بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا ( ١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan kemenangan kepadamu -wahai Rasul- dengan kemenangan yang nyata dengan perjanjian Hudaibiyah. (1)
innā fataḥnā laka fatḥan mubīnan
لِّيَغْفِرَ لَكَ ٱللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنۢبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَٰطًا مُّسْتَقِيمًا ( ٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Agar Allah mengampuni dosamu yang telah lalu sebelum kemenangan ini dan yang akan datang dan menyempurnakan kenikmatan-Nya kepadamu dengan kemenangan agamamu serta menuntunmu kepada jalan yang lurus, tidak ada bengkoknya, yaitu jalan Islam yang lurus. (2)
liyaghfira laka l-lahu mā taqaddama min dhanbika wamā ta-akhara wayutimma niʿ'matahu ʿalayka wayahdiyaka ṣirāṭan mus'taqīman
وَيَنصُرَكَ ٱللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا ( ٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan agar Allah menolongmu menghadapi musuh-musuhmu dengan pertolongan yang kuat, tidak ada seorangpun yang bisa menolaknya. (3)
wayanṣuraka l-lahu naṣran ʿazīzan
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِى قُلُوبِ ٱلْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوٓا۟ إِيمَـٰنًا مَّعَ إِيمَـٰنِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا ( ٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Allah lah yang menurunkan keteguhan dan ketenangan di dalam hati orang-orang yang beriman supaya keimanan mereka bertambah lebih dari keimanan mereka sebelumnya, dan hanya milik Allah sajalah tentara langit dan bumi, dengannya Allah menguatkan hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui maslahat para hamba-hamba-Nya dan Maha Bijaksana dalam memberikan pertolongan dan keteguhan. (4)
huwa alladhī anzala l-sakīnata fī qulūbi l-mu'minīna liyazdādū īmānan maʿa īmānihim walillahi junūdu l-samāwāti wal-arḍi wakāna l-lahu ʿalīman ḥakīman
لِّيُدْخِلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَـٰتِ جَنَّـٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عِندَ ٱللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًا ( ٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Supaya Allah memasukkan orang-orang laki-laki dan perempuan yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya ke dalam Surga yang di bawah istana-istana dan pepohonannya mengalir sungai-sungai dan menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka sehingga Dia tidak membalas mereka karenanya. Dan yang disebutkan itu; dari mulai mendapatkan apa yang diinginkan yaitu Surga, dan dijauhkan dari yang tidak disukainya yaitu dibalasnya kesalahan-kesalahan mereka, merupakan kemenangan yang besar di sisi Allah, tidak ada lagi kemenangan yang mendekatinya. (5)
liyud'khila l-mu'minīna wal-mu'mināti jannātin tajrī min taḥtihā l-anhāru khālidīna fīhā wayukaffira ʿanhum sayyiātihim wakāna dhālika ʿinda l-lahi fawzan ʿaẓīman
وَيُعَذِّبَ ٱلْمُنَـٰفِقِينَ وَٱلْمُنَـٰفِقَـٰتِ وَٱلْمُشْرِكِينَ وَٱلْمُشْرِكَـٰتِ ٱلظَّآنِّينَ بِٱللَّهِ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ ۚ عَلَيْهِمْ دَآئِرَةُ ٱلسَّوْءِ ۖ وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا ( ٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan supaya Allah menyiksa orang-orang munafik laki-laki dan perempuan serta menyiksa orang-orang yang musyrik laki-laki dan perempuan kepada Allah yang berprasangka buruk kepada Allah bahwa Allah tidak akan menolong agama-Nya, tidak meninggikan kalimat-Nya dan bahwa giliran kekalahan ada pada orang-orang yang beriman, namun ternyata giliran kekalahan ada pada mereka. Dan Allah murka pada mereka disebabkan kekufuran mereka dan prasangka buruk mereka dan Allah mengusir mereka dari rahmat-Nya serta menyiapkan bagi mereka di Akhirat neraka Jahanam yang mereka masuki selama-lamanya di dalamnya, dan neraka Jahanam adalah seburuk-buruk tempat mereka kembali. (6)
wayuʿadhiba l-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-mush'rikīna wal-mush'rikāti l-ẓānīna bil-lahi ẓanna l-sawi ʿalayhim dāiratu l-sawi waghaḍiba l-lahu ʿalayhim walaʿanahum wa-aʿadda lahum jahannama wasāat maṣīran
وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا ( ٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan milik Allah sajalah tentara langit dan bumi, dengannya Allah menguatkan hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Perkasa, tidak ada seorangpun yang mampu mengalahkan-Nya, dan Maha Bijaksana dalam penciptaan-Nya, takdir-Nya dan pengaturan-Nya. (7)
walillahi junūdu l-samāwāti wal-arḍi wakāna l-lahu ʿazīzan ḥakīman
إِنَّآ أَرْسَلْنَـٰكَ شَـٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا ( ٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami mengutusmu -wahai Rasul- sebagai saksi, engkau bersaksi atas umatmu pada hari Kiamat dan sebagai pemberi kabar gembira untuk orang-orang yang beriman dengan apa yang telah disediakan bagi mereka di dunia berupa pertolongan dan keteguhan, dan dengan apa yang telah disediakan untuk mereka di Akhirat berupa kenikmatan, serta sebagai pemberi rasa takut kepada orang-orang kafir atas apa yang telah disediakan bagi mereka di dunia berupa kehinaan dan kekalahan dari orang-orang yang beriman, dan dengan apa yang telah dijanjikan bagi mereka di akhirat berupa siksa pedih yang menunggu mereka. (8)
innā arsalnāka shāhidan wamubashiran wanadhīran
لِّتُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ( ٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dengan harapan kalian beriman kepada Allah dan beriman kepada Rasul-Nya, mengagungkan Rasul-Nya, meninggikannya dan mensucikan Allah pada permulaan siang dan akhirnya. (9)
litu'minū bil-lahi warasūlihi watuʿazzirūhu watuwaqqirūhu watusabbiḥūhu buk'ratan wa-aṣīlan
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ ٱللَّهَ يَدُ ٱللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَـٰهَدَ عَلَيْهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا ( ١٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepadamu -wahai Rasul- dalam Bai’atur Riḍwān untuk memerangi penduduk Makkah yang musyrik, sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah, karena Dia lah yang memerintahkan untuk memerangi kaum musyrikin dan Dia yang memberi pahala kepada mereka. Tangan Allah berda di atas tangan mereka saat berjanji setia, dan Dia mengetahui kondisi mereka, tidak ada sedikitpun yang tersembunyi bagi-Nya dari mereka. Maka barangsiapa mengingkari janjinya dan tidak menepati apa yang telah dijanjikan kepada Allah untuk menolong agama-Nya, maka sesungguhnya dampak buruk pengingkarannya terhadap janji setianya dan pengingkarannya terhadap perjanjiannya kembali kepada dirinya sendiri, sementara Allah sama sekali tidak mendapat dampak buruknya. Dan barangsiapa menepati apa yang telah dijanjikan kepada Allah untuk menolong agama-Nya, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala yang besar, yaitu Surga. (10)
inna alladhīna yubāyiʿūnaka innamā yubāyiʿūna l-laha yadu l-lahi fawqa aydīhim faman nakatha fa-innamā yankuthu ʿalā nafsihi waman awfā bimā ʿāhada ʿalayhu l-laha fasayu'tīhi ajran ʿaẓīman
سَيَقُولُ لَكَ ٱلْمُخَلَّفُونَ مِنَ ٱلْأَعْرَابِ شَغَلَتْنَآ أَمْوَٰلُنَا وَأَهْلُونَا فَٱسْتَغْفِرْ لَنَا ۚ يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِم مَّا لَيْسَ فِى قُلُوبِهِمْ ۚ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ لَكُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ نَفْعًۢا ۚ بَلْ كَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًۢا ( ١١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang-orang Badui tidak ikut menemani perjalananmu ke Mekah akan berkata kepadamu -wahai Rasul- jika kamu menghardik mereka, “Tugas menjaga harta dan anak-anak kami telah melalaikan kami dari keluar untuk berjuang bersamamu, maka mohonkan ampunan dari Allah bagi kami terkait dosa-dosa kami.” Mereka berkata dengan lisan mereka apa yang tidak ada di dalam hati mereka berupa permintaan ampunan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk mereka, karena mereka tidak bertobat dari dosa-dosa mereka. Katakan kepada mereka, “Tidak ada seorangpun yang mampu menghalangi dari kalian apabila Allah menghendaki kebaikan untuk kalian atau menghendaki keburukan untuk kalian, bahkan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan, tidak ada sedikitpun dari amal perbuatan kalian yang luput dari-Nya meski kalian menyembunyikannya. (11)
sayaqūlu laka l-mukhalafūna mina l-aʿrābi shaghalatnā amwālunā wa-ahlūnā fa-is'taghfir lanā yaqūlūna bi-alsinatihim mā laysa fī qulūbihim qul faman yamliku lakum mina l-lahi shayan in arāda bikum ḍarran aw arāda bikum nafʿan bal kāna l-lahu bimā taʿmalūna khabīran
بَلْ ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَنقَلِبَ ٱلرَّسُولُ وَٱلْمُؤْمِنُونَ إِلَىٰٓ أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَٰلِكَ فِى قُلُوبِكُمْ وَظَنَنتُمْ ظَنَّ ٱلسَّوْءِ وَكُنتُمْ قَوْمًۢا بُورًا ( ١٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apa yang kalian jadikan alasan berupa kesibukan menjaga harta dan anak-anak bukanlah sebab dari ketertinggalan kalian untuk keluar bersama Nabi, justru kalian mengira bahwa Rasul dan para shahabat akan binasa semuanya dan tidak kembali kepada keluarganya di Madinah. Setan telah menjadikan hal itu indah di hati kalian, kalian telah berprasangka buruk terhadap Rabb kalian bahwa Dia tidak akan menolong Nabi-Nya, dan kalian menjadi kaum yang binasa karena keberanian kalian berprasangka buruk terhadap Allah dan tidak mau keluar bersama Rasul-Nya.” (12)
bal ẓanantum an lan yanqaliba l-rasūlu wal-mu'minūna ilā ahlīhim abadan wazuyyina dhālika fī qulūbikum waẓanantum ẓanna l-sawi wakuntum qawman būran
وَمَن لَّمْ يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ فَإِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلْكَـٰفِرِينَ سَعِيرًا ( ١٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia adalah orang kafir. Dan Kami telah menyiapkan bagi orang-orang kafir kepada Allah pada hari Kiamat neraka yang menyala, mereka disiksa di dalamnya. (13)
waman lam yu'min bil-lahi warasūlihi fa-innā aʿtadnā lil'kāfirīna saʿīran
وَلِلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا ( ١٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan hanya milik Allah sajalah kerajaan langit dan kerajaan bumi, Dia mengampuni dosa-dosa siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya dan memasukkannya ke dalam Surga dengan anugerah-Nya, dan Dia menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya dengan keadilan-Nya. Dan Allah Maha Pengampun dosa-dosa orang yang bertobat dari hamba-hamba-Nya sebagai bentuk kasih sayang-Nya. (14)
walillahi mul'ku l-samāwāti wal-arḍi yaghfiru liman yashāu wayuʿadhibu man yashāu wakāna l-lahu ghafūran raḥīman
سَيَقُولُ ٱلْمُخَلَّفُونَ إِذَا ٱنطَلَقْتُمْ إِلَىٰ مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوهَا ذَرُونَا نَتَّبِعْكُمْ ۖ يُرِيدُونَ أَن يُبَدِّلُوا۟ كَلَـٰمَ ٱللَّهِ ۚ قُل لَّن تَتَّبِعُونَا كَذَٰلِكُمْ قَالَ ٱللَّهُ مِن قَبْلُ ۖ فَسَيَقُولُونَ بَلْ تَحْسُدُونَنَا ۚ بَلْ كَانُوا۟ لَا يَفْقَهُونَ إِلَّا قَلِيلًا ( ١٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang-orang yang dibiarkan Allah tertinggal akan berkata, “Jika kalian -wahai orang-orang yang beriman- berangkat untuk mengambil harta rampasan perang Khaibar yang telah dijanjikan oleh Allah untuk kalian setelah perjanjian Hudaibiyah, maka biarkan kami keluar bersama kalian untuk mendapat bagian darinya.” Orang-orang yang tertinggal itu -dengan permintaan mereka ini- ingin merubah janji Allah yang telah dijanjikan untuk orang-orang yang beriman sesudah perjanjian Hudaibiyah agar Allah memberikan harta rampasan perang hanya kepada mereka saja. Katakan -wahai Rasul- kepada mereka, “Kalian sekali-kali tidak akan mengikuti kami menuju harta rampasan itu. Allah telah menjanjikan kepada kami bahwa harta rampasan perang Khaibar adalah untuk orang yang hadir dalam perjanjian Hudaibiyah.” Mereka akan berkata, “Larangan kalian terhadap kami untuk mengikuti kalian menuju Khaibar bukanlah perintah dari Allah, akan tetapi dikarenakan kedengkian kalian terhadap kami.” Padahal perkaranya bukan seperti yang diklaim oleh orang-orang yang tertinggal itu, akan tetapi mereka tidak mengerti perintah-perintah Allah dan larangan-larangan-Nya kecuali hanya sedikit, karena itulah mereka terjerumus ke dalam kemaksiatan terhadap-Nya. (15)
sayaqūlu l-mukhalafūna idhā inṭalaqtum ilā maghānima litakhudhūhā dharūnā nattabiʿ'kum yurīdūna an yubaddilū kalāma l-lahi qul lan tattabiʿūnā kadhālikum qāla l-lahu min qablu fasayaqūlūna bal taḥsudūnanā bal kānū lā yafqahūna illā qalīlan
قُل لِّلْمُخَلَّفِينَ مِنَ ٱلْأَعْرَابِ سَتُدْعَوْنَ إِلَىٰ قَوْمٍ أُو۟لِى بَأْسٍ شَدِيدٍ تُقَـٰتِلُونَهُمْ أَوْ يُسْلِمُونَ ۖ فَإِن تُطِيعُوا۟ يُؤْتِكُمُ ٱللَّهُ أَجْرًا حَسَنًا ۖ وَإِن تَتَوَلَّوْا۟ كَمَا تَوَلَّيْتُم مِّن قَبْلُ يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا ( ١٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Katakan -wahai Rasul- kepada orang-orang yang tertinggal dari kalangan Badui untuk keluar bersamamu menuju Makkah, sebagai bentuk ujian bagi mereka, “Kalian akan dipanggil untuk mengikuti peperangan melawan kaum yang mempunyai kekuatan besar dalam perang, kalian memerangi mereka di jalan Allah atau mereka mau masuk Islam tanpa ada peperangan. Jika kalian menaati Allah dalam panggilan-Nya untuk memerangi mereka, maka Allah akan memberikan pahala yang besar, yaitu Surga. Dan jika kalian berpaling dari ketaatan kepada-Nya -sebagaimana kalian berpaling saat kalian tertinggal untuk keluar bersama Rasulullah ke Makkah- maka Allah akan menyiksa kalian dengan siksa yang menyakitkan. (16)
qul lil'mukhallafīna mina l-aʿrābi satud'ʿawna ilā qawmin ulī basin shadīdin tuqātilūnahum aw yus'limūna fa-in tuṭīʿū yu'tikumu l-lahu ajran ḥasanan wa-in tatawallaw kamā tawallaytum min qablu yuʿadhib'kum ʿadhāban alīman
لَّيْسَ عَلَى ٱلْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلْمَرِيضِ حَرَجٌ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدْخِلْهُ جَنَّـٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ ۖ وَمَن يَتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا أَلِيمًا ( ١٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Tidak ada dosa bagi orang yang mempunyai alasan karena kebutaan, pincang atau sakit untuk tidak ikut perang di jalan Allah. Dan barangsiapa menaati Allah dan menaati Rasul-Nya niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang di bawah istana-istananya dan pepohonannya mengalir sungai-sungai. Dan barangsiapa berpaling dari ketaatan terhadap keduanya niscaya Allah menyiksanya dengan siksa yang menyakitkan. (17)
laysa ʿalā l-aʿmā ḥarajun walā ʿalā l-aʿraji ḥarajun walā ʿalā l-marīḍi ḥarajun waman yuṭiʿi l-laha warasūlahu yud'khil'hu jannātin tajrī min taḥtihā l-anhāru waman yatawalla yuʿadhib'hu ʿadhāban alīman
۞ لَّقَدْ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَـٰبَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا ( ١٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Allah telah meridai orang-orang beriman yang mengucapkan janji setia kepadamu di Hudaibiyah dalam Bai’atur Riḍwān di bawah pohon, dan Allah mengetahui keimanan, keikhlasan dan kejujuran yang ada di dalam hati mereka, lalu Allah menurunkan ketenangan ke dalam hati mereka dan menganugerahi kemenangan yang dekat karena hal itu, yaitu kemenangan dalam perang Khaibar, sebagai ganti atas kegagalan mereka untuk memasuki Makkah. (18)
laqad raḍiya l-lahu ʿani l-mu'minīna idh yubāyiʿūnaka taḥta l-shajarati faʿalima mā fī qulūbihim fa-anzala l-sakīnata ʿalayhim wa-athābahum fatḥan qarīban
وَمَغَانِمَ كَثِيرَةً يَأْخُذُونَهَا ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا ( ١٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Allah memberikan kepada mereka harta rampasan yang banyak yang mereka ambil dari penduduk Khaibar, dan Allah Maha Perkasa, tidak ada seorangpun yang bisa mengalahkan-Nya, Maha Bijaksana dalam penciptaan-Nya, takdir-Nya dan pengaturan-Nya. (19)
wamaghānima kathīratan yakhudhūnahā wakāna l-lahu ʿazīzan ḥakīman
وَعَدَكُمُ ٱللَّهُ مَغَانِمَ كَثِيرَةً تَأْخُذُونَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هَـٰذِهِۦ وَكَفَّ أَيْدِىَ ٱلنَّاسِ عَنكُمْ وَلِتَكُونَ ءَايَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ وَيَهْدِيَكُمْ صِرَٰطًا مُّسْتَقِيمًا ( ٢٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Allah telah menjanjikan kepada kalian -wahai orang-orang yang beriman- harta rampasan yang banyak yang kalian ambil dalam peperangan-peperangan Islam yang akan datang, Allah telah menjadikan untuk kalian harta rampasan Khaibar, menahan tangan orang-orang Yahudi ketika mereka hendak mencelakai keluarga kalian setelah kalian pergi, supaya rampasan yang disegerakan ini menjadi tanda bagi kalian atas pertolongan Allah dan peneguhan-Nya untuk kalian dan supaya Allah menunjuki kalian ke jalan yang lurus, yang tidak ada bengkoknya. (20)
waʿadakumu l-lahu maghānima kathīratan takhudhūnahā faʿajjala lakum hādhihi wakaffa aydiya l-nāsi ʿankum walitakūna āyatan lil'mu'minīna wayahdiyakum ṣirāṭan mus'taqīman
وَأُخْرَىٰ لَمْ تَقْدِرُوا۟ عَلَيْهَا قَدْ أَحَاطَ ٱللَّهُ بِهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرًا ( ٢١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Allah juga menjanjikan kepada kalian harta-harta rampasan lain yang belum kalian dapatkan pada saat ini, hanya Allah saja yang Mahakuasa atas hal itu, dan itu semua berada dalam pengetahuan-Nya dan pengaturan-Nya, dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang melemahkan-Nya. (21)
wa-ukh'rā lam taqdirū ʿalayhā qad aḥāṭa l-lahu bihā wakāna l-lahu ʿalā kulli shayin qadīran
وَلَوْ قَـٰتَلَكُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوَلَّوُا۟ ٱلْأَدْبَـٰرَ ثُمَّ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا ( ٢٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Jika seandainya orang-orang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya memerangi kalian -wahai orang-orang yang beriman- niscaya mereka akan berbalik melarikan diri dalam keadaan kalah di hadapan kalian, kemudian mereka tidak mendapatkan pelindung yang melindungi urusan mereka dan tidak pula mendapatkan penolong yang menolong mereka dalam memerangi kalian. (22)
walaw qātalakumu alladhīna kafarū lawallawū l-adbāra thumma lā yajidūna waliyyan walā naṣīran
سُنَّةَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا ( ٢٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kemenangan orang-orang yang beriman dan kekalahan orang-orang kafir adalah hal yang pasti dalam setiap masa dan di setiap tempat, itu adalah ketetapan Allah dalam umat-umat yang telah lalu sebelum para pendusta itu. Dan engkau -wahai Rasul- tidak akan mendapati perubahan dalam sunnatullah (ketetapan Allah). (23)
sunnata l-lahi allatī qad khalat min qablu walan tajida lisunnati l-lahi tabdīlan
وَهُوَ ٱلَّذِى كَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ عَنْهُم بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنۢ بَعْدِ أَنْ أَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا ( ٢٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Dia lah yang menahan tangan orang-orang musyrik dari diri kalian ketika datang kurang lebih delapan puluh orang dari mereka untuk mencelakai kalian di Hudaibiyah, dan menahan tangan kalian dari mereka sehingga kalian tidak membunuh mereka dan tidak menyakiti mereka, justru mereka kalian lepaskan setelah Allah menjadikan kalian mampu menawan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan, tidak ada sedikitpun dari amal perbuatan kalian yang luput dari-Nya. (24)
wahuwa alladhī kaffa aydiyahum ʿankum wa-aydiyakum ʿanhum bibaṭni makkata min baʿdi an aẓfarakum ʿalayhim wakāna l-lahu bimā taʿmalūna baṣīran
هُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَصَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ وَٱلْهَدْىَ مَعْكُوفًا أَن يَبْلُغَ مَحِلَّهُۥ ۚ وَلَوْلَا رِجَالٌ مُّؤْمِنُونَ وَنِسَآءٌ مُّؤْمِنَـٰتٌ لَّمْ تَعْلَمُوهُمْ أَن تَطَـُٔوهُمْ فَتُصِيبَكُم مِّنْهُم مَّعَرَّةٌۢ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۖ لِّيُدْخِلَ ٱللَّهُ فِى رَحْمَتِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ لَوْ تَزَيَّلُوا۟ لَعَذَّبْنَا ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا ( ٢٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka adalah orang-orang yang kafir terhadap Allah dan Rasul-Nya, menghalangi kalian dari Masjidil Haram dan menghalangi hewan sembelihan sehingga tertahan untuk sampai ke tanah haram, tempat penyembelihannya. Kalaulah tidak karena adanya orang-orang lelaki dan perempuan yang beriman kepada Allah yang tidak kalian ketahui yang akan terbunuh oleh kalian bersama orang-orang kafir, sehingga kalian mendapatkan dosa karena membunuhnya dan harus membayar diyat, tanpa kalian sadari, niscaya Allah mengizinkan kalian untuk masuk Makkah agar Allah memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya seperti orang-orang beriman yang berada di Makkah. Jika nampak perbedaan yang jelas antara orang-orang kafir dengan orang-orang yang beriman di Makkah niscaya Kami menyiksa orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dengan siksa yang menyakitkan. (25)
humu alladhīna kafarū waṣaddūkum ʿani l-masjidi l-ḥarāmi wal-hadya maʿkūfan an yablugha maḥillahu walawlā rijālun mu'minūna wanisāon mu'minātun lam taʿlamūhum an taṭaūhum fatuṣībakum min'hum maʿarratun bighayri ʿil'min liyud'khila l-lahu fī raḥmatihi man yashāu law tazayyalū laʿadhabnā alladhīna kafarū min'hum ʿadhāban alīman
إِذْ جَعَلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ ٱلْجَـٰهِلِيَّةِ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ ٱلتَّقْوَىٰ وَكَانُوٓا۟ أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا ( ٢٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Tatkala orang-orang yang kafir terhadap Allah dan Rasul-Nya menjadikan di dalam hati mereka pertahanan diri yaitu pertahanan jahiliah yang tidak berhubungan dengan menegakkan kebenaran akan tetapi berhubungan dengan hawa nafsu, sehingga mereka menghalangi Rasulullah masuk ke tempat mereka pada tahun perjanjian Hudaibiyah, mereka khawatir akan mendapat kehinaan karena terkalahkan. Lalu Allah menurunkan ketenangan dari sisi-Nya untuk Rasul-Nya dan menurunkan ketenangan untuk orang-orang yang beriman, sehingga kemarahan mereka tidak menjadikan mereka membalas kaum musyrikin dengan balasan yang semisal dengan perbuatan mereka, dan Allah mengharuskan orang-orang yang beriman mengucapkan kalimat kebenaran, yaitu ucapan "tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah," dan untuk melaksanakan hak-hak kalimat ini, maka mereka pun melaksanakannya. Dan orang-orang yang beriman lebih berhak atas kalimat ini dari selain mereka, dan mereka adalah pemiliknya yang sebenarnya karena kebaikan yang Allah ketahui di dalam hati mereka. Dan Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya. (26)
idh jaʿala alladhīna kafarū fī qulūbihimu l-ḥamiyata ḥamiyyata l-jāhiliyati fa-anzala l-lahu sakīnatahu ʿalā rasūlihi waʿalā l-mu'minīna wa-alzamahum kalimata l-taqwā wakānū aḥaqqa bihā wa-ahlahā wakāna l-lahu bikulli shayin ʿalīman
لَّقَدْ صَدَقَ ٱللَّهُ رَسُولَهُ ٱلرُّءْيَا بِٱلْحَقِّ ۖ لَتَدْخُلُنَّ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ إِن شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ ۖ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا۟ فَجَعَلَ مِن دُونِ ذَٰلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا ( ٢٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sungguh Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya kebenaran mimpinya dengan sebenarnya saat Allah menampakkannya di dalam tidurnya dan telah diberitahukan olehnya kepada para shahabatnya, bahwa dia dan para shahabatnya akan masuk Baitullah al-Haram dalam kondisi aman dari gangguan musuh kalian. Di antara kalian ada yang menggunduli kepalanya, dan ada yang mencukur pendek rambutnya sebagai bukti selesainya manasik mereka. Allah mengetahui maslahat kalian -wahai orang-orang yang beriman- apa yang tidak kalian ketahui. Dan di samping terbuktinya mimpi untuk masuk Makkah pada tahun itu, Allah menjadikan kemenangan dalam waktu dekat, yaitu perjanjian Hudaibiyah yang dirancang oleh Allah lalu diikuti dengan kemenangan perang Khaibar untuk orang-orang beriman yang menghadiri perjanjian Hudaibiyah. (27)
laqad ṣadaqa l-lahu rasūlahu l-ru'yā bil-ḥaqi latadkhulunna l-masjida l-ḥarāma in shāa l-lahu āminīna muḥalliqīna ruūsakum wamuqaṣṣirīna lā takhāfūna faʿalima mā lam taʿlamū fajaʿala min dūni dhālika fatḥan qarīban
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا ( ٢٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Allah lah yang mengutus Rasul-Nya Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan keterangan yang jelas dan agama kebenaran yaitu Islam supaya Allah meninggikannya di atas semua agama-agama lain yang menyelisihinya. Allah telah bersaksi atas hal itu, dan cukuplah Allah sebagai saksi. (28)
huwa alladhī arsala rasūlahu bil-hudā wadīni l-ḥaqi liyuẓ'hirahu ʿalā l-dīni kullihi wakafā bil-lahi shahīdan
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا ( ٢٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Muhammad adalah utusan Allah, dan para sahabatnya yang bersama beliau keras terhadap orang-orang kafir yang memerangi Islam dan saling berkasih sayang di antara mereka, saling berlemah-lembut dan saling menyayangi. Engkau lihat -wahai orang yang memperhatikan- mereka rukuk dan sujud untuk Allah -Subḥānahu-, meminta kepada Allah agar menganugerahkan kepada mereka ampunan dan pahala yang baik serta meridai mereka. Tanda mereka terdapat di wajah mereka dari bekas sujud sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Demikian kriteria mereka sebagaimana yang disebutkan di dalam Taurat, satu kitab yang diturunkan kepada Musa -'alaihissalām-. Adapun permisalan mereka di Injil, satu kitab yang diturunkan kepada Isa -'alaihissalām- yaitu bahwa mereka dalam bekerja sama dan kesempurnaan seperti tanaman yang mengeluarkan tunas kecilnya, lalu menjadi kuat dan menjadi tegak di atas batangnya. Kekuatannya dan kesempurnaannya menyenangkan bagi orang-orang yang menanamnya, karena Allah ingin membuat orang-orang kafir jengkel dengan mereka tatkala melihat kekuatan, keteguhan dan kesempurnaan yang ada pada mereka. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan mengerjakan amal saleh dari kalangan para sahabat ampunan atas dosa-dosa mereka, sehingga mereka tidak dibalas karena dosa-dosa mereka, dan pahala yang besar dari sisi-Nya, yaitu Surga. (29)
muḥammadun rasūlu l-lahi wa-alladhīna maʿahu ashiddāu ʿalā l-kufāri ruḥamāu baynahum tarāhum rukkaʿan sujjadan yabtaghūna faḍlan mina l-lahi wariḍ'wānan sīmāhum fī wujūhihim min athari l-sujūdi dhālika mathaluhum fī l-tawrāti wamathaluhum fī l-injīli kazarʿin akhraja shaṭahu faāzarahu fa-is'taghlaẓa fa-is'tawā ʿalā sūqihi yuʿ'jibu l-zurāʿa liyaghīẓa bihimu l-kufāra waʿada l-lahu alladhīna āmanū waʿamilū l-ṣāliḥāti min'hum maghfiratan wa-ajran ʿaẓīman