʿīdi
وَجَآءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَآئِقٌ وَشَهِيدٌ ( ٢١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan setiap jiwa datang bersama malaikat yang menggiringnya dan malaikat yang menjadi saksi atas perbuatannya. (21)
wajāat kullu nafsin maʿahā sāiqun washahīdun
لَّقَدْ كُنتَ فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هَـٰذَا فَكَشَفْنَا عَنكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ ٱلْيَوْمَ حَدِيدٌ ( ٢٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan dikatakan kepada orang yang sedang digiring tersebut, “Kamu telah berada di dunia dalam kondisi lalai terhadap hari ini disebabkan kamu tertipu oleh syahwat-syahwatmu dan kenikmatan-kenikmatanmu, lalu Kami ungkap untukmu kelalaianmu dengan siksa dan kesusahan yang kamu lihat, dan pandanganmu pada hari itu tajam, mampu melihat apa yang pernah kamu lalaikan.” (22)
laqad kunta fī ghaflatin min hādhā fakashafnā ʿanka ghiṭāaka fabaṣaruka l-yawma ḥadīdun
وَقَالَ قَرِينُهُۥ هَـٰذَا مَا لَدَىَّ عَتِيدٌ ( ٢٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Malaikat yang ditugasi untuk menyertainya berkata, “Ini catatan amal perbuatannya ada padaku, tanpa dikurangi maupun ditambahi.” (23)
waqāla qarīnuhu hādhā mā ladayya ʿatīdun
أَلْقِيَا فِى جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ ( ٢٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Allah berfirman kepada dua malaikat yang menggiring dan menjadi saksi, “Lemparkan ke dalam neraka Jahanam setiap orang yang ingkar terhadap kebenaran dan keras kepala tidak mau menerima kebenaran. (24)
alqiyā fī jahannama kulla kaffārin ʿanīdin
مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيبٍ ( ٢٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Yang banyak menolak kebenaran yang diwajibkan oleh Allah atas dirinya, menerjang batas hukum-hukum Allah, ragu-ragu terhadap janji dan ancaman yang dikabarkan kepadanya. (25)
mannāʿin lil'khayri muʿ'tadin murībin
ٱلَّذِى جَعَلَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِى ٱلْعَذَابِ ٱلشَّدِيدِ ( ٢٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Yang menjadikan sesembahan tandingan selain Allah, menyekutukan Allah dengannya dalam ibadah, maka lemparkan dia ke dalam siksa yang pedih.” (26)
alladhī jaʿala maʿa l-lahi ilāhan ākhara fa-alqiyāhu fī l-ʿadhābi l-shadīdi
۞ قَالَ قَرِينُهُۥ رَبَّنَا مَآ أَطْغَيْتُهُۥ وَلَـٰكِن كَانَ فِى ضَلَـٰلٍۭ بَعِيدٍ ( ٢٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Yang menyertainya dari kalangan setan berkata untuk melepaskan diri darinya, “Wahai Rabb kami! Kami tidak menyesatkannya, akan tetapi justru dia yang berada di kesesatan yang jauh dari kebenaran.” (27)
qāla qarīnuhu rabbanā mā aṭghaytuhu walākin kāna fī ḍalālin baʿīdin
قَالَ لَا تَخْتَصِمُوا۟ لَدَىَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُم بِٱلْوَعِيدِ ( ٢٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Allah berfirman, “Janganlah kalian bertengkar di hadapan-Ku, itu tidak ada faedahnya, karena dahulu Aku pernah menunjukkan kepada kalian di dunia apa yang dibawa oleh Rasul-Ku berupa siksa yang pedih bagi orang yang kafir dan berbuat maksiat terhadap-Ku. (28)
qāla lā takhtaṣimū ladayya waqad qaddamtu ilaykum bil-waʿīdi
مَا يُبَدَّلُ ٱلْقَوْلُ لَدَىَّ وَمَآ أَنَا۠ بِظَلَّـٰمٍ لِّلْعَبِيدِ ( ٢٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ucapan dari-Ku tidak berubah, janji-Ku tidak berganti dan Aku tidak menganiaya para hamba dengan mengurangi kebaikan-kebaikan mereka maupun dengan menambahi keburukan-keburukan mereka, justru Aku membalas mereka atas apa yang mereka kerjakan.” (29)
mā yubaddalu l-qawlu ladayya wamā anā biẓallāmin lil'ʿabīdi
يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ ٱمْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ ( ٣٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Pada hari ketika Kami berkata kepada neraka Jahanam, “Apakah kamu sudah penuh dengan orang yang dilemparkan kepadamu dari kalangan orang-orang kafir dan para pelaku maksiat?” Maka Neraka menjawab Rabbnya, “Masih adakah tambahan?” sebagai bentuk permintaan terhadap Rabbnya, dan marah karena Rabbnya. (30)
yawma naqūlu lijahannama hali im'talati wataqūlu hal min mazīdin
وَأُزْلِفَتِ ٱلْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ ( ٣١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan mengerjakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya, lalu mereka menyaksikan kenikmatan yang ada di dalamnya tidak jauh dari mereka. (31)
wa-uz'lifati l-janatu lil'muttaqīna ghayra baʿīdin
هَـٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ ( ٣٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan dikatakan kepada mereka, “Inilah apa yang dijanjikan oleh Allah kepada kalian bagi orang-orang yang kembali kepada Rabbnya dengan tobat, menjaga apa yang diwajibkan oleh Rabbnya terhadapnya.” (32)
hādhā mā tūʿadūna likulli awwābin ḥafīẓin
مَّنْ خَشِىَ ٱلرَّحْمَـٰنَ بِٱلْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ ( ٣٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Barangsiapa takut kepada Allah saat sembunyi-sembunyi di mana tidak ada yang melihat kecuali Allah, menjumpai Allah dengan hati yang bersih, bertobat kepada-Nya dan tunduk. (33)
man khashiya l-raḥmāna bil-ghaybi wajāa biqalbin munībin
ٱدْخُلُوهَا بِسَلَـٰمٍ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ ٱلْخُلُودِ ( ٣٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kalian ke Surga dalam kondisi selamat dari apa yang tidak kalian sukai, itu adalah hari yang kekal, tidak fana setelahnya.” (34)
ud'khulūhā bisalāmin dhālika yawmu l-khulūdi
لَهُم مَّا يَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ ( ٣٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Bagi mereka di dalamnya apa yang mereka inginkan dari kenikmatan-kenikmatan yang tidak akan lenyap, dan di sisi Kami ada tambahan kenikmatan lain yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia, di antaranya adalah melihat kepada Allah -Subḥānahu-. (35)
lahum mā yashāūna fīhā waladaynā mazīdun
وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُم بَطْشًا فَنَقَّبُوا۟ فِى ٱلْبِلَـٰدِ هَلْ مِن مَّحِيصٍ ( ٣٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan betapa banyak umat yang telah Kami hancurkan sebelum orang-orang musyrik yang mendustakan dari penduduk Makkah, dan mereka telah meneliti beberapa negeri dengan harapan mereka bisa mendapatkan tempat untuk lari dari siksa, akan tetapi mereka tidak mendapatkannya. (36)
wakam ahlaknā qablahum min qarnin hum ashaddu min'hum baṭshan fanaqqabū fī l-bilādi hal min maḥīṣin
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُۥ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى ٱلسَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ ( ٣٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya di dalam apa yang telah disebutkan berupa dihancurkannya umat-umat yang terdahulu, terdapat peringatan dan pelajaran bagi orang yang mempunyai hati yang berakal atau mendengarkan dengan pendengaran yang dihadiri hati, tidak lalai. (37)
inna fī dhālika ladhik'rā liman kāna lahu qalbun aw alqā l-samʿa wahuwa shahīdun
وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِن لُّغُوبٍ ( ٣٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh telah Kami ciptakan langit dan Kami ciptakan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari padahal Kami mampu menciptakannya dalam sekejap, dan tidaklah Kami merasa capek sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang Yahudi. (38)
walaqad khalaqnā l-samāwāti wal-arḍa wamā baynahumā fī sittati ayyāmin wamā massanā min lughūbin
فَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ ٱلشَّمْسِ وَقَبْلَ ٱلْغُرُوبِ ( ٣٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka bersabarlah kamu -wahai Rasul- atas apa yang dikatakan oleh orang-orang Yahudi dan selain mereka, dan salatlah untuk Rabbmu dengan memuji-Nya dengan salat fajar sebelum terbitnya matahari dan salatlah asar sebelum terbenamnya matahari. (39)
fa-iṣ'bir ʿalā mā yaqūlūna wasabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulūʿi l-shamsi waqabla l-ghurūbi
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَـٰرَ ٱلسُّجُودِ ( ٤٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan pada malam hari salatlah untuk-Nya dan sucikanlah Dia setiap selesai salat. (40)
wamina al-layli fasabbiḥ'hu wa-adbāra l-sujūdi
وَٱسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ ٱلْمُنَادِ مِن مَّكَانٍ قَرِيبٍ ( ٤١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan dengarkanlah -wahai Rasul- tiupan kedua pada hari ketika malaikat yang ditugaskan untuk meniup sangkakala menyeru dari tempat yang dekat. (41)
wa-is'tamiʿ yawma yunādi l-munādi min makānin qarībin
يَوْمَ يَسْمَعُونَ ٱلصَّيْحَةَ بِٱلْحَقِّ ۚ ذَٰلِكَ يَوْمُ ٱلْخُرُوجِ ( ٤٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Pada hari ketika seluruh makhluk mendengar teriakan kebangkitan dengan sebenar-benarnya yang tidak ada keraguan padanya. Pada hari mereka mendengarkan teriakan itu adalah hari keluarnya orang-orang mati dari kuburan mereka untuk perhitungan dan pembalasan. (42)
yawma yasmaʿūna l-ṣayḥata bil-ḥaqi dhālika yawmu l-khurūji
إِنَّا نَحْنُ نُحْىِۦ وَنُمِيتُ وَإِلَيْنَا ٱلْمَصِيرُ ( ٤٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan, tidak ada yang mampu menghidupkan dan mematikan selain Kami, dan hanya kepada Kami lah kembalinya para hamba pada hari Kiamat untuk perhitungan dan pembalasan. (43)
innā naḥnu nuḥ'yī wanumītu wa-ilaynā l-maṣīru
يَوْمَ تَشَقَّقُ ٱلْأَرْضُ عَنْهُمْ سِرَاعًا ۚ ذَٰلِكَ حَشْرٌ عَلَيْنَا يَسِيرٌ ( ٤٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Pada hari itu bumi terbelah lalu mereka keluar dengan tergesa-gesa. Itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami. (44)
yawma tashaqqaqu l-arḍu ʿanhum sirāʿan dhālika ḥashrun ʿalaynā yasīrun
نَّحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَقُولُونَ ۖ وَمَآ أَنتَ عَلَيْهِم بِجَبَّارٍ ۖ فَذَكِّرْ بِٱلْقُرْءَانِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ ( ٤٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kami lebih mengetahui apa yang dikatakan oleh para pendusta, dan tidaklah kamu -wahai Rasul- berkuasa atas mereka sehingga memaksa mereka untuk beriman. Engkau hanyalah seorang penyampai apa yang diperintahkan oleh Allah untuk disampaikan, maka berilah peringatan dengan Al-Qur`ān kepada orang yang takut ancaman-Ku bagi orang-orang kafir dan pelaku kemaksiatan, karena orang yang takut itu orang yang bisa menerima nasihat dan ingat apabila diingatkan. (45)
naḥnu aʿlamu bimā yaqūlūna wamā anta ʿalayhim bijabbārin fadhakkir bil-qur'āni man yakhāfu waʿīdi