بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
الٓر ۚ كِتَـٰبٌ أَنزَلْنَـٰهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَمِيدِ ( ١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Alif Lām Rā. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. Al-Qur`ān ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- agar kamu mengeluarkan manusia dari kekufuran, kebodohan dan kesesatan menuju iman, ilmu dan hidayah kepada agama Islam yang merupakan jalan Allah yang Maha Perkasa yang tidak dikalahkan oleh siapapun, yang Maha Terpuji dalam segala sesuatu. (1)
alif-lam-ra kitābun anzalnāhu ilayka litukh'rija l-nāsa mina l-ẓulumāti ilā l-nūri bi-idh'ni rabbihim ilā ṣirāṭi l-ʿazīzi l-ḥamīdi
ٱللَّهِ ٱلَّذِى لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَوَيْلٌ لِّلْكَـٰفِرِينَ مِنْ عَذَابٍ شَدِيدٍ ( ٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Hanya milik Allah semata hak kepemilkan apa yang ada di langit. Hanya milik Allah semata hak kepemilkan apa yang ada di bumi. Maka hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak disekutukan dengan siapa pun dari makhluk-Nya. Orang-orang kafir akan memperoleh azab yang keras. (2)
al-lahi alladhī lahu mā fī l-samāwāti wamā fī l-arḍi wawaylun lil'kāfirīna min ʿadhābin shadīdin
ٱلَّذِينَ يَسْتَحِبُّونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا عَلَى ٱلْـَٔاخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ فِى ضَلَـٰلٍۭ بَعِيدٍ ( ٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang-orang kafir mementingkan kehidupan dunia dan kenikmatannya yang sementara atas kehidupan Akhirat yang kenikmatannya langgeng, mereka memalingkan manusia dari jalan Allah, mereka ingin agar jalan Allah bengkok dan menyimpang dari kebenaran, mereka ingin condong dari jalan istikamah agar tidak dilalui oleh siapapun. Orang-orang yang sifatnya demikian berada di dalam kesesatan yang jauh dari kebenaran. (3)
alladhīna yastaḥibbūna l-ḥayata l-dun'yā ʿalā l-ākhirati wayaṣuddūna ʿan sabīli l-lahi wayabghūnahā ʿiwajan ulāika fī ḍalālin baʿīdin
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِۦ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۖ فَيُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ ( ٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali Kami mengutusnya dengan berbicara memakai bahasa kaumnya agar mudah bagi mereka memahami apa yang dia bawa dari Allah, Kami tidak mengutusnya untuk memaksa manusia agar beriman kepada Allah. Allah yang menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dengan keadilan dan memberi hidayah siapa yang Dia kehendaki dengan karunia-Nya. Allah Maha Perkasa yang tidak dikalahkan oleh siapa pun, Maha Bijaksana dalam penciptaan dan pengaturan-Nya. (4)
wamā arsalnā min rasūlin illā bilisāni qawmihi liyubayyina lahum fayuḍillu l-lahu man yashāu wayahdī man yashāu wahuwa l-ʿazīzu l-ḥakīmu
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ بِـَٔايَـٰتِنَآ أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ وَذَكِّرْهُم بِأَيَّىٰمِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَـٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ ( ٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sungguh Kami telah mengutus Musa dan Kami mendukungnya dengan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenarannya, bahwa dia diutus dari Rabbnya. Kami memerintahkannya agar mengeluarkan kaumnya dari kekufuran, kebodohan dan penghambaan menuju iman dan ilmu. Kami memerintahkannya agar mengingatkan kaumnya dengan hari-hari Allah yang saat itu Allah memberikan kenikmatan kepada mereka. Sesungguhnya hari-hari tersebut mengandung petunjuk kepada Tauhid Allah dan keagungan kodrat-Nya, pemberian nikmat-Nya kepada orang-orang Mukmin, pembalasan-Nya terhadap orang-orang yang berbuat dosa yang mendustakan. Ini yang bermanfaat bagi orang-orang sabar di atas ketaatan kepada Allah dan yang selalu bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya. (5)
walaqad arsalnā mūsā biāyātinā an akhrij qawmaka mina l-ẓulumāti ilā l-nūri wadhakkir'hum bi-ayyāmi l-lahi inna fī dhālika laāyātin likulli ṣabbārin shakūrin
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ أَنجَىٰكُم مِّنْ ءَالِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوٓءَ ٱلْعَذَابِ وَيُذَبِّحُونَ أَبْنَآءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَآءَكُمْ ۚ وَفِى ذَٰلِكُم بَلَآءٌ مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌ ( ٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ingatlah -wahai Rasul- manakala Musa melaksanakan perintah Rabbnya, dia berkata kepada kaumnya Bani Israil mengingatkan mereka terhadap nikmat-nikmat Allah atas mereka, “Wahai kaumku, ingatlah nikmat-nikmat Allah kepada kalian manakala Allah menyelamatkan kalian dari Fir'aun dan bala tentaranya, menyelamatkan kalian dari siksaan mereka yang paling buruk atas kalian, mereka menyembelih bayi laki-laki kalian agar tidak ada anak laki-laki kelak yang akan menumbangkan kekuasaan Fir'aun dan mereka membiarkan anak-anak perempuan hidup agar mereka bisa merendahkan dan melecehkan anak-anak perempuan itu. Apa yang mereka lakukan terhadap kalian ini merupakan ujian besar bagi kesabaran kalian, maka Allah membalas kalian atas kesabaran kalian itu dengan menyelamatkan kalian dari siksaan Fir'aun dan bala tentaranya.” (6)
wa-idh qāla mūsā liqawmihi udh'kurū niʿ'mata l-lahi ʿalaykum idh anjākum min āli fir'ʿawna yasūmūnakum sūa l-ʿadhābi wayudhabbiḥūna abnāakum wayastaḥyūna nisāakum wafī dhālikum balāon min rabbikum ʿaẓīmun
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ ( ٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Musa berkata kepada mereka, “Ingatlah manakala Rabb kalian memberitahu kalian secara pasti, jika kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang telah Dia berikan kepada kalian, niscaya Dia akan menambahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kalian. akan tetapi jika kalian mengingkari nikmat-nikmat-Nya atas kalian dan kalian tidak mensyukurinya, maka azab Allah atas siapa yang mengingkari nikmat-nikmat-Nya dan tidak mensyukurinya benar-benar berat.” (7)
wa-idh ta-adhana rabbukum la-in shakartum la-azīdannakum wala-in kafartum inna ʿadhābī lashadīdun
وَقَالَ مُوسَىٰٓ إِن تَكْفُرُوٓا۟ أَنتُمْ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ حَمِيدٌ ( ٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika kalian kafir dan seluruh penduduk bumi juga kafir, maka efek negatifnya kembali kepada kalian sendiri, karena sesungguhnya Allah Mahakaya dengan diri-Nya, berhak untuk disanjung dengan sendiri-Nya, iman orang-orang Mukmin tidak memberi-Nya manfaat, kekufuran orang-orang kafir tidak merugikan-Nya. (8)
waqāla mūsā in takfurū antum waman fī l-arḍi jamīʿan fa-inna l-laha laghaniyyun ḥamīdun
أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَؤُا۟ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ ۛ وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۛ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَـٰتِ فَرَدُّوٓا۟ أَيْدِيَهُمْ فِىٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَقَالُوٓا۟ إِنَّا كَفَرْنَا بِمَآ أُرْسِلْتُم بِهِۦ وَإِنَّا لَفِى شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُونَنَآ إِلَيْهِ مُرِيبٍ ( ٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apakah belum datang kepada kalian -wahai orang-orang kafir- berita tentang pembinasaan umat-umat yang mendustakan sebelum kalian, kaum Nuh, 'Ād kaum Hūd, Ṡamūd kaum Ṣāleḥ dan umat-umat yang datang sesudah mereka, jumlah mereka besar tidak terhitung kecuali oleh Allah? Para Rasul Allah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Mereka meletakkan tangan di mulut sambil menggigit jari-jari telunjuk mereka karena kesal terhadap para rasul tersebut. Mereka berkata kepada Rasul-rasul yang diutus kepada mereka, "Sesungguhnya kami kafir kepada apa yang kalian diutus dengannya, sesungguhnya kami benar-benar dalam kebimbangan terhadap apa yang kalian dakwahkan dan selalu dalam keraguan". (9)
alam yatikum naba-u alladhīna min qablikum qawmi nūḥin waʿādin wathamūda wa-alladhīna min baʿdihim lā yaʿlamuhum illā l-lahu jāathum rusuluhum bil-bayināti faraddū aydiyahum fī afwāhihim waqālū innā kafarnā bimā ur'sil'tum bihi wa-innā lafī shakkin mimmā tadʿūnanā ilayhi murībin
۞ قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِى ٱللَّهِ شَكٌّ فَاطِرِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ يَدْعُوكُمْ لِيَغْفِرَ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرَكُمْ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ قَالُوٓا۟ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا تُرِيدُونَ أَن تَصُدُّونَا عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ ءَابَآؤُنَا فَأْتُونَا بِسُلْطَـٰنٍ مُّبِينٍ ( ١٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Para rasul mereka menjawab, "Apakah dalam urusan Tauhid dan mengesakan Allah dalam beribadah masih ada keraguan sementara Dia lah Pencipta langit dan bumi, yang mengadakan keduanya tanpa contoh sebelumnya? Allah mengajak agar kalian beriman karena Allah hendak menghapus dosa-dosa masa lalu kalian dan menangguhkan kalian hingga masa ajal kalian yang ditetapkan di dalam kehidupan dunia kalian ini sempurna." Kaum mereka berkata, "Kalian hanya manusia biasa seperti kami, kalian tidak mempunyai keistimewaan atas kami. Kalian hendak membelokkan kami dari menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami, karena itu datangkanlah hujah yang jelas menunjukkan kebenaran kalian dalam apa yang kalian katakan kepada kami bahwa kalian adalah utusan-utusan Allah kepada kami.” (10)
qālat rusuluhum afī l-lahi shakkun fāṭiri l-samāwāti wal-arḍi yadʿūkum liyaghfira lakum min dhunūbikum wayu-akhirakum ilā ajalin musamman qālū in antum illā basharun mith'lunā turīdūna an taṣuddūnā ʿammā kāna yaʿbudu ābāunā fatūnā bisul'ṭānin mubīnin
قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِن نَّحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ يَمُنُّ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۖ وَمَا كَانَ لَنَآ أَن نَّأْتِيَكُم بِسُلْطَـٰنٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ ( ١١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Para Rasul mereka menjawab sebagai bantahan atas mereka, “Kami hanya manusia yang sama seperti kalian, kami mengakui bahwa kalian dengan kami adalah sama, namun hal ini tidak berarti bahwa kami dengan kalian sama persis dalam segala urusan, karena Allah melimpahkan nikmat-Nya yang khusus kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya, Allah memilih mereka untuk Dia angkat menjadi utusan-utusan-Nya kepada manusia, dan kami tidak berhak mendatangkan apa yang kalian minta berupa bukti kecuali dengan kehendak Allah, karena mendatangkannya bukan kewenangan kami, akan tetapi hanya Allah semata yang berkuasa atas itu. Hanya kepada Allah semata orang-orang mukmin bertawakal dalam segala urusan mereka. (11)
qālat lahum rusuluhum in naḥnu illā basharun mith'lukum walākinna l-laha yamunnu ʿalā man yashāu min ʿibādihi wamā kāna lanā an natiyakum bisul'ṭānin illā bi-idh'ni l-lahi waʿalā l-lahi falyatawakkali l-mu'minūna
وَمَا لَنَآ أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى ٱللَّهِ وَقَدْ هَدَىٰنَا سُبُلَنَا ۚ وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَىٰ مَآ ءَاذَيْتُمُونَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُتَوَكِّلُونَ ( ١٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apa alasan yang menghalangi kami untuk bertawakal kepada Allah, sementara Allah telah membimbing kami ke jalan paling lurus dan paling jelas. Kami akan bersabar menghadapi sikap kalian yang mendustakan dan menghina kami. Hanya kepada Allah semata orang-orang yang bertawakal menyerahkan segala urusan mereka.” (12)
wamā lanā allā natawakkala ʿalā l-lahi waqad hadānā subulanā walanaṣbiranna ʿalā mā ādhaytumūnā waʿalā l-lahi falyatawakkali l-mutawakilūna
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُم مِّنْ أَرْضِنَآ أَوْ لَتَعُودُنَّ فِى مِلَّتِنَا ۖ فَأَوْحَىٰٓ إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ ٱلظَّـٰلِمِينَ ( ١٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang-orang kafir dari kaum para Rasul mengancam manakala mereka kalah dalam beradu hujah dengan para Rasul tersebut, “Kami pasti mengusir kalian dari negeri kami atau kalian kembali kepada agama kami.” Maka Allah berfirman meneguhkan para Rasul, “Kami pasti membinasakan orang-orang zalim yang kafir kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. (13)
waqāla alladhīna kafarū lirusulihim lanukh'rijannakum min arḍinā aw lataʿūdunna fī millatinā fa-awḥā ilayhim rabbuhum lanuh'likanna l-ẓālimīna
وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ ٱلْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِى وَخَافَ وَعِيدِ ( ١٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kami akan membuat kalian -wahai para Rasul- tinggal di negeri mereka sesudah mereka binasa. Pembinasaan orang-orang kafir yang mendustakan dan tinggalnya para Rasul di negeri mereka sesudah mereka dibinasakan mengandung nasihat mendalam bagi siapa yang mengetahui keagungan-Ku dan merasakan pengawasan-Ku serta takut terhadap peringatan-Ku.” (14)
walanus'kinannakumu l-arḍa min baʿdihim dhālika liman khāfa maqāmī wakhāfa waʿīdi
وَٱسْتَفْتَحُوا۟ وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ ( ١٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Para Rasul memohon kepada Rabb mereka agar Dia menolong mereka dari musuh-musuh mereka. Setiap orang yang sombong lagi menentang kebenaran pasti merugi, dia tidak mengikutinya padahal kebenaran itu sangat jelas baginya. (15)
wa-is'taftaḥū wakhāba kullu jabbārin ʿanīdin
مِّن وَرَآئِهِۦ جَهَنَّمُ وَيُسْقَىٰ مِن مَّآءٍ صَدِيدٍ ( ١٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Pada hari kiamat, di depan orang yang sombong itu terbentang neraka Jahanam, ia sudah menantikan mereka, penghuninya diberi minum dari nanah para penghuni api neraka yang keluar dari jasad mereka, minuman yang tidak menghilangkan dahaga, maka yang meminumnya akan terus tersiksa karena dahaga dan berbagai bentuk azab lainnya. (16)
min warāihi jahannamu wayus'qā min māin ṣadīdin
يَتَجَرَّعُهُۥ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُۥ وَيَأْتِيهِ ٱلْمَوْتُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ۖ وَمِن وَرَآئِهِۦ عَذَابٌ غَلِيظٌ ( ١٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dia meneguknya sedikit demi sedikit karena rasanya sangat pahit, panas dan busuk, dia tidak kuasa menelannya, kematian datang kepadanya dari segala penjuru karena beratnya beban azab yang dideritanya, padahal dia tidak mati sehingga bisa beristirahat, sebaliknya dia akan terus hidup untuk merasakan penderitaan. Dan di depannya ada azab berat lain yang menunggunya. (17)
yatajarraʿuhu walā yakādu yusīghuhu wayatīhi l-mawtu min kulli makānin wamā huwa bimayyitin wamin warāihi ʿadhābun ghalīẓun
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ ۖ أَعْمَـٰلُهُمْ كَرَمَادٍ ٱشْتَدَّتْ بِهِ ٱلرِّيحُ فِى يَوْمٍ عَاصِفٍ ۖ لَّا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا۟ عَلَىٰ شَىْءٍ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلضَّلَـٰلُ ٱلْبَعِيدُ ( ١٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Perumpamaan amal kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang kafir seperti sedekah, berbuat baik dan mengasihi orang-orang lemah adalah seperti abu yang ditiup angin kencang di hari yang anginnya bertiup sangat kencang, maka angin itu menerbangkannya dengan kuat dan memporak-porandakannya sehingga tidak tersisa di tempatnya, demikianlah amal-amal perbuatan orang-orang kafir, kekufuran menghancurkannya, maka pelakunya tidak memetik faedahnya pada Hari Kiamat. Amal perbuatan yang tidak berasaskan iman adalah kesesatan yang jauh dari jalan kebenaran. (18)
mathalu alladhīna kafarū birabbihim aʿmāluhum karamādin ish'taddat bihi l-rīḥu fī yawmin ʿāṣifin lā yaqdirūna mimmā kasabū ʿalā shayin dhālika huwa l-ḍalālu l-baʿīdu
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ ( ١٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Tidakkah kalian tahu -wahai manusia- bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Bila Allah berkehendak untuk melenyapkan kalian wahai manusia dan mendatangkan manusia lainnya yang menyembah-Nya dan menaati-Nya sebagai pengganti kalian niscaya Allah melakukannya, hal itu mudah saja bagi Allah. (19)
alam tara anna l-laha khalaqa l-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqi in yasha yudh'hib'kum wayati bikhalqin jadīdin
وَمَا ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ بِعَزِيزٍ ( ٢٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Membinasakan kalian dan mendatangkan kaum yang baru selain kalian bukan sesuatu yang sulit bagi Allah, karena Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang melemahkan-Nya. (20)
wamā dhālika ʿalā l-lahi biʿazīzin
وَبَرَزُوا۟ لِلَّهِ جَمِيعًا فَقَالَ ٱلضُّعَفَـٰٓؤُا۟ لِلَّذِينَ ٱسْتَكْبَرُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ أَنتُم مُّغْنُونَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ ٱللَّهِ مِن شَىْءٍ ۚ قَالُوا۟ لَوْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ لَهَدَيْنَـٰكُمْ ۖ سَوَآءٌ عَلَيْنَآ أَجَزِعْنَآ أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِن مَّحِيصٍ ( ٢١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Makhluk-makhluk keluar dari alam kubur mereka untuk menghadap Allah pada Hari Kiamat. Maka para pengikut yang lemah berkata kepada para pemimpin dari kalangan pembesar, "Dahulu kami -wahai para pemimpin- adalah orang-orang yang mengikuti kalian, kami melaksanakan perintah kalian, kami menahan diri dari larangan kalian, apakah sekarang kalian bisa membela kami di hadapan azab Allah sedikit saja?” Para pemimpin menjawab, “Seandainya Allah membimbing kami kepada hidayah niscaya kami membimbing kalian kepadanya sehingga kita semuanya selamat dari azab-Nya, akan tetapi kami tersesat maka kami menyesatkan kalian. Sama saja bagi kita semuanya, apakah kita kuat atau tidak kuat memikul azab Allah, kita tetap tidak bisa lari darinya.” (21)
wabarazū lillahi jamīʿan faqāla l-ḍuʿafāu lilladhīna is'takbarū innā kunnā lakum tabaʿan fahal antum mugh'nūna ʿannā min ʿadhābi l-lahi min shayin qālū law hadānā l-lahu lahadaynākum sawāon ʿalaynā ajaziʿ'nā am ṣabarnā mā lanā min maḥīṣin
وَقَالَ ٱلشَّيْطَـٰنُ لَمَّا قُضِىَ ٱلْأَمْرُ إِنَّ ٱللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ ٱلْحَقِّ وَوَعَدتُّكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِىَ عَلَيْكُم مِّن سُلْطَـٰنٍ إِلَّآ أَن دَعَوْتُكُمْ فَٱسْتَجَبْتُمْ لِى ۖ فَلَا تَلُومُونِى وَلُومُوٓا۟ أَنفُسَكُم ۖ مَّآ أَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ أَنتُم بِمُصْرِخِىَّ ۖ إِنِّى كَفَرْتُ بِمَآ أَشْرَكْتُمُونِ مِن قَبْلُ ۗ إِنَّ ٱلظَّـٰلِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ( ٢٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Iblis berkata manakala penghuni surga masuk surga dan penduduk neraka masuk neraka, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kalian janji yang benar, Allah menunaikan janji-Nya kepada kalian, aku juga menjanjikan janji batil kepada kalian, maka aku tidak memenuhi apa yang aku janjikan kepada kalian. Aku sendiri tidak mempunyai kekuatan untuk memaksa kalian di dunia supaya kafir dan sesat, akan tetapi aku hanya mengajak kalian kepada kekufuran, aku menghiasi kemaksiatan untuk kalian, lalu kalian mengikutinya dengan bergegas, maka jangan menyalahkanku atas kesesatan yang terjadi pada kalian, salahkanlah diri kalian sendiri, karena diri kalian lebih layak untuk disalahkan. Aku sendiri tak kuasa menolong kalian dari azab dan kalian juga tidak kuasa menolongku darinya, sesungguhnya aku mengingkari tindakan kalian yang menjadikanku sebagai sekutu bagi Allah dalam ibadah." Sesungguhnya orang-orang zalim dengan melakukan syirik kepada Allah di dunia dan kafir kepada Allah, bagi mereka azab yang telah siap menunggu pada Hari Kiamat. (22)
waqāla l-shayṭānu lammā quḍiya l-amru inna l-laha waʿadakum waʿda l-ḥaqi wawaʿadttukum fa-akhlaftukum wamā kāna liya ʿalaykum min sul'ṭānin illā an daʿawtukum fa-is'tajabtum lī falā talūmūnī walūmū anfusakum mā anā bimuṣ'rikhikum wamā antum bimuṣ'rikhiyya innī kafartu bimā ashraktumūni min qablu inna l-ẓālimīna lahum ʿadhābun alīmun
وَأُدْخِلَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ جَنَّـٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ ۖ تَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَـٰمٌ ( ٢٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : "Berbeda dengan tempat kembali orang-orang zalim, maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh dimasukkan ke dalam surga-surga yang mengalir di bawah istana-istana dan pepohonannya sungai-sungai, mereka tinggal di dalamnya kekal dengan izin dan perkenan Rabb mereka, sebagian dari mereka memberi penghormatan kepada sebagian yang lain, para Malaikat juga mengucapkan selamat kepada mereka, dan Tuhan merekapun mengucapkan selamat mereka dengan ucapan "salām". (23)
wa-ud'khila alladhīna āmanū waʿamilū l-ṣāliḥāti jannātin tajrī min taḥtihā l-anhāru khālidīna fīhā bi-idh'ni rabbihim taḥiyyatuhum fīhā salāmun
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ ( ٢٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apakah kamu tidak mengetahui -wahai Rasul- bahwa Allah membuat perumpamaan bagi kalimat Tauhid yaitu lā ilāha illallāh dengan sebuah pohon yang baik, yaitu kurma, akarnya tertanam kokoh di dalam tanah, akar-akarnya mencari air di sana, sedangkan batangnya menjulang ke angkasa menyerap embun dan menghirup udara yang segar. (24)
alam tara kayfa ḍaraba l-lahu mathalan kalimatan ṭayyibatan kashajaratin ṭayyibatin aṣluhā thābitun wafarʿuhā fī l-samāi
تُؤْتِىٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍۭ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ ( ٢٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Pohon yang baik ini memberikan buahnya yang baik setiap waktu dengan izin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan bagi manusia dengan harapan mereka akan mengambil pelajaran. (25)
tu'tī ukulahā kulla ḥīnin bi-idh'ni rabbihā wayaḍribu l-lahu l-amthāla lilnnāsi laʿallahum yatadhakkarūna
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ ٱجْتُثَّتْ مِن فَوْقِ ٱلْأَرْضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٍ ( ٢٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sedangkan kalimat syirik yang buruk adalah seperti pohon yang buruk, pohon Ḥanẓal yang tercerabut dari akarnya, tidak kokoh di atas tanah, tidak menjulang ke angkasa, ia mati dan dihancurkan oleh angin. Kalimat kekufuran berakhir dengan kehancuran, tidak membawa naik amal baik pelakunya kepada Allah. (26)
wamathalu kalimatin khabīthatin kashajaratin khabīthatin uj'tuthat min fawqi l-arḍi mā lahā min qarārin
يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱلْقَوْلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ ۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّـٰلِمِينَ ۚ وَيَفْعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ ( ٢٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Allah meneguhkan orang-orang Mukmin dengan kalimat Tauhid yang kokoh, dengan iman yang sempurna di kehidupan dunia hingga mereka mati sementara mereka tetap berpegang kepada iman, saat di alam barzakh di alam kubur, saat mereka ditanya, Allah meneguhkan mereka juga pada hari Kiamat. Allah menyesatkan orang-orang zalim dengan kesyirikan dan kekufuran kepada Allah dari jalan kebenaran dan jalan lurus. Allah melakukan apa yang Dia kehendaki, menyesatkan siapa yang Dia hendak sesatkan dengan keadilan-Nya, memberi petunjuk kepada siapa yang hendak Dia beri petunjuk dengan karunia-Nya, tidak ada yang menekan Allah. (27)
yuthabbitu l-lahu alladhīna āmanū bil-qawli l-thābiti fī l-ḥayati l-dun'yā wafī l-ākhirati wayuḍillu l-lahu l-ẓālimīna wayafʿalu l-lahu mā yashāu
۞ أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ بَدَّلُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا۟ قَوْمَهُمْ دَارَ ٱلْبَوَارِ ( ٢٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sungguh kamu telah melihat orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dari kaum Quraisy manakala mereka mengganti nikmat Allah kepada mereka, yaitu nikmat aman di tanah Haram dan diutusnya Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dari kalangan mereka, lalu mereka malah menggantinya dengan sikap kufur kepada nikmat Allah manakala mereka mendustakan apa yang Muhammad bawa dari Rabbnya, mereka mendudukkan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kekufuran dari kaum musyrikin di negeri kebinasaan. (28)
alam tara ilā alladhīna baddalū niʿ'mata l-lahi kuf'ran wa-aḥallū qawmahum dāra l-bawāri
جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا ۖ وَبِئْسَ ٱلْقَرَارُ ( ٢٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Negeri kebinasaan adalah neraka Jahanam yang mereka masuki, mereka merasakan panasnya, itulah seburuk-buruk tempat tinggal. (29)
jahannama yaṣlawnahā wabi'sa l-qarāru
وَجَعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا لِّيُضِلُّوا۟ عَن سَبِيلِهِۦ ۗ قُلْ تَمَتَّعُوا۟ فَإِنَّ مَصِيرَكُمْ إِلَى ٱلنَّارِ ( ٣٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang-orang musyrikin mengangkat sekutu-sekutu dan tandingan-tandingan bagi Allah untuk menyesatkan orang-orang yang mengikuti mereka dari jalan Allah sesudah mereka sendiri tersesat. Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul-, "Silakan kalian menikmati nafsu syahwat dan menyebarkan syubhat kalian di kehidupan dunia ini, sesungguhnya tempat kembali kalian pada hari Kiamat adalah api neraka, hanya itu tempat kembali kalian." (30)
wajaʿalū lillahi andādan liyuḍillū ʿan sabīlihi qul tamattaʿū fa-inna maṣīrakum ilā l-nāri
قُل لِّعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَـٰلٌ ( ٣١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang Mukmin, “Wahai orang-orang Mukmin, dirikanlah salat dengan sebaik-baiknya, infakkanlah sebagian dari apa yang telah Allah rezekikan kepada kalian, baik infak wajib maupun infak sunnah, dengan cara sembunyi-sembunyi untuk menghindari ria atau terbuka agar diikuti oleh orang lain sebelum datang satu hari di mana jual beli dan tebusan tidak berguna lagi di depan azab Allah, tidak pula hubungan pertemanan sehingga seorang teman bisa membantu temannya.” (31)
qul liʿibādiya alladhīna āmanū yuqīmū l-ṣalata wayunfiqū mimmā razaqnāhum sirran waʿalāniyatan min qabli an yatiya yawmun lā bayʿun fīhi walā khilālun
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلْفُلْكَ لِتَجْرِىَ فِى ٱلْبَحْرِ بِأَمْرِهِۦ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلْأَنْهَـٰرَ ( ٣٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Allah yang menciptakan langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya. Allah menurunkan hujan dari langit, lalu dengan hujan tersebut Allah mengeluarkan berbagai macam buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian wahai manusia. Allah menundukkan bahtera-bahtera yang berjalan di atas air sesuai dengan pengaturan-Nya. Allah menundukkan sungai-sungai agar kalian bisa minum darinya dan memberi minum hewan dan ladang kalian. (32)
al-lahu alladhī khalaqa l-samāwāti wal-arḍa wa-anzala mina l-samāi māan fa-akhraja bihi mina l-thamarāti riz'qan lakum wasakhara lakumu l-ful'ka litajriya fī l-baḥri bi-amrihi wasakhara lakumu l-anhāra
وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ دَآئِبَيْنِ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ( ٣٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Allah menundukkan matahari dan rembulan, keduanya beredar secara terus menerus, Allah menundukkan siang dan malam bagi kalian, malam untuk tidur dan istirahat dan siang untuk aktifitas dan kehidupan kalian. (33)
wasakhara lakumu l-shamsa wal-qamara dāibayni wasakhara lakumu al-layla wal-nahāra
وَءَاتَىٰكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ ( ٣٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Dia memberi kalian segala apa yang kalian minta dan apa yang tidak kalian minta. Bila kalian menghitung nikmat-nikmat Allah niscaya kalian tidak mampu menghitungnya, karena jumlahnya yang banyak dan beraneka macam, apa yang Allah sebutkan hanya sebagai contohnya saja. Sesungguhnya manusia banyak berbuat zalim terhadap dirinya sendiri, banyak mengingkari nikmat-nikmat Allah. (34)
waātākum min kulli mā sa-altumūhu wa-in taʿuddū niʿ'mata l-lahi lā tuḥ'ṣūhā inna l-insāna laẓalūmun kaffārun
وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَـٰذَا ٱلْبَلَدَ ءَامِنًا وَٱجْنُبْنِى وَبَنِىَّ أَن نَّعْبُدَ ٱلْأَصْنَامَ ( ٣٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ingatlah -wahai Rasul- manakala Ibrahim berkata sesudah meninggalkan putranya Ismail dan ibunya Hajar di lembah Makkah, “Ya Rabbi, jadikanlah negeri ini yang padanya aku meninggalkan keluargaku, -yaitu Makkah- negeri yang aman, tidak ada darah yang ditumpahkan di sana, tidak ada seseorang yang dizalimi di sana dan jauhkanlah aku dan anak-anak turunanku dari menyembah berhala. (35)
wa-idh qāla ib'rāhīmu rabbi ij'ʿal hādhā l-balada āminan wa-uj'nub'nī wabaniyya an naʿbuda l-aṣnāma
رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ ۖ فَمَن تَبِعَنِى فَإِنَّهُۥ مِنِّى ۖ وَمَنْ عَصَانِى فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ( ٣٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ya Rabbi! Sesungguhnya berhala telah menyesatkan banyak manusia, di mana manusia menyangka bahwa berhala itu memberi mereka syafaat, maka mereka terfitnah olehnya dan menyembahnya selain Allah. Barangsiapa mengikutiku dalam mentauhidkan Allah dan menaati-Nya, maka dia termasuk golonganku dan pengikutku, sebaliknya barangsiapa mendurhakaiku dan tidak mengikutiku dalam mentauhidkan Allah dan menaati-Nya, maka sesungguhnya Engkau ya Rabbi Maha Pengampun dosa-dosa siapa yang Engkau kehendaki untuk diampuni dan Maha Penyayang kepada mereka. (36)
rabbi innahunna aḍlalna kathīran mina l-nāsi faman tabiʿanī fa-innahu minnī waman ʿaṣānī fa-innaka ghafūrun raḥīmun
رَّبَّنَآ إِنِّىٓ أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِى بِوَادٍ غَيْرِ ذِى زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ ٱلْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجْعَلْ أَفْـِٔدَةً مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهْوِىٓ إِلَيْهِمْ وَٱرْزُقْهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ ( ٣٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ya Rabbana! Sesungguhnya aku meninggalkan sebagian anak keturunanku, Ismail dan anak-anaknya di suatu lembah, yaitu Makkah, yang tidak mempunyai tanaman dan air di sisi Bait-Mu al-Haram. Rabbana! Aku meninggalkan mereka di sana agar mereka menegakkan salat di sana. Ya Rabb! Buatlah hati manusia mengasihi mereka dan merindukan negeri ini. Berilah mereka rezeki dari buah-buahan dengan harapan mereka akan bersyukur atas nikmat-Mu kepada mereka. (37)
rabbanā innī askantu min dhurriyyatī biwādin ghayri dhī zarʿin ʿinda baytika l-muḥarami rabbanā liyuqīmū l-ṣalata fa-ij'ʿal afidatan mina l-nāsi tahwī ilayhim wa-ur'zuq'hum mina l-thamarāti laʿallahum yashkurūna
رَبَّنَآ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِى وَمَا نُعْلِنُ ۗ وَمَا يَخْفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِن شَىْءٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ ( ٣٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ya Rabbana! Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami rahasiakan dan apa yang kami tampakkan, tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang samar bagi Allah, sebaliknya Allah mengetahui, ketergantungan dan kebutuhan kita kepada-Nya tidak samar bagi-Nya. (38)
rabbanā innaka taʿlamu mā nukh'fī wamā nuʿ'linu wamā yakhfā ʿalā l-lahi min shayin fī l-arḍi walā fī l-samāi
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى وَهَبَ لِى عَلَى ٱلْكِبَرِ إِسْمَـٰعِيلَ وَإِسْحَـٰقَ ۚ إِنَّ رَبِّى لَسَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ ( ٣٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Puji syukur dan sanjungan sempurna hanya milik Allah -Subḥānahu- yang menjawab doaku agar memberiku anak keturunan yang saleh. Allah memberiku dalam usia tua Ismail dari Hajar dan Isḥāq dari Sarah. Sesungguhnya Rabbku Maha mendengar doa siapa yang berdoa kepada-Nya. (39)
al-ḥamdu lillahi alladhī wahaba lī ʿalā l-kibari is'māʿīla wa-is'ḥāqa inna rabbī lasamīʿu l-duʿāi
رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ ( ٤٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ya Rabb! Jadikanlah aku orang yang menegakkan salat dengan sebaik-baiknya, jadikanlah anak keturunanku menegakkannya dengan sebaik-baiknya. Ya Rabbana! Kabulkanlah doaku dan terimalah ia di sisi-Mu. (40)
rabbi ij'ʿalnī muqīma l-ṣalati wamin dhurriyyatī rabbanā wataqabbal duʿāi
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ ( ٤١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Rabbana! Ampunilah dosa-dosaku, ampunilah dosa-dosa bapakku (Ibrahim mengucapkannya sebelum dia mengetahui bahwa bapaknya adalah musuh Allah, manakala dia mengetahuinya, maka dia berlepas diri darinya) Ampunilah dosa orang-orang Mukmin pada hari di mana manusia bangkit kepada Rabb mereka untuk menghadapi hisab.” (41)
rabbanā igh'fir lī waliwālidayya walil'mu'minīna yawma yaqūmu l-ḥisābu
وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱللَّهَ غَـٰفِلًا عَمَّا يَعْمَلُ ٱلظَّـٰلِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ ٱلْأَبْصَـٰرُ ( ٤٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Jangan menyangka -wahai Rasul- bahwa manakala Allah menunda azab terhadap orang-orang zalim bahwa Allah lalai dari apa yang mereka lakukan berupa pendustaan dan usaha menghalang-halangi dari jalan Allah dan sebagainnya, karena Allah mengetahui hal itu, tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Allah, akan tetapi Allah menangguhkan azab atas mereka ke hari Kiamat, hari yang saat itu pandangan mata terbelalak karena takut akan kengerian apa yang disaksikannya. (42)
walā taḥsabanna l-laha ghāfilan ʿammā yaʿmalu l-ẓālimūna innamā yu-akhiruhum liyawmin tashkhaṣu fīhi l-abṣāru
مُهْطِعِينَ مُقْنِعِى رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ ۖ وَأَفْـِٔدَتُهُمْ هَوَآءٌ ( ٤٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Manakala manusia bangkit dari alam kubur mereka dengan bergegas menuju penyeru, mereka mengangkat kepala mereka memandang ke langit dalam kondisi ketakutan. Pandangan mereka tidak kembali kepada mereka, sebaliknya ia tetap terbelalak menengadah ke atas karena ketakutan melihat apa yang disaksikannya, hati mereka kosong tidak memahami dan tidak mengerti karena ketakutan atas apa yang terlihat. (43)
muh'ṭiʿīna muq'niʿī ruūsihim lā yartaddu ilayhim ṭarfuhum wa-afidatuhum hawāon
وَأَنذِرِ ٱلنَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ ٱلْعَذَابُ فَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ رَبَّنَآ أَخِّرْنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ ٱلرُّسُلَ ۗ أَوَلَمْ تَكُونُوٓا۟ أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ ( ٤٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Peringatkanlah -wahai Rasul- umatmu terhadap azab Allah pada Hari Kiamat, pada hari itu orang-orang yang menzalimi diri mereka dengan kesyirikan dan kekufuran berkata, “Ya Rabbana! Berilah kami tempo, tundalah azab dari kami, pulangkanlah kami ke dunia walau sesaat, agar kami beriman kepada-Mu dan mengikuti rasul-rasul yang Engkau utus kepada kami”. Maka permintaan mereka dijawab dengan cibiran, “Bukankah di kehidupan dunia kalian telah bersumpah bahwa kalian tidak akan berpindah dari kehidupan dunia ke alam Akhirat dengan mengingkari kebangkitan sesudah kematian? (44)
wa-andhiri l-nāsa yawma yatīhimu l-ʿadhābu fayaqūlu alladhīna ẓalamū rabbanā akhir'nā ilā ajalin qarībin nujib daʿwataka wanattabiʿi l-rusula awalam takūnū aqsamtum min qablu mā lakum min zawālin
وَسَكَنتُمْ فِى مَسَـٰكِنِ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ وَتَبَيَّنَ لَكُمْ كَيْفَ فَعَلْنَا بِهِمْ وَضَرَبْنَا لَكُمُ ٱلْأَمْثَالَ ( ٤٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan kalian tinggal di negeri umat-umat terdahulu yang zalim terhadap diri mereka dengan kekufuran kepada Allah seperti kaum Hūd dan kaum Ṣāleḥ. Kalian juga sudah mengetahui apa yang telah Kami timpakan atas mereka berupa kebinasaan, Kami juga telah membuat perumpamaan bagi kalian dalam kitab Allah agar kalian mengambil pelajaran, namun kalian tidak mengambil pelajaran.” (45)
wasakantum fī masākini alladhīna ẓalamū anfusahum watabayyana lakum kayfa faʿalnā bihim waḍarabnā lakumu l-amthāla
وَقَدْ مَكَرُوا۟ مَكْرَهُمْ وَعِندَ ٱللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِن كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ ٱلْجِبَالُ ( ٤٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang-orang yang singgah di negeri umat-umat yang zalim itu telah menyusun rencana jahat untuk membunuh Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan menghapus dakwahnya, Allah mengetahui rencana jahat mereka karena tidak ada sesuatu pun yang samar bagi Allah. Rencana jahat mereka itu lemah, saking lemahnya ia tidak bisa menghilangkan gunung atau apapun, berbeda dengan rencana Allah terhadap mereka. (46)
waqad makarū makrahum waʿinda l-lahi makruhum wa-in kāna makruhum litazūla min'hu l-jibālu
فَلَا تَحْسَبَنَّ ٱللَّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِۦ رُسُلَهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ ذُو ٱنتِقَامٍ ( ٤٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Jangan sekali-kali kamu -wahai Rasul- menyangka bahwa Allah yang menjanjikan para utusan-Nya dengan kemenangan dan keunggulan agamanya menyelisihi apa yang telah Dia janjikan kepada para utusan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa yang tidak dikalahkan oleh siapa pun, Pemilik hukuman yang berat terhadap musuh-musuh-Nya dan musuh-musuh utusan-Nya. (47)
falā taḥsabanna l-laha mukh'lifa waʿdihi rusulahu inna l-laha ʿazīzun dhū intiqāmin
يَوْمَ تُبَدَّلُ ٱلْأَرْضُ غَيْرَ ٱلْأَرْضِ وَٱلسَّمَـٰوَٰتُ ۖ وَبَرَزُوا۟ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ ( ٤٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Pembalasan terhadap orang-orang kafir ini terwujud pada hari Kiamat, pada hari di mana bumi diganti dengan bumi lain yang putih bersih, langit-langit diganti dengan lainnya, manusia bangun dari alam kubur mereka dengan jasad amal-amal mereka untuk berdiri menghadap Allah Pemilik tunggal kerajaan dan keagungan, Mahakuat yang mengalahkan, tidak dikalahkan, unggul dan tidak diungguli. (48)
yawma tubaddalu l-arḍu ghayra l-arḍi wal-samāwātu wabarazū lillahi l-wāḥidi l-qahāri
وَتَرَى ٱلْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُّقَرَّنِينَ فِى ٱلْأَصْفَادِ ( ٤٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : dan 50. Kamu -wahai Rasul- melihat pada hari di mana bumi diganti dengan bumi lain, langit-langit diganti dengan lainnya, orang-orang kafir dan orang-orang musyrikin dibelenggu, sebagian diikat dengan sebagian lainnya, tangan-tangan dan kaki-kaki mereka dibelenggu ke leher mereka dengan rantai, pakaian yang mereka kenakan adalah belangkin (ter) yang sangat mudah terbakar, api neraka meliputi wajah-wajah mereka. (49)
watarā l-muj'rimīna yawma-idhin muqarranīna fī l-aṣfādi
سَرَابِيلُهُم مِّن قَطِرَانٍ وَتَغْشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ ( ٥٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : dan 50. Kamu -wahai Rasul- melihat pada hari di mana bumi diganti dengan bumi lain, langit-langit diganti dengan lainnya, orang-orang kafir dan orang-orang musyrikin dibelenggu, sebagian diikat dengan sebagian lainnya, tangan-tangan dan kaki-kaki mereka dibelenggu ke leher mereka dengan rantai, pakaian yang mereka kenakan adalah belangkin (ter) yang sangat mudah terbakar, api neraka meliputi wajah-wajah mereka. (50)
sarābīluhum min qaṭirānin wataghshā wujūhahumu l-nāru
لِيَجْزِىَ ٱللَّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ ( ٥١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Allah hendak membalas setiap jiwa atas apa yang dilakukannya; kebaikan atau keburukan, sesungguhnya Allah Mahacepat hisab-Nya. (51)
liyajziya l-lahu kulla nafsin mā kasabat inna l-laha sarīʿu l-ḥisābi
هَـٰذَا بَلَـٰغٌ لِّلنَّاسِ وَلِيُنذَرُوا۟ بِهِۦ وَلِيَعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا هُوَ إِلَـٰهٌ وَٰحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَـٰبِ ( ٥٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Al-Qur`ān yang diturunkan kepada Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ini adalah pemberitahuan Allah kepada manusia agar mereka merasa takut terhadap peringatan keras tentang azab Allah yang ada di dalamnya dan agar mereka mengetahui bahwa sesembahan yang hak hanya Allah semata, lalu mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun dan agar orang-orang yang berakal lurus mengambil nasihat dan pelajaran, karena mereka adalah orang-orang yang mengambil nasihat dan pelajaran. (52)
hādhā balāghun lilnnāsi waliyundharū bihi waliyaʿlamū annamā huwa ilāhun wāḥidun waliyadhakkara ulū l-albābi