Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah Al-Qalam
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Nūn. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Allah bersumpah dengan pena dan bersumpah dengan apa yang ditulis oleh manusia dengan pena mereka. (1)

noon wal-qalami wamā yasṭurūna


مَآ أَنتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kamu -wahai Rasul- bukanlah orang yang gila karena kenabian yang dikaruniakan Allah kepadamu, justru kamu bebas dari kegilaan yang dituduhkan oleh orang-orang musyrik kepadamu. (2)

mā anta biniʿ'mati rabbika bimajnūnin


وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sungguh kamu benar-benar akan mendapatkan pahala yang besar tanpa putus atas penderitaan yang kamu rasakan karena menyampaikan risalah kepada manusia, dan tidak ada jasa yang diberikan orang lain kepadamu. (3)

wa-inna laka la-ajran ghayra mamnūnin


وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya kamu berada di atas akhlak yang agung yang dibawa oleh Al-Qur`ān, dan engkau berakhlak dengan nilai-nilai Al-Qur`ān secara sempurna. (4)

wa-innaka laʿalā khuluqin ʿaẓīmin


فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka kamu akan melihat dan para pendusta juga akan melihat. (5)

fasatub'ṣiru wayub'ṣirūna


بِأَييِّكُمُ ٱلْمَفْتُونُ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika kebenaran terkuak dan terbuka, siapa di antara kalian yang tertimpa kegilaan. (6)

bi-ayyikumu l-maftūnu


إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- mengetahui siapa yang menyimpang dari jalan-Nya, dan Dia paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk ke jalan-Nya, maka Dia mengetahui bahwa mereka termasuk orang-orang yang tersesat dari jalan-Nya dan sesungguhnya kamu termasuk yang mendapat petunjuk ke jalan-Nya. (7)

inna rabbaka huwa aʿlamu biman ḍalla ʿan sabīlihi wahuwa aʿlamu bil-muh'tadīna


فَلَا تُطِعِ ٱلْمُكَذِّبِينَ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka janganlah kamu -wahai Rasul- mengikuti orang-orang yang mendustakan apa yang kamu bawa. (8)

falā tuṭiʿi l-mukadhibīna


وَدُّوا۟ لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka berkeinginan kamu bersikap lemah lembut kepada mereka dengan mengorbankan agama, sehingga mereka juga bersikap lemah lembut kepadamu. (9)

waddū law tud'hinu fayud'hinūna


وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِينٍ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah dengan kebatilan dan orang yang hina. (10)

walā tuṭiʿ kulla ḥallāfin mahīnin


هَمَّازٍ مَّشَّآءٍۭ بِنَمِيمٍ ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yang banyak menggunjing dan menyebarkan adu domba di antara manusia untuk memecah belah mereka. (11)

hammāzin mashāin binamīmin


مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yang banyak menghalangi perbuatan baik, melampaui batas pada harta, kehormatan dan jiwa manusia, banyak dosa dan maksiat. (12)

mannāʿin lil'khayri muʿ'tadin athīmin


عُتُلٍّۭ بَعْدَ ذَٰلِكَ زَنِيمٍ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yang kaku dan kasar, dikenal keburukannya di tengah kaumnya. (13)

ʿutullin baʿda dhālika zanīmin


أَن كَانَ ذَا مَالٍ وَبَنِينَ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Karena dia mempunyai harta dan anak, dia sombong menolak iman kepada Allah dan Rasul-Nya. (14)

an kāna dhā mālin wabanīna


إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَـٰتُنَا قَالَ أَسَـٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jika dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berkata, “Ini adalah yang ditulis dari khurafat-khurafat orang-orang terdahulu.” (15)

idhā tut'lā ʿalayhi āyātunā qāla asāṭīru l-awalīna


سَنَسِمُهُۥ عَلَى ٱلْخُرْطُومِ ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kami akan menaruh tanda yang menjelakkan di atas hidungnya dan melekat padanya. (16)

sanasimuhu ʿalā l-khur'ṭūmi


إِنَّا بَلَوْنَـٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ أَصْحَـٰبَ ٱلْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا۟ لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Kami memberikan cobaan kepada orang-orang musyrik dengan kekeringan dan kelaparan sebagaimana Kami telah memberi cobaan kepada para pemilik kebun ketika mereka bersumpah bahwa mereka pasti memetik hasil kebunnya pada pagi hari dengan segera sehingga orang miskin tidak memakan hasilnya. (17)

innā balawnāhum kamā balawnā aṣḥāba l-janati idh aqsamū layaṣrimunnahā muṣ'biḥīna


وَلَا يَسْتَثْنُونَ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan mereka tidak menyebutkan pengecualian dalam sumpah mereka dengan ucapan, “Insya Allah.” (18)

walā yastathnūna


فَطَافَ عَلَيْهَا طَآئِفٌ مِّن رَّبِّكَ وَهُمْ نَآئِمُونَ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Allah mengirimkan api ke kebun itu, yang membakarnya, sementara pemiliknya sedang tidur, tidak mampu memadamkan api dari kebun itu. (19)

faṭāfa ʿalayhā ṭāifun min rabbika wahum nāimūna


فَأَصْبَحَتْ كَٱلصَّرِيمِ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka kebun itu berubah menjadi hitam seperti malam yang gelap. (20)

fa-aṣbaḥat kal-ṣarīmi


فَتَنَادَوْا۟ مُصْبِحِينَ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka sebagian dari mereka menyeru kepada sebagian yang lain pada pagi hari. (21)

fatanādaw muṣ'biḥīna


أَنِ ٱغْدُوا۟ عَلَىٰ حَرْثِكُمْ إِن كُنتُمْ صَـٰرِمِينَ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sambil berkata, “Keluarlah segera menuju kebun kalian sebelum kedatangan orang-orang fakir jika kalian ingin memetik hasil kebun kalian.” (22)

ani igh'dū ʿalā ḥarthikum in kuntum ṣārimīna


فَٱنطَلَقُوا۟ وَهُمْ يَتَخَـٰفَتُونَ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu mereka berjalan menuju kebun mereka dengan cepat, sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain dengan suara yang rendah. (23)

fa-inṭalaqū wahum yatakhāfatūna


أَن لَّا يَدْخُلَنَّهَا ٱلْيَوْمَ عَلَيْكُم مِّسْكِينٌ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sebagian berkata kepada sebagian yang lain, “Jangan sampai satu orang miskin pun masuk ke dalam kebun kalian pada hari ini.” (24)

an lā yadkhulannahā l-yawma ʿalaykum mis'kīnun


وَغَدَوْا۟ عَلَىٰ حَرْدٍ قَـٰدِرِينَ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan mereka berangkat pada pagi hari untuk menghalangi hasil kebun mereka dan menahannya dengan tekad kuat. (25)

waghadaw ʿalā ḥardin qādirīna


فَلَمَّا رَأَوْهَا قَالُوٓا۟ إِنَّا لَضَآلُّونَ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka tatkala mereka menyaksikannya dalam kondisi sudah terbakar, sebagian mereka berkata kepada yang lain, “Sungguh kita telah tersesat dari jalan menuju kebun. (26)

falammā ra-awhā qālū innā laḍāllūna


بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bukan begitu, tetapi kita telah dihalangi untuk memetik hasil kebun itu karena kita berkeinginan untuk melarang orang-orang miskin untuk ikut menikmatinya.” (27)

bal naḥnu maḥrūmūna


قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَ ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang yang paling utama di antara mereka berkata, “Bukankah aku telah katakan kepada kalian ketika kalian bertekad untuk melakukan apa yang kalian inginkan yaitu menghalangi orang-orang fakir dari hasil kebun itu, kenapa kalian tidak bertasbih kepada Allah dan bertobat kepada-Nya?” (28)

qāla awsaṭuhum alam aqul lakum lawlā tusabbiḥūna


قَالُوا۟ سُبْحَـٰنَ رَبِّنَآ إِنَّا كُنَّا ظَـٰلِمِينَ ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka berkata, “Mahasuci Rabb kami, sesungguhnya kami telah berbuat aniaya kepada diri kami ketika kami bertekad untuk menghalangi orang-orang fakir dari hasil kebun kami.” (29)

qālū sub'ḥāna rabbinā innā kunnā ẓālimīna


فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَلَـٰوَمُونَ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu sebagian dari mereka menghadap sebagian yang lain sambil mencelanya, (30)

fa-aqbala baʿḍuhum ʿalā baʿḍin yatalāwamūna


قَالُوا۟ يَـٰوَيْلَنَآ إِنَّا كُنَّا طَـٰغِينَ ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka berkata dengan menyesal, “Betapa meruginya kita, sesungguhnya kita telah melampaui batas dengan menghalangi orang-orang fakir dari hak mereka. (31)

qālū yāwaylanā innā kunnā ṭāghīna


عَسَىٰ رَبُّنَآ أَن يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَآ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا رَٰغِبُونَ ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Semoga Rabb kita menggantikan kebut itu dengan yang lebih baik. Sesungguhnya hanya kepada Allah kita mengharap ampunan, mengharap maaf dan memohon kebaikan dari-Nya.” (32)

ʿasā rabbunā an yub'dilanā khayran min'hā innā ilā rabbinā rāghibūna


كَذَٰلِكَ ٱلْعَذَابُ ۖ وَلَعَذَابُ ٱلْـَٔاخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Seperti siksa ini, yaitu terhalang dari rezeki, Kami menyiksa orang yang bermaksiat kepada Kami. Dan siksa Akhirat sungguh lebih besar kalau saja mereka mengetahui kedahsyatan dan keabadiannya. (33)

kadhālika l-ʿadhābu walaʿadhābu l-ākhirati akbaru law kānū yaʿlamūna


إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتِ ٱلنَّعِيمِ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, di sisi Rabb mereka terdapat Surga-surga yang penuh kenikmatan, mereka bersenang-senang di dalamnya, kenikmatannya tak pernah berhenti. (34)

inna lil'muttaqīna ʿinda rabbihim jannāti l-naʿīmi


أَفَنَجْعَلُ ٱلْمُسْلِمِينَ كَٱلْمُجْرِمِينَ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka apakah Kami akan menyamakan orang-orang Islam dengan orang-orang kafir dalam pemberian balasan sebagaimana yang dikira oleh orang-orang musyrik dari penduduk Makkah? (35)

afanajʿalu l-mus'limīna kal-muj'rimīna


مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Bagaimana kalian -wahai orang-orang musyrik- menerapkan hukum dengan hukum yang curang dan bengkok ini? (36)

mā lakum kayfa taḥkumūna


أَمْ لَكُمْ كِتَـٰبٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ ( ٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ataukah kalian mempunyai satu kitab yang di dalamnya kalian membaca tentang persamaan antara orang yang taat dan orang yang bermaksiat? (37)

am lakum kitābun fīhi tadrusūna


إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ ( ٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan di dalam kitab itu kalian mendapatkan apa yang kalian pilih untuk kalian di Akhirat? (38)

inna lakum fīhi lamā takhayyarūna


أَمْ لَكُمْ أَيْمَـٰنٌ عَلَيْنَا بَـٰلِغَةٌ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَـٰمَةِ ۙ إِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُونَ ( ٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ataukah kalian mempunyai perjanjian dengan Kami yang diperkuat dengan sumpah yang isinya adalah kalian mendapatkan apa yang kalian putuskan untuk diri kalian sendiri? (39)

am lakum aymānun ʿalaynā bālighatun ilā yawmi l-qiyāmati inna lakum lamā taḥkumūna


سَلْهُمْ أَيُّهُم بِذَٰلِكَ زَعِيمٌ ( ٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tanyakan -wahai Rasul- kepada orang-orang yang mengatakan hal itu, siapakah di antara mereka yang menjadi penjamin? (40)

salhum ayyuhum bidhālika zaʿīmun


أَمْ لَهُمْ شُرَكَآءُ فَلْيَأْتُوا۟ بِشُرَكَآئِهِمْ إِن كَانُوا۟ صَـٰدِقِينَ ( ٤١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ataukah mereka mempunyai sekutu-sekutu selain Allah yang menyamakan mereka dalam hal pemberian balasan dengan orang-orang yang beriman? Maka hendaknya mereka mendatangkan sekutu-sekutu mereka itu jika mereka adalah orang-orang yang jujur dalam pengakuan mereka bahwa sekutu-sekutu itu menyamakan mereka dengan orang-orang yang beriman dalam hal pemberian balasan. (41)

am lahum shurakāu falyatū bishurakāihim in kānū ṣādiqīna


يَوْمَ يُكْشَفُ عَن سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى ٱلسُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ ( ٤٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pada hari Kiamat ketika muncul huru-haranya, lalu Allah -Ta'ālā- menyingkap betis-Nya dan manusia diseru untuk bersujud, lalu orang-orang yang beriman pun sujud, dan tinggallah orang-orang kafir dan orang-orang munafik tidak mampu bersujud. (42)

yawma yuk'shafu ʿan sāqin wayud'ʿawna ilā l-sujūdi falā yastaṭīʿūna


خَـٰشِعَةً أَبْصَـٰرُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۖ وَقَدْ كَانُوا۟ يُدْعَوْنَ إِلَى ٱلسُّجُودِ وَهُمْ سَـٰلِمُونَ ( ٤٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Pandangan mereka dalam keadaan terhina, diliputi oleh kehinaan dan penyesalan. Dulu ketika di dunia mereka pernah diminta untuk bersujud kepada Allah saat mereka bebas dari apa yang menimpa mereka pada hari ini. (43)

khāshiʿatan abṣāruhum tarhaquhum dhillatun waqad kānū yud'ʿawna ilā l-sujūdi wahum sālimūna


فَذَرْنِى وَمَن يُكَذِّبُ بِهَـٰذَا ٱلْحَدِيثِ ۖ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ ( ٤٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka biarkanlah Aku -wahai Rasul- bersama orang yang mendustakan Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu. Kami akan menggiring mereka menuju siksa sedikit demi sedikit tanpa mereka sadari bahwa itu adalah tipu daya terhadap mereka dan tahapan-tahapan menuju siksa bagi mereka. (44)

fadharnī waman yukadhibu bihādhā l-ḥadīthi sanastadrijuhum min ḥaythu lā yaʿlamūna


وَأُمْلِى لَهُمْ ۚ إِنَّ كَيْدِى مَتِينٌ ( ٤٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Aku menangguhkan mereka beberapa saat agar mereka tenggelam dalam dosa mereka. Sesungguhnya rencanaku terhadap orang-orang kafir dan pendusta sangatlah kuat, mereka tidak bisa lepas dari-Ku dan tidak akan selamat dari siksa-Ku. (45)

wa-um'lī lahum inna kaydī matīnun


أَمْ تَسْـَٔلُهُمْ أَجْرًا فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ ( ٤٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah kamu -wahai Rasul- meminta upah dari mereka atas apa yang kamu serukan kepada mereka, sehingga dengan sebab itu mereka merasakan beban yang berat, dan inilah penyebab mereka berpalingnya darimu? Kenyataannya tidak demikian, kamu tidak meminta upah dari mereka, lalu apa yang menghalangi mereka untuk mengikutimu? (46)

am tasaluhum ajran fahum min maghramin muth'qalūna


أَمْ عِندَهُمُ ٱلْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ ( ٤٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ataukah mereka memiliki ilmu gaib lalu mereka menulis hujah-hujah yang mereka inginkan untuk membantahmu? (47)

am ʿindahumu l-ghaybu fahum yaktubūna


فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُن كَصَاحِبِ ٱلْحُوتِ إِذْ نَادَىٰ وَهُوَ مَكْظُومٌ ( ٤٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bersabarlah -wahai Rasul- terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Rabbmu berupa tahapan-tahapan bagi mereka dengan memberi penangguhan, jangan seperti orang yang berada di dalam perut ikan, Yunus -'alaihissalām- dalam hal kemarahannya kepada kaumnya, yaitu tatkala ia menyeru Rabbnya sedangkan dia dalam keadaan sedih di dalam kegelapan laut dan kegelapan perut ikan. (48)

fa-iṣ'bir liḥuk'mi rabbika walā takun kaṣāḥibi l-ḥūti idh nādā wahuwa makẓūmun


لَّوْلَآ أَن تَدَٰرَكَهُۥ نِعْمَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ لَنُبِذَ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ مَذْمُومٌ ( ٤٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kalaulah bukan karena rahmat Allah yang meliputinya, niscaya ikan itu mencampakkannya ke tanah yang tandus dalam keadaan tercela. (49)

lawlā an tadārakahu niʿ'matun min rabbihi lanubidha bil-ʿarāi wahuwa madhmūmun


فَٱجْتَبَـٰهُ رَبُّهُۥ فَجَعَلَهُۥ مِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ ( ٥٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Allah memilihnya dan menjadikannya termasuk hamba-hamba-Nya yang saleh. (50)

fa-ij'tabāhu rabbuhu fajaʿalahu mina l-ṣāliḥīna


وَإِن يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَـٰرِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا۟ ٱلذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُۥ لَمَجْنُونٌ ( ٥١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan mendustakan Rasul-Nya hampir saja mengalahkan kamu dengan mata mereka karena tajamnya pandangan mereka kepadamu tatkala mereka mendengar Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu, dan mereka berkata karena mengikuti hawa nafsu dan berpaling dari kebenaran, “Sesungguhnya Rasul yang membawanya adalah orang gila.” (51)

wa-in yakādu alladhīna kafarū layuz'liqūnaka bi-abṣārihim lammā samiʿū l-dhik'ra wayaqūlūna innahu lamajnūnun


وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَـٰلَمِينَ ( ٥٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan tidaklah Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu melainkan hanyalah nasihat dan peringatan untuk manusia dan jin. (52)

wamā huwa illā dhik'run lil'ʿālamīna