Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah Ad-Dukhan
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


حمٓ ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ḥā Mīm. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. (1)

hha-meem


وَٱلْكِتَـٰبِ ٱلْمُبِينِ ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah bersumpah dengan Al-Qur`ān yang menjelaskan jalan petunjuk menuju kebenaran. (2)

wal-kitābi l-mubīni


إِنَّآ أَنزَلْنَـٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَـٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur`ān ini pada malam Lailatul Qadar, yaitu suatu malam yang mengandung banyak kebaikan, dan sesungguhnya Kami menakut-nakuti dengan Al-Qur`ān ini. (3)

innā anzalnāhu fī laylatin mubārakatin innā kunnā mundhirīna


فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :       Pada malam itu diperinci setiap urusan yang sudah ditetapkan yang berkenaan dengan rezeki, kematian dan lain-lain yang akan diterapkan oleh Allah pada tahun itu. (4)

fīhā yuf'raqu kullu amrin ḥakīmin


أَمْرًا مِّنْ عِندِنَآ ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :       Setiap perkara yang sudah ditetapkan berasal dari sisi Kami, sesungguhnya Kami telah mengutus para Rasul. (5)

amran min ʿindinā innā kunnā mur'silīna


رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami mengutus para rasul sebagai rahmat dari Rabbmu -wahai Rasul- untuk kaum yang diutusi para Rasul. Sesungguhnya Dia -Subḥānahu- Maha Mendengar ucapan-ucapan hamba-hamba-Nya, Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka dan niat-niat mereka, tidak ada sedikitpun dari hal itu yang tersembunyi dari-Nya. (6)

raḥmatan min rabbika innahu huwa l-samīʿu l-ʿalīmu


رَبِّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَآ ۖ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Rabb langit, Rabb bumi dan Rabb yang ada di antara keduanya, jika kalian meyakini hal itu, maka berimanlah kepada para Rasul-Ku. (7)

rabbi l-samāwāti wal-arḍi wamā baynahumā in kuntum mūqinīna


لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ رَبُّكُمْ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلْأَوَّلِينَ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :       Tidak ada yang berhak disembah selain Dia, Dia menghidupkan dan mematikan, selain Dia tidak ada yang bisa menghidupkan dan mematikan, dan Dia Rabb kalian dan Rabb bapak-bapak kalian yang terdahulu. (8)

lā ilāha illā huwa yuḥ'yī wayumītu rabbukum warabbu ābāikumu l-awalīna


بَلْ هُمْ فِى شَكٍّ يَلْعَبُونَ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :       Orang-orang musyrik tidak meyakini hal itu, justru mereka meragukannya, bermain-main dengan kesesatan yang ada pada mereka. (9)

bal hum fī shakkin yalʿabūna


فَٱرْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى ٱلسَّمَآءُ بِدُخَانٍ مُّبِينٍ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka tunggulah -wahai Rasul- siksa bagi mereka yang sudah dekat saat langit membawa kabut yang jelas terlihat oleh mata mereka karena begitu sakit. (10)

fa-ir'taqib yawma tatī l-samāu bidukhānin mubīnin


يَغْشَى ٱلنَّاسَ ۖ هَـٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Meliputi seluruh kaummu. Dan dikatakan kepada mereka, “Siksa yang menimpa kalian ini adalah siksa yang menyakitkan.” (11)

yaghshā l-nāsa hādhā ʿadhābun alīmun


رَّبَّنَا ٱكْشِفْ عَنَّا ٱلْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka mereka memohon dengan merendahkan diri kepada Rabb mereka seraya berkata, “Wahai Rabb kami! Singkirkan dari kami siksa yang Engkau kirim kepada kami, sesungguhnya kami akan beriman kepada-Mu dan kepada rasul-Mu jika Engkau menyingkirkannya dari kami.” (12)

rabbanā ik'shif ʿannā l-ʿadhāba innā mu'minūna


أَنَّىٰ لَهُمُ ٱلذِّكْرَىٰ وَقَدْ جَآءَهُمْ رَسُولٌ مُّبِينٌ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Bagaimana mungkin mereka mengambil pelajaran dan kembali kepada Rabb mereka padahal telah datang kepada mereka seorang Rasul yang jelas kerasulannya dan mereka mengetahui kejujuran dan amanahnya? (13)

annā lahumu l-dhik'rā waqad jāahum rasūlun mubīnun


ثُمَّ تَوَلَّوْا۟ عَنْهُ وَقَالُوا۟ مُعَلَّمٌ مَّجْنُونٌ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Kemudian mereka berpaling dari keimanan terhadapnya dan berkata tentang dia, “Dia adalah seorang yang mendapatkan ilmu yang diajarkan oleh orang lain, dan bukan seorang rasul.” Dan mereka berkata tentang dia, “Dia adalah orang gila.” (14)

thumma tawallaw ʿanhu waqālū muʿallamun majnūnun


إِنَّا كَاشِفُوا۟ ٱلْعَذَابِ قَلِيلًا ۚ إِنَّكُمْ عَآئِدُونَ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Sesungguhnya saat Kami memalingkan siksa dari kalian sedikit saja, kalian kembali kepada kekufuran dan pendustaan kalian. (15)

innā kāshifū l-ʿadhābi qalīlan innakum ʿāidūna


يَوْمَ نَبْطِشُ ٱلْبَطْشَةَ ٱلْكُبْرَىٰٓ إِنَّا مُنتَقِمُونَ ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka tunggulah mereka -wahai Rasul- pada hari saat Kami menghantam orang-orang kafir dengan hantaman yang besar yaitu di perang Badar. Sesungguhnya Kami membalas mereka karena kekufuran mereka kepada Allah dan pendustaan mereka kepada rasul-Nya. (16)

yawma nabṭishu l-baṭshata l-kub'rā innā muntaqimūna


۞ وَلَقَدْ فَتَنَّا قَبْلَهُمْ قَوْمَ فِرْعَوْنَ وَجَآءَهُمْ رَسُولٌ كَرِيمٌ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan telah Kami uji kaum Fir'aun sebelum mereka, dan telah datang kepada mereka seorang utusan yang mulia dari sisi Allah, mengajak mereka untuk mentauhidkan Allah dan menyembah-Nya, yaitu Musa -'alaihissalām-. (17)

walaqad fatannā qablahum qawma fir'ʿawna wajāahum rasūlun karīmun


أَنْ أَدُّوٓا۟ إِلَىَّ عِبَادَ ٱللَّهِ ۖ إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Musa berkata kepada Fir'aun dan kaumnya, “Serahkan padaku Bani Israil, mereka adalah hamba-hamba Allah, kalian tidak berhak untuk memperbudak mereka, sesungguhnya aku adalah utusan Allah, yang dipercaya atas apa yang diperintahkan kepadaku untuk aku sampaikan kepada kalian, tidak aku kurangi sedikitpun darinya dan tidak pula aku tambahi sedikitpun.” (18)

an addū ilayya ʿibāda l-lahi innī lakum rasūlun amīnun


وَأَن لَّا تَعْلُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ ۖ إِنِّىٓ ءَاتِيكُم بِسُلْطَـٰنٍ مُّبِينٍ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan janganlah kalian takabur kepada Allah dengan tidak menyembah-Nya dan sombong kepada hamba-hamba-Nya, sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hujah yang jelas. (19)

wa-an lā taʿlū ʿalā l-lahi innī ātīkum bisul'ṭānin mubīnin


وَإِنِّى عُذْتُ بِرَبِّى وَرَبِّكُمْ أَن تَرْجُمُونِ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Rabbku dan Rabb kalian dari tindakan kalian untuk membunuhku dengan merajamku dengan batu. (20)

wa-innī ʿudh'tu birabbī warabbikum an tarjumūni


وَإِن لَّمْ تُؤْمِنُوا۟ لِى فَٱعْتَزِلُونِ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jika kalian tidak percaya pada apa yang aku bawa maka tinggalkanlah aku dan janganlah kalian memperlakukanku dengan buruk. (21)

wa-in lam tu'minū lī fa-iʿ'tazilūni


فَدَعَا رَبَّهُۥٓ أَنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ قَوْمٌ مُّجْرِمُونَ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Musa -'alaihissalām- berdoa kepada Rabbnya, “Sesungguhnya mereka itu -Fir'aun dan para pembesarnya- adalah kaum yang berdosa, pantas untuk disegerakan siksa bagi mereka.” (22)

fadaʿā rabbahu anna hāulāi qawmun muj'rimūna


فَأَسْرِ بِعِبَادِى لَيْلًا إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Allah memerintahkan Musa agar pergi bersama kaumnya pada malam hari, dan mengabarkan kepadanya bahwa Fir'aun dan kaumnya akan mengikutinya. (23)

fa-asri biʿibādī laylan innakum muttabaʿūna


وَٱتْرُكِ ٱلْبَحْرَ رَهْوًا ۖ إِنَّهُمْ جُندٌ مُّغْرَقُونَ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Allah memerintahkan kepadanya apabila dia dan Bani Israil telah menyeberangi laut agar membiarkan laut itu tetap terbelah sebagaimana semula, sesungguhnya Fir'aun dan kaumnya adalah tentara yang hancur dengan ditenggelamkan ke dalam laut. (24)

wa-ut'ruki l-baḥra rahwan innahum jundun mugh'raqūna


كَمْ تَرَكُوا۟ مِن جَنَّـٰتٍ وَعُيُونٍ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Betapa banyak Fir'aun dan kaumnya meninggalkan taman-taman dan mata air yang mengalir. (25)

kam tarakū min jannātin waʿuyūnin


وَزُرُوعٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan betapa banyak mereka meninggalkan kebun-kebun dan tempat-tempat yang indah. (26)

wazurūʿin wamaqāmin karīmin


وَنَعْمَةٍ كَانُوا۟ فِيهَا فَـٰكِهِينَ ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Serta betapa banyak mereka meninggalkan kehidupan bersenang-senang yang sebelumnya mereka nikmati. (27)

wanaʿmatin kānū fīhā fākihīna


كَذَٰلِكَ ۖ وَأَوْرَثْنَـٰهَا قَوْمًا ءَاخَرِينَ ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Demikianlah yang terjadi pada mereka sebagaimana yang diceritakan kepada kalian, dan Kami wariskan seluruh taman-taman, mata air, kebun-kebun dan tempat-tempat indah kepada kaum yang lain, yaitu Bani Israil. (28)

kadhālika wa-awrathnāhā qawman ākharīna


فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ ٱلسَّمَآءُ وَٱلْأَرْضُ وَمَا كَانُوا۟ مُنظَرِينَ ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka langit dan bumi tidak menangisi Fir'aun dan kaumnya tatkala mereka tenggelam, dan mereka tidak mendapatkan lagi kesempatan untuk bertobat. (29)

famā bakat ʿalayhimu l-samāu wal-arḍu wamā kānū munẓarīna


وَلَقَدْ نَجَّيْنَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ مِنَ ٱلْعَذَابِ ٱلْمُهِينِ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menyelamatkan Bani Israil dari siksa yang menghinakan, yaitu tatkala Fir'aun dan kaumnya membunuh anak-anak lelaki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. (30)

walaqad najjaynā banī is'rāīla mina l-ʿadhābi l-muhīni


مِن فِرْعَوْنَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَالِيًا مِّنَ ٱلْمُسْرِفِينَ ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami telah menyelamatkan mereka dari siksa Fir'aun, karena sesungguhnya ia adalah orang yang sombong dan melanggar perintah dan agama Allah. (31)

min fir'ʿawna innahu kāna ʿāliyan mina l-mus'rifīna


وَلَقَدِ ٱخْتَرْنَـٰهُمْ عَلَىٰ عِلْمٍ عَلَى ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Kami telah memilih Bani Israil berdasarkan pengetahuan Kami atas manusia pada jaman mereka karena banyaknya para Nabi dari kalangan mereka. (32)

walaqadi ikh'tarnāhum ʿalā ʿil'min ʿalā l-ʿālamīna


وَءَاتَيْنَـٰهُم مِّنَ ٱلْـَٔايَـٰتِ مَا فِيهِ بَلَـٰٓؤٌا۟ مُّبِينٌ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Kami telah berikan kepada mereka dari mukjizat-mukjizat yang Kami berikan guna menguatkan Musa dengannya, yang padanya terdapat kenikmatan yang nyata, seperti makanan manna, salwa dan lainnya. (33)

waātaynāhum mina l-āyāti mā fīhi balāon mubīnun


إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ لَيَقُولُونَ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang musyrik yang pendusta benar-benar berkata untuk mengingkari adanya kebangkitan, (34)

inna hāulāi layaqūlūna


إِنْ هِىَ إِلَّا مَوْتَتُنَا ٱلْأُولَىٰ وَمَا نَحْنُ بِمُنشَرِينَ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : “Tidak ada kematian selain kematian kami di dunia ini, dan tidak ada kehidupan setelahnya, dan tidaklah kami akan dibangkitkan setelah kematian ini. (35)

in hiya illā mawtatunā l-ūlā wamā naḥnu bimunsharīna


فَأْتُوا۟ بِـَٔابَآئِنَآ إِن كُنتُمْ صَـٰدِقِينَ ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka datangkanlah olehmu -wahai Muhammad- beserta para pengikutmu yang bersamamu, bapak-bapak kami yang telah mati dalam keadaan hidup jika kalian adalah orang-orang yang benar dalam seruan kalian bahwa Allah akan menghidupkan orang-orang yang sudah mati untuk perhitungan amal perbuatan dan pembalasan.” (36)

fatū biābāinā in kuntum ṣādiqīna


أَهُمْ خَيْرٌ أَمْ قَوْمُ تُبَّعٍ وَٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ أَهْلَكْنَـٰهُمْ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ مُجْرِمِينَ ( ٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah orang-orang musyrik yang mendustakanmu itu -wahai Rasul- lebih kuat dan lebih bertahan, ataukah kaum Tubba' dan orang-orang sebelum mereka seperti kaum 'Ād dan Ṡamūd, Kami telah menghancurkan mereka semua, sesungguhnya mereka itu kaum yang berdosa. (37)

ahum khayrun am qawmu tubbaʿin wa-alladhīna min qablihim ahlaknāhum innahum kānū muj'rimīna


وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَـٰعِبِينَ ( ٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan tidaklah Kami menciptakan langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan main-main dalam menciptakannya. (38)

wamā khalaqnā l-samāwāti wal-arḍa wamā baynahumā lāʿibīna


مَا خَلَقْنَـٰهُمَآ إِلَّا بِٱلْحَقِّ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ ( ٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi kecuali dengan hikmah yang tinggi, akan tetapi kebanyakan dari orang-orang musyrik tidak mengetahui hal itu. (39)

mā khalaqnāhumā illā bil-ḥaqi walākinna aktharahum lā yaʿlamūna


إِنَّ يَوْمَ ٱلْفَصْلِ مِيقَـٰتُهُمْ أَجْمَعِينَ ( ٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya hari Kiamat saat untuk Allah memisahkan di antara para hamba-Nya merupakan waktu yang dijanjikan kepada seluruh makhluk, Allah mengumpulkan mereka semua pada hari Kiamat. (40)

inna yawma l-faṣli mīqātuhum ajmaʿīna


يَوْمَ لَا يُغْنِى مَوْلًى عَن مَّوْلًى شَيْـًٔا وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ ( ٤١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yaitu hari di saat seorang kerabat tidak bisa memberi manfaat kepada kerabatnya dan seorang teman tidak bisa memberi manfaat kepada temannya dan mereka tidak bisa menahan dari siksa Allah, karena kekuasaan pada Hari itu hanya milik Allah, tidak ada seorangpun yang bisa mengaku sebagai pemiliknya. (41)

yawma lā yugh'nī mawlan ʿan mawlan shayan walā hum yunṣarūna


إِلَّا مَن رَّحِمَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ( ٤٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali orang yang mendapat rahmat Allah dari kalangan manusia, maka dia bisa mendapat manfaat dari amal saleh yang telah dikerjakannya. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, tidak ada seorang pun yang mengalahkan-Nya, dan Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya yang bertobat. (42)

illā man raḥima l-lahu innahu huwa l-ʿazīzu l-raḥīmu


إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ ( ٤٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya pohon Zaqqūm yang ditumbuhkan Allah di dasar neraka Jahim, (43)

inna shajarata l-zaqūmi


طَعَامُ ٱلْأَثِيمِ ( ٤٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   adalah makanan bagi orang yang banyak berbuat dosa, ia makan dari buahnya yang menjijikkan. (44)

ṭaʿāmu l-athīmi


كَٱلْمُهْلِ يَغْلِى فِى ٱلْبُطُونِ ( ٤٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Seperti minyak hitam yang mendidih di dalam perut mereka karena sangat amat panas. (45)

kal-muh'li yaghlī fī l-buṭūni


كَغَلْىِ ٱلْحَمِيمِ ( ٤٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sebagaimana mendidihnya air di titik puncak panas. (46)

kaghalyi l-ḥamīmi


خُذُوهُ فَٱعْتِلُوهُ إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلْجَحِيمِ ( ٤٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Dan dikatakan kepada Zabaniyah, malaikat penjaga Neraka, “Ambillah ia dan seretlah ia secara paksa dan keras ke tengah-tengah Neraka Jahim. (47)

khudhūhu fa-iʿ'tilūhu ilā sawāi l-jaḥīmi


ثُمَّ صُبُّوا۟ فَوْقَ رَأْسِهِۦ مِنْ عَذَابِ ٱلْحَمِيمِ ( ٤٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian tuangkan ke atas kepala orang yang sedang diazab ini air yang panas, sehingga ia tidak terlepas dari siksa.” (48)

thumma ṣubbū fawqa rasihi min ʿadhābi l-ḥamīmi


ذُقْ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْكَرِيمُ ( ٤٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Dan dikatakan kepadanya sebagai hinaan “Rasakan siksa yang pedih ini, sesungguhnya engkau adalah orang perkasa yang kedudukanmu tidak ada yang melawan dan mulia di kalangan kaummu. (49)

dhuq innaka anta l-ʿazīzu l-karīmu


إِنَّ هَـٰذَا مَا كُنتُم بِهِۦ تَمْتَرُونَ ( ٥٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Sesungguhnya siksa ini adalah yang kalian ragukan terjadinya pada hari Kiamat, maka telah hilang keraguan dari kalian dengan melihatnya langsung.” (50)

inna hādhā mā kuntum bihi tamtarūna


إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى مَقَامٍ أَمِينٍ ( ٥١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya berada di tempat terhormat, aman dari setiap hal yang tidak disukai yang menimpa mereka. (51)

inna l-mutaqīna fī maqāmin amīnin


فِى جَنَّـٰتٍ وَعُيُونٍ ( ٥٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Berada di taman-taman dan mata air yang mengalir. (52)

fī jannātin waʿuyūnin


يَلْبَسُونَ مِن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَقَـٰبِلِينَ ( ٥٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Di Surga mereka mengenakan sutera yang tipis dan sutera yang tebal, masing-masing saling berhadap-hadapan dan tidak seorang pun dari mereka yang melihat tengkuk orang lainnya. (53)

yalbasūna min sundusin wa-is'tabraqin mutaqābilīna


كَذَٰلِكَ وَزَوَّجْنَـٰهُم بِحُورٍ عِينٍ ( ٥٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sebagaimana mereka telah Kami muliakan dengan hal-hal yang telah disebutkan itu, mereka Kami nikahkan dengan bidadari-bidadari yang rupawan, bermata lebar dengan putih bola matanya sangat putih dan hitamnya pun sangat hitam. (54)

kadhālika wazawwajnāhum biḥūrin ʿīnin


يَدْعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَـٰكِهَةٍ ءَامِنِينَ ( ٥٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Mereka memanggil pelayan-pelayan mereka agar membawakan semua buah-buahan yang mereka inginkan, dan mereka merasa aman dari habisnya buah-buahan itu maupun dari bahayanya. (55)

yadʿūna fīhā bikulli fākihatin āminīna


لَا يَذُوقُونَ فِيهَا ٱلْمَوْتَ إِلَّا ٱلْمَوْتَةَ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَوَقَىٰهُمْ عَذَابَ ٱلْجَحِيمِ ( ٥٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Mereka kekal di dalamnya, tidak merasakan kematian di dalamnya kecuali kematian pertama di kehidupan dunia dan Rabb mereka menjaga mereka dari siksa Neraka. (56)

lā yadhūqūna fīhā l-mawta illā l-mawtata l-ūlā wawaqāhum ʿadhāba l-jaḥīmi


فَضْلًا مِّن رَّبِّكَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ ( ٥٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sebagai anugerah dan kebaikan dari Rabbmu -wahai Rasul- untuk mereka. Hal tersebut -yaitu dimasukkannya mereka ke dalam Surga dan selamat dari Neraka- adalah kemenangan besar yang tidak ada kemenangan lain yang menandinginya. (57)

faḍlan min rabbika dhālika huwa l-fawzu l-ʿaẓīmu


فَإِنَّمَا يَسَّرْنَـٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ ( ٥٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka sesungguhnya Kami memudahkan Al-Qur`ān ini dan Kami gampangkan dengan diturunkannya dalam lisan Arabmu -wahai Rasul- agar mereka mengambil pelajaran. (58)

fa-innamā yassarnāhu bilisānika laʿallahum yatadhakkarūna


فَٱرْتَقِبْ إِنَّهُم مُّرْتَقِبُونَ ( ٥٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya :   Maka tunggulah pertolonganmu dan kehancuran mereka, sesungguhnya mereka menunggu kehancuranmu. (59)

fa-ir'taqib innahum mur'taqibūna