Pengaturan


Tentukan Banyak Ayat Pada Surah Ash-Shu'ara
*Perhalaman


Pilih Tafsir


Pilih Qori


Pilih Gaya Tulisan Arab


Pilih Terjemahan


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


طسٓمٓ ( ١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ṭā` Sīn Mīm. Pembahasan tentang huruf-huruf seperti ini telah dijelaskan dalam permulaan surah Al-Baqarah. (1)

tta-seen-meem


تِلْكَ ءَايَـٰتُ ٱلْكِتَـٰبِ ٱلْمُبِينِ ( ٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Inilah ayat-ayat Al-Qur`ān yang menerangkan kebenaran dari yang batil. (2)

til'ka āyātu l-kitābi l-mubīni


لَعَلَّكَ بَـٰخِعٌ نَّفْسَكَ أَلَّا يَكُونُوا۟ مُؤْمِنِينَ ( ٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Boleh jadi engkau -wahai Rasul- akan membinasakan dirimu sendiri lantaran terlalu bersedih dan terlalu bersungguh-sungguh dalam upaya menyampaikan petunjuk pada mereka. (3)

laʿallaka bākhiʿun nafsaka allā yakūnū mu'minīna


إِن نَّشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ ءَايَةً فَظَلَّتْ أَعْنَـٰقُهُمْ لَهَا خَـٰضِعِينَ ( ٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jika Kami berkehendak menurunkan tanda-tanda kebesaran (mukjizat) Kami dari langit kepada mereka, niscaya Kami akan melakukannya, sehingga kuduk-kuduk mereka senantiasa tunduk terhina kepadanya. Namun Kami tidak menghendaki demikian sebagai ujian bagi mereka; apakah mereka benar-benar akan beriman dengan perkara gaib? (4)

in nasha nunazzil ʿalayhim mina l-samāi āyatan faẓallat aʿnāquhum lahā khāḍiʿīna


وَمَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مِّنَ ٱلرَّحْمَـٰنِ مُحْدَثٍ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهُ مُعْرِضِينَ ( ٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sekali-kali tidaklah datang kepada orang-orang musyrik itu suatu peringatan yang baru diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah beserta bukti yang menunjukkan keesaan dan kebenaran nabi-Nya, melainkan mereka selalu berpaling dari mendengarkannya dan sikap membenarkannya. (5)

wamā yatīhim min dhik'rin mina l-raḥmāni muḥ'dathin illā kānū ʿanhu muʿ'riḍīna


فَقَدْ كَذَّبُوا۟ فَسَيَأْتِيهِمْ أَنۢبَـٰٓؤُا۟ مَا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ ( ٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sungguh mereka telah mendustakan wahyu yang dibawa oleh rasul mereka, maka kelak akan datang kepada mereka realisasi dari berita-berita yang mereka perolok-olokkan, serta akan diturunkan kepada mereka azab. (6)

faqad kadhabū fasayatīhim anbāu mā kānū bihi yastahziūna


أَوَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَى ٱلْأَرْضِ كَمْ أَنۢبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ ( ٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah mereka semua akan terus-terusan berada dalam kekafiran dan tidak mau memperhatikan bumi, berapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan; yang indah dipandang dan banyak manfaatnya? (7)

awalam yaraw ilā l-arḍi kam anbatnā fīhā min kulli zawjin karīmin


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ( ٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya pada proses penciptaan tetumbuhan dengan spesiesnya; benar-benar terdapat suatu tanda paling jelas akan kekuasaan Żat yang menciptakannya dalam menghidupkan makhluk yang telah mati, namun sungguh kebanyakan mereka sama sekali tidak beriman. (8)

inna fī dhālika laāyatan wamā kāna aktharuhum mu'minīna


وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ( ٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- benar-benar Dia lah Yang Maha Perkasa yang tidak dikalahkan oleh siapapun, lagi Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya. (9)

wa-inna rabbaka lahuwa l-ʿazīzu l-raḥīmu


وَإِذْ نَادَىٰ رَبُّكَ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱئْتِ ٱلْقَوْمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ ( ١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan ingatlah -wahai Rasul- ketika Rabbmu menyeru Musa dengan memerintahkan padanya untuk pergi mendakwahi kaum yang zalim lantaran kekufuran mereka kepada Allah dan kezaliman mereka memperbudak kaum Musa (Bani Israil). (10)

wa-idh nādā rabbuka mūsā ani i'ti l-qawma l-ẓālimīna


قَوْمَ فِرْعَوْنَ ۚ أَلَا يَتَّقُونَ ( ١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka itu kaum Fir'aun, agar dia (Nabi Musa) memerintahkan mereka secara lemah lembut dan baik-baik untuk bertakwa kepada Allah dengan cara mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. (11)

qawma fir'ʿawna alā yattaqūna


قَالَ رَبِّ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ ( ١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Musa -'alaihissalām- berkata, "Sesungguhnya aku takut bila mereka mendustakan aku dalam perkara yang aku sampaikan dari-Mu. (12)

qāla rabbi innī akhāfu an yukadhibūni


وَيَضِيقُ صَدْرِى وَلَا يَنطَلِقُ لِسَانِى فَأَرْسِلْ إِلَىٰ هَـٰرُونَ ( ١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan karena pendustaan mereka itu, akan membuat dadaku sempit dan lidahku menjadi kelu untuk berbicara, maka utuslah Jibril -'alaihissalām- kepada saudaraku, Harun, agar dia menjadi penolong dan pendampingku. (13)

wayaḍīqu ṣadrī walā yanṭaliqu lisānī fa-arsil ilā hārūna


وَلَهُمْ عَلَىَّ ذَنۢبٌ فَأَخَافُ أَن يَقْتُلُونِ ( ١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan aku berdosa terhadap mereka lantaran aku pernah membunuh seorang Qibṭi, maka aku takut bila mereka akan membunuhku.” (14)

walahum ʿalayya dhanbun fa-akhāfu an yaqtulūni


قَالَ كَلَّا ۖ فَٱذْهَبَا بِـَٔايَـٰتِنَآ ۖ إِنَّا مَعَكُم مُّسْتَمِعُونَ ( ١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Allah berfirman kepada Musa -'alaihissalām-, "Sekali-kali tidak, mereka tidak akan dapat membunuhmu, maka pergilah engkau bersama saudaramu Harun dengan membawa mukjizat-mukjizat yang membuktikan kebenaran risalah kalian berdua, sesungguhnya Kami bersama kalian berdua dengan menolong dan membantu kalian, sembari mendengarkan apa yang kalian dan mereka katakan, sungguh tidak ada satu halpun yang luput dari Kami.” (15)

qāla kallā fa-idh'habā biāyātinā innā maʿakum mus'tamiʿūna


فَأْتِيَا فِرْعَوْنَ فَقُولَآ إِنَّا رَسُولُ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan katakanlah kepadanya, "Sesungguhnya Kami adalah dua Rasul yang diutus kepadamu oleh Rabb segala makhluk, (16)

fatiyā fir'ʿawna faqūlā innā rasūlu rabbi l-ʿālamīna


أَنْ أَرْسِلْ مَعَنَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ( ١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : agar lepaskanlah Bani Israil pergi beserta kami.” (17)

an arsil maʿanā banī is'rāīla


قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدًا وَلَبِثْتَ فِينَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِينَ ( ١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun berkata kepada Musa -'alaihissalām-, "Bukankah kami telah mengasuhmu di tengah-tengah kami ketika kecil, dan engkau juga tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu, lalu apakah yang membuat dirimu mengklaim sebagai seorang nabi? (18)

qāla alam nurabbika fīnā walīdan walabith'ta fīnā min ʿumurika sinīna


وَفَعَلْتَ فَعْلَتَكَ ٱلَّتِى فَعَلْتَ وَأَنتَ مِنَ ٱلْكَـٰفِرِينَ ( ١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan engkau telah berbuat suatu kesalahan besar tatkala membunuh seorang Qibṭik karena menolong seorang kaummu, dan sungguh engkau termasuk golongan orang-orang yang tak tahu balas budi." (19)

wafaʿalta faʿlataka allatī faʿalta wa-anta mina l-kāfirīna


قَالَ فَعَلْتُهَآ إِذًا وَأَنَا۠ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ ( ٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Musa -'alaihissalām- berkata kepada Fir'aun dengan mengakui perbuatannya, "Aku telah membunuh orang itu, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang jahil dan belum ada wahyu yang turun kepadaku. (20)

qāla faʿaltuhā idhan wa-anā mina l-ḍālīna


فَفَرَرْتُ مِنكُمْ لَمَّا خِفْتُكُمْ فَوَهَبَ لِى رَبِّى حُكْمًا وَجَعَلَنِى مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ ( ٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu aku lari meninggalkan kalian menuju negeri Madyan tatkala aku merasa khawatir kalian akan membunuhku, kemudian Rabbku memberikan kepadaku ilmu, serta Dia menjadikanku salah seorang di antara rasul-rasul-Nya yang diutus kepada manusia. (21)

fafarartu minkum lammā khif'tukum fawahaba lī rabbī ḥuk'man wajaʿalanī mina l-mur'salīna


وَتِلْكَ نِعْمَةٌ تَمُنُّهَا عَلَىَّ أَنْ عَبَّدتَّ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ( ٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Adapun budi baikmu berupa pemeliharaanmu terhadap diriku tanpa memperbudakku, padahal engkau memperbudak Bani Israil, maka benar-benar merupakan satu budi yang engkau berikan padaku, namun hal tersebut tidaklah menghalangiku untuk mendakwahimu.” (22)

watil'ka niʿ'matun tamunnuhā ʿalayya an ʿabbadtta banī is'rāīla


قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun lalu bertanya kepada Musa -'alaihissalām-, "Siapa Rabb seluruh makhluk yang engkau klaim bahwa Dia lah yang mengutus dirimu?" (23)

qāla fir'ʿawnu wamā rabbu l-ʿālamīna


قَالَ رَبُّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَآ ۖ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ ( ٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Musa menjawab, "Rabb seluruh makhluk adalah Rabb Pencipta langit dan bumi serta apa-apa yang di antara keduanya, jika kamu sekalian benar-benar mempercayai bahwa Dia lah Tuhan mereka, maka sembahlah Dia semata.” (24)

qāla rabbu l-samāwāti wal-arḍi wamā baynahumā in kuntum mūqinīna


قَالَ لِمَنْ حَوْلَهُۥٓ أَلَا تَسْتَمِعُونَ ( ٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun berkata kepada para pemuka kaumnya yang ada di sekelilingnya, "Apakah kalian tidak mendengarkan jawaban Musa yang penuh dengan klaim dusta?" (25)

qāla liman ḥawlahu alā tastamiʿūna


قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلْأَوَّلِينَ ( ٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Musa berkata kepada mereka, "Allah lah Rabb kalian dan Rabb nenek moyang kalian yang dahulu.” (26)

qāla rabbukum warabbu ābāikumu l-awalīna


قَالَ إِنَّ رَسُولَكُمُ ٱلَّذِىٓ أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ لَمَجْنُونٌ ( ٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun berkata, "Sesungguhnya orang yang mengklaim bahwa ia adalah Rasul yang diutus kepada kalian, benar-benar orang gila, tidak tahu bagaimana menjawab, dan berkata tentang perkara yang ia sendiri tidak mengerti.” (27)

qāla inna rasūlakumu alladhī ur'sila ilaykum lamajnūnun


قَالَ رَبُّ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَآ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ ( ٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Musa berkata, "Allah yang aku seru kalian kepada agama-Nya adalah Tuhan yang menguasai timur dan barat serta apa yang ada di antara keduanya. Itulah Rabb kalian jika kalian benar-benar memiliki akal yang masih digunakan untuk berpikir.” (28)

qāla rabbu l-mashriqi wal-maghribi wamā baynahumā in kuntum taʿqilūna


قَالَ لَئِنِ ٱتَّخَذْتَ إِلَـٰهًا غَيْرِى لَأَجْعَلَنَّكَ مِنَ ٱلْمَسْجُونِينَ ( ٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Setelah Fir'aun merasa kalah dalam beradu argumen dengan Musa, ia berkata, "Sungguh, jika engkau menyembah Rabb selain aku, aku benar-benar akan menjadikan engkau salah seorang yang dipenjara.” (29)

qāla la-ini ittakhadhta ilāhan ghayrī la-ajʿalannaka mina l-masjūnīna


قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَىْءٍ مُّبِينٍ ( ٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Musa -'alaihissalām- berkata kepadanya, "Apakah engkau akan tetap memenjarakanku kendatipun aku tunjukkan kepadamu suatu mukjizat yang membuktikan kebenaranku beserta kebenaran wahyu yang aku bawa dari sisi Allah?" (30)

qāla awalaw ji'tuka bishayin mubīnin


قَالَ فَأْتِ بِهِۦٓ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ ( ٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun berkata, "Datangkanlah mukjizat yang engkau sebutkan sebagai bukti kebenaran dirimu, jika engkau adalah termasuk orang-orang yang benar dalam memberikan klaim.” (31)

qāla fati bihi in kunta mina l-ṣādiqīna


فَأَلْقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ ثُعْبَانٌ مُّبِينٌ ( ٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Musa pun melemparkan tongkatnya ke tanah, lalu tiba-tiba tongkat itu menjadi ular yang bisa dilihat oleh mata secara jelas. (32)

fa-alqā ʿaṣāhu fa-idhā hiya thuʿ'bānun mubīnun


وَنَزَعَ يَدَهُۥ فَإِذَا هِىَ بَيْضَآءُ لِلنَّـٰظِرِينَ ( ٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan ia memasukkan tangannya ke dalam bajunya dalam keadaan biasa, lalu menariknya lagi dalam keadaan putih bersinar -bukan putih pucat-. Hal ini juga bisa disaksikan oleh orang-orang yang melihatnya. (33)

wanazaʿa yadahu fa-idhā hiya bayḍāu lilnnāẓirīna


قَالَ لِلْمَلَإِ حَوْلَهُۥٓ إِنَّ هَـٰذَا لَسَـٰحِرٌ عَلِيمٌ ( ٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun lalu berkata kepada pembesar-pembesar kaumnya yang berada sekelilingnya, "Sesungguhnya orang ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, (34)

qāla lil'mala-i ḥawlahu inna hādhā lasāḥirun ʿalīmun


يُرِيدُ أَن يُخْرِجَكُم مِّنْ أَرْضِكُم بِسِحْرِهِۦ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ ( ٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dengan sihirnya ini, ia hendak mengusir kalian dari negeri kalian sendiri; maka apakah yang kalian usulkan untuk menghukum orang ini?" (35)

yurīdu an yukh'rijakum min arḍikum bisiḥ'rihi famādhā tamurūna


قَالُوٓا۟ أَرْجِهْ وَأَخَاهُ وَٱبْعَثْ فِى ٱلْمَدَآئِنِ حَـٰشِرِينَ ( ٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka menjawab ucapan Fir'aun, "Tundalah urusan dia dan saudaranya, dan janganlah tergesa-gesa menghukum mereka berdua, serta kirimkanlah orang-orang ke seluruh pelosok negeri Mesir untuk mengumpulkan ahli sihir. (36)

qālū arjih wa-akhāhu wa-ib'ʿath fī l-madāini ḥāshirīna


يَأْتُوكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيمٍ ( ٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu.” (37)

yatūka bikulli saḥḥārin ʿalīmin


فَجُمِعَ ٱلسَّحَرَةُ لِمِيقَـٰتِ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ ( ٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu Fir'aun mengumpulkan ahli-ahli sihirnya untuk bertanding melawan Musa pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. (38)

fajumiʿa l-saḥaratu limīqāti yawmin maʿlūmin


وَقِيلَ لِلنَّاسِ هَلْ أَنتُم مُّجْتَمِعُونَ ( ٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu diserukan kepada orang banyak, "Apakah kalian sudah berkumpul untuk menyaksikan siapa yang menang; Musa atau para ahli sihir itu? (39)

waqīla lilnnāsi hal antum muj'tamiʿūna


لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ ٱلسَّحَرَةَ إِن كَانُوا۟ هُمُ ٱلْغَـٰلِبِينَ ( ٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dengan harapan agar kita semua mengikuti agama para penyihir itu jika mereka menang menghadapi Musa." (40)

laʿallanā nattabiʿu l-saḥarata in kānū humu l-ghālibīna


فَلَمَّا جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ قَالُوا۟ لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْرًا إِن كُنَّا نَحْنُ ٱلْغَـٰلِبِينَ ( ٤١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka tatkala para penyihir datang kepada Fir'aun untuk bertanding melawan Musa, merekapun bertanya kepada Fir'aun, "Apakah kami akan mendapat upah materiil ataupun moril jika kami menang atas Musa?" (41)

falammā jāa l-saḥaratu qālū lifir'ʿawna a-inna lanā la-ajran in kunnā naḥnu l-ghālibīna


قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ إِذًا لَّمِنَ ٱلْمُقَرَّبِينَ ( ٤٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun berkata kepada mereka, "Ya, kalian pasti mendapatkan upah. Sesungguhnya jika kalian menang, niscaya kalian akan menjadi orang-orang terdekatku dengan menduduki jabatan-jabatan tinggi." (42)

qāla naʿam wa-innakum idhan lamina l-muqarabīna


قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلْقُوا۟ مَآ أَنتُم مُّلْقُونَ ( ٤٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dengan penuh percaya diri terhadap pertolongan Allah, Musa berkata kepada mereka untuk menjelaskan bahwa apa yang ia bawa bukanlah sihir, "Lemparkanlah apa yang hendak kalian lemparkan berupa tali-temali dan tongkat-tongkat yang kalian pegang.” (43)

qāla lahum mūsā alqū mā antum mul'qūna


فَأَلْقَوْا۟ حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوا۟ بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ ٱلْغَـٰلِبُونَ ( ٤٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu mereka melemparkan tali-temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata tatkala melemparkannya, "Demi kemuliaan Fir'aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang, sedangkan Musa akan kalah.” (44)

fa-alqaw ḥibālahum waʿiṣiyyahum waqālū biʿizzati fir'ʿawna innā lanaḥnu l-ghālibūna


فَأَلْقَىٰ مُوسَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ ( ٤٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian Musa melemparkan tongkatnya yang seketika berubah menjadi ular sungguhan, dan secara tiba-tiba ia menelan benda-benda yang mereka halusinasikan kepada manusia melalui sihir. (45)

fa-alqā mūsā ʿaṣāhu fa-idhā hiya talqafu mā yafikūna


فَأُلْقِىَ ٱلسَّحَرَةُ سَـٰجِدِينَ ( ٤٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tatkala para penyihir tersebut menyaksikan tongkat Musa menelan semua yang mereka lempar dengan cara sihir, merekapun tersungkur sambil bersujud kepada Allah. (46)

fa-ul'qiya l-saḥaratu sājidīna


قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٤٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka berkata, "Kami beriman kepada Rabb seluruh makhluk, (47)

qālū āmannā birabbi l-ʿālamīna


رَبِّ مُوسَىٰ وَهَـٰرُونَ ( ٤٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : yaitu Rabb Musa dan Harun -'alaihimassalām-.” (48)

rabbi mūsā wahārūna


قَالَ ءَامَنتُمْ لَهُۥ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِى عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ ۚ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَـٰفٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ ( ٤٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Fir'aun berkata sembari mengingkari keimanan para ahli sihir itu, "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepada kalian untuk beriman? Sesungguhnya Musa ini benar-benar pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian, kalian pasti telah bersekongkol untuk mengeluarkan penduduk Mesir dari negeri mereka, maka kalian pasti benar-benar akan mengetahui hukuman yang akan aku berikan; aku pasti akan memotong tangan dan kaki kalian dengan bersilangan yaitu dengan memotong kaki kanan dan tangan kiri atau sebaliknya, dan aku pasti akan menyalib kalian semuanya di batang-batang pohon kurma dan aku tak akan menyisakan seorang pun dari kalian.” (49)

qāla āmantum lahu qabla an ādhana lakum innahu lakabīrukumu alladhī ʿallamakumu l-siḥ'ra falasawfa taʿlamūna la-uqaṭṭiʿanna aydiyakum wa-arjulakum min khilāfin wala-uṣallibannakum ajmaʿīna


قَالُوا۟ لَا ضَيْرَ ۖ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ ( ٥٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Para penyihir itu berkata kepada Fir'aun, "Tidak ada kemudaratan bagi kami dengan semua yang engkau ancamkan, berupa pemotongan anggota badan dan salib di dunia ini, sebab siksaanmu pasti akan sirna, sedangkan kami akan kembali kepada Rabb kami, dan memasukkan kami ke dalam rahmat-Nya yang kekal. (50)

qālū lā ḍayra innā ilā rabbinā munqalibūna


إِنَّا نَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَـٰيَـٰنَآ أَن كُنَّآ أَوَّلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ( ٥١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya kami berharap agar Allah menghapus kesalahan yang pernah kami lakukan, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman kepada Musa dan membenarkannya.” (51)

innā naṭmaʿu an yaghfira lanā rabbunā khaṭāyānā an kunnā awwala l-mu'minīna


۞ وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِىٓ إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ ( ٥٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Kami wahyukan kepada Musa dengan memerintahkannya pergi membawa Bani Israil pada malam hari, sebab Fir'aun dan pengikutnya pasti akan mengejar mereka untuk mengembalikan mereka (ke Mesir). (52)

wa-awḥaynā ilā mūsā an asri biʿibādī innakum muttabaʿūna


فَأَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِى ٱلْمَدَآئِنِ حَـٰشِرِينَ ( ٥٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian Fir'aun mengirimkan sebagian bala tentaranya ke seluruh pelosok negeri untuk mengumpulkan bala tentaranya dengan tujuan mengembalikan Bani Israil (ke Mesir) tatkala ia mengetahui pergerakan mereka keluar dari Mesir. (53)

fa-arsala fir'ʿawnu fī l-madāini ḥāshirīna


إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ لَشِرْذِمَةٌ قَلِيلُونَ ( ٥٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sambil menganggap remeh Bani Israil, Fir'aun berkata, "Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil lagi sedikit jumlahnya. (54)

inna hāulāi lashir'dhimatun qalīlūna


وَإِنَّهُمْ لَنَا لَغَآئِظُونَ ( ٥٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita, (55)

wa-innahum lanā laghāiẓūna


وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَـٰذِرُونَ ( ٥٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : dan sesungguhnya kita semua selalu berjaga-jaga untuk menghadang mereka.” (56)

wa-innā lajamīʿun ḥādhirūna


فَأَخْرَجْنَـٰهُم مِّن جَنَّـٰتٍ وَعُيُونٍ ( ٥٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Kami keluarkan Fir'aun dan kaumnya dari negeri Mesir yang memiliki taman-taman indah dan mata air yang terus mengalir deras, (57)

fa-akhrajnāhum min jannātin waʿuyūnin


وَكُنُوزٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ ( ٥٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : dan negeri yang memiliki perbendaharaan harta dan rumah-rumah yang indah. (58)

wakunūzin wamaqāmin karīmin


كَذَٰلِكَ وَأَوْرَثْنَـٰهَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ( ٥٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sebagaimana Kami mengeluarkan Fir'aun dan kaumnya dari berbagai kenikmatan, maka setelah mereka Kami anugerahkan kenikmatan seperti itu kepada Bani Israil di negeri Syam. (59)

kadhālika wa-awrathnāhā banī is'rāīla


فَأَتْبَعُوهُم مُّشْرِقِينَ ( ٦٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Fir'aun dan bala tentaranya pun mengejar Bani Israil di waktu matahari terbit. (60)

fa-atbaʿūhum mush'riqīna


فَلَمَّا تَرَٰٓءَا ٱلْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَـٰبُ مُوسَىٰٓ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ ( ٦١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka setelah Fir'aun dan kaumnya saling berdekatan dengan Musa dan kaumnya yang mana kedua golongan ini sudah bisa saling melihat, para pengikut Musa berkata, "Sungguh Fir’aun dan bala tentaranya pasti akan menyusul kita semua, dan kita tidak akan bisa menghindarkan diri dari mereka.” (61)

falammā tarāā l-jamʿāni qāla aṣḥābu mūsā innā lamud'rakūna


قَالَ كَلَّآ ۖ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ ( ٦٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Musa berkata kepada kaumnya, "Sungguh apa yang kalian bayangkan tidak akan terjadi, sesungguhnya Rabbku besertaku untuk membantu dan menolongku, Dia akan memberiku petunjuk kepada jalan keselamatan.” (62)

qāla kallā inna maʿiya rabbī sayahdīni


فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ ( ٦٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu Kami wahyukan kepada Musa dengan memerintahkannya untuk memukul laut pakai tongkatnya, lalu iapun memukulkannya, maka terbelahlah lautan itu dan berubah menjadi dua belas jalan sesuai jumlah kabilah Bani Israil, tiap-tiap belahan lautan tersebut seperti gunung yang besar dalam hal ukuran dan kekokohannya sehingga air tidak bisa mengalir darinya. (63)

fa-awḥaynā ilā mūsā ani iḍ'rib biʿaṣāka l-baḥra fa-infalaqa fakāna kullu fir'qin kal-ṭawdi l-ʿaẓīmi


وَأَزْلَفْنَا ثَمَّ ٱلْـَٔاخَرِينَ ( ٦٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Kami dekatkan Fir'aun dan kaumnya kepada mereka hingga mereka masuk ke dalam belahan lautan tersebut dengan menyangka bahwa jalan tersebut sanggup mereka telusuri. (64)

wa-azlafnā thamma l-ākharīna


وَأَنجَيْنَا مُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُۥٓ أَجْمَعِينَ ( ٦٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Kami selamatkan Musa dan semua Bani Israil yang bersamanya, tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa. (65)

wa-anjaynā mūsā waman maʿahu ajmaʿīna


ثُمَّ أَغْرَقْنَا ٱلْـَٔاخَرِينَ ( ٦٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu Kami binasakan Fir'aun dan kaumnya dengan ditenggelamkan ke dalam lautan itu. (66)

thumma aghraqnā l-ākharīna


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ( ٦٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya pada peristiwa terbelahnya lautan di hadapan Musa, dan keselamatan dirinya, serta kebinasaan Fir'aun dan kaumnya; benar-benar merupakan bukti kebenaran Musa, tetapi kebanyakan orang yang bersama Fir'aun itu tidaklah beriman. (67)

inna fī dhālika laāyatan wamā kāna aktharuhum mu'minīna


وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ( ٦٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- benar-benar Dia lah Yang Maha Perkasa, yang membalas kejahatan para musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap mereka yang bertobat. (68)

wa-inna rabbaka lahuwa l-ʿazīzu l-raḥīmu


وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ إِبْرَٰهِيمَ ( ٦٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan bacakanlah kepada mereka -wahai Rasul- tentang kisah Ibrahim. (69)

wa-ut'lu ʿalayhim naba-a ib'rāhīma


إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَا تَعْبُدُونَ ( ٧٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika ia berkata kepada bapaknya Āzar dan kaumnya, "Apakah yang kalian sembah selain Allah itu?" (70)

idh qāla li-abīhi waqawmihi mā taʿbudūna


قَالُوا۟ نَعْبُدُ أَصْنَامًا فَنَظَلُّ لَهَا عَـٰكِفِينَ ( ٧١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaumnya menjawab, "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun dan tetap menyembahnya.” (71)

qālū naʿbudu aṣnāman fanaẓallu lahā ʿākifīna


قَالَ هَلْ يَسْمَعُونَكُمْ إِذْ تَدْعُونَ ( ٧٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ibrahim berkata kepada mereka, "Apakah berhala-berhala itu mendengar doa kalian sewaktu kalian berdoa kepadanya? (72)

qāla hal yasmaʿūnakum idh tadʿūna


أَوْ يَنفَعُونَكُمْ أَوْ يَضُرُّونَ ( ٧٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Atau dapatkah mereka memberi kalian manfaat bila kalian menaati mereka, atau memberi kalian mudarat bila kalian tidak menaatinya?" (73)

aw yanfaʿūnakum aw yaḍurrūna


قَالُوا۟ بَلْ وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا كَذَٰلِكَ يَفْعَلُونَ ( ٧٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka menjawab, "Mereka sama sekali tidak mendengar suara kami tatkala kami berdoa kepada mereka, juga tidak memberi kami manfaat bila kami menaati mereka, serta tidak memberi kami mudarat bila kami tidak menaati mereka, akan tetapi sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian, lalu kami pun mengikuti perbuatan mereka tersebut". (74)

qālū bal wajadnā ābāanā kadhālika yafʿalūna


قَالَ أَفَرَءَيْتُم مَّا كُنتُمْ تَعْبُدُونَ ( ٧٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ibrahim berkata, "Maka apakah kalian telah memperhatikan apa yang selalu kalian sembah selain Allah berupa patung-patung itu? (75)

qāla afara-aytum mā kuntum taʿbudūna


أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمُ ٱلْأَقْدَمُونَ ( ٧٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Serta apa yang disembah oleh nenek moyang kalian yang dahulu? (76)

antum waābāukumu l-aqdamūna


فَإِنَّهُمْ عَدُوٌّ لِّىٓ إِلَّا رَبَّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٧٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Karena sesungguhnya mereka semua adalah musuhku, sebab semuanya hanyalah kebatilan, kecuali Allah yang merupakan Tuhan seluruh makhluk, (77)

fa-innahum ʿaduwwun lī illā rabba l-ʿālamīna


ٱلَّذِى خَلَقَنِى فَهُوَ يَهْدِينِ ( ٧٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yaitu Rabb Yang telah menciptakan aku, maka Dia lah yang menunjukkan kepadaku kebaikan dunia Akhirat, (78)

alladhī khalaqanī fahuwa yahdīni


وَٱلَّذِى هُوَ يُطْعِمُنِى وَيَسْقِينِ ( ٧٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Dia sendirilah Yang memberiku makan tatkala aku lapar, dan memberiku minum tatkala aku dahaga. (79)

wa-alladhī huwa yuṭ'ʿimunī wayasqīni


وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ ( ٨٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan apabila aku sakit, Dia lah satu-satunya Yang menyembuhkan aku dari sakit, tidak ada penyembuh bagiku selain-Nya. (80)

wa-idhā mariḍ'tu fahuwa yashfīni


وَٱلَّذِى يُمِيتُنِى ثُمَّ يُحْيِينِ ( ٨١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan hanya Dia yang akan mematikanku bila ajalku telah tiba, dan kemudian Dia akan menghidupkanku kembali setelah aku mati. (81)

wa-alladhī yumītunī thumma yuḥ'yīni


وَٱلَّذِىٓ أَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لِى خَطِيٓـَٔتِى يَوْمَ ٱلدِّينِ ( ٨٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan hanya Dia lah yang amat kuharapkan untuk mengampuni dosa-dosaku pada hari pembalasan kelak.” (82)

wa-alladhī aṭmaʿu an yaghfira lī khaṭīatī yawma l-dīni


رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّـٰلِحِينَ ( ٨٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ibrahim lalu berdoa kepada Tuhannya, "Wahai Rabbku! Berikanlah kepadaku pemahaman tentang agama-Mu, dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh dari kalangan para nabi sebelumku dengan memasukkanku ke dalam Surga bersama mereka. (83)

rabbi hab lī ḥuk'man wa-alḥiq'nī bil-ṣāliḥīna


وَٱجْعَل لِّى لِسَانَ صِدْقٍ فِى ٱلْـَٔاخِرِينَ ( ٨٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan jadikanlah diriku sebagai buah tutur dan pujian yang baik bagi orang-orang yang datang dalam kurun-kurun setelahku. (84)

wa-ij'ʿal lī lisāna ṣid'qin fī l-ākhirīna


وَٱجْعَلْنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ ( ٨٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi istana-istana Surga yang di dalamnya hamba-hamba-Mu yang mukmin meraih berbagai kenikmatan, serta tempatkanlah aku di dalamnya. (85)

wa-ij'ʿalnī min warathati jannati l-naʿīmi


وَٱغْفِرْ لِأَبِىٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ ( ٨٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : “Dan ampunilah ayahku, karena sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang sesat dari kebenaran karena berbuat kesyirikan.” Ibrahim mendoakan ayahnya sebelum mengetahui bahwa ayahnya merupakan salah seorang penghuni neraka Jaḥīm. Setelah beliau mengetahui hal ini secara jelas, beliau pun berlepas diri dari ayahnya dan tidak lagi mendoakannya. (86)

wa-igh'fir li-abī innahu kāna mina l-ḍālīna


وَلَا تُخْزِنِى يَوْمَ يُبْعَثُونَ ( ٨٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : “Dan janganlah Engkau permalukan aku dengan mengazabku pada hari manusia dibangkitkan untuk menjalani proses hisab.” (87)

walā tukh'zinī yawma yub'ʿathūna


يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ( ٨٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yaitu pada saat harta yang telah dikumpulkan manusia ketika di dunia dahulu tidak lagi berguna, dan anak laki-laki tidak lagi bisa memberikan pertolongan, (88)

yawma lā yanfaʿu mālun walā banūna


إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ( ٨٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih; yaitu orang yang tidak melakukan kesyirikan, kemunafikan, ria dan kesombongan, sebab ia akan mendapatkan manfaat dari harta yang ia infakkan di jalan Allah, dan doa anak-anaknya yang selalu mendoakan dirinya. (89)

illā man atā l-laha biqalbin salīmin


وَأُزْلِفَتِ ٱلْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ ( ٩٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan (pada hari itu) Surga didekatkan dari orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. (90)

wa-uz'lifati l-janatu lil'muttaqīna


وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ ( ٩١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan di padang mahsyar kelak diperlihatkan Neraka secara jelas kepada orang-orang yang sesat, yaitu orang-orang yang tersesat dari jalan kebenaran." (91)

waburrizati l-jaḥīmu lil'ghāwīna


وَقِيلَ لَهُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ تَعْبُدُونَ ( ٩٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dikatakan kepada mereka sebagai bentuk celaan, "Di manakah sesembahan kalian berupa berhala-berhala yang dahulu kalian selalu menyembahnya, (92)

waqīla lahum ayna mā kuntum taʿbudūna


مِن دُونِ ٱللَّهِ هَلْ يَنصُرُونَكُمْ أَوْ يَنتَصِرُونَ ( ٩٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : yaitu yang kalian sembah selain Allah? Dapatkah mereka menolong dengan cara menghalangi azab Allah dari kalian, atau apakah mereka hanya menolong diri mereka sendiri?" (93)

min dūni l-lahi hal yanṣurūnakum aw yantaṣirūna


فَكُبْكِبُوا۟ فِيهَا هُمْ وَٱلْغَاوُۥنَ ( ٩٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka mereka; golongan yang disesatkan dan yang menyesatkan, dilemparkan ke dalam Neraka, sebagian mereka di atas sebagian yang lain, (94)

fakub'kibū fīhā hum wal-ghāwūna


وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ ( ٩٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : dan demikian juga dengan bala tentara iblis semuanya, tidak ada satu pun yang disisakan. (95)

wajunūdu ib'līsa ajmaʿūna


قَالُوا۟ وَهُمْ فِيهَا يَخْتَصِمُونَ ( ٩٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Orang-orang musyrik yang dahulu menyembah selain Allah, dan mengambil sekutu-sekutu selain-Nya berkata sedang mereka saling bertengkar dengan sesembahan-sesembahan mereka dahulu kala, (96)

qālū wahum fīhā yakhtaṣimūna


تَٱللَّهِ إِن كُنَّا لَفِى ضَلَـٰلٍ مُّبِينٍ ( ٩٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : "Demi Allah, sungguh kami dahulu di dunia berada dalam kesesatan yang nyata dari kebenaran, (97)

tal-lahi in kunnā lafī ḍalālin mubīnin


إِذْ نُسَوِّيكُم بِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٩٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : karena kami mempersamakan kalian dengan Rabb seluruh makhluk, sehingga kami pun menyembah kalian sebagaimana kami menyembah-Nya.” (98)

idh nusawwīkum birabbi l-ʿālamīna


وَمَآ أَضَلَّنَآ إِلَّا ٱلْمُجْرِمُونَ ( ٩٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan tiadalah yang menyesatkan kami dari jalan kebenaran kecuali orang-orang berdosa, yang menyeru kami agar beribadah kepada selain Allah. (99)

wamā aḍallanā illā l-muj'rimūna


فَمَا لَنَا مِن شَـٰفِعِينَ ( ١٠٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa'at seorang pun yang bisa menolong kami di sisi Allah agar ia menyelamatkan kami dari azab-Nya. (100)

famā lanā min shāfiʿīna


وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٍ ( ١٠١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan kami tidak pula mempunyai teman akrab yang mencintai kami, yang bisa membela dan memberikan kami syafaat, (101)

walā ṣadīqin ḥamīmin


فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَكُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ( ١٠٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : maka sekiranya kami dapat kembali sekali lagi ke dunia niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah." (102)

falaw anna lanā karratan fanakūna mina l-mu'minīna


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ( ١٠٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya pada apa yang disebutkan sebelumnya, berupa kisah Ibrahim -'alaihissalām- dan tempat kembalinya orang-orang yang mendustakan Allah, benar-benar terdapat pelajaran bagi yang mau mengambil pelajaran, akan tetapi kebanyakan mereka tidaklah beriman. (103)

inna fī dhālika laāyatan wamā kāna aktharuhum mu'minīna


وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ( ١٠٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- benar-benar Dia lah Yang Maha Perkasa, yang membalas kejahatan para musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang kepada orang-orang yang bertobat di kalangan mereka. (104)

wa-inna rabbaka lahuwa l-ʿazīzu l-raḥīmu


كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ ٱلْمُرْسَلِينَ ( ١٠٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaum Nuh telah mendustakan para rasul tatkala mereka mendustakan nabi Nuh -'alaihissalām-. (105)

kadhabat qawmu nūḥin l-mur'salīna


إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ ( ١٠٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yaitu ketika Nuh berkata kepada mereka, "Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah dengan meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya sebagai bentuk rasa takut kepada-Nya? (106)

idh qāla lahum akhūhum nūḥun alā tattaqūna


إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ ( ١٠٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul yang diutus oleh Allah kepada kalian, lagi terpercaya yang tidak menambah dan mengurangi wahyu yang disampaikan-Nya padaku. (107)

innī lakum rasūlun amīnun


فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ( ١٠٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan, dan yang aku larang atas kalian. (108)

fa-ittaqū l-laha wa-aṭīʿūni


وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ١٠٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan aku sekali-kali tidak meminta upah dari kalian atas penyampaian wahyu dari Rabbku; upahku tidak lain hanyalah dari Allah Rabb segala makhluk, bukan dari selain-Nya. (109)

wamā asalukum ʿalayhi min ajrin in ajriya illā ʿalā rabbi l-ʿālamīna


فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ( ١١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan dan larang atas kalian.” (110)

fa-ittaqū l-laha wa-aṭīʿūni


۞ قَالُوٓا۟ أَنُؤْمِنُ لَكَ وَٱتَّبَعَكَ ٱلْأَرْذَلُونَ ( ١١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaumnya berkata kepadanya, "Apakah kami akan beriman kepadamu -wahai Nuh- dan mengikuti serta mengamalkan apa yang engkau bawa, padahal faktanya yang mengikutmu hanyalah orang-orang yang hina, dan tidak ada di antara mereka seorang pemuka dan pemilik kemuliaan pun?" (111)

qālū anu'minu laka wa-ittabaʿaka l-ardhalūna


قَالَ وَمَا عِلْمِى بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ( ١١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Nuh -'alaihissalām- lalu berkata kepada mereka, "Bagaimana aku mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang beriman itu? Aku bukanlah pengurus urusan mereka dengan menghitung segala amalan mereka. (112)

qāla wamā ʿil'mī bimā kānū yaʿmalūna


إِنْ حِسَابُهُمْ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّى ۖ لَوْ تَشْعُرُونَ ( ١١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Perhitungan amal perbuatan mereka tidak lain hanyalah kepada Allah yang lebih mengetahui perkara batin dan perkara lahir mereka, dan bukan kepadaku, sungguh jikalau kalian menyadari niscaya kalian tidak akan melontarkan ucapan kalian itu. (113)

in ḥisābuhum illā ʿalā rabbī law tashʿurūna


وَمَآ أَنَا۠ بِطَارِدِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ( ١١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman dari majelisku demi untuk memenuhi permintaan kalian agar kalian beriman. (114)

wamā anā biṭāridi l-mu'minīna


إِنْ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٌ مُّبِينٌ ( ١١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Aku ini tidak lain hanyalah pemberi peringatan yang nyata peringatannya, aku memperingatkan kalian akan azab Allah". (115)

in anā illā nadhīrun mubīnun


قَالُوا۟ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَـٰنُوحُ لَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمَرْجُومِينَ ( ١١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaumnya lalu berkata kepadanya, "Sungguh jika engkau tidak mau berhenti dari menyampaikan seruanmu itu kepada kami, niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang yang dihina dan dibunuh dengan lemparan bebatuan". (116)

qālū la-in lam tantahi yānūḥu latakūnanna mina l-marjūmīna


قَالَ رَبِّ إِنَّ قَوْمِى كَذَّبُونِ ( ١١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Nuh berdoa kepada Tuhannya, "Wahai Tuhanku! Sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku, dan sama sekali tidak membenarkanku terkait apa yang aku bawa dari sisi-Mu. (117)

qāla rabbi inna qawmī kadhabūni


فَٱفْتَحْ بَيْنِى وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِى وَمَن مَّعِىَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ( ١١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka dari itu, ambillah keputusan antara diriku dan mereka, yang mana keputusan itu akan membinasakan mereka lantaran bersikeras di atas kebatilan, dan selamatkanlah aku serta orang-orang mukmin yang bersamaku dari azab yang menimpa orang-orang kafir dari kaumku". (118)

fa-if'taḥ baynī wabaynahum fatḥan wanajjinī waman maʿiya mina l-mu'minīna


فَأَنجَيْنَـٰهُ وَمَن مَّعَهُۥ فِى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ ( ١١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka Kami pun memenuhi permohonannya, dan menyelamatkan dirinya dan orang-orang mukmin yang menyertainya di dalam kapal yang penuh muatan manusia dan hewan. (119)

fa-anjaynāhu waman maʿahu fī l-ful'ki l-mashḥūni


ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ ٱلْبَاقِينَ ( ١٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal yaitu kaum Nuh yang kafir. (120)

thumma aghraqnā baʿdu l-bāqīna


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ( ١٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya pada yang disebutkan itu, berupa kisah Nuh dan kaumnya, selamatnya Nuh beserta orang-orang mukmin yang bersamanya, serta binasanya orang-orang kafir dari kalangan kaumnya; benar-benar terdapat pelajaran bagi yang ingin memetik pelajaran darinya, akan tetapi kebanyakan mereka tidaklah beriman. (121)

inna fī dhālika laāyatan wamā kāna aktharuhum mu'minīna


وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ( ١٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- Dia lah Yang Maha Perkasa, yang membalas kejahatan para musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap orang-orang yang bertobat di antara mereka. (122)

wa-inna rabbaka lahuwa l-ʿazīzu l-raḥīmu


كَذَّبَتْ عَادٌ ٱلْمُرْسَلِينَ ( ١٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaum 'Ād telah mendustakan para rasul tatkala mereka mendustakan rasul mereka; Hūd -'alaihissalām-. (123)

kadhabat ʿādun l-mur'salīna


إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ هُودٌ أَلَا تَتَّقُونَ ( ١٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ingatlah ketika nabi mereka, Hūd, berkata kepada mereka, "Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya? (124)

idh qāla lahum akhūhum hūdun alā tattaqūna


إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ ( ١٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang diutus oleh Allah kepada kalian, lagi seorang yang terpercaya yang tidak menambah dan mengurangi wahyu Allah yang diperintahkan kepadaku untuk menyampaikannya kepada kalian. (125)

innī lakum rasūlun amīnun


فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ( ١٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan dan yang aku larang atas kalian. (126)

fa-ittaqū l-laha wa-aṭīʿūni


وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ١٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan aku sekali-kali tidak meminta upah dari kalian terkait penyampaian wahyu dari Tuhanku; upahku tidak lain hanyalah dari Allah Tuhan segala makhluk, bukan dari selain-Nya. (127)

wamā asalukum ʿalayhi min ajrin in ajriya illā ʿalā rabbi l-ʿālamīna


أَتَبْنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ ءَايَةً تَعْبَثُونَ ( ١٢٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah kalian mendirikan pada tiap-tiap dataran tinggi bangunan-bangunan untuk hal yang sia-sia saja tanpa memiliki manfaat sama sekali dalam perkara dunia dan akhirat kalian? (128)

atabnūna bikulli rīʿin āyatan taʿbathūna


وَتَتَّخِذُونَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُونَ ( ١٢٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan kalian membuat benteng-benteng dan istana-istana seakan-akan kalian menginginkan kekekalan di atas dunia ini, dan tidak akan berpindah darinya?! (129)

watattakhidhūna maṣāniʿa laʿallakum takhludūna


وَإِذَا بَطَشْتُم بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ ( ١٣٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan apabila kalian menyiksa, baik dengan pembunuhan atau pukulan, maka kalian menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis, tanpa memiliki rasa belas dan kasih. (130)

wa-idhā baṭashtum baṭashtum jabbārīna


فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ( ١٣١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan dan yang aku larang atas kalian. (131)

fa-ittaqū l-laha wa-aṭīʿūni


وَٱتَّقُوا۟ ٱلَّذِىٓ أَمَدَّكُم بِمَا تَعْلَمُونَ ( ١٣٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan takutlah dari kemurkaan Allah yang telah menganugerahkan kepada kalian berbagai nikmat yang kalian ketahui. (132)

wa-ittaqū alladhī amaddakum bimā taʿlamūna


أَمَدَّكُم بِأَنْعَـٰمٍ وَبَنِينَ ( ١٣٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dia telah menganugerahkan kepada kalian binatang ternak, dan juga menganugerahkan kalian anak-anak. (133)

amaddakum bi-anʿāmin wabanīna


وَجَنَّـٰتٍ وَعُيُونٍ ( ١٣٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dia menganugerahkan kalian kebun-kebun dan mata air yang mengalir deras. (134)

wajannātin waʿuyūnin


إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ ( ١٣٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya aku sangat khawatir atas kalian -wahai kaumku- akan mendapatkan azab pada hari yang besar yaitu hari Kiamat kelak. (135)

innī akhāfu ʿalaykum ʿadhāba yawmin ʿaẓīmin


قَالُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْنَآ أَوَعَظْتَ أَمْ لَمْ تَكُن مِّنَ ٱلْوَٰعِظِينَ ( ١٣٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaumnya lalu berkata kepadanya, "Sama saja bagi kami; ada peringatan yang engkau sampaikan ataupun tidak ada, sebab kami tidak akan pernah beriman kepadamu, dan kami tidak akan meninggalkan segala apa yang kami yakini. (136)

qālū sawāon ʿalaynā awaʿaẓta am lam takun mina l-wāʿiẓīna


إِنْ هَـٰذَآ إِلَّا خُلُقُ ٱلْأَوَّلِينَ ( ١٣٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Agama yang kami anut ini tidak lain hanyalah agama, akhlak dan adat kebiasaan orang dahulu. (137)

in hādhā illā khuluqu l-awalīna


وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ ( ١٣٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan kami sekali-kali tidak akan diazab. (138)

wamā naḥnu bimuʿadhabīna


فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَـٰهُمْ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ( ١٣٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka merekapun terus menerus mendustakan Nabi mereka, Hūd -'alaihissalām-, lalu Kami binasakan mereka lantaran pendustaan mereka dengan mengirimkan angin kencang. Sesungguhnya dalam kebinasaan mereka terdapat pelajaran bagi orang yang ingin mengambil pelajaran, akan tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. (139)

fakadhabūhu fa-ahlaknāhum inna fī dhālika laāyatan wamā kāna aktharuhum mu'minīna


وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ( ١٤٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- benar-benar Di alah Yang Maha Perkasa, yang membalas kejahatan para musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap mereka yang bertobat. (140)

wa-inna rabbaka lahuwa l-ʿazīzu l-raḥīmu


كَذَّبَتْ ثَمُودُ ٱلْمُرْسَلِينَ ( ١٤١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaum Ṡamūd telah mendustakan para rasul tatkala mereka mendustakan nabi mereka, Ṣāleḥ -'alaihissalām-. (141)

kadhabat thamūdu l-mur'salīna


إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ صَـٰلِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ ( ١٤٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ketika saudara mereka dalam ikatan nasab, Ṣāleḥ, berkata kepada mereka, "Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah dengan meninggalkan ibadah kepada selainnya sebagai bentuk rasa takut kalian kepada-Nya? (142)

idh qāla lahum akhūhum ṣāliḥun alā tattaqūna


إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ ( ١٤٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul yang diutus oleh Allah kepada kalian, lagi terpercaya yang tidak menambah dan mengurangi wahyu yang disampaikan-Nya padaku. (143)

innī lakum rasūlun amīnun


فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ( ١٤٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan dan yang aku larang atas kalian. (144)

fa-ittaqū l-laha wa-aṭīʿūni


وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ١٤٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan aku sekali-kali tidak meminta upah dari kalian terkait penyampaian wahyu dari Tuhanku; upahku tidak lain hanyalah dari Allah Tuhan segala makhluk, bukan dari selain-Nya. (145)

wamā asalukum ʿalayhi min ajrin in ajriya illā ʿalā rabbi l-ʿālamīna


أَتُتْرَكُونَ فِى مَا هَـٰهُنَآ ءَامِنِينَ ( ١٤٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Apakah kalian berharap akan dibiarkan tinggal di negeri ini dengan merasakan berbagai karunia dan kenikmatan, dalam keadaan aman, dan jauh dari rasa takut?! (146)

atut'rakūna fī mā hāhunā āminīna


فِى جَنَّـٰتٍ وَعُيُونٍ ( ١٤٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Di dalam kebun-kebun serta mata air yang mengalir deras, (147)

fī jannātin waʿuyūnin


وَزُرُوعٍ وَنَخْلٍ طَلْعُهَا هَضِيمٌ ( ١٤٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : dan tanam-tanaman dan pohon-pohon kurma yang buah-buahannya lembut lagi matang. (148)

wazurūʿin wanakhlin ṭalʿuhā haḍīmun


وَتَنْحِتُونَ مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًا فَـٰرِهِينَ ( ١٤٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan kalian pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah tempat tinggal, sedang kalian sangat ahli dalam pahatan itu. (149)

watanḥitūna mina l-jibāli buyūtan fārihīna


فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ( ١٥٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan dan yang aku larang atas kalian. (150)

fa-ittaqū l-laha wa-aṭīʿūni


وَلَا تُطِيعُوٓا۟ أَمْرَ ٱلْمُسْرِفِينَ ( ١٥١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan janganlah kalian mentaati perintah orang-orang yang melewati batas atas diri mereka sendiri dengan melakukan berbagai kemaksiatan, (151)

walā tuṭīʿū amra l-mus'rifīna


ٱلَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ ( ١٥٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Yaitu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi dengan mengerjakan berbagai maksiat, dan tidak mengadakan perbaikan pada diri mereka sendiri dengan konsisten melakukan ketaatan kepada Allah". (152)

alladhīna yuf'sidūna fī l-arḍi walā yuṣ'liḥūna


قَالُوٓا۟ إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلْمُسَحَّرِينَ ( ١٥٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaumnya lalu berkata kepadanya, "Sesungguhnya engkau adalah salah seorang yang selalu terkena sihir sehingga sihir itu mendominasi akal pikiran mereka dan menghilangkannya. (153)

qālū innamā anta mina l-musaḥarīna


مَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا فَأْتِ بِـَٔايَةٍ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ ( ١٥٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Engkau tidak lain hanyalah seorang manusia biasa seperti kami, dirimu tidak memiliki keistimewaan lebih dari kami yang membuatmu menjadi Rasul, maka datangkanlah suatu mukjizat dan bukti yang menunjukkan kerasulanmu jika engkau memang termasuk orang-orang yang benar dalam klaimmu bahwa engkau seorang Rasul". (154)

mā anta illā basharun mith'lunā fati biāyatin in kunta mina l-ṣādiqīna


قَالَ هَـٰذِهِۦ نَاقَةٌ لَّهَا شِرْبٌ وَلَكُمْ شِرْبُ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ ( ١٥٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Ṣāleḥ lalu berkata kepada mereka setelah Allah memberikannya tanda kebenaran risalahnya yaitu berupa unta betina yang Allah keluarkan dari sebongkah batu besar, "Ini seekor unta betina yang bisa dilihat dan disentuh, ia mempunyai kebutuhan air, dan kalian juga mempunyai kebutuhan air, maka ia tidak akan minum pada hari yang menjadi giliran kalian mengambil air, dan kalian juga hendaknya jangan mengambil air pada hari yang menjadi gilirannya untuk minum. (155)

qāla hādhihi nāqatun lahā shir'bun walakum shir'bu yawmin maʿlūmin


وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيمٍ ( ١٥٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan janganlah kalian berbuat jahat terhadap unta tersebut dengan meyembelih atau memukulnya, sehingga kalian akan ditimpa azab Allah, yang membinasakan kalian pada hari yang besar karena didalamnya akan turun azab kepada kalian". (156)

walā tamassūhā bisūin fayakhudhakum ʿadhābu yawmin ʿaẓīmin


فَعَقَرُوهَا فَأَصْبَحُوا۟ نَـٰدِمِينَ ( ١٥٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Namun mereka ternyata bersekongkol untuk menyembelihnya, maka iapun disembelih oleh orang yang paling celaka di antara mereka, sehingga merekapun menyesali perbuatan mereka tersebut ketika yakin bahwa azab Allah itu pasti menimpa mereka, dan tidak akan bisa dihindari. Tetapi sungguh penyesalan tatkala menyaksikan turunnya azab sama sekali tidak memberikan manfaat. (157)

faʿaqarūhā fa-aṣbaḥū nādimīna


فَأَخَذَهُمُ ٱلْعَذَابُ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ( ١٥٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka merekapun ditimpa azab yang telah diperingatkan pada mereka berupa gempa dan teriakan keras. Sesungguhnya apa yang disebutkan berupa kisah Ṣāleḥ dan kaumnya terdapat pelajaran bagi mereka yang benar-benar ingin mengambil pelajaran darinya, akan tetapi kebanyakan mereka tidaklah beriman. (158)

fa-akhadhahumu l-ʿadhābu inna fī dhālika laāyatan wamā kāna aktharuhum mu'minīna


وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ( ١٥٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- benar-benar Dia lah Yang Maha Perkasa, yang membalas kejahatan para musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap mereka yang bertobat. (159)

wa-inna rabbaka lahuwa l-ʿazīzu l-raḥīmu


كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ ٱلْمُرْسَلِينَ ( ١٦٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaum Lūṭ telah mendustakan para rasul karena mereka mendustakan Nabi mereka, Lūṭ -'alaihissalām-. (160)

kadhabat qawmu lūṭin l-mur'salīna


إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ لُوطٌ أَلَا تَتَّقُونَ ( ١٦١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tatkala saudara mereka, Lūṭ berkata kepada mereka, "Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah dengan meninggalkan berbagai kesyirikan sebagai bentuk rasa takut kepada-Nya?" (161)

idh qāla lahum akhūhum lūṭun alā tattaqūna


إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ ( ١٦٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul yang diutus oleh Allah kepada kalian, lagi terpercaya yang tidak menambah dan mengurangi wahyu yang disampaikan-Nya padaku. (162)

innī lakum rasūlun amīnun


فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ( ١٦٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan dan yang aku larang atas kalian. (163)

fa-ittaqū l-laha wa-aṭīʿūni


وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ١٦٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan aku sekali-kali tidak meminta upah dari kalian terkait penyampaian wahyu dari Tuhanku; upahku tidak lain hanyalah dari Allah Tuhan segala makhluk, bukan dari selain-Nya. (164)

wamā asalukum ʿalayhi min ajrin in ajriya illā ʿalā rabbi l-ʿālamīna


أَتَأْتُونَ ٱلذُّكْرَانَ مِنَ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ١٦٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mengapa kalian menggauli sesama lelaki di antara manusia lewat dubur-dubur mereka? (165)

atatūna l-dhuk'rāna mina l-ʿālamīna


وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُم مِّنْ أَزْوَٰجِكُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ ( ١٦٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan kalian tinggalkan makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk pemenuhan syahwat kalian yaitu isteri-isteri kalian? Bahkan kalian adalah orang-orang yang melampaui batas aturan Allah dengan adanya sifat kelainan dan kemungkaran kalian ini". (166)

watadharūna mā khalaqa lakum rabbukum min azwājikum bal antum qawmun ʿādūna


قَالُوا۟ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَـٰلُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُخْرَجِينَ ( ١٦٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaumnya lalu berkata kepadanya, "Wahai Lūṭ! Ssesungguhnya jika engkau tidak berhenti melarang kami melakukan perbuatan ini, niscaya engkau dan orang-orang yang mengikutimu termasuk orang-orang yang akan diusir dari negeri kami ini." (167)

qālū la-in lam tantahi yālūṭu latakūnanna mina l-mukh'rajīna


قَالَ إِنِّى لِعَمَلِكُم مِّنَ ٱلْقَالِينَ ( ١٦٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lūṭ berkata kepada mereka, "Sesungguhnya aku termasuk orang yang sangat benci dan memurkai perbuatan maksiat yang kalian lakukan ini". (168)

qāla innī liʿamalikum mina l-qālīna


رَبِّ نَجِّنِى وَأَهْلِى مِمَّا يَعْمَلُونَ ( ١٦٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Iapun berkata memohon kepada Tuhannya, "Wahai Tuhanku! Selamatkanlah aku beserta keluargaku dari azab yang akan menimpa mereka lantaran kemungkaran yang mereka lakukan." (169)

rabbi najjinī wa-ahlī mimmā yaʿmalūna


فَنَجَّيْنَـٰهُ وَأَهْلَهُۥٓ أَجْمَعِينَ ( ١٧٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu Kami pun mengabulkan doanya, Kami selamatkan ia beserta seluruh keluarganya. (170)

fanajjaynāhu wa-ahlahu ajmaʿīna


إِلَّا عَجُوزًا فِى ٱلْغَـٰبِرِينَ ( ١٧١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali isterinya yang memang termasuk orang yang kafir, sehingga iapun termasuk dalam golongan yang binasa. (171)

illā ʿajūzan fī l-ghābirīna


ثُمَّ دَمَّرْنَا ٱلْـَٔاخَرِينَ ( ١٧٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian ketika Lūṭ dan keluarganya keluar dari negeri Sadūm, Kami binasakan kaumnya yang tinggal di sana dengan sebesar-besarnya kebinasaan. (172)

thumma dammarnā l-ākharīna


وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًا ۖ فَسَآءَ مَطَرُ ٱلْمُنذَرِينَ ( ١٧٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Kami hujani mereka dengan hujan batu dari langit seperti halnya menurunkan air hujan, maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan dan diancam oleh Lūṭ dari azab Allah, sebab mereka terus menerus berada dalam kebiasaan mereka mengerjakan berbagai kemungkaran. (173)

wa-amṭarnā ʿalayhim maṭaran fasāa maṭaru l-mundharīna


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ( ١٧٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesunguhnya pada yang disebutkan itu, berupa azab yang ditimpakan kepada kaum Lūṭ karena perbuatan keji mereka, benar-benar terdapat pelajaran bagi yang ingin mengambil pelajaran darinya, akan tetapi kebanyakan mereka tidaklah beriman. (174)

inna fī dhālika laāyatan wamā kāna aktharuhum mu'minīna


وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ( ١٧٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- benar-benar Dia lah Yang Maha Perkasa, yang membalas kejahatan para musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap mereka yang bertobat. (175)

wa-inna rabbaka lahuwa l-ʿazīzu l-raḥīmu


كَذَّبَ أَصْحَـٰبُ لْـَٔيْكَةِ ٱلْمُرْسَلِينَ ( ١٧٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Penduduk Aikah, negeri yang memiliki pepohonan yang rindang, yang terletak dekat negeri Madyan, telah mendustakan para rasul tatkala mereka mendustakan Nabi mereka, Syu'aib -'alaihissalām-. (176)

kadhaba aṣḥābu al'aykati l-mur'salīna


إِذْ قَالَ لَهُمْ شُعَيْبٌ أَلَا تَتَّقُونَ ( ١٧٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tatkala Nabi mereka Syu'aib berkata kepada mereka, "Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah dengan meninggalkan berbagai kesyirikan sebagai bentuk rasa takut kepada-Nya?" (177)

idh qāla lahum shuʿaybun alā tattaqūna


إِنِّى لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ ( ١٧٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul yang diutus oleh Allah kepada kalian, lagi terpercaya yang tidak menambah dan mengurangi wahyu yang disampaikan-Nya padaku. (178)

innī lakum rasūlun amīnun


فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ( ١٧٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan taatilah aku dalam perkara yang aku perintahkan dan yang aku larang atas kalian. (179)

fa-ittaqū l-laha wa-aṭīʿūni


وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ١٨٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan aku sekali-kali tidak meminta upah dari kalian terkait penyampaian wahyu dari Tuhanku; upahku tidak lain hanyalah dari Allah Tuhan segala makhluk, bukan dari selain-Nya. (180)

wamā asalukum ʿalayhi min ajrin in ajriya illā ʿalā rabbi l-ʿālamīna


۞ أَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَلَا تَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُخْسِرِينَ ( ١٨١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sempurnakanlah takaran kepada manusia tatkala kalian melakukan transaksi jual beli dengan mereka, dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang mengurangi takaran ketika menjual kepada manusia. (181)

awfū l-kayla walā takūnū mina l-mukh'sirīna


وَزِنُوا۟ بِٱلْقِسْطَاسِ ٱلْمُسْتَقِيمِ ( ١٨٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan timbanglah suatu barang, bila kalian menimbangnya untuk orang lain, dengan timbangan yang lurus. (182)

wazinū bil-qis'ṭāsi l-mus'taqīmi


وَلَا تَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ ( ١٨٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan janganlah kalian merugikan hak-hak manusia dengan menguranginya, serta janganlah kalian banyak berbuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan berbagai maksiat; (183)

walā tabkhasū l-nāsa ashyāahum walā taʿthaw fī l-arḍi muf'sidīna


وَٱتَّقُوا۟ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ وَٱلْجِبِلَّةَ ٱلْأَوَّلِينَ ( ١٨٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan bertakwalah kepada Żat yang telah menciptakan kalian dan menciptakan umat-umat yang dahulu dengan cara merasa takut kepada-Nya yang akan menimpakan azab bila kalian tidak beriman". (184)

wa-ittaqū alladhī khalaqakum wal-jibilata l-awalīna


قَالُوٓا۟ إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلْمُسَحَّرِينَ ( ١٨٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kaum Syu'aib berkata kepada Syu'aib, "Sesungguhnya engkau adalah salah seorang yang seringkali terkena sihir, hingga sihir itu lebih mendominasi akal pikiranmu dan menghilangkannya. (185)

qālū innamā anta mina l-musaḥarīna


وَمَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا وَإِن نَّظُنُّكَ لَمِنَ ٱلْكَـٰذِبِينَ ( ١٨٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan engkau tidak lain hanyalah seorang manusia biasa seperti kami. Engkau sama sekali tidak memiliki keistimewaan lebih dari kami yang menjadikan engkau pantas menjadi rasul? Dan sesungguhnya kami tidak menyangkamu kecuali sebagai seorang pendusta dalam klaimmu bahwa dirimu adalah seorang rasul. (186)

wamā anta illā basharun mith'lunā wa-in naẓunnuka lamina l-kādhibīna


فَأَسْقِطْ عَلَيْنَا كِسَفًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ ( ١٨٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka jatuhkanlah kepada kami gumpalan (azab) dari langit jika engkau termasuk orang-orang yang benar dalam klaimmu. (187)

fa-asqiṭ ʿalaynā kisafan mina l-samāi in kunta mina l-ṣādiqīna


قَالَ رَبِّىٓ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ ( ١٨٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Syu'aib lalu berkata kepada mereka, "Tuhanku lebih mengetahui apa yang kalian kerjakan berupa kesyirikan dan maksiat, tidak ada satupun amal perbuatan kalian yang tersembunyi bagi-Nya". (188)

qāla rabbī aʿlamu bimā taʿmalūna


فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمْ عَذَابُ يَوْمِ ٱلظُّلَّةِ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ ( ١٨٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Namun kemudian mereka terus mendustakan dirinya, lalu mereka ditimpa azab yang besar, yaitu pada saat hari sangat panas, mereka lalu dinaungi awan yang kemudian menurunkan hujan api yang membakar mereka. Sesungguhnya hari kebinasaan mereka itu adalah hari yang sangat besar kedahsyatannya. (189)

fakadhabūhu fa-akhadhahum ʿadhābu yawmi l-ẓulati innahu kāna ʿadhāba yawmin ʿaẓīmin


إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ ( ١٩٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya pada yang disebutkan itu, berupa kebinasaan kaum Syu'aib, terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran, akan tetapi kebanyakan mereka tidaklah beriman. (190)

inna fī dhālika laāyatan wamā kāna aktharuhum mu'minīna


وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ( ١٩١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- benar-benar Dia lah Yang Maha Perkasa, yang membalas kejahatan para musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap mereka yang bertobat. (191)

wa-inna rabbaka lahuwa l-ʿazīzu l-raḥīmu


وَإِنَّهُۥ لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ١٩٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Al-Qur`ān yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ini benar-benar diturunkan dari Tuhan segala makhluk. (192)

wa-innahu latanzīlu rabbi l-ʿālamīna


نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ ( ١٩٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dia dibawa turun oleh Jibril -'alaihissalām- yang terpercaya. (193)

nazala bihi l-rūḥu l-amīnu


عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُنذِرِينَ ( ١٩٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dia menurunkannya ke dalam hatimu -wahai Rasul- agar engkau menjadi salah seorang rasul yang memberi peringatan kepada manusia, dan mengancam mereka akan datangnya azab Allah. (194)

ʿalā qalbika litakūna mina l-mundhirīna


بِلِسَانٍ عَرَبِىٍّ مُّبِينٍ ( ١٩٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dia menurunkannya dengan bahasa Arab yang jelas. (195)

bilisānin ʿarabiyyin mubīnin


وَإِنَّهُۥ لَفِى زُبُرِ ٱلْأَوَّلِينَ ( ١٩٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan sesungguhnya Al-Qur`ān itu benar-benar telah disebutkan dalam Kitab umat-umat terdahulu, bahkan kitab-kitab samawi terdahulu telah memberitakan tentang turunnya Al-Qur`ān ini. (196)

wa-innahu lafī zuburi l-awalīna


أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ ءَايَةً أَن يَعْلَمَهُۥ عُلَمَـٰٓؤُا۟ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ( ١٩٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan apakah tidak cukup bagi orang-orang yang mendustakanmu suatu tanda bukti kebenaranmu dengan adanya ilmu dan pengakuan ulama Bani Israil -semisal Abdullah bin Salām- tentang kebenaran wahyu yang turun pada dirimu. (197)

awalam yakun lahum āyatan an yaʿlamahu ʿulamāu banī is'rāīla


وَلَوْ نَزَّلْنَـٰهُ عَلَىٰ بَعْضِ ٱلْأَعْجَمِينَ ( ١٩٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan jikalau Al-Qur`ān ini Kami turunkan kepada sebagian dari golongan ajam (non-Arab) yang tidak bisa berbahasa Arab, (198)

walaw nazzalnāhu ʿalā baʿḍi l-aʿjamīna


فَقَرَأَهُۥ عَلَيْهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ مُؤْمِنِينَ ( ١٩٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : lalu ia membacakannya kepada mereka, niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya karena mereka akan menyatakan, "Kami sama sekali tidak memahaminya." Oleh karena itu hendaknya mereka bersyukur kepada Allah yang menurunkannya dengan bahasa mereka. (199)

faqara-ahu ʿalayhim mā kānū bihi mu'minīna


كَذَٰلِكَ سَلَكْنَـٰهُ فِى قُلُوبِ ٱلْمُجْرِمِينَ ( ٢٠٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Demikianlah Kami masukkan sifat pendustaan dan kekafiran ke dalam hati orang-orang yang durhaka. (200)

kadhālika salaknāhu fī qulūbi l-muj'rimīna


لَا يُؤْمِنُونَ بِهِۦ حَتَّىٰ يَرَوُا۟ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَلِيمَ ( ٢٠١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka sama sekali tidak berubah dari sikap kekafiran, dan tidak beriman hingga mereka melihat azab yang pedih, (201)

lā yu'minūna bihi ḥattā yarawū l-ʿadhāba l-alīma


فَيَأْتِيَهُم بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ( ٢٠٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka datanglah azab itu kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadari kedatangannya hingga mereka dikagetkan dengannya, (202)

fayatiyahum baghtatan wahum lā yashʿurūna


فَيَقُولُوا۟ هَلْ نَحْنُ مُنظَرُونَ ( ٢٠٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tatkala azab itu datang kepada mereka secara mendadak, mereka berkata dengan penuh penyesalan, "Apakah kami dapat diberi tangguh agar kami bisa bertobat kepada Allah?" (203)

fayaqūlū hal naḥnu munẓarūna


أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ ( ٢٠٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka apakah orang-orang kafir itu meminta supaya disegerakan azab Kami sembari menyatakan, "Kami tidak akan pernah beriman kepadamu sehingga engkau menjatuhkan langit berkeping-keping seperti yang engkau ancamkan." (204)

afabiʿadhābinā yastaʿjilūna


أَفَرَءَيْتَ إِن مَّتَّعْنَـٰهُمْ سِنِينَ ( ٢٠٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka bagaimana pendapatmu -wahai Rasul- jika Kami berikan kepada orang-orang kafir yang durhaka terhadap keimanan pada yang engkau bawa itu; kenikmatan hidup selama bertahun-tahun, (205)

afara-ayta in mattaʿnāhum sinīna


ثُمَّ جَآءَهُم مَّا كَانُوا۟ يُوعَدُونَ ( ٢٠٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kemudian setelah berlalu masa yang mereka peroleh di dalamnya berbagai kenikmatan hidup, datanglah kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka dahulu, (206)

thumma jāahum mā kānū yūʿadūna


مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يُمَتَّعُونَ ( ٢٠٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Lalu apa manfaat nikmat yang mereka rasakan di dunia dahulu?! Nikmat-nikmat itu telah sirna, serta sama sekali tidak memberikan manfaat apapun. (207)

mā aghnā ʿanhum mā kānū yumattaʿūna


وَمَآ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ إِلَّا لَهَا مُنذِرُونَ ( ٢٠٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Kami tidaklah membinasakan salah satu umat di antara sekian umat, melainkan setelah mereka diberikan peringatan dengan pengutusan para rasul kepada mereka dan penurunan kitab-kitab. (208)

wamā ahlaknā min qaryatin illā lahā mundhirūna


ذِكْرَىٰ وَمَا كُنَّا ظَـٰلِمِينَ ( ٢٠٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Untuk menjadi peringatan dan pelajaran bagi mereka. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim dengan menyiksa mereka setelah diberi peringatan dengan pengiriman para rasul dan penurunan kitab-kitab. (209)

dhik'rā wamā kunnā ẓālimīna


وَمَا تَنَزَّلَتْ بِهِ ٱلشَّيَـٰطِينُ ( ٢١٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan Al-Qur`ān itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan ke dalam hati Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. (210)

wamā tanazzalat bihi l-shayāṭīnu


وَمَا يَنۢبَغِى لَهُمْ وَمَا يَسْتَطِيعُونَ ( ٢١١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al-Qur`ān itu ke dalam hatinya, dan merekapun tidak akan kuasa melakukannya. (211)

wamā yanbaghī lahum wamā yastaṭīʿūna


إِنَّهُمْ عَنِ ٱلسَّمْعِ لَمَعْزُولُونَ ( ٢١٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka tidak akan sanggup melakukannya karena sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari tempat asal Al-Qur`ān di langit, lalu bagaimana bisa mereka kuasa sampai ke tempat itu lalu menurunkan Al-Qur`ān darinya?! (212)

innahum ʿani l-samʿi lamaʿzūlūna


فَلَا تَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ فَتَكُونَ مِنَ ٱلْمُعَذَّبِينَ ( ٢١٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Maka janganlah engkau menyembah tuhan lain di samping Allah dengan menyekutukan-Nya, sebab hal itu menjadikan engkau termasuk orang-orang yang diazab. (213)

falā tadʿu maʿa l-lahi ilāhan ākhara fatakūna mina l-muʿadhabīna


وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ ٱلْأَقْرَبِينَ ( ٢١٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan berilah peringatan -wahai Rasul- kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat agar mereka tidak ditimpa azab Allah bila mereka tetap berpegang teguh dengan kesyirikan, (214)

wa-andhir ʿashīrataka l-aqrabīna


وَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ( ٢١٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : dan rendahkanlah dirimu -dalam berkata-kata dan bertingkah laku- terhadap orang-orang yang mengikutimu dari kalangan mukminin, sebagai bentuk kasih sayang dan lemah lembut terhadap mereka. (215)

wa-ikh'fiḍ janāḥaka limani ittabaʿaka mina l-mu'minīna


فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّى بَرِىٓءٌ مِّمَّا تَعْمَلُونَ ( ٢١٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Jika mereka mendurhakaimu dan enggan menerima perintah yang engkau bawa berupa pengesaan Allah dan ketaatan kepada-Nya, maka katakanlah kepada mereka, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian kerjakan berupa kesyirikan dan maksiat". (216)

fa-in ʿaṣawka faqul innī barīon mimmā taʿmalūna


وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ ( ٢١٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan bertawakallah dalam seluruh urusanmu kepada Żat Yang Maha Perkasa, yang membalas kejahatan musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap orang-orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya, (217)

watawakkal ʿalā l-ʿazīzi l-raḥīmi


ٱلَّذِى يَرَىٰكَ حِينَ تَقُومُ ( ٢١٨ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : yaitu Żat Yang melihatmu ketika engkau berdiri untuk salat, (218)

alladhī yarāka ḥīna taqūmu


وَتَقَلُّبَكَ فِى ٱلسَّـٰجِدِينَ ( ٢١٩ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : dan Dia melihat pula perubahan gerak badanmu dari satu gerakan ke gerakan yang lain di antara orang-orang yang salat, tiada satu gerakan dan perbuatanmu pun yang tersembunyi dari-Nya, dan tidak pula tersembunyi bagi-Nya segala yang dilakukan oleh selainmu. (219)

wataqallubaka fī l-sājidīna


إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ ( ٢٢٠ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Sesungguhnya Dia Maha Mendengar apa yang engkau baca berupa Al-Qur`ān atau zikir dalam salatmu, lagi Maha Mengetahui niatmu. (220)

innahu huwa l-samīʿu l-ʿalīmu


هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَىٰ مَن تَنَزَّلُ ٱلشَّيَـٰطِينُ ( ٢٢١ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : "Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun, di mana kalian mengklaim bahwa mereka turun dengan membawa Al-Qur`ān?" (221)

hal unabbi-ukum ʿalā man tanazzalu l-shayāṭīnu


تَنَزَّلُ عَلَىٰ كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ ( ٢٢٢ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa dan maksiat dari kalangan para penyihir dan peramal. (222)

tanazzalu ʿalā kulli affākin athīmin


يُلْقُونَ ٱلسَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَـٰذِبُونَ ( ٢٢٣ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Setan-setan itu mencuri kabar dengan menguntit kabar di tempat majelis tertinggi, lalu mereka mengabarkannya kepada orang-orang yang mereka cintai dari kalangan para penyihir dan peramal, dan kebanyakan para peramal itu adalah orang-orang pendusta, bila setan itu benar dalam satu kata, maka mereka menurunkan bersamanya seratus kedustaan. (223)

yul'qūna l-samʿa wa-aktharuhum kādhibūna


وَٱلشُّعَرَآءُ يَتَّبِعُهُمُ ٱلْغَاوُۥنَ ( ٢٢٤ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan penyair-penyair yang kalian klaim bahwa Muhammad itu adalah bagian dari mereka; diikuti oleh orang-orang yang sesat dari jalan petunjuk dan lurus, sehingga merekapun meriwayatkan syair-syair yang mereka katakan. (224)

wal-shuʿarāu yattabiʿuhumu l-ghāwūna


أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِى كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ ( ٢٢٥ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Tidakkah engkau melihat -wahai Rasul- bahwasanya di antara bentuk kesesatan mereka adalah mereka tersesat di tiap-tiap lembah yang mereka lalui, kadang mereka melaluinya dengan pujian, dan kadang pula dengan celaan, dan kadang pula dengan hal-hal lainnya. (225)

alam tara annahum fī kulli wādin yahīmūna


وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ ( ٢٢٦ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Dan bahwasanya mereka suka berdusta dengan mengatakan, kami melakukan ini, padahal mereka tidak melakukannya. (226)

wa-annahum yaqūlūna mā lā yafʿalūna


إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱنتَصَرُوا۟ مِنۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا۟ ۗ وَسَيَعْلَمُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ أَىَّ مُنقَلَبٍ يَنقَلِبُونَ ( ٢٢٧ )

Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)

Artinya : Kecuali penyair-penyair yang beriman, beramal saleh, banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan dari musuh-musuh Allah sesudah mereka menderita kezaliman, semisal Hassān bin Ṡabit -raḍiyallāhu 'anhu-. Dan orang-orang zalim yang melakukan kesyirikan kepada Allah dan kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali, mereka pasti akan kembali ke tempat (padang mahsyar) yang agung, dan hisab yang sangat detail. (227)

illā alladhīna āmanū waʿamilū l-ṣāliḥāti wadhakarū l-laha kathīran wa-intaṣarū min baʿdi mā ẓulimū wasayaʿlamu alladhīna ẓalamū ayya munqalabin yanqalibūna