بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
حمٓ ( ١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Ḥā Mīm. Pembahasan tentang huruf-huruf semacam ini sudah ada di awal surah Al-Baqarah. (1)
hha-meem
تَنزِيلُ ٱلْكِتَـٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَكِيمِ ( ٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kitab ini diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa yang tidak ada seorangpun yang mampu mengalahkan-Nya dan Maha Bijaksana dalam penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya dan pengaturan-Nya. (2)
tanzīlu l-kitābi mina l-lahi l-ʿazīzi l-ḥakīmi
إِنَّ فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَـَٔايَـٰتٍ لِّلْمُؤْمِنِينَ ( ٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya di langit dan bumi benar-benar terdapat bukti-bukti kekuasaan Allah dan keesaan-Nya bagi orang-orang yang beriman, karena merekalah yang mengambil pelajaran dari tanda-tanda itu. (3)
inna fī l-samāwāti wal-arḍi laāyātin lil'mu'minīna
وَفِى خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِن دَآبَّةٍ ءَايَـٰتٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ ( ٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan di dalam penciptaan kalian -wahai manusia- mulai dari air mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging, dan dalam penciptaan hewan-hewan melata yang disebarkan Allah, yang melata di atas bumi, terdapat bukti-bukti keesaan Allah bagi orang-orang yang meyakini bahwa Allah adalah Pencipta. (4)
wafī khalqikum wamā yabuthu min dābbatin āyātun liqawmin yūqinūna
وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن رِّزْقٍ فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَـٰحِ ءَايَـٰتٌ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ ( ٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan di dalam pergantian siang dan malam, di dalam hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dengannya Allah menghidupkan bumi, dengan menghidupkan tumbuh-tumbuhan setelah sebelumnya berupa tanah mati, tidak ada tumbuh-tumbuhan padanya, dan di dalam perkisaran angin dengan mendatangkannya sesekali dari satu arah dan sesekali dari arah yang lain agar engkau mendapat manfaat, terdapat bukti-bukti bagi orang-orang yang berakal, lalu dengannya mereka menjadikan dalil atas keesaan Allah dan kekuasaan-Nya untuk membangkitkan serta kekuasaan-Nya atas segala sesuatu. (5)
wa-ikh'tilāfi al-layli wal-nahāri wamā anzala l-lahu mina l-samāi min riz'qin fa-aḥyā bihi l-arḍa baʿda mawtihā wataṣrīfi l-riyāḥi āyātun liqawmin yaʿqilūna
تِلْكَ ءَايَـٰتُ ٱللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِٱلْحَقِّ ۖ فَبِأَىِّ حَدِيثٍۭ بَعْدَ ٱللَّهِ وَءَايَـٰتِهِۦ يُؤْمِنُونَ ( ٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Tanda-tanda dan petunjuk-petunjuk ini Kami bacakan kepadamu -wahai Rasul- dengan sebenarnya. Apabila mereka tidak beriman kepada firman Allah yang diturunkan kepada hamba-Nya dan kepada kebenaran hujahnya, maka kepada perkataan mana lagi sesudah firman Allah itu mereka akan beriman? Maka kepada hujah yang mana lagi sesudah hujah itu mereka akan percaya? (6)
til'ka āyātu l-lahi natlūhā ʿalayka bil-ḥaqi fabi-ayyi ḥadīthin baʿda l-lahi waāyātihi yu'minūna
وَيْلٌ لِّكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ ( ٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Siksa dari Allah dan kehancuranlah bagi setiap pendusta dan pendosa yang banyak. (7)
waylun likulli affākin athīmin
يَسْمَعُ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصِرُّ مُسْتَكْبِرًا كَأَن لَّمْ يَسْمَعْهَا ۖ فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ ( ٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang kafir itu mendengar ayat-ayat Allah di dalam Al-Qur`ān dibacakan kepadanya, kemudian ia tetap dengan kekufuran dan kemaksiatan yang sebelumnya, merasa dirinya tinggi untuk mengikuti kebenaran seakan-akan ia belum pernah mendengar ayat-ayat yang dibacakan kepadanya, maka berilah kabar kepadanya -wahai Rasul- dengan keburukan di Akhiratnya, yaitu siksa pedih yang menunggunya di sana. (8)
yasmaʿu āyāti l-lahi tut'lā ʿalayhi thumma yuṣirru mus'takbiran ka-an lam yasmaʿhā fabashir'hu biʿadhābin alīmin
وَإِذَا عَلِمَ مِنْ ءَايَـٰتِنَا شَيْـًٔا ٱتَّخَذَهَا هُزُوًا ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ ( ٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan jika sampai kepadanya sesuatu dari Al-Qur`ān maka ia menjadikannya bahan olok-olokan. Orang-orang yang mengolok-olok Al-Qur`ān itu akan mendapatkan siksa yang menghinakan pada hari Kiamat. (9)
wa-idhā ʿalima min āyātinā shayan ittakhadhahā huzuwan ulāika lahum ʿadhābun muhīnun
مِّن وَرَآئِهِمْ جَهَنَّمُ ۖ وَلَا يُغْنِى عَنْهُم مَّا كَسَبُوا۟ شَيْـًٔا وَلَا مَا ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ( ١٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Di hadapannya terdapat neraka Jahanam yang menunggunya di Akhirat. Harta benda yang mereka dapatkan tidak berguna bagi mereka sedikitpun untuk mencegah dari siksa Allah, dan berhala-berhala yang mereka jadikan sebagai sesembahan di samping Allah tidak mampu menghalangi mereka sedikitpun dari siksa Allah, dan bagi mereka siksa yang besar pada hari Kiamat. (10)
min warāihim jahannamu walā yugh'nī ʿanhum mā kasabū shayan walā mā ittakhadhū min dūni l-lahi awliyāa walahum ʿadhābun ʿaẓīmun
هَـٰذَا هُدًى ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَـٰتِ رَبِّهِمْ لَهُمْ عَذَابٌ مِّن رِّجْزٍ أَلِيمٌ ( ١١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kitab yang Kami turunkan kepada Rasul Kami Muhammad ini memberi petunjuk kepada jalan kebenaran, dan bagi orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Rabb mereka yang diturunkan kepada Rasul-Nya ada siksa yang buruk dan menyakitkan. (11)
hādhā hudan wa-alladhīna kafarū biāyāti rabbihim lahum ʿadhābun min rij'zin alīmun
۞ ٱللَّهُ ٱلَّذِى سَخَّرَ لَكُمُ ٱلْبَحْرَ لِتَجْرِىَ ٱلْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِۦ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ( ١٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Hanya Allah sendiri yang menundukkan lautan untuk kalian -wahai manusia- agar kapal-kapal bisa berjalan di atasnya dengan perintah-Nya, agar kalian mencari anugerah Allah dengan berbagai pekerjaan yang diperbolehkan dan agar kalian mensyukuri nikmat Allah atas kalian. (12)
al-lahu alladhī sakhara lakumu l-baḥra litajriya l-ful'ku fīhi bi-amrihi walitabtaghū min faḍlihi walaʿallakum tashkurūna
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَـٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ ( ١٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Allah -Subḥānahu- menundukkan bagi kalian apa yang ada di langit berupa matahari, bulan dan bintang-bintang, dan apa yang ada di bumi berupa sungai-sungai, pepohonan, langit-langit dan lain-lain. Sesungguhnya dalam hal ditundukkannya semua itu untuk kalian benar-benar terdapat bukti-bukti atas kekuasaan Allah dan keesaan-Nya bagi orang-orang yang berfikir tentang ayat-ayatnya dan mengambil pelajaran darinya. (13)
wasakhara lakum mā fī l-samāwāti wamā fī l-arḍi jamīʿan min'hu inna fī dhālika laāyātin liqawmin yatafakkarūna
قُل لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَغْفِرُوا۟ لِلَّذِينَ لَا يَرْجُونَ أَيَّامَ ٱللَّهِ لِيَجْزِىَ قَوْمًۢا بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ ( ١٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan rasul-Nya, “Maafkanlah orang-orang yang berbuat jahat kepada kalian dari kalangan orang-orang kafir yang tidak menghendaki pahala dari Allah dan tidak takut kepada siksa-Nya, karena Allah akan memberi balasan kepada masing-masing orang-orang beriman yang bersabar dan orang-orang kafir yang melampaui batas karena perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia. (14)
qul lilladhīna āmanū yaghfirū lilladhīna lā yarjūna ayyāma l-lahi liyajziya qawman bimā kānū yaksibūna
مَنْ عَمِلَ صَـٰلِحًا فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ ( ١٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Barangsiapa mengerjakan amal saleh maka akibat dari amal saleh itu untuknya, Allah tidak butuh amalnya. Dan barangsiapa mengerjakan perbuatan buruk maka akibat dari perbuatan buruknya itu mejadi siksaan baginya, keburukan amalnya itu tidak membahayakan bagi Allah. Kemudian hanya kepada Kami sajalah kalian akan kembali di Akhirat agar Kami membalas masing-masing sesuai dengan haknya. (15)
man ʿamila ṣāliḥan falinafsihi waman asāa faʿalayhā thumma ilā rabbikum tur'jaʿūna
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْكِتَـٰبَ وَٱلْحُكْمَ وَٱلنُّبُوَّةَ وَرَزَقْنَـٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَـٰتِ وَفَضَّلْنَـٰهُمْ عَلَى ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ١٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami telah memberikan Taurat kepada Bani Israil dan memberi kaputusan di antara manusia dengan hukumnya, dan Kami jadikan sebagian besar para nabi dari kalangan mereka, dari keturunan Ibrahim -'alaihissalām-. Dan Kami telah memberikan rezeki kepada mereka dari berbagai macam rezeki yang baik dan Kami berikan mereka kelebihan di atas seluruh manusia pada jaman mereka. (16)
walaqad ātaynā banī is'rāīla l-kitāba wal-ḥuk'ma wal-nubuwata warazaqnāhum mina l-ṭayibāti wafaḍḍalnāhum ʿalā l-ʿālamīna
وَءَاتَيْنَـٰهُم بَيِّنَـٰتٍ مِّنَ ٱلْأَمْرِ ۖ فَمَا ٱخْتَلَفُوٓا۟ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِى بَيْنَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ فِيمَا كَانُوا۟ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ( ١٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami telah memberikan kepada mereka bukti-bukti yang memperjelas kebenaran dari kebatilan, dan tidaklah mereka berselisih kecuali setelah tegaknya hujah (bukti kebenaran) atas mereka dengan diutusnya Nabi kita Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Dan tidak ada yang menarik mereka kepada perselisihan ini kecuali kedengkian sebagian kepada sebagian yang lain karena tamak terhadap kekuasaan dan kedudukan. Sesungguhnya Rabbmu -wahai Rasul- memberi keputusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan di dunia hingga jelaslah siapa yang benar dan siapa yang salah. (17)
waātaynāhum bayyinātin mina l-amri famā ikh'talafū illā min baʿdi mā jāahumu l-ʿil'mu baghyan baynahum inna rabbaka yaqḍī baynahum yawma l-qiyāmati fīmā kānū fīhi yakhtalifūna
ثُمَّ جَعَلْنَـٰكَ عَلَىٰ شَرِيعَةٍ مِّنَ ٱلْأَمْرِ فَٱتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَ ٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ( ١٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kemudian Kami jadikan kamu -wahai Rasul- berada di atas syariat, sunah dan metode Islam seperti rasul-rasul sebelummu. Engkau mengajak kepada keimanan dan amal saleh. Maka ikutilah syariat ini dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengerti kebenaran, karena hawa nafsu mereka menyesatkan dari kebenaran. (18)
thumma jaʿalnāka ʿalā sharīʿatin mina l-amri fa-ittabiʿ'hā walā tattabiʿ ahwāa alladhīna lā yaʿlamūna
إِنَّهُمْ لَن يُغْنُوا۟ عَنكَ مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا ۚ وَإِنَّ ٱلظَّـٰلِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۖ وَٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلْمُتَّقِينَ ( ١٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengerti kebenaran sedikitpun tidak akan mampu menahan siksa Allah dari dirimu jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim pada setiap agama dan aliran, sebagian dari mereka merupakan penolong atas sebagian yang lain dan menjadi pembelanya dalam menghadapi orang-orang yang beriman. Dan Allah adalah penolong bagi orang-orang yang bertakwa kepada-Nya dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. (19)
innahum lan yugh'nū ʿanka mina l-lahi shayan wa-inna l-ẓālimīna baʿḍuhum awliyāu baʿḍin wal-lahu waliyyu l-mutaqīna
هَـٰذَا بَصَـٰٓئِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ ( ٢٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Al-Qur`ān yang diturunkan kepada Rasul kita ini adalah pedoman yang digunakan oleh manusia untuk melihat kebenaran dari kebatilan, petunjuk menuju kebenaran serta rahmat bagi orang-orang yang meyakininya, karena merekalah yang mendapat petunjuk dengannya menuju jalan yang lurus karena rida dari Rabb mereka, lalu Dia memasukkan mereka ke dalam Surga dan menjauhkan mereka dari Neraka. (20)
hādhā baṣāiru lilnnāsi wahudan waraḥmatun liqawmin yūqinūna
أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ ٱجْتَرَحُوا۟ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن نَّجْعَلَهُمْ كَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ سَوَآءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۚ سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ ( ٢١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apakah orang-orang yang melakukan kekufuran dan kemaksiatan dengan anggota tubuhnya menyangka bahwa dalam hal pembalasan Kami akan menjadikan mereka sama seperti orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh sehingga menyamakan mereka di dunia dan di Akhirat. Alangkah buruknya persangkaan mereka itu. (21)
am ḥasiba alladhīna ij'taraḥū l-sayiāti an najʿalahum ka-alladhīna āmanū waʿamilū l-ṣāliḥāti sawāan maḥyāhum wamamātuhum sāa mā yaḥkumūna
وَخَلَقَ ٱللَّهُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ وَلِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ ( ٢٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan hikmah yang tinggi dan Dia tidak menciptakan keduanya dengan sia-sia, dan agar setiap jiwa mendapatkan balasannya atas perbuatannya yang baik maupun yang buruk. Dan Allah tidak menganiaya mereka dengan mengurangi kebaikan mereka tidak pula dengan menambah kejahatan mereka. (22)
wakhalaqa l-lahu l-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqi walituj'zā kullu nafsin bimā kasabat wahum lā yuẓ'lamūna
أَفَرَءَيْتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَـٰهَهُۥ هَوَىٰهُ وَأَضَلَّهُ ٱللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِۦ وَقَلْبِهِۦ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِۦ غِشَـٰوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِنۢ بَعْدِ ٱللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ( ٢٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Lihatlah -wahai Rasul- kepada orang yang mengikuti hawa nafsunya dan menjadikannya seperti sesembahan baginya yang ditaatinya. Allah telah menyesatkannya berdasarkan ilmu dari-Nya karena ia pantas untuk disesatkan, dan Allah mengunci hatinya sehingga ia tidak bisa mendengar sesuatu yang bermanfaat baginya, dan Allah menjadikan penutup pada mata hatinya yang menghalanginya dari melihat kebenaran. Maka siapakah orang yang mendapat kebenaran setelah disesatkan oleh Allah? Apakah mereka tidak memikirkan bahayanya mengikuti hawa nafsu dan manfaat dari mengikuti syariat Allah? (23)
afara-ayta mani ittakhadha ilāhahu hawāhu wa-aḍallahu l-lahu ʿalā ʿil'min wakhatama ʿalā samʿihi waqalbihi wajaʿala ʿalā baṣarihi ghishāwatan faman yahdīhi min baʿdi l-lahi afalā tadhakkarūna
وَقَالُوا۟ مَا هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ ( ٢٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang-orang kafir yang mengingkari adanya kebangkitan berkata, “Tidak ada kehidupan kecuali kehidupan di dunia ini saja, tidak ada kehidupan lagi setelahnya. Banyak generasi telah meninggal, tidak ada yang kembali, dan tumbuhlah generasi-generasi lainnya. Dan tidaklah mematikan kami kecuali pergantian siang dan malam.” Mereka tidak mempunyai pengetahuan atas pengingkaran mereka terhadap adanya Hari Kebangkitan, mereka tiada lain hanyalah menduga-duga saja, sesungguhnya prasangka itu sedikitpun tidak berguna untuk mencapai kebenaran. (24)
waqālū mā hiya illā ḥayātunā l-dun'yā namūtu wanaḥyā wamā yuh'likunā illā l-dahru wamā lahum bidhālika min ʿil'min in hum illā yaẓunnūna
وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُنَا بَيِّنَـٰتٍ مَّا كَانَ حُجَّتَهُمْ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ٱئْتُوا۟ بِـَٔابَآئِنَآ إِن كُنتُمْ صَـٰدِقِينَ ( ٢٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan jika dibacakan ayat-ayat Kami yang nyata kepada orang-orang musyrik yang mengingkari adanya Hari Kebangkitan, mereka tidak mempunyai hujah lain yang mereka gunakan sebagai alasan, kecuali hanya ucapan mereka kepada Rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan para sahabatnya, “Hidupkan lagi bapak-bapak kami yang telah mati jika kalian adalah orang-orang yang benar dalam pengakuan kalian bahwa kami akan dibangkitkan lagi setelah mati.” (25)
wa-idhā tut'lā ʿalayhim āyātunā bayyinātin mā kāna ḥujjatahum illā an qālū i'tū biābāinā in kuntum ṣādiqīna
قُلِ ٱللَّهُ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَـٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ( ٢٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Katakanlah kepada mereka -wahai Rasul- “Allah telah menghidupkan kalian dengan menciptakan kalian kemudian mematikan kalian, kemudian Dia mengumpulkan kalian setelah kematian kalian pada hari Kiamat untuk perhitungan amal dan pembalasan. Itulah hari yang tiada keraguan bahwa hari itu pasti datang, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, karena itulah mereka tidak mempersiapkannya dengan amal saleh. (26)
quli l-lahu yuḥ'yīkum thumma yumītukum thumma yajmaʿukum ilā yawmi l-qiyāmati lā rayba fīhi walākinna akthara l-nāsi lā yaʿlamūna
وَلِلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَيَوْمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَخْسَرُ ٱلْمُبْطِلُونَ ( ٢٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Hanya milik Allah saja kerajaan langit dan kerajaan bumi, maka tidak ada yang berhak disembah pada keduanya selain Allah, dan pada saat Kiamat tiba, saat itu Allah membangkitkan orang-orang yang mati untuk perhitungan amal dan pembalasan, Allah mengumpulkan para pengikut kebatilan yang dulu menyembah selain Allah, berupaya untuk membatalkan kebenaran dan membenarkan kebatilan. (27)
walillahi mul'ku l-samāwāti wal-arḍi wayawma taqūmu l-sāʿatu yawma-idhin yakhsaru l-mub'ṭilūna
وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰٓ إِلَىٰ كِتَـٰبِهَا ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ( ٢٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan engkau lihat -wahai Rasul- pada hari itu semua umat berlutut di atas lutut mereka menunggu apa yang akan terjadi pada mereka, setiap umat dipanggil menuju kitab catatan amal perbuatan mereka yang ditulis oleh para Malaikat penjaga. Pada hari ini kalian -wahai manusia- mendapatkan balasan atas kelakuan kalian di dunia, yang baik maupun yang buruk. (28)
watarā kulla ummatin jāthiyatan kullu ummatin tud'ʿā ilā kitābihā l-yawma tuj'zawna mā kuntum taʿmalūna
هَـٰذَا كِتَـٰبُنَا يَنطِقُ عَلَيْكُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنسِخُ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ( ٢٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Inilah kitab Kami, para malaikat Kami telah menuliskan di dalamnya amal perbuatan kalian, menuturkan kepada kalian dengan sebenarnya, maka bacalah ia. Sesungguhnya Kami telah memerintahkan para malaikat penjaga untuk mencatat segala perbuatan kalian di dunia. (29)
hādhā kitābunā yanṭiqu ʿalaykum bil-ḥaqi innā kunnā nastansikhu mā kuntum taʿmalūna
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِى رَحْمَتِهِۦ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْمُبِينُ ( ٣٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka dimasukkan Rabb mereka ke dalam Surga-Nya dengan rahmat-Nya. Balasan yang Allah berikan untuk mereka itu merupakan kemenangan nyata yang tidak ada kemenangan lain yang menandinginya. (30)
fa-ammā alladhīna āmanū waʿamilū l-ṣāliḥāti fayud'khiluhum rabbuhum fī raḥmatihi dhālika huwa l-fawzu l-mubīnu
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَفَلَمْ تَكُنْ ءَايَـٰتِى تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ فَٱسْتَكْبَرْتُمْ وَكُنتُمْ قَوْمًا مُّجْرِمِينَ ( ٣١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Adapun orang-orang yang kafir kepada Allah, dikatakan pada mereka agar mereka menyesal, ”Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu namun kalian merasa angkuh untuk mengimaninya dan kalian menjadi kaum yang melakukan kejahatan, melakukan kekufuran dan dosa?” (31)
wa-ammā alladhīna kafarū afalam takun āyātī tut'lā ʿalaykum fa-is'takbartum wakuntum qawman muj'rimīna
وَإِذَا قِيلَ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَٱلسَّاعَةُ لَا رَيْبَ فِيهَا قُلْتُم مَّا نَدْرِى مَا ٱلسَّاعَةُ إِن نَّظُنُّ إِلَّا ظَنًّا وَمَا نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنِينَ ( ٣٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan jika dikatakan kepada mereka, “Sesungguhnya janji Allah -yang dijanjikan kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dia akan membangkitkan mereka dan membalas amal perbuatan mereka- adalah benar, tidak ada keraguan padanya, dan hari Kiamat adalah benar, tidak ada keraguan padanya, maka lakukan amal untuk menyongsongnya.” Kalian menjawab, “Kami tidak mengerti apa itu hari Kiamat, tidaklah kami menduga, melainkan hanya dugaan yang lemah bahwa Kiamat akan datang, dan kami tidak yakin bahwa Kiamat pasti datang.” (32)
wa-idhā qīla inna waʿda l-lahi ḥaqqun wal-sāʿatu lā rayba fīhā qul'tum mā nadrī mā l-sāʿatu in naẓunnu illā ẓannan wamā naḥnu bimus'tayqinīna
وَبَدَا لَهُمْ سَيِّـَٔاتُ مَا عَمِلُوا۟ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ ( ٣٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan nampaklah bagi mereka keburukan-keburukan kekufuran dan maksiat yang pernah mereka lakukan selama di dunia dan turunlah kepada mereka siksa yang pernah mereka olok-olok ketika mereka diperingatkan darinya. (33)
wabadā lahum sayyiātu mā ʿamilū waḥāqa bihim mā kānū bihi yastahziūna
وَقِيلَ ٱلْيَوْمَ نَنسَىٰكُمْ كَمَا نَسِيتُمْ لِقَآءَ يَوْمِكُمْ هَـٰذَا وَمَأْوَىٰكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن نَّـٰصِرِينَ ( ٣٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Allah berfirman kepada mereka, “Pada hari ini Kami meninggalkan kalian di Neraka sebagaimana kalian melupakan pertemuan dengan hari kalian ini, kalian tidak menyiapkannya dengan iman dan amal saleh, dan tempat tinggal yang menjadi tempat kembali kalian adalah Neraka. Kalian tidak mempunyai penolong yang bisa menahan siksa Allah dari diri kalian.” (34)
waqīla l-yawma nansākum kamā nasītum liqāa yawmikum hādhā wamawākumu l-nāru wamā lakum min nāṣirīna
ذَٰلِكُم بِأَنَّكُمُ ٱتَّخَذْتُمْ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ هُزُوًا وَغَرَّتْكُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا ۚ فَٱلْيَوْمَ لَا يُخْرَجُونَ مِنْهَا وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ ( ٣٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Itulah siksa yang dengannya kalian disiksa karena kalian menjadikan ayat-ayat Allah sebagai ejekan, kalian mengolok-oloknya dan kalian tertipu oleh kenikmatan dan syahwat dunia. Maka pada hari ini orang-orang kafir yang mengolok-alok ayat-ayat Allah tidak akan keluar dari Neraka, bahkan mereka tetap di dalamnya kekal abadi dan tidak dikembalikan ke kehidupan dunia untuk melakukan amal saleh dan tidak pula Rabb mereka rida terhadap mereka. (35)
dhālikum bi-annakumu ittakhadhtum āyāti l-lahi huzuwan wagharratkumu l-ḥayatu l-dun'yā fal-yawma lā yukh'rajūna min'hā walā hum yus'taʿtabūna
فَلِلَّهِ ٱلْحَمْدُ رَبِّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَرَبِّ ٱلْأَرْضِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ ( ٣٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan hanya milik Allah sajalah segala pujian, Rabb langit dan Rabb bumi serta Rabb seluruh makhluk. (36)
falillahi l-ḥamdu rabbi l-samāwāti warabbi l-arḍi rabbi l-ʿālamīna
وَلَهُ ٱلْكِبْرِيَآءُ فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ ( ٣٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan baginya segala kebesaran dan keagungan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Perkasa yang tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkan-Nya, Maha Bijaksana dalam penciptaan-Nya, takdir-Nya, pengaturan-Nya dan Syariat-Nya. (37)
walahu l-kib'riyāu fī l-samāwāti wal-arḍi wahuwa l-ʿazīzu l-ḥakīmu