بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
هَلْ أَتَىٰ عَلَى ٱلْإِنسَـٰنِ حِينٌ مِّنَ ٱلدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْـًٔا مَّذْكُورًا ( ١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Telah berlalu pada diri manusia masa yang panjang, sebelumnya ia tidak ada, tidak pernah disebut. (1)
hal atā ʿalā l-insāni ḥīnun mina l-dahri lam yakun shayan madhkūran
إِنَّا خَلَقْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَـٰهُ سَمِيعًۢا بَصِيرًا ( ٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari air mani yang bercampur dari air lelaki dan air wanita, Kami mengujinya dengan beban taklif yang kami wajibkan atasnya, lalu Kami jadikan ia bisa mendengar dan melihat agar dia menjalankan syariat yang kami bebankan kepadanya. (2)
innā khalaqnā l-insāna min nuṭ'fatin amshājin nabtalīhi fajaʿalnāhu samīʿan baṣīran
إِنَّا هَدَيْنَـٰهُ ٱلسَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا ( ٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadanya melalui lisan para Rasul Kami jalan petunjuk, hingga dengan demikian jelaslah bagi mereka jalan kesesatan. Maka setelah itu ia bisa mendapat petunjuk ke jalan yang lurus lalu menjadi seorang hamba yang beriman dan bersyukur kepada Allah, atau menjadi sesat dari jalan yang lurus lalu menjadi hamba yang kafir dan menentang ayat-ayat Allah. (3)
innā hadaynāhu l-sabīla immā shākiran wa-immā kafūran
إِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلْكَـٰفِرِينَ سَلَـٰسِلَا۟ وَأَغْلَـٰلًا وَسَعِيرًا ( ٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Setelah Allah jelaskan dua jenis manusia; yang mendapat petunjuk dan yang sesat, maka Dia jelaskan balasan bagi keduanya dengan firman-Nya: Sesungguhnya Kami telah menyiapkan bagi orang-orang yang kafir terhadap Allah dan Rasul-rasul-Nya rantai yang mengikat mereka di Neraka, belenggu yang membelenggunya di Neraka dan api yang menyala-nyala. (4)
innā aʿtadnā lil'kāfirīna salāsilā wa-aghlālan wasaʿīran
إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِن كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا ( ٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan taat kepada Allah pada hari Kiamat minum dari gelas yang berisi khamar yang penuh dan tercampur dengan air kafur yang wangi aromanya. (5)
inna l-abrāra yashrabūna min kasin kāna mizājuhā kāfūran
عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ ٱللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا ( ٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Minuman yang disediakan untuk orang-orang yang taat ini berasal dari mata air yang mudah untuk digapai, mengalir deras dan tidak pernah kering, diminum oleh hamba-hamba Allah, mereka dapat mengalirkan dan menemukannya di mana saja mereka kehendaki. (6)
ʿaynan yashrabu bihā ʿibādu l-lahi yufajjirūnahā tafjīran
يُوفُونَ بِٱلنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُۥ مُسْتَطِيرًا ( ٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sifat-sifat para hamba yang meminumnya yaitu bahwa mereka menepati segala ketaatan yang mereka wajibkan atas diri mereka sendiri dan mereka takut terhadap suatu hari yang mana keburukannya merata ke mana-mana, yaitu hari Kiamat. (7)
yūfūna bil-nadhri wayakhāfūna yawman kāna sharruhu mus'taṭīran
وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا ( ٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan mereka memberikan makanan dalam kondisi mereka menginginkannya karena mereka juga membutuhkannya dan menyukainya, mereka memberikan makan kepada orang-orang yang membutuhkan dari kalangan orang-orang fakir, anak-anak yatim dan para tawanan. (8)
wayuṭ'ʿimūna l-ṭaʿāma ʿalā ḥubbihi mis'kīnan wayatīman wa-asīran
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَآءً وَلَا شُكُورًا ( ٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan mereka menyembunyikan di dalam diri mereka sendiri bahwa mereka tidak memberi makan kecuali karena menginginkan wajah Allah, mereka tidak menginginkan balasan dari orang-orang yang diberi maupun pujian atas perbuatan mereka memberi makan kepada yang membutuhkan. (9)
innamā nuṭ'ʿimukum liwajhi l-lahi lā nurīdu minkum jazāan walā shukūran
إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا ( ١٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhya kami takut dari siksa Rabb kami pada hari di mana wajah-wajah orang yang sengsara menjadi masam karena dahsyat dan kerasnya hari itu. (10)
innā nakhāfu min rabbinā yawman ʿabūsan qamṭarīran
فَوَقَىٰهُمُ ٱللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ ٱلْيَوْمِ وَلَقَّىٰهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا ( ١١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka Allah menjaga mereka dengan karunia-Nya dari keburukan hari yang agung itu dan memberi mereka wibawa dan cahaya pada wajah-wajah mereka sebagai bentuk kemuliaan bagi mereka dan kegembiraan di hati mereka. (11)
fawaqāhumu l-lahu sharra dhālika l-yawmi walaqqāhum naḍratan wasurūran
وَجَزَىٰهُم بِمَا صَبَرُوا۟ جَنَّةً وَحَرِيرًا ( ١٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Allah memberi balasan kepada mereka -atas kesabaran mereka dalam menjalankan ketaatan, kesabaran mereka atas takdir Allah dan kesabaran mereka dalam menahan diri dari kemaksiatan- berupa Surga, mereka bergelimang kenikmatan di dalamnya dan sutera yang mereka kenakan. (12)
wajazāhum bimā ṣabarū jannatan waḥarīran
مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ ۖ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا ( ١٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka bertelekan di atas kasur-kasur yang berhias. Mereka tidak mendapati di dalam Surga ini matahari yang teriknya menyakitkan bagi mereka, tidak juga hawa dingin yang menyengat, akan tetapi mereka senantiasa berada di dalam naungan, tidak merasa kepanasan tidak juga merasa kedinginan. (13)
muttakiīna fīhā ʿalā l-arāiki lā yarawna fīhā shamsan walā zamharīran
وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلَـٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلًا ( ١٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Naungannya itu dekat dengan mereka dan buah-buahannya ditundukkan bagi orang yang ingin memetiknya, sehingga ia bisa dengan mudah dan gampang memetiknya, di mana orang yang terlentang, duduk maupun berdiri mudah mencapainya. (14)
wadāniyatan ʿalayhim ẓilāluhā wadhullilat quṭūfuhā tadhlīlan
وَيُطَافُ عَلَيْهِم بِـَٔانِيَةٍ مِّن فِضَّةٍ وَأَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيرَا۠ ( ١٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan yang membawa bejana dari perak dan cangkir-cangkir yang bening warnanya saat mereka berkehendak untuk minum. (15)
wayuṭāfu ʿalayhim biāniyatin min fiḍḍatin wa-akwābin kānat qawārīrā
قَوَارِيرَا۟ مِن فِضَّةٍ قَدَّرُوهَا تَقْدِيرًا ( ١٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kebeningan warnanya seperti kaca padahal itu terbuat dari perak, isinya sesuai dengan yang mereka inginkan, tidak lebih dan tidak pernah kurang. (16)
qawārīrā min fiḍḍatin qaddarūhā taqdīran
وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا ( ١٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Orang-orang yang dimuliakan itu diberi minum dengan cangkir berisi khamar yang bercampur dengan jahe. (17)
wayus'qawna fīhā kasan kāna mizājuhā zanjabīlan
عَيْنًا فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلْسَبِيلًا ( ١٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka meminumnya dari sumber mata air di Surga yang bernama Salsabil. (18)
ʿaynan fīhā tusammā salsabīlan
۞ وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنثُورًا ( ١٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Di Surga mereka dikelilingi oleh anak-anak yang senantiasa muda, jika kamu melihat mereka niscaya kamu mengira mereka mutiara yang bertaburan karena kecerahan wajah, keindahan kulit, serta jumlah mereka yang banyak bertebaran. (19)
wayaṭūfu ʿalayhim wil'dānun mukhalladūna idhā ra-aytahum ḥasib'tahum lu'lu-an manthūran
وَإِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا ( ٢٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan jika kamu melihat apa yang ada di Surga sana, niscaya kamu melihat kenikmatan yang tidak bisa dijelaskan dan kamu melihat kerajaan agung yang tidak ada kerajaan lain yang menyamainya. (20)
wa-idhā ra-ayta thamma ra-ayta naʿīman wamul'kan kabīran
عَـٰلِيَهُمْ ثِيَابُ سُندُسٍ خُضْرٌ وَإِسْتَبْرَقٌ ۖ وَحُلُّوٓا۟ أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٍ وَسَقَىٰهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًا ( ٢١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Badan-badan mereka terbungkus oleh baju hijau mewah yang terbuat dari sutera tipis dan sutera tebal. Mereka di Surga mengenakan gelang perak. Dan Allah memberi mereka minuman yang steril dari semua pencemaran. (21)
ʿāliyahum thiyābu sundusin khuḍ'run wa-is'tabraqun waḥullū asāwira min fiḍḍatin wasaqāhum rabbuhum sharāban ṭahūran
إِنَّ هَـٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَآءً وَكَانَ سَعْيُكُم مَّشْكُورًا ( ٢٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan dikatakan kepada mereka sebagai bentuk pemuliaan terhadap mereka, “Sesungguhnya kenikmatan yang diberikan kepada kalian ini merupakan balasan atas amal perbuatan saleh kalian, dan amal perbuatan kalian itu diterima di sisi Allah. (22)
inna hādhā kāna lakum jazāan wakāna saʿyukum mashkūran
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ تَنزِيلًا ( ٢٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu -wahai Rasul- Al-Qur`ān secara berangsur-angsur, dan Kami tidak menurunkannya kepadamu langsung sekaligus. (23)
innā naḥnu nazzalnā ʿalayka l-qur'āna tanzīlan
فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ ءَاثِمًا أَوْ كَفُورًا ( ٢٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka bersabarlah atas apa yang diputuskan oleh Allah baik dalam takdir maupun syariat-Nya. Dan janganlah kamu mengikuti pendosa yang mengajak kepada dosanya, dan jangan pula mengikuti orang kafir yang mengajak kepada kekufurannya. (24)
fa-iṣ'bir liḥuk'mi rabbika walā tuṭiʿ min'hum āthiman aw kafūran
وَٱذْكُرِ ٱسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ( ٢٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sebutlah nama Rabbmu dengan mendirikan salat Fajar di awal siang dan salat Zuhur serta Asar di akhir siang. (25)
wa-udh'kuri is'ma rabbika buk'ratan wa-aṣīlan
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَٱسْجُدْ لَهُۥ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا ( ٢٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan ingatlah Allah pada dua salat malam, yaitu salat Magrib dan Isya, lalu salatlah tahajjud setelah keduanya. (26)
wamina al-layli fa-us'jud lahu wasabbiḥ'hu laylan ṭawīlan
إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ يُحِبُّونَ ٱلْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَآءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلًا ( ٢٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya orang-orang musyrik itu menyukai kehidupan dunia dan berupaya keras untuk mendapatkannya serta meninggalkan di belakang mereka urusan hari Kiamat, yaitu hari yang berat, di mana pada hari itu terdapat berbagai kesusahan dan cobaan. (27)
inna hāulāi yuḥibbūna l-ʿājilata wayadharūna warāahum yawman thaqīlan
نَّحْنُ خَلَقْنَـٰهُمْ وَشَدَدْنَآ أَسْرَهُمْ ۖ وَإِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ أَمْثَـٰلَهُمْ تَبْدِيلًا ( ٢٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kami telah menciptakan mereka dan memperkuat penciptaan mereka dengan menguatkan sendi-sendi, anggota tubuh mereka dan lainnya. Seandainya Kami berkehendak membinasakan dan menggantikan mereka dengan orang-orang yang semisal dengan mereka niscaya Kami mampu membinasakan dan menggantikan mereka dengan orang-orang tersebut. (28)
naḥnu khalaqnāhum washadadnā asrahum wa-idhā shi'nā baddalnā amthālahum tabdīlan
إِنَّ هَـٰذِهِۦ تَذْكِرَةٌ ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلًا ( ٢٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Surah ini adalah nasihat dan peringatan, barangsiapa menghendaki untuk mengambil jalan yang mengantarkannya kepada keridaan Rabbnya maka ia mengambil jalan ini. (29)
inna hādhihi tadhkiratun faman shāa ittakhadha ilā rabbihi sabīlan
وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا ( ٣٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan tidaklah kalian menginginkan jalan yang mengantarkan kalian kepada rida Allah kecuali Allah menghendaki hal itu dari kalian. Semua perkara dikembalikan kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang baik dan apa yang tidak baik bagi hamba-Nya, Maha Bijaksana di dalam penciptaan, takdir dan syariat-Nya. (30)
wamā tashāūna illā an yashāa l-lahu inna l-laha kāna ʿalīman ḥakīman
يُدْخِلُ مَن يَشَآءُ فِى رَحْمَتِهِۦ ۚ وَٱلظَّـٰلِمِينَ أَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًۢا ( ٣١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki dari para hamba-hamba-Nya ke dalam rahmat-Nya, Dia memudahkan mereka untuk beriman dan beramal saleh. Dan Dia menyediakan azab yang pedih di Akhirat yaitu azab Neraka bagi orang-orang yang zalim terhadap diri mereka sendiri dengan melakukan kekufuran dan kemaksiatan. (31)
yud'khilu man yashāu fī raḥmatihi wal-ẓālimīna aʿadda lahum ʿadhāban alīman