بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ ( ١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Tentang apa orang-orang musyrik saling bertanya-tanya setelah Allah mengutus Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kepada mereka? (1)
ʿamma yatasāalūna
عَنِ ٱلنَّبَإِ ٱلْعَظِيمِ ( ٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sebagian dari mereka bertanya kepada sebagian yang lain tentang berita yang besar, yaitu tentang Al-Qur`ān ini yang diturunkan kepada Rasul mereka, berisi berita tentang kebangkitan. (2)
ʿani l-naba-i l-ʿaẓīmi
ٱلَّذِى هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ ( ٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Inilah Al-Qur`ān di mana mereka berselisih pendapat tentang sifat yang mereka lekatkan padanya, ada yang menyebut sihir, syair, perdukunan atau cerita orang-orang terdahulu. (3)
alladhī hum fīhi mukh'talifūna
كَلَّا سَيَعْلَمُونَ ( ٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sebenarnya Al-Qur`ān itu tidaklah sebagaimana anggapan mereka. Dan orang-orang yang mendustakan Al-Qur`ān akan mengetahui akibat buruk pendustaan mereka. (4)
kallā sayaʿlamūna
ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ ( ٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kemudian hal itu pasti akan terjadi atas mereka. (5)
thumma kallā sayaʿlamūna
أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ مِهَـٰدًا ( ٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Bukankah Kami telah menjadikan bumi terhampar untuk mereka, bisa mereka huni di atasnya? (6)
alam najʿali l-arḍa mihādan
وَٱلْجِبَالَ أَوْتَادًا ( ٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami jadikan gunung-gunung di atasnya yang berfungsi sebagai pasak sehingga bumi tidak bergoncang? (7)
wal-jibāla awtādan
وَخَلَقْنَـٰكُمْ أَزْوَٰجًا ( ٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami jadikan kalian -wahai manusia- berpasang-pasangan, di antara kalian ada lelaki dan ada perempuan? (8)
wakhalaqnākum azwājan
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا ( ٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami jadikan tidur kalian sebagai jeda dari kegiatan agar kalian beristirahat? (9)
wajaʿalnā nawmakum subātan
وَجَعَلْنَا ٱلَّيْلَ لِبَاسًا ( ١٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami jadikan malam hari sebagai penutup bagi kalian dengan kegelapannya seperti pakaian yang kalian gunakan menutupi aurat kalian? (10)
wajaʿalnā al-layla libāsan
وَجَعَلْنَا ٱلنَّهَارَ مَعَاشًا ( ١١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami jadikan siang hari sebagai lahan untuk bekerja dan mencari rezeki? (11)
wajaʿalnā l-nahāra maʿāshan
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا ( ١٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami bangun di atas kalian tujuh langit sebagai bangunan yang kokoh dan ciptaan yang rapi. (12)
wabanaynā fawqakum sabʿan shidādan
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا ( ١٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami jadikan matahari sebagai pelita yang menyinari dengan kuat dan terang? (13)
wajaʿalnā sirājan wahhājan
وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلْمُعْصِرَٰتِ مَآءً ثَجَّاجًا ( ١٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami turunkan dari awan apabila telah tiba masanya untuk menurunkan hujan dengan curahan yang banyak? (14)
wa-anzalnā mina l-muʿ'ṣirāti māan thajjājan
لِّنُخْرِجَ بِهِۦ حَبًّا وَنَبَاتًا ( ١٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Agar dengan air hujan itu Kami tumbuhkan berbagai macam biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan. (15)
linukh'rija bihi ḥabban wanabātan
وَجَنَّـٰتٍ أَلْفَافًا ( ١٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan dengannya pula Kami jadikan kebun-kebun yang tertutup dikarenakan banyaknya dahan-dahan dan pepohonan yang saling menyilang. (16)
wajannātin alfāfan
إِنَّ يَوْمَ ٱلْفَصْلِ كَانَ مِيقَـٰتًا ( ١٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : "Sesungguhnya Hari Keputusan di antara manusia adalah janji yang sudah ditentukan pada waktu yang tidak akan mundur." (17)
inna yawma l-faṣli kāna mīqātan
يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا ( ١٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Yaitu pada Hari Malaikat meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya lalu kalian -wahai manusia- datang dengan berkelompok-kelompok. (18)
yawma yunfakhu fī l-ṣūri fatatūna afwājan
وَفُتِحَتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوَٰبًا ( ١٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan dibukalah langit, sehingga langit mempunyai celah-celah seperti pintu-pintu yang terbuka. (19)
wafutiḥati l-samāu fakānat abwāban
وَسُيِّرَتِ ٱلْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا ( ٢٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan gunung-gunung dijadikan berjalan sehingga menjadi seperti debu yang beterbangan, laksana fatamorgana. (20)
wasuyyirati l-jibālu fakānat sarāban
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا ( ٢١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Neraka Jahanam itu senantiasa diawasi dan diintai. (21)
inna jahannama kānat mir'ṣādan
لِّلطَّـٰغِينَ مَـَٔابًا ( ٢٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Jahannam itu sebagai tempat kembali bagi orang-orang yang zalim. (22)
lilṭṭāghīna maāban
لَّـٰبِثِينَ فِيهَآ أَحْقَابًا ( ٢٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka menetap di dalamnya berabad-abad tidak ada batasnya. (23)
lābithīna fīhā aḥqāban
لَّا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا ( ٢٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Di dalamnya mereka tidak bisa merasakan hawa sejuk yang mendinginkan panasnya Neraka, dan tidak pula bisa merasakan minuman yang bisa mereka nikmati. (24)
lā yadhūqūna fīhā bardan walā sharāban
إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا ( ٢٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka tidak merasakan kecuali minuman yang sangat panas dan nanah yang keluar dari penghuni Neraka. (25)
illā ḥamīman waghassāqan
جَزَآءً وِفَاقًا ( ٢٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Itu sebagai balasan yang setimpal atas kekufuran dan kesesatan yang pernah mereka lakukan. (26)
jazāan wifāqan
إِنَّهُمْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ حِسَابًا ( ٢٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya mereka saat di dunia tidak takut dengan Hari Perhitungan karena mereka tidak mengimani adanya Hari Kebangkitan. Seandainya mereka takut kepada Hari Kebangkitan niscaya mereka beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh. (27)
innahum kānū lā yarjūna ḥisāban
وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايَـٰتِنَا كِذَّابًا ( ٢٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan mereka betul-betul mendustakan ayat-ayat Kami yang diturunkan kepada Rasul Kami. (28)
wakadhabū biāyātinā kidhāban
وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَـٰهُ كِتَـٰبًا ( ٢٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan segala sesuatu dari amal perbuatan mereka telah Kami catat dan Kami hitung, dan hal itu tertulis di dalam kitab catatan amal perbuatan mereka. (29)
wakulla shayin aḥṣaynāhu kitāban
فَذُوقُوا۟ فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا ( ٣٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka rasakanlah -wahai orang-orang yang durhaka- siksa yang abadi ini. Kami tidak akan menambahkan kepada kalian selain siksa di atas siksa yang kalian rasakan. (30)
fadhūqū falan nazīdakum illā ʿadhāban
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا ( ٣١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, mendapatkan posisi kemenangan di mana mereka mendapatkan apa yang mereka cari, yaitu Surga. (31)
inna lil'muttaqīna mafāzan
حَدَآئِقَ وَأَعْنَـٰبًا ( ٣٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Yaitu kebun-kebun dan buah-buahan anggur. (32)
ḥadāiqa wa-aʿnāban
وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا ( ٣٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan perawan-perawan yang berumur sebaya. (33)
wakawāʿiba atrāban
وَكَأْسًا دِهَاقًا ( ٣٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan gelas-gelas berisi khamar yang penuh. (34)
wakasan dihāqan
لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّٰبًا ( ٣٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Di dalam Surga mereka tidak mendengarkan ucapan-ucapan yang batil serta tidak ada dusta di antara mereka. (35)
lā yasmaʿūna fīhā laghwan walā kidhāban
جَزَآءً مِّن رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا ( ٣٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Itu semua termasuk anugerah yang diberikan Allah kepada mereka sebagai pemberian dan karunia yang cukup dari Allah. (36)
jazāan min rabbika ʿaṭāan ḥisāban
رَّبِّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ٱلرَّحْمَـٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا ( ٣٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Rabb pemelihara langit dan bumi serta Rabb pemelihara yang ada di antara keduanya, Yang Maha Pengasih di dunia dan di Akhirat, seluruh yang ada di bumi maupun di langit tidak mampu memohon kepada-Nya kecuali jika Allah mengizinkan mereka. (37)
rabbi l-samāwāti wal-arḍi wamā baynahumā l-raḥmāni lā yamlikūna min'hu khiṭāban
يَوْمَ يَقُومُ ٱلرُّوحُ وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحْمَـٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ( ٣٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Pada suatu Hari ketika Jibril dan para Malaikat berdiri berbaris, tidak ada di antara mereka yang berbicara tentang syafaat untuk seseorang kecuali bagi yang telah diizinkan oleh Allah untuk memberi syafaat, dan dia berkata lurus seperti kata tauhid. (38)
yawma yaqūmu l-rūḥu wal-malāikatu ṣaffan lā yatakallamūna illā man adhina lahu l-raḥmānu waqāla ṣawāban
ذَٰلِكَ ٱلْيَوْمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـَٔابًا ( ٣٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apa yang telah disebutkan ciri-cirinya kepada kalian itu adalah Hari yang tidak ada keraguan padanya, Hari itu pasti terjadi. Maka barangsiapa yang ingin keselamatan pada Hari itu dari siksa Allah hendaknya dia menyiapkan hal tersebut dengan melakukan amal saleh yang menjadikan Rabbnya rida. (39)
dhālika l-yawmu l-ḥaqu faman shāa ittakhadha ilā rabbihi maāban
إِنَّآ أَنذَرْنَـٰكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ ٱلْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلْكَافِرُ يَـٰلَيْتَنِى كُنتُ تُرَٰبًۢا ( ٤٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian -wahai manusia- akan datangnya siksa yang dekat, pada Hari ketika seseorang melihat kepada apa yang telah dilakukannya di dunia. Dan orang kafir berangan-angan agar bisa terlepas dari siksa dengan mengatakan, “Alangkah baiknya seandainya aku menjadi debu seperti hewan-hewan yang dikatakan kepadanya pada hari Kiamat, "Jadilah debu".” (40)
innā andharnākum ʿadhāban qarīban yawma yanẓuru l-maru mā qaddamat yadāhu wayaqūlu l-kāfiru yālaytanī kuntu turāban