بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
ٱقْتَرَبَتِ ٱلسَّاعَةُ وَٱنشَقَّ ٱلْقَمَرُ ( ١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Waktu kedatangan hari Kiamat telah dekat dan bulan pernah terbelah pada zaman Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, dan terbelahnya bulan ini termasuk sebagian dari mukjizat indrawi Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. (1)
iq'tarabati l-sāʿatu wa-inshaqqa l-qamaru
وَإِن يَرَوْا۟ ءَايَةً يُعْرِضُوا۟ وَيَقُولُوا۟ سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ ( ٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan jika orang-orang musyrik melihat dalil dan bukti kebenaran Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, mereka berpaling dari menerimanya dan berkata, “Hujah-hujah dan bukti-bukti yang kami saksikan merupakan sihir yang batil.” (2)
wa-in yaraw āyatan yuʿ'riḍū wayaqūlū siḥ'run mus'tamirrun
وَكَذَّبُوا۟ وَٱتَّبَعُوٓا۟ أَهْوَآءَهُمْ ۚ وَكُلُّ أَمْرٍ مُّسْتَقِرٌّ ( ٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka mendustakan kebenaran yang datang kepada mereka dan mengikuti hawa nafsu mereka dalam pendustaan ini, sedang setiap perkara, yang baik maupun yang buruk, akan mengenai orang-orang yang melakukannya pada hari Kiamat. (3)
wakadhabū wa-ittabaʿū ahwāahum wakullu amrin mus'taqirrun
وَلَقَدْ جَآءَهُم مِّنَ ٱلْأَنۢبَآءِ مَا فِيهِ مُزْدَجَرٌ ( ٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan telah datang kepada mereka berita tentang umat-umat yang telah dihancurkan Allah karena kekufuran dan kezalimannya, yang cukup untuk menakuti mereka dari kekafiran dan kezaliman mereka. (4)
walaqad jāahum mina l-anbāi mā fīhi muz'dajarun
حِكْمَةٌۢ بَـٰلِغَةٌ ۖ فَمَا تُغْنِ ٱلنُّذُرُ ( ٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan yang datang kepada mereka adalah hikmah yang sempurna agar hujah sampai ke mereka, maka peringatan tidak berguna bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. (5)
ḥik'matun bālighatun famā tugh'ni l-nudhuru
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ ۘ يَوْمَ يَدْعُ ٱلدَّاعِ إِلَىٰ شَىْءٍ نُّكُرٍ ( ٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka jika mereka tidak mengambil hidayah itu, tinggalkanlah mereka -wahai Rasul- dan berpalinglah dari mereka sambil menunggu hari ketika Malaikat yang ditugaskan untuk meniup sangkakala memanggil kepada sesuatu yang dahsyat yang sebelumnya tidak pernah diketahui oleh seluruh makhluk. (6)
fatawalla ʿanhum yawma yadʿu l-dāʿi ilā shayin nukurin
خُشَّعًا أَبْصَـٰرُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ ٱلْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُّنتَشِرٌ ( ٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dengan pandangan-pandangan mereka yang terhina, mereka keluar dari kubur-kubur mereka, seakan-akan mereka seperti belalang yang beterbangan saat mereka berusaha menuju tempat perhitungan amal. (7)
khushaʿan abṣāruhum yakhrujūna mina l-ajdāthi ka-annahum jarādun muntashirun
مُّهْطِعِينَ إِلَى ٱلدَّاعِ ۖ يَقُولُ ٱلْكَـٰفِرُونَ هَـٰذَا يَوْمٌ عَسِرٌ ( ٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka tergesa-gesa menghadap sang penyeru menuju ke tempat itu, orang-orang kafir berkata, “Hari ini adalah hari yang berat karena adanya kesusahan dan penderitaan.” (8)
muh'ṭiʿīna ilā l-dāʿi yaqūlu l-kāfirūna hādhā yawmun ʿasirun
۞ كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ فَكَذَّبُوا۟ عَبْدَنَا وَقَالُوا۟ مَجْنُونٌ وَٱزْدُجِرَ ( ٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sebelum para pendusta terhadap seruanmu itu -wahai Rasul- mendustakanmu, kaum Nuh pun telah mendustakan hamba Kami, Nuh -'alaihissalām-, ketika dia Kami utus kepada mereka dan mereka berkata tentangnya, “Dia gila.” Mereka menimpakan kepadanya berbagai celaan, hinaan dan ancaman jika ia tidak mau meninggalkan dakwahnya terhadap mereka. (9)
kadhabat qablahum qawmu nūḥin fakadhabū ʿabdanā waqālū majnūnun wa-uz'dujira
فَدَعَا رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَغْلُوبٌ فَٱنتَصِرْ ( ١٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka Nuh berdoa kepada Rabbnya dengan berkata, “Sesungguhnya kaumku telah mengalahkan aku dan tidak menerima seruanku, maka menangkanlah aku terhadap mereka dengan menurunkan siksa kepada mereka.” (10)
fadaʿā rabbahu annī maghlūbun fa-intaṣir
فَفَتَحْنَآ أَبْوَٰبَ ٱلسَّمَآءِ بِمَآءٍ مُّنْهَمِرٍ ( ١١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka Kami buka pintu-pintu langit dengan air yang mengucur deras mengalir. (11)
fafataḥnā abwāba l-samāi bimāin mun'hamirin
وَفَجَّرْنَا ٱلْأَرْضَ عُيُونًا فَٱلْتَقَى ٱلْمَآءُ عَلَىٰٓ أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ ( ١٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami pancarkan air dari bumi sehingga menjadi mata air-mata air yang memancarkan air. Lalu air yang turun dari langit bertemu dengan air yang memancar dari bumi atas perintah dari Allah yang telah ditakdirkan dari semula, kemudian Allah menenggelamkan semuanya kecuali yang diselamatkan oleh Allah. (12)
wafajjarnā l-arḍa ʿuyūnan fal-taqā l-māu ʿalā amrin qad qudira
وَحَمَلْنَـٰهُ عَلَىٰ ذَاتِ أَلْوَٰحٍ وَدُسُرٍ ( ١٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan Kami angkut Nuh di atas kapalnya yang terbuat dari papan dan paku, lalu Kami selamatkan dia dan golongan yang bersamanya dari tenggelam. (13)
waḥamalnāhu ʿalā dhāti alwāḥin wadusurin
تَجْرِى بِأَعْيُنِنَا جَزَآءً لِّمَن كَانَ كُفِرَ ( ١٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kapal ini berlayar di atas ombak yang bergelora dalam pantauan dan penjagaan Kami, untuk membela Nuh yang didustakan oleh kaumnya, dan mereka kafir terhadap apa yang dibawanya dari sisi Allah. (14)
tajrī bi-aʿyuninā jazāan liman kāna kufira
وَلَقَد تَّرَكْنَـٰهَآ ءَايَةً فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ ( ١٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah jadikan siksa yang kami timpakan kepada mereka itu sebagai palajaran dan nasihat, lalu adakah orang yang mau mengambil pelajaran dari hal itu? (15)
walaqad taraknāhā āyatan fahal min muddakirin
فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِى وَنُذُرِ ( ١٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka bagaimana siksa-Ku untuk orang-orang yang mendustakan? Dan bagaimana peringatan-Ku untuk menghancurkan mereka? (16)
fakayfa kāna ʿadhābī wanudhuri
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ ( ١٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur`ān untuk diingat dan diambil pelajarannya, maka adakah orang yang mengambil petuah dari pelajaran dan nasihat yang ada di dalamnya? (17)
walaqad yassarnā l-qur'āna lildhik'ri fahal min muddakirin
كَذَّبَتْ عَادٌ فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِى وَنُذُرِ ( ١٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kaum 'Ād telah mendustakan Rasul mereka, Hūd -'alaihissalām-. Maka perhatikanlah -wahai penduduk Makkah- bagaimana siksa-Ku terhadap mereka? Dan bagaimana peringatan-Ku terhadap yang lain dengan siksaan terhadap mereka? (18)
kadhabat ʿādun fakayfa kāna ʿadhābī wanudhuri
إِنَّآ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِى يَوْمِ نَحْسٍ مُّسْتَمِرٍّ ( ١٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami mengirimkan angin yang keras dan dingin pada hari nahas dan sial mereka yang terus menerus bersama mereka hingga mereka masuk ke dalam Neraka. (19)
innā arsalnā ʿalayhim rīḥan ṣarṣaran fī yawmi naḥsin mus'tamirrin
تَنزِعُ ٱلنَّاسَ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ مُّنقَعِرٍ ( ٢٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Yang mencabut manusia dari bumi dan melemparkan mereka dengan kepala duluan, seakan-akan mereka adalah batang pohon kurma yang tercabut sampai ke akar-akarnya. (20)
tanziʿu l-nāsa ka-annahum aʿjāzu nakhlin munqaʿirin
فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِى وَنُذُرِ ( ٢١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka perhatikanlah -wahai penduduk Makkah- bagaimana siksa-Ku atas mereka? Dan bagaimana peringatan-Ku terhadap yang lain dengan siksaan terhadap mereka? (21)
fakayfa kāna ʿadhābī wanudhuri
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ ( ٢٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur`ān untuk diingat dan diambil pelajarannya, maka adakah orang yang mengambil petuah dari pelajaran dan nasihat yang ada di dalamnya? (22)
walaqad yassarnā l-qur'āna lildhik'ri fahal min muddakirin
كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِٱلنُّذُرِ ( ٢٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kaum Ṡamūd mendustakan apa yang diperingatkan oleh nabi mereka, Ṣāleḥ -'alaihissalām-. (23)
kadhabat thamūdu bil-nudhuri
فَقَالُوٓا۟ أَبَشَرًا مِّنَّا وَٰحِدًا نَّتَّبِعُهُۥٓ إِنَّآ إِذًا لَّفِى ضَلَـٰلٍ وَسُعُرٍ ( ٢٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka berkata dengan sombong, “Apakah kita akan mengikuti satu orang biasa dari jenis kita sendiri? Sesungguhnya bila kita mengikutinya dalam kondisi ini pastilah kita berada dalam kesesatan dari kebenaran dan dalam kesusahan (24)
faqālū abasharan minnā wāḥidan nattabiʿuhu innā idhan lafī ḍalālin wasuʿurin
أَءُلْقِىَ ٱلذِّكْرُ عَلَيْهِ مِنۢ بَيْنِنَا بَلْ هُوَ كَذَّابٌ أَشِرٌ ( ٢٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apakah wahyu diturunkan kepadanya sendirian tanpa melibatkan kami semua? Tidak mungkin, justru dia adalah seorang pendusta dan sombong.” (25)
a-ul'qiya l-dhik'ru ʿalayhi min bayninā bal huwa kadhābun ashirun
سَيَعْلَمُونَ غَدًا مَّنِ ٱلْكَذَّابُ ٱلْأَشِرُ ( ٢٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka akan mengetahui pada hari Kiamat nanti siapakah yang pendusta dan sombong, Nabi Ṣāleḥ ataukah mereka? (26)
sayaʿlamūna ghadan mani l-kadhābu l-ashiru
إِنَّا مُرْسِلُوا۟ ٱلنَّاقَةِ فِتْنَةً لَّهُمْ فَٱرْتَقِبْهُمْ وَٱصْطَبِرْ ( ٢٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengeluarkan unta betina dari batu dan membangkitkannya sebagai ujian bagi mereka, maka tunggulah -wahai Ṣāleḥ- dan perhatikanlah apa yang akan mereka perbuat dengan unta betina itu dan apa yang akan terjadi pada mereka, dan bersabarlah menghadapi gangguan mereka. (27)
innā mur'silū l-nāqati fit'natan lahum fa-ir'taqib'hum wa-iṣ'ṭabir
وَنَبِّئْهُمْ أَنَّ ٱلْمَآءَ قِسْمَةٌۢ بَيْنَهُمْ ۖ كُلُّ شِرْبٍ مُّحْتَضَرٌ ( ٢٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan kabarkan kepada mereka bahwa air sumur mereka dibagi untuk mereka dan untuk unta betina itu, sehari untuk unta itu dan sehari untuk mereka, setiap bagian hanya dihadiri oleh yang berhak pada hari yang telah ditentukan. (28)
wanabbi'hum anna l-māa qis'matun baynahum kullu shir'bin muḥ'taḍarun
فَنَادَوْا۟ صَاحِبَهُمْ فَتَعَاطَىٰ فَعَقَرَ ( ٢٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Lalu mereka memanggil kawan mereka untuk membunuh unta betina itu, maka ia mengambil pedang dan membunuhnya sebagai bentuk kepatuhan terhadap perintah kaumnya. (29)
fanādaw ṣāḥibahum fataʿāṭā faʿaqara
فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِى وَنُذُرِ ( ٣٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Maka perhatikanlah -wahai penduduk Makkah- bagaimana siksa-Ku untuk mereka?Dan bagaimana peringatan-Ku terhadap yang lain dengan siksaan terhadap mereka? (30)
fakayfa kāna ʿadhābī wanudhuri
إِنَّآ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَكَانُوا۟ كَهَشِيمِ ٱلْمُحْتَظِرِ ( ٣١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami mengirimkan kepada mereka satu suara keras menggelegar yang menghancurkan mereka, sehingga mereka menjadi seperti pohon kering yang diambil oleh pemilik kandang sebagai makanan untuk kambingnya. (31)
innā arsalnā ʿalayhim ṣayḥatan wāḥidatan fakānū kahashīmi l-muḥ'taẓiri
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ ( ٣٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur`ān untuk diingat dan diambil pelajarannya, maka adakah orang yang mengambil petuah dari pelajaran dan nasihat yang ada di dalamnya? (32)
walaqad yassarnā l-qur'āna lildhik'ri fahal min muddakirin
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍۭ بِٱلنُّذُرِ ( ٣٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kaum Nabi Lūṭ telah mendustakan apa yang diingatkan oleh Rasul mereka, Lūṭ -'alaihissalām-. (33)
kadhabat qawmu lūṭin bil-nudhuri
إِنَّآ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا إِلَّآ ءَالَ لُوطٍ ۖ نَّجَّيْنَـٰهُم بِسَحَرٍ ( ٣٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami mengirimkan angin yang melemparkan batu-batu kepada mereka, kecuali kepada keluarga Nabi Lūṭ, mereka tidak terkena siksa dan Kami telah menyelamatkan mereka dari siksa itu, saat mereka pergi pada malam hari sebelum terjadinya siksa itu di ujung malam. (34)
innā arsalnā ʿalayhim ḥāṣiban illā āla lūṭin najjaynāhum bisaḥarin
نِّعْمَةً مِّنْ عِندِنَا ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِى مَن شَكَرَ ( ٣٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kami selamatkan mereka dari siksa sebagai nikmat dari Kami untuk mereka. Sebagaimana balasan yang Kami berikan kepada Nabi Lūṭ, Kami juga membalas orang yang bersyukur atas nikmat-nikmat Allah. (35)
niʿ'matan min ʿindinā kadhālika najzī man shakara
وَلَقَدْ أَنذَرَهُم بَطْشَتَنَا فَتَمَارَوْا۟ بِٱلنُّذُرِ ( ٣٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh Nabi Lūṭ telah menakuti mereka dengan siksa Kami, akan tetapi mereka membantah peringatannya dan mendustakannya. (36)
walaqad andharahum baṭshatanā fatamāraw bil-nudhuri
وَلَقَدْ رَٰوَدُوهُ عَن ضَيْفِهِۦ فَطَمَسْنَآ أَعْيُنَهُمْ فَذُوقُوا۟ عَذَابِى وَنُذُرِ ( ٣٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh kaum Nabi Lūṭ telah merayunya untuk membiarkan mereka bersama tamunya dari malaikat untuk melakukan perbuatan keji, maka Kami membutakan mata mereka sehingga tidak bisa melihat tamu Nabi Lūṭ dan Kami katakan kepada mereka, ”Rasakanlah siksa-Ku dan akibat dari peringatan-Ku kepada kalian.” (37)
walaqad rāwadūhu ʿan ḍayfihi faṭamasnā aʿyunahum fadhūqū ʿadhābī wanudhuri
وَلَقَدْ صَبَّحَهُم بُكْرَةً عَذَابٌ مُّسْتَقِرٌّ ( ٣٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh telah datang kepada mereka pada pagi hari siksa yang terus menerus bersama mereka hingga mereka menuju Akhirat dan datang kepada mereka siksanya. (38)
walaqad ṣabbaḥahum buk'ratan ʿadhābun mus'taqirrun
فَذُوقُوا۟ عَذَابِى وَنُذُرِ ( ٣٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah siksa-Ku yang Aku turunkan kepada kalian sebagai hasil dari peringatan Nabi Lūṭ kepada kalian.” (39)
fadhūqū ʿadhābī wanudhuri
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ ( ٤٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur`ān untuk diingat dan diambil pelajarannya, maka adakah orang yang mengambil petuah dari pelajaran dan nasihat yang ada di dalamnya? (40)
walaqad yassarnā l-qur'āna lildhik'ri fahal min muddakirin
وَلَقَدْ جَآءَ ءَالَ فِرْعَوْنَ ٱلنُّذُرُ ( ٤١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh telah datang kepada keluarga Fir'aun peringatan dari Kami melalui lisan Musa dan Harun. (41)
walaqad jāa āla fir'ʿawna l-nudhuru
كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَـٰتِنَا كُلِّهَا فَأَخَذْنَـٰهُمْ أَخْذَ عَزِيزٍ مُّقْتَدِرٍ ( ٤٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Mereka mendustakan bukti-bukti dan hujah-hujah yang datang kepada mereka dari sisi Kami, maka Kami siksa mereka kerena pendustaan mereka terhadap bukti-bukti itu sebagai balasan dari Yang Maha Perkasa yang tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkan-Nya, Mahakuasa tidak ada sesuatu pun yang melemahkan-Nya. (42)
kadhabū biāyātinā kullihā fa-akhadhnāhum akhdha ʿazīzin muq'tadirin
أَكُفَّارُكُمْ خَيْرٌ مِّنْ أُو۟لَـٰٓئِكُمْ أَمْ لَكُم بَرَآءَةٌ فِى ٱلزُّبُرِ ( ٤٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Apakah orang-orang kafir dari kalian -wahai penghuni Makkah- lebih baik daripada orang-orang kafir yang telah disebutkan itu; kaum Nabi Nuh, kaum 'Ād, Ṡamūd, kaum Nabi Lūṭ, Fir'aun dan kaumnya? Ataukah kalian mempunyai jaminan kebebasan dari siksa Allah yang disebutkan dalam kitab-kitab samawi? (43)
akuffārukum khayrun min ulāikum am lakum barāatun fī l-zuburi
أَمْ يَقُولُونَ نَحْنُ جَمِيعٌ مُّنتَصِرٌ ( ٤٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Bahkan apakah orang-orang kafir dari penduduk Makkah itu berkata, “Kami adalah golongan bersatu yang pasti menang menghadapi orang-orang yang ingin berbuat jahat terhadap kami dan ingin memecah belah kesatuan kami.” (44)
am yaqūlūna naḥnu jamīʿun muntaṣirun
سَيُهْزَمُ ٱلْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ ٱلدُّبُرَ ( ٤٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Kesatuan orang-orang kafir itu akan dikalahkan dan mereka melarikan diri di hadapan orang-orang yang beriman. Dan ini telah terjadi pada perang Badar. (45)
sayuh'zamu l-jamʿu wayuwallūna l-dubura
بَلِ ٱلسَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَٱلسَّاعَةُ أَدْهَىٰ وَأَمَرُّ ( ٤٦ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Bahkan hari Kiamat yang mereka dustakan adalah hari yang dijanjikan kepada mereka yang mana pada saat itu mereka disiksa. Dan hari Kiamat lebih agung dan lebih menyengsarakan dibanding dengan apa yang mereka dapatkan dari siksa dunia pada perang Badar. (46)
bali l-sāʿatu mawʿiduhum wal-sāʿatu adhā wa-amarru
إِنَّ ٱلْمُجْرِمِينَ فِى ضَلَـٰلٍ وَسُعُرٍ ( ٤٧ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang melakukan dosa dengan kekufuran dan perbuatan maksiat itu berada dalam kesesatan dari kebenaran, siksa dan kesusahan. (47)
inna l-muj'rimīna fī ḍalālin wasuʿurin
يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِى ٱلنَّارِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا۟ مَسَّ سَقَرَ ( ٤٨ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Pada hari di saat mereka diseret di atas wajah mereka dan dikatakan kepada mereka sebagai bentuk penghinaan terhadap mereka, “Rasakanlah siksa Neraka.” (48)
yawma yus'ḥabūna fī l-nāri ʿalā wujūhihim dhūqū massa saqara
إِنَّا كُلَّ شَىْءٍ خَلَقْنَـٰهُ بِقَدَرٍ ( ٤٩ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu yang ada di alam ini dengan takdir yang telah lalu dari Kami, sesuai dengan pengetahuan Kami dan Kami tuliskan dalam Lauḥul Maḥfuẓ. (49)
innā kulla shayin khalaqnāhu biqadarin
وَمَآ أَمْرُنَآ إِلَّا وَٰحِدَةٌ كَلَمْحٍۭ بِٱلْبَصَرِ ( ٥٠ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan tidaklah perintah Kami jika Kami menginginkan sesuatu melainkan Kami hanya mengucapkan satu kalimat, yaitu, “Jadilah!”, maka jadilah apa yang Kami inginkan secara cepat, seperti kejapan mata. (50)
wamā amrunā illā wāḥidatun kalamḥin bil-baṣari
وَلَقَدْ أَهْلَكْنَآ أَشْيَاعَكُمْ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ ( ٥١ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan sungguh telah Kami hancurkan orang-orang seperti kalian dalam kekufuran dari umat-umat yang terdahulu, adakah orang yang mengambil pelajaran dari hal itu dan meninggalkan kekufurannya? (51)
walaqad ahlaknā ashyāʿakum fahal min muddakirin
وَكُلُّ شَىْءٍ فَعَلُوهُ فِى ٱلزُّبُرِ ( ٥٢ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Dan setiap sesuatu yang dilakukan para hamba, semuanya tertulis di catatan Malaikat penjaga, tidak ada sesuatu pun yang luput darinya. (52)
wakullu shayin faʿalūhu fī l-zuburi
وَكُلُّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ مُّسْتَطَرٌ ( ٥٣ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Setiap hal kecil dari perbuatan dan ucapan, setiap hal besar dari perbuatan dan ucapan semuanya tertulis di lembaran-lembaran catatan perbuatan dan di Lauḥul Maḥfuẓ, dan mereka akan mendapatkan balasan atas perbuatan tersebut. (53)
wakullu ṣaghīrin wakabīrin mus'taṭarun
إِنَّ ٱلْمُتَّقِينَ فِى جَنَّـٰتٍ وَنَهَرٍ ( ٥٤ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya berada di Surga-surga merasakan kenikmatan di dalamnya dan berada di sungai-sungai yang mengalir. (54)
inna l-mutaqīna fī jannātin wanaharin
فِى مَقْعَدِ صِدْقٍ عِندَ مَلِيكٍ مُّقْتَدِرٍۭ ( ٥٥ )
Diterjemahkan Oleh : Al-Mukhtasar (indonesian)
Artinya : Di dalam majelis kebenaran, tidak ada kelalaian dan dosa padanya, di sisi Penguasa yang memiliki segala sesuatu, Mahakuasa yang tidak ada sesuatu pun yang melemahkan-Nya. Maka janganlah kamu tanya tentang kenikmatan abadi yang mereka dapatkan dari-Nya. (55)
fī maqʿadi ṣid'qin ʿinda malīkin muq'tadirin